Anda di halaman 1dari 8

MENYIAPKAN PASIEN DAN ALAT UNTUK TINDAKAN INTUBASI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


SPO/ /XI/2012 01 1/3
RUMKITAL
Dr. RAMELAN
Surabaya
Tanggal Terbit Ditetapkan :
9 November 2012 Kepala Rumkital Dr. Ramelan

SPO

dr. Adi Riyono, Sp. KL


Laksamana Pertama TNI
PENGERTIAN Memasukkan pipa trakhea ke dalam trakhea melalui hidung/mulut
1. Membebaskan jalan nafas
2. Sebagai tindakan awal untuk pemasangan ventilator
3. Mempertahankan pernafasan secara adekuat pada kegagalan
TUJUAN
pernafasan
4. Mengurangi dead space pada patah beberapa tulang iga yang
menimbulkan flail chest / respirasi paradoxal
1. UU No. 36 th 2009tentang Kesehatan

KEBIJAKAN 2. SK Menkes. No. 129 th 2008 tentang Penerapan Standart


Pelayanan Rumah Sakit dan Standar pelayanan Medis.

1. Persiapan Alat
a. Laringoscope lurus dan bengkok berbagai ukuran dalam
keadaan siap pakai
PROSEDUR
b. Xylocain semprit dan xylocain jelly dalam tempatnya
c. FTT endotracheal tube/OT dengan berbagai ukuran
d. Magi forscep
e. Semprit dan obat premedikasi
MENYIAPKAN PASIEN DAN ALAT UNTUK TINDAKAN INTUBASI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RUMKITAL SPO//XI/2012 01 2/3
Dr. RAMELAN
Surabaya
f. Gudel dengan berbagai ukuran
g. Arteri klem
h. Cuff inflator (semprit 20 cc)
i. Stetoscope
j. Penghisap lendir lengkap dalam keadaan siap pakai
k. Air viva dan masker oksigen
l. Sarung tangan steril
m. Plester dan gunting
n. Bengkok
o. Monitor EKG
p. Alat pembuka mulut
q. Ventilator lengkap
r. Pasien

PROSEDUR 1) Pasien/keluarga diberi penjelasan tentang tujuan dan tindakan


yang akan dilakukan sehingga kooperatif.
2) Posisi pasien diatur terlentang dengan kepala hiperekstensi
2. Pelaksanaan
a. Memasang monitor EKG
b. Memberikan obat relaxan dan sedative, sesuai dengan program
c. Menghisap sekresi sebelum dan selama tindakan intubasi
berlangsung
d. Dokter melakukan intubasi
e. Mengisi balon pipa endotrakheal tube, sesudah dokter melakukan
intubasi.
f. Melakukan pernafasan buatan menggunakan air viva (bagging)
sebelum dan sesudah intubasi pada saat dokter melakukan
pemeriksaan auskultasi
g. Memfiksasi ETT diantara bibir atas di pipi dan lubang hidung.
MENYIAPKAN PASIEN DAN ALAT UNTUK TINDAKAN INTUBASI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


SPO/ /XI/2012 01 3/3
RUMKITAL
Dr. RAMELAN
Surabaya

3. Hal-hal yang perlu diperhatikan


a. Letakkan punggung tangan di atas mulut untuk menilai balon

PROSEDUR berisi udara dengan cukup


b. Kempiskan balon secara berkala, minimal tiap 4 jam selama 10
detik untuk mempertahankan sirkulasi trachea.
c. Ganti ETT, setiap satu minggu/sesuai kondisi pasien
d. Ubah letak ETT setiap penggantian fiksasi

UNIT TERKAIT Dokter dan perawat jaga / Departemen Gawat darurat


PASANG INFUS

No. Dokumen No. Revisi Halaman


SPO/ /XI/2012 1/2
RUMKITAL
Dr. Ramelan
Surabaya
Tanggal Terbit : Ditetapkan :
Kepala Rumkital Dr. Ramelan

SPO November 2012

dr. Adi Riyono, Sp. KL


Laksamana Pertama TNI
PENGERTIAN Memasukkan cairan obat ke dalam tubuh, langsung melalui pembuluh
darah vena dengan menggunakan infus set atau blood set.
TUJUAN 1. Menggunakan pengobatan tertentu.
2. Memenuhi kekurangan cairan/elektrolit.
3. Memenuhi nutrisi bagi pasien yang tidak boleh makan peroral
KEBIJAKAN 1. UU No. 36 th 2009 tentang Kesehatan
2. SK Menkes. No. 129 th 2008 tentang Penerapan StandartPelayanan
Rumah Sakit dan Standar pelayanan Medis.

