NIM : 1211400035
MATA KULIAH :TATA KOTA
Tugas Mata Kuliah Sejarah Kota
JAWABAN:
1. Kota merupakan kawasan pemukiman yang secara fisik ditunjukkan oleh kumpulan
rumah-rumah yang mendominasi tata ruangnya dan memiliki berbagai fasilitas untuk
mendukung kehidupan warganya secara mandiri.
Ruang lingkup dari kota:
A. Lingkungan umum dan orientasi alam
Bagi masyarakat kota cenderung mengabaikan kepercayaan yang berkaitan dengan
kekuatan alam serta pola hidupnya lebih mendasarkan pada rasionalnya. Dan bila dilihat
dari mata pencahariannya masyarakat kota tidak bergantung pada kekuatan alam,
melainkan bergantung pada tingkat kemampuannya (capablelitas) untuk bersaing dalam
dunia usaha.
B. Pekerjaan atau mata pencaharian
Kebanyakan masyarakat kota lebih cenderung mengarah pada bidang perindustrian dan
perdagangan yang merupakan basis perekonomian masyarakat, bentuk mata pencaharian
yang primer seperti sebagai pengusaha, pedagang, dan buruh industri. Namun ada
sekelompok masyarakat yang bekerja pada sektor informal misalnya pemulung,
pengemis dan pengamen.
C. Infrastruktur
Infrastruktur dapat menjelaskan lingkup kota, infrastruktur di kota jauh lebih kompleks
jika dibandingkan dengan infrastruktur di desa yang bisa digolongkan cenderung
minimum.
D. Ukuran komunitas
Umumnya masyarakat perkotaan lebih heterogen dibandingkan masyarakat pedesaan.
Karena mayoritas masyarakatnya berasal dari sosiokultural yang berbeda-beda, dan
masing-masing dari mereka mempunyai tujuan yang bermacam-macam pula, diantaranya
ada yang mencari pekerjaan atau ada yang menempuh pendidikan. Jumlah penduduknya
masih relatif besar.
E. Kepadatan penduduk
Tingkat kepadatan di kota lebih tinggi, hal ini disebabkan oleh kebanyakan penduduk di
daerah perkotaan awalnya dari berbagai daerah.
5. Secara Umum
Kota merupakan tempat bermukim warga kota , tempat bekerja tempat kegiatan dalam
bidang ekonomi, pemerintahan, dsb.
6. Berdasarkan istilah
Kota berasal dari kata urban yang mengandung pengertian kekotaan dan perkotaan.
Kekotaan menyangkut sifat-sifat yang melekat pada kota dalam artian fisikal, sosial,
ekonomi, budaya. Perkotaan mengacu pada areal yang memiliki suasana penghidupan
dan kehidupan modern dan menjadi wewenang pemerintah kota.
7. Menurut UU No 22/ 1999 tentang otonomi daerah
Kawasan perkotaan adalah kawasan yang mempunyai kegiatan utama bukan pertanian
dengan susunan fungsi kawasan sebagai tempat pelayanan jasa pemerintahan,
pelayanan sosial dan kegiatan ekonomi.
5. 1. City
City adalah pusat kota yang menjadi pusat sub urban, urban, dan rural area.
2. Suburban / Faubourgh
Sub urban adalah daerah tempat atau area di mana para penglaju / commuter tinggal
yang letaknya tidak jauh dari pusat kota. penglaju atau kommuter adalah orang-orang
yang tinggal di pinggiran kota yang pulang pergi ke kota untuk bekerja setiap hari.
3. Suburban Fringe
Sub urban fring adalah area wilayah yang mengelilingi daerah sub urban yang menjadi
daerah peralihan kota ke desa.
4. Urban Fringe
Urban fring adalah daerah perbatasan antara kota dan desa yang memiliki sifat yang
mirip dengan daerah wilayah perkotaan. Urban adalah daerah