Bone graft
Oleh
Rafendy I4A012092
Kharina I4A011055
Pembimbing
FK UNLAM-RSUD ULINBANJARMASIN,
April, 2017
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN......................................................................................... 1
DAFTAR PUSTAKA
Isi : (1) Allograft, (2) Autograft, (3) Xenograft, dan (4) Sintetic Graft
Yang dibahas :
0
BAB I
PENDAHULUAN
I.LATAR BELAKANG
fraktur terbanyak disebabkan oleh kecelakaan lalu lintas. Kecelakaan lalu lintas
1,25 juta orang setiap tahunnya, dimana sebagian besar korbannya adalah remaja
transversal dan kerusakan jaringan lunak. Benturan yang lebih keras disertai
dengan kerusakan jaringan lunak yang lebih luas. Trauma tidak langsung
mengakibatkan fraktur terletak jauh dari titik trauma dan jaringan sekitar fraktur
tidak mengalami kerusakan berat. Selain trauma, adanya proses patologi pada
tulang seperti tumor atau pada penyakit Paget, adanya energi yang minimal
dapat mengakibatkan fraktur, yang pada orang normal hal tersebut belum tentu
menimbulkan fraktur.1,2,4
1
Bone graft adalah suatu prosedur pembedahan untuk penggantian tulang
yang hilang pada suatu fraktur. Proses ini merupakan suatu proses implantasi
atau transplantasi tulang dari satu lokasi dan dipindahkan ke lokasi yang lainnya
pada tubuh manusia atau dari donor yang berasal dari manusia, atau berasal dari
spesies yang berbeda seperti sapi, dan dapat pula berasal dari produk
tulang normal pada proses penyembuhan tulang dalam beberapa bulan. Prinsip
osteoinduktif,danosteogenik.
graftdengan tulang pengganti yang sering digunakan adalah os ilium. Bone graft
lainnya yang dapat digunakan yaitu allograft yang diperoleh dari individu lain
dari spesies yang sama atau dapat diambil dari donor manusia ataukadaver.
alternatif lain pengganti tulang(bone graft) juga dapat disintesis dari berbagai
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.1BONE GRAFT
Graft adalah suatu bagian jaringan yang diambil dari satu tempat dan
ditransplantasikan ke tempat lain, baik pada individu yang sama maupun yang
kasusnonunion, defek bridging pada diafisis, dan pada pengisian defek metafisis.
yang ditanam dengan atau tanpa kombinasi dengan material lain yang
atau osteokonduktif".5,7,9,12
3
Gambar 2.1 Mekanisme Pembentukan Tulang
Secara garis besar terdapat dua mekanisme graft terhadap tulang resipien
1. Membelah diri, yaitu sel dipermukaan graft dan tulang yang masih hidup
baru. Hal ini dapat terjadi pada autograft kanselus dan graft kortikal segar.
resipien yang terdapat disekitar graft dan tulang. Hal ini terjadi karena
tidak dipengaruhi oleh ada tidaknya sel tulang yang hidup, tidak dirusak
baru dari respien secara bertahap. Konstribusi graft dimulai dengan proses
4
Material osteogenik diartikan sebagai sesuatu yang mempunyai
kemampuan untuk membentuk tulang, yang berarti mengandung sel yang hidup
biologis yang dapat merangsang sel lokal memasuki proses diferensiasi menjadi
5
Hal lain yang berkaitan dengan substitusi tulang adalah biodegradability,
dua prinsip mekanisme; melalui degradasi kimia pasif atau disolusi, dan melalui
jauh lagi, sifat biologis biomaterial substitusi tulang juga dipengaruhi oleh
dengan biomaterial itu sendiri, tetapi faktor host seperti kualitas tulang,
6
Tabel 2.1 Graft tulang dan substitusinya
1. Untuk mengisi defek yang disebabkan oleh adanya kista tulang, tumor atau
penyebabyang lain.