PROSEDUR 1. Persiapan Alat :


a. Infus set atau blood set steril.
b. Jarum infus steril ( misal : abbocath, venvlon, surflo, wing needle )
c. Kasa steril pada tempatnya.
d. Kapas alkohol 70%.
e. Cairan infus yang diperlukan.
f. Cairan betadin.
g. Perlak.
h. Karet pembendung ( torniquet )
i. Korentang steril pada tempatnya.
j. Plester, hipafik, gunting verband, verband.
k. Gantungan atau standart infus.
l. Bidai atau spalk yang sudah dibalut dengan verband( khusus
anak-anak)
PASANG INFUS

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RUMKITAL SPO//XI/ 2012 2/2
Dr. RAMELAN
Surabaya
m. Bengkok.
n. Handscoon.
2. Persiapan Pasien :
a. Perawat memperkenalkan diri.
b. Menjelaskan tujuan serta sebab dan akibat pemasangan infus,
baik terhadap pasien maupun keluarganya.
c. Menjelaskan langkah atau tindakan pemasangan infus yang
akan dilakukan perawat.
d. Menyiapkan posisi pasien.
e. Menyiapkan suasana lingkungan pasien.
3. Pelaksanaan :
a. Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan,
kemudian memakai handscoon.
PROSEDUR
b. Alat-alat didekatkan dengan pasien.
c. Cairan yang diperlukan di gantung pada standart infus.
d. Infus set atau blood set di buka dan kran slang infus di tutup.
e. kemudian tusukkan pipa saluran infus pada botol cairan.
f. Isi recervoir/tabung slang infus dengan cairan sampai batas
yang sudah ditentukan.
g. Buka tutup jarum slang infus, alirkan cairan infus dengan
membuka kran slang infus secara perlahan.
h. Tutup kran slang infus setelah cairan keluar.
i. Pastikan lagi bahwa vena tersebut dapat di pasang infus.
j. Tourniquet di pasang pada daerah yang akan di pasang infus.
Lakukan disinfeksi pada lokasi yang akan di tusuk jarum, buka
abbocath atau venvlon dengan kapas alkohol 70%/betadin dan tunggu
sampai kering.
UNIT TERKAIT Dokter dan perawat jaga/Departemen Gawat Darurat
PEMBERIAN MAKANAN LEWAT NGT

No. Dokumen: No. Revisi: Halaman:


RUMKITAL SPO/ /XI/2012 00 1/3
Dr. RAMELAN
Surabaya
Tanggal Terbit: Ditetapkan :
SPO November 2012 Kepala Rumkital Dr. Ramelan

dr. Adi Riyono, Sp. KL


Laksamana Pertama TNI
PENGERTIAN 1. Pemberian makanan cair dan minuman melalui penduga lambung
TUJUAN 2. Untuk memenuhi nutrisi
KEBIJAKAN 1. UU No. 36 th 2009 tentang Kesehatan
2. SK Menkes. No. 129 th 2008 tentang Penerapan Standart
Pelayanan Rumah Sakit dan Standar pelayanan Medis
PROSEDUR 1. Persiapan
a. Mengkaji pasien yang diberi makan atau minum lewat
penduga lambung
b. Mencocokkan identitas
c. Menentukan pasien yang harus diberi makan atau minum
personde
d. Menjelaskan kepada pasien hal-hal yang akan dikerjakan
(Maksud dan tujuan)
e. Mengatur posisi pasien
1) Sikap pasien semi fowler sedikit flexi
2) Anak dengan satu bantal
2. Menyiapkan alat yang akan dipakai untuk memasang sonde:
a. Pengalas / serbet makan
b. Naso gastric tube dan tutupnya
c. Jelly dan gas
d. Spuit 10 50 cc : Anak 10 cc, Dewasa 50 cc
PEMBERIAN MAKANAN LEWAT NGT

Halaman:
No. Dokumen: No. Revisi:
2/3
RUMKITAL SPO/ /XI/ 2012 00
Dr. RAMELAN
Surabaya
1. Persiapan Alat
PROSEDUR a. Plester dan gunting
b. Stetoscope
c. Bengkok
d. Mangkok / Bengkok berisi air
e. Corong
f. Minuman yang akan diberikan
2. Pelaksanaan
Perhatian khusus :
Cuci tangan sebelum dan sesudah bekerja
a. Tahap-Tahap Kegiatan :
1) Menyiapkan pasien dalam keadaan aman dan nyaman
2) Memasang pengalas atau serbet makan
3) Mengukur NG tube mulai lumbung dahi
4) Memberi tanda dengan plester
5) Memoles NG tube dengan jelly
6) Memasukkan NG tube ke lubang hidung dan meminta
pasien untuk menarik napas panjang dan pasien
dianjurkan menelan NG tube sampai batas yang telah
diberi plester, sambil mengobservasi reaksi yang terjadi
selama pemasangan
7) Mengecek apakah NG sudah masuk dengan benar
dengan cara :
a) Isi 10 cc udara sambil mendengarkan dengan
stethoscope pada daerah epigastrium.
b) Memasukkan ujung NG tube ke dalam air
c) Aspirasi
PEMBERIAN MAKANAN LEWAT NGT

No. Dokumen: No. Revisi: Halaman:

RUMKITAL SPO/ /XI/ 2012 00 3/3


Dr. RAMELAN
Surabaya
3. Fiksasi yang benar dengan plester
PROSEDUR 4. Memeriksa cairan yang akan dimasukkan : Macam, suhu,
jumlah
5. Jika cairan lambung banyak yang keluar, maka berikanlah
wadah penampungan
6. Mendokumentasi

UNIT TERKAIT IGD, Rawat Inap, ICU, ICCU, ECU

Anda mungkin juga menyukai