Disusun oleh:
201
I. Penyakit yang berkaitan dengan asam amino
1. Penyakit PKU (PHNEYL KETON URIA)
PKU adalah singkatan dari phenylketonuria. Penyakit ini bersifat genetik
autosom resesif. Tubuh penderita fenilketonuria tidak memiliki atau kekurangan
enzim fenilalanin hidroksinase (PAH). Pada keadaan normal, fenilalanin (Phe)
dapat diubah menjadi tirosin. Namun ketika tidak ada enzim fenilalanin
hidroksinase, kadar fenilalanin menjadi sangat tinggi dalam darah dan sangat
berbahaya bagi tubuh. Akibatnya adalah dapat menumpuk dalam darah, menjadi
racun bagi otak, dan menyebabkan keterbelakangan mental Fenilketonuria
(fenilalaninemia, fenilpiruvat oligofrenia ) adalah suatu penyakit keturunan
dimana tubuh tidak memiliki enzim pengolah asam amino fenilalanin, sehingga
menyebabkan kadar fenilalanin yang tinggi di dalam darah, yang berbahaya
bagi tubuh. Dalam keadaan normal, fenilalanin diubah menjadi tirosin dan
dibuang dari tubuh. Tanpa enzim tersebut, fenilalanin akan tertimbun di dalam
darah dan merupakan racun bagi otak, menyebabkan keterbelakangan mental.
2. PENYAKIT ALKAPTONURIA
Alkaptonuria adalah gangguan yang terjadi pada metabolisme tirosin.
Alkaptonuria lebih populer di daerah Slovakia dan di Republik Dominika. Yaitu
terjadinya gangguan pada mutasi gen alkaptonuria oksidase homogentisate. Gen
oksidase homogentisate bekerja untuk membuat enzim yang disebut oksidase
homogentisate. Enzim ini membantu asam amino fenilalanin dan Tirosin, yang
merupakan blok protein yang signifikan. Karena alkaptonuria adalah resesif
autosomal, maka ada kemungkinan semua keturunan di dalam sebuah keluarga
tidak terkena penyakit ini. Namun, karena banyak orang yang mengalami
penyakit ini tanpa didahului dengan gejala, maka frekuensi jumlah orang yang
terdeteksi menjadi berkurang.
3. PENYAKIT ALBINO
Albino (dari bahasa Latin albus yang berarti putih), disebut juga
hypomelanism atau hypomelanosis, adalah salah satu bentuk dari
hypopigmentary congenital disorder. Ciri khasnya adalah hilangnya pigmen
melanin pada mata, kulit, dan rambut (atau lebih jarang hanya pada mata).
Albino timbul dari perpaduan gen resesif. Ciri-ciri seorang albino adalah
mempunyai kulit dan rambut secara abnormal putih susu atau putih pucat dan
memiliki iris merah muda atau biru dengan pupil merah. Albino adalah kelainan
genetik, bukan penyakit infeksi dan tidak dapat ditransmisi melalui kontak,
tranfusi darah, dsb. Gen albino menyebabkan tubuh tidak dapat membuat
pigmen melanin. Sebagian besar bentuk albino adalah hasil dari kelainan biologi
dari gen-gen resesif yang diturunkan dari orang tua, walaupun dalam kasus-
kasus yang jarang dapat diturunkan dari ayah/ibu saja. Ada mutasi genetik lain
yang dikaitkan dengan albino, tetapi semuanya menuju pada perubahan dari
produksi melanin dalam tubuh. Albino dikategorikan dengan tirosinase positif
atau negatif. Dalam kasus dari albino tirosinase positif, enzim tirosinase ada,
namun melanosit (sel pigmen) tidak mampu untuk memproduksi melanin
karena alasan tertentu yang secara tidak langsung melibatkan enzim tirosinase.
Dalam kasus tirosinase negatif, enzim tirosinase tidak diproduksi atau versi
nonfungsional diproduksi. Seseorang dapat menjadi karier dari gen albino tanpa
menunjukkan fenotif tertentu, sehingga seorang anak albino dapat muncul dari
orang tua yang tidak albino. Albino tidak terpengaruh gender, kecuali ocular
albino (terkait dengan kromosom X), sehingga pria lebih sering terkena ocular
albino. Karena penderita albino tidak mempunyai pigmen melanin (berfungsi
melindungi kulit dari radiasi ultraviolet yang datang dari matahari), mereka
menderita karena sengatan sinar matahari, yang bukan merupakan masalah bagi
orang biasa.
5. PENYAKIT GAUCHER
Penyakit Gaucher adalah suatu penyakit keturunan yang menyebabkan
penimbunan glukoserebrosid, yang merupakan hasil metabolisme lemak.
6. PENYAKIT NIEMANN-PICK
Penyakit Niemann-Pick adalah suatu penyakit keturunan di mana terjadi
kekurangan suatu enzim khusus yang mengakibatkan penimbunan dari
sfingomielin ( hasil metabolisme lemak ) atau terdapat penimbunan kolesterol
yang abnormal.
Hipourisemia
Peningkatan ekskresi hipoxantin serta xantin berkaitan dengan
defsiensi xantin oksidase yang terjadi akibat suatu defek genetik atau
akibat kerusakan hati berat . pada defsiensi xantin oksidase berat,
penderita dapat meningkatkan gejala xantinuria dan litiasis xantin .
Sindrom Lesch-nyhan
Adalah suatu hiperurisemia over produksi yang sering disertai litiasis
asam urat serta sindrom self-mutilation terjadi karena tidak berfungsinya
enzim hipoxantin-guanin fosforibosil transferase yang merupakan enzim
pada penyelamatan pada reaksi purin.
2) Primidin
Hereditary orotic Aciduria
Tipe I :
- tipe yang lebih sering def. orotat fosforibosil transferase dan
orotidilat dekarboksilase.
- terjadi anemia megaloblastik, tdp kristal jingga dalam urine.
Tipe II : 56YY
Reyes Syndrome
Adalah gangguan pada mitokondria hati. Orotikasiduria sekunder
karena ketidakmampuan mitokondria memakai karbamoil fosfat (pada
defisiensi ornitin trankarbamoilase) overproduksi asam orotat.