4. Sebagai upaya untuk mengisi defek pada non union, delayed union, malunion,
Selain bahan dari graft itu sendiri, vaskularisasi dan stabilitas mekanik
dari suatu tempat graft sangat penting. Untuk hasil optimal, bagian yang akan
dilakukan graft harus mengandung sel pro-osteogenik atau sel osteogenik dan
harus stabil agar pembuluh darah dapat tumbuh pada bagian graft.Autogenous
2. Substitut-berdasarkan-faktor-pertumbuhan-alami-atau-rekombinan,
7
growth factor (PDGF), fibroblast growth factor (FGF), dan bone
jaringan baru, digunakan bahan ini sendiri atau ditanam ke dalam bahan
tindakan allograft.5,9,11
8
Autogenous graft memiliki sifat osteogenikyang palingpotensial, diikuti
oleh allograft. Allograft digunakan pada kasus dimana diperlukan volume bone
osteokonduktif.15
Material bone graft dapat dibagi menjadi empat kelompok utama, yaitu:
9
II. 3. 1 Autograft
juga dikenal sebagai autogenous atau autologous bone graft. Komponen seluler
Tulang untuk graft dicangkok atau diambil dari tulang kalvaria, panggul,
iga, atau kaki. Autograft meliputi graftkanselus, kortikal, vaskular, avaskular dan
Selain itu juga dapat diterima dengan baik dan efektif pada daerah transplan
10
(transplant site) karena mengandung sejumlah besar sel tulang pasien sendiri
dan protein. Tulang autograft menghasilkan rangka kuat bagi tulang baru yang
tumbuh ke dalamnya.5,7,9,10
operasi kedua untuk mengambil bone graft dari daerah donor, yang akan
banyak.7,9,12
a. Autograft kanselus
11
substrak osteokonduktif dimana secara efektif mendukung pertumbuhan
sitokin dilepaskan selama fase inflamasi, yang juga terlibat dalam penyembuhan
cepat, namun graft ini bersatu dengan cepat dan mencapai kekuatan yang sama
dicangkok dari krista iliaka yang menyediakan banyak suplai tulang (terutama
krista iliaka posterior). Sumber lainnya yaitu didapat dari tuberkel Gerdy, distal
12
Gambar 2.6 Sumber periferal graft tulang kanselus. Jika hanya perlu sedikit atau
ada kontraindikasi menggunakan krista iliaka, bisa donor dari
trochanter mayor dan condylus femoral distal (C), atau tibia distal
dan proksimal (D), olekranon (E), maupun radius tiloideus (F).
tepat untuk kasus nonunion dengan kehilangan tulang < 5-6 cm dan tidak
kista tulang atau tulang kosong setelah reduksi permukaan artikular dengan
13
b. Autograft kortikal
iliaka.Autograft kortikal memiliki sedikit atau tidak ada sifat osteoinduktif dan
dukungan struktural yang baik pada recipient site. Graft ini dapat
awalnya, graft kortikal harus didukung dengan fiksasi internal atau eksternal
pilihan yang baik untuk defek tulang segmental <5-6 cm yang memerlukan
fusion atau penggantian defek mayor tulang pada regio metafisis, seperti pada
kasus nonunion pada humerus distal atau pada pembukaan ujung osteotomi.5,12,13
14
Gambar 2.7 Graft biokortikalkanselus tipis dipanen untuk pseudoarthrosis
II. 3. 2 Allograft
Bone graft yang berasal dari donor lain (individu lain) yang masih satu
hanya baru bisa dilakukan di RSUD dr. Soetomo, Surabaya, Jawa Timur.
15
Gambar 2.8 Rekonstruksi allograft oleh tim Departemen Tumor
Muskuloskeletal di RSUD dr. Soetomo, Surabaya, Jawa Timur
graftseperti post eksisi kista tulang dan post reseksi tumor. Allograft lebih dipilih
16
Gambar 2.9 Allograft tipe Mineralized freeze-dried (FDBA)
Tulang FDBA atau DFBA diambil dari tulang kortikal panjang karena kaya
17
mengurangi resiko respon darisistem imun, mengurangi cairan,namun hal
ethylene oxide untuk eliminasi spora. FDBA dicuci dengan antibiotik dua kali
selama 1 jam, dibekukan pada suhu -70C dan dikeringkan sampai kadar air
yang terkandung menjadi 5%. Saat dilakukannya prosedur ini, akan terbentuk
18
seluler. Sel tulang sumsum allograft menghasilkan respon imun terbesar.
Antigen seluler kelas I dan II dalam allograft dikenali oleh Limfosit T host.
Komponen seluler yang terlibat dalam antigenisitas termasuk yang berasal dari
sumsum, endotelium, dan sel aktivasi retinakular. Baik komponen seluler dan
protein morfogenik aktif (BMPs), oleh karena itu sifat osteoinduktifnya kurang,
sehingga 40% mineralnya hilang dan menyisakan matriks organik yang intak.
masih ada.7,11
sebagai berikut; bila osteogenesis adalah tujuan utama, maka fresh autogenous
adalah yang utama dipilih. Penggunaan Autogenous bone graft lebih disukai
penggunaanya untuk pasien anak anak, atau pada orang yang sudah tua, pada
pasien atau dengan resiko operasi yang tinggi serta dapat dikombinasikan
19
Kekuatan
Autograft
Kortikal +++ ++ ++ ++
AllograftKanselus
Frozen No ++ + No
Freeze-dry No ++ + No
AllograftKortikal
Frozen +++ + No No
Freeze-dry + + No No
Tabel 2.1 Tipe serta Kelebihan dan kekurangan Autograft dan Allograft
20
II. 3. 3. Xenograft
Xenograft adalah jaringan tulang yang diambil dari satu spesies dan
anorganic bovine bone (ABB) yang berasal dari sapi. ABB merupakan suatu
biomaterial yang mempunyai sejarah keberhasilan yang tinggi dan telah banyak
ultrastruktural yang mirip dengan tulang manusia, terdiri dari hydroxyapatit, dan
terdiri dari wide interconnective pore system dengan ukuran partikel 0,25 sampai
tulang baru merupakan hal yang tidak diharapkan karena akan mempengaruhi
21
Gambar 2.11 Salah satu contoh produk xenograft yang berasal dari hewan
Bahan Xenograft biasanya diambil dari lembu atau babi dan digunakan
pada manusia. Graft hidroksiapatit yang berasal dari lembu dibuat melalui
alami tulang manusia. Bentuk lain dari xenograft adalah dari babi. Bahan ini
deposisi tulang.5,11,13
ini diperoleh dari hewan dan diproses untuk menghilangkan semua bahan
lainnya. Karena produk anorganik ini memiliki porositas seperti tulang normal
meresorpsi material.5,7,11,13
22
II. 3. 4. Biomaterial Sintetik (bone graftsubstitut)
peneliti mencari bahan lain yang dapat digunakan sebagai pengganti (substitusi).
Terdapat beberapa kategori bahan pengganti bone graft yang bervariasi dalam
hal materi, sumber, dan origin (natural vs sintetik). Bahan pengganti bone graft
terdiri dari variasi material dandapat dibentuk dari satu atau lebih tipe
komposit.9,13,14
Bone graft sintetis yang baik adalah bone graft yang secara struktur dan
alami dari banyak sudut pandang. Tulang terdiri dari kolagen dan hidroksiapatit
sebagai komponen utama dan beberapa persen berasal dari komponen lainnya.
23
Komposit kolagen-hidroksiapatit saat ditanamkan dalam tubuh manusia
autograft, belum ada satu pun dari biomaterial sintetik yang memiliki sifat
seperti tulang individu itu sendiri. Biomaterial sintetik yang sering digunakan
prosedur bone graft adalah bioglass. Bioglass yang juga dikenal sebagai
kelebihan yaitu area permukaan basa yang luas dan sangat reaktif terhadap
serum ion. Sifat ini memungkinkan interaksi dengan serum dan memungkinkan
tulang dalam prosedur dental implan dan murni bahan sintetik sehingga dapat
24
Bone graft sintetikmempunyai dua dari empat karakteristik ideal
modulus elastisitas yang sama dengan tulang dalam upaya untuk melindungi dari
tekanan serta menjaga kekuatan tulang untuk mencegah patah tulang di bawah
a. Bioactive glasses
pertama kalidiperkenalkan pada tahun 1970. Terdiri dari natrium oksida, kalsium
oksida, pentoxide phosphorus, dan silikon dioksida. Silikon dioksida yang juga
proporsi sodium oksida, kalsium oksida, dan silikon dioksida, bentuk ini dapat
ikatan mekanis yang kuat antara bioactive glass dan tulangdisebabkan oleh
larutan fisiologis. Pada gel ini ion Ca2+ dan PO42-bergabung untuk membentuk
25
kimia yang kuat. Saat digunakan sebagai implan, bioactive glass secara
Gambar 2.13 Salah satu contoh substitutbone graft berupa bioactive glass
frakturjika dibandingkan dengan tulang kortikal. Kedua material ini relatif rapuh
b. Aluminium oksida
beberapa bahan bioactive tetapi dapat berfungsi sebagai sebuah bone graft
pertukaran ion antara implan dan tulangseperti padabioactive glass, dan tidak
26
bersifatosteointegrasi. Mekanismeikatan yang terjadi sebagai akibat dari tekanan
Gambar 2.14 Salah satu contoh substitutbone graft berupa Alumunium Oksida
Alumina telah digunakan sebagai bone graft sintetis dan sebagai baji
c. Kalsium sulfat
Material ini adalah yang paling sering digunakan oleh para ahli
orthopaedi dan mungkin sebagai material osteokonduktif yang tertua yang masih
27
digunakan.Material ini pertama kali didokumentasikan sebagai pengobatan yang
digunakan pada penanganan fraktur oleh bangsa Arab pada abad ke-10, dengan
cara memutari ekstremitas yang terkena menggunakan plester. Pada tahun 1852
Material ini dapat digunakan untuk mengisi defek tulang. Kelemahan utama
macam struktur kristalina. Material ini juga diresorbsi secara cepat yang
28
Gambar 2.15 Salah satu contoh substitutbone graft berupa Kalsium Sulfat
d. Mineral apatit
Komponen utama senyawa apatit adalah kalsium fosfat yang terdiri dari
hidroksiapatit yang disebut sebagai apatit karbonat tipe A yang terbentuk pada
suhu tinggi. Sedangkan apatit karbonat tipe B dibentuk pada suhu rendah.
Kalsium fosfat (Ca-P) dapat ditemukan di alam dari tumbuhan koral (coralline
presipitasi.9,15
29
1. Hidroksiapatit Sintetik
sangat baik).9,14
heksagonal serta memiliki rasio Ca/P sekitar 1,67. Material tersebut dapat
untuk implantasi pada manusia. Selain itu, hidroksiapatit dapat melekat secara
biointegrasi. Implan yang terbuat dari bahan ini dapat berkontak dan menyatu
30
Gambar 2.16 Salah satu contoh substitutbone graft berupa Hidroksiapatit (HA)
dalam bentuk berpori atau padat, blok,atau butiran. Keramik mengacu pada fakta
sehingga tahan terhadapreabsorpsi in vivo, yang terjadi pada tingkat 1-2% per
31
nya.HA sintetik dalam bentuk butiran berpori telah digunakan baik secara
dalam bentuk keramik dan kristal lambat dalam penyerapan dan pembentukan
tulang, sebaliknya pada non keramik, bentuk non kristal cepat dalam penyerapan
2. Coralline hidroksiapatit
32
Gambar 2.17 Salah satu contoh substitut bone graft berupa Coralline Hidroksiapatit
dengan tulang kanselus pada manusia, yang menjadikan material ini mempunyai
graft.Corraline dapat berupa bahan sintetik maupun bahan alami. Material ini
dapat digunakan pada fraktur tibial plateau sebagai bahan pengisi dan hasilnya
telah dibandingkan dengan hasil yang diperoleh pada autogenous bone graft.
Kerugian utama material ini adalah variasi kekuatan dan daya resorpsinya yang
rendah.14,15
peroksida atau partikel naftalen sebagai bahan dasar sebelum pemadatan dan
filled.Sayangnya dengan metode ini, sulit untuk mengendalikan ukuran pori dan
33
hubungan antar-pori, sehingga keduanya akan sangat mempengaruhi kinerja
implanberpori.9,14
jaringanfibro-osseus telah sempurna, implan akan terdiri dari 17% tulang, 43%
fraktur tibia plateu) jugamempunyai hasil yang baik, namun karena adanya
kelemahan mekanik pada tahap awal, maka material ini harus didukung oleh
34
lainnya termasuk ekspansi bone graftpada fusi tulang belakangdan restorasi
orbital.15
3. Kalsium fosfat
menjanjikan untuk bone graft. Struktur ini lebih mirip dengan dahllite,
kalsium karbonat dalam bentuk bubuk dan dicampur ke dalam larutan sodium
fosfat. Material ini dapat berubah menjadi bentuk keras dalam 10-15 menit dan
setelah 24-48 jam akan menjadi keras dengan konsistensi yang mirip dengan
tulang kanselus yang normal. Material ini memiliki kekurangan yaitu tidak dapat
menahan shear force dan tidak cocok untuk untuk fraktur diafisis.Selain itu, pada
dan tibial plateau, material ini tetap ada selama dua tahun setelah pemasangan
implan. Resorpsi tidak dapat diprediksi dengan pasti dan mungkin material ini
dapat dianggap sebagai sebuah implan permanen. Namun, pada 110 pasien yang
diterapi dengan kalsiumfosfat selama satu tahun dan cast selama enam minggu,
didapatkan hasil fungsional yang sangat baik dan tidak ditemukan adanya loss of
reduction.9,14,15
penggunaan semen ini. Pada kasus frakturtanpa adanya infeksi, aposisi tulang
secara lengkap dapat tercapai dan adanya resorpsi pada daerah sekitar tulang.15
35
Gambar 2.18 Salah satu contoh substitut bone graft berupa Calcium phosphate
Material ini dapat menambah kekuatan fiksasi dari screw pedicle pada fraktur
digunakan pada tipe fraktur kompresi dan fraktur kompresi yang terbelah,
dengan fiksasi internal yang minimal pada 41 pasien, reduksi anatomis telah
tercapai pada 78% pasien. Reduksi yang gagal ditemukan pada satu pasien
besar kasus. Material ini sangat aman dan lebih efektif dibandingkan dengan
4. Trikalsium fosfat
36
Trikalsium Fosfat (TKF) merupakan salah satu jenis kalsium fosfat dan
Oleh karena itu, TKF polymorph yang sering digunakan dalam penelitian
biokeramik adalah TKF dan .Beta trikalsium fosfat (-TKF) adalah salah satu
Pada tahun 1920, Albee dan Morrison melaporkan bahwa tingkat union
segmental. Beta trikalsium fosfat tersedia dalam bentuk berpori atau padat, baik
kekuatan dan daya tahan terhadaptekanan yang mirip dengan tulang kanselus.
Seperti preparat kalsium fosfat lainnya, telah ditemukan bahwa material ini
menjadi rapuh dan lemah di bawah ketegangan dan gesekan, tetapi tahan
terhadap beban tekan. Biasanya, material ini digunakan dalam bentuk granular
pertumbuhanfibrovaskular.15
37
Gambar 2.19 Salah satu contoh substitut bone graft berupa TriCalcium phosphate
digunakan. Strukturnya juga berupa kristal, dengan laju biodegradasi TKF lebih
baik daripada HA. Bahkan dalam penelitian yang dilakukan oleh Takatoshi
kelinci menunjukkan bioresorbabel atau dapat diserap namun hal ini tidak terjadi
pada HA.9,15
tulang dan kemudian dapat menggantikan tulang. TKF dapat diterima dan
material untuk perbaikan tulang yang dibentuk menjadi keramik blok, granul,
38
yang kurang yang diproduksi dari volume -TKF yang diserap. Sehingga,
adanya alasan ini menyebabkan penggunaan klinis TKF sebagai adjuvan yang
digunakan bersama bone graft substitut dengan sifat kurang reabsorbable atau
cortico kanselusbone graft untuk mengisi defek tumor, tibial plate fraktur,
implan HA. Di dalam hasil pengamatan preparat tersebut tidak ada bukti yang
bahwa pada percobaan menggunakan hewan model terjadi resorpsi TKF secara
sempurna.9,14
aktivitas biologi. Substitut hanya bertindak sebagai pengisi dan hanya memiliki
39
waktu yang tepat dan untuk memprediksi pelepasan faktor yang tergabung
menambah sebuah dimensi baru untuk material bone graft.Substitut bone graft
pada permukaan sendi yang mengikuti suatu trauma jarang terjadi, tetapi pada
pada tulang panjang. Autograft kanselus adalah pilihan tepat untuk kasus
40
nonunion dengan kehilangan tulang <5-6 cm dan tidak memerlukan integritas
struktural graft.16
bone loss.Substitut bone graft memiliki beberapa kualitas mekanis tulang yaitu
mempunyai sifat seperti tulang aslinya dalam proses mekanik dan osteogenik.9,15
2. Fraktur Kominutif
belakang.16
Bone graft digunakan pada kasus dimana terdapat defek pada tulang
seperti adanya penyakit, infeksi, ataupun luka. Bone graft dapat digunakan
dalam jumlah yang sedikitpada rongga tulang, misalnya pada kasus defek
bridging pada diafisis dan pada pengisian defek metafisis. Selain itu, dapat juga
41
kortikal merupakan pilihan yang baik sebagai penanganan defek tulang
cortico kanselusbone graft untuk mengisi defek tumor, frakturtibial plate, spinal
4. Sebagai ProstheseVertebra
Alumina telah digunakan sebagai bone graft sintetis dan sebagai baji
dan murni bahan sintetik sehingga dapat terhindar dari penyebaran infeksi.13
6. Fraktur Kompresi
digunakan pada tipe fraktur kompresi dan fraktur kompresi yang terbelah,
dengan fiksasi internal yang minimal pada 41 pasien, reduksi anatomis telah
tercapai pada 78% pasien. Reduksi yang gagal ditemukan pada satu pasien
42
besar kasus. Material ini sangat aman dan lebih efektif dibandingkan dengan
vaskular, yang menyebabkan tulang lama diresorpsi dan lambat laun digantikan
oleh tulang baru yang diproduksi host. Sementara itu, Abbot et al. Menyatakan
bahwa, sebagai tambahan, sel-sel permukaan bone graftdapat bertahan hidup dan
berpartisipasi dalam formasi tulang baru; hal ini juga didukung penelitian Ray,
Sabet, Arora dan Laskin. Sel yang dapat bertahan hidup ini meminimalisir
interval antara pencangkokan dan implantasi dan dengan menjaga graft agar
43
Gambar 2.20 Proses penyembuhan tulang
dan kanal haversian dimakan oleh makrofag. Lalu disusul oleh neovaskularisasi
meresorpsi tulang nekrotik dan lalu mayoritas dari grafttulang digantikan oleh
tulang host yang baru. Akhirnya ruang sumsum tulang yang lama diisi dengan
44
Gambar 2.21 Proses penyembuhan tulang dengan bone graft
yang meresorpsi permukaan kanal, membuat lubang yang lebih besar unuk
bertahun-tahun. 17
45
BAB III
PENUTUP
yang hilang pada suatu fraktur. Proses ini merupakan suatu proses implantasi
atau transplantasi tulang dari satu lokasi dan dipindahkan ke lokasi yang lainnya.
Bahan ini digunakan juga untuk perbaikankerusakan (defek) tulang karena cacat
Standart adalah bahan autograftbone graft yaitu bahan cangkok tulang yang
diperoleh dari individu atau spesies itu sendiri. Sebagai alternatif dari autograft,
graft yang berasal dari hewansering disebut xenograft.Kedua bone graft ini
penggunaan bone graft sebagai bagian dari sebuah prosedur yang ditujukan
46
memungkinkan dikarenakan jaringan tulang tidak seperti jaringan lainnya,
normal yang tumbuh, bone graft dapat menggantikan tulang secara penuh pada
47
DAFTAR PUSTAKA
Churcil livingstone. P. 69
http://www.emedicine.com/orthoped/topic611.htm
48
10. Delloye, C. Aspect of Current Management Bone Allograft. The journal of
11. Keating,J. F.The management of fractures with bone loss. The journal of
14. Lindner, T. The Role of Bone substitut. The journal of bone and joint
surgery. 2009;91-B:294-303.
15. William, R. Synthetic Bone graftSubstitut. ANZ J. Surg. (2001) 71, 354361
17. Nguyen Ngoc Hung Basic Knowledge of Bone grafting, Bone grafting.
18. Phemister DB. The Fate of Transplanted Bone and Re generative Power of
19. Abbott LC, Schottstaedt ER, Saunders JB, et al. The Evaluation of Cortical
20. Ray RD, Sabet TY. Bone grafts: Cellular Survival Versus Induction. J Bone
Joint Surg.1963.
49
21. Arora BK, Laskin DM. Sex Chromatin as a Cellular Label of Osteogenesis
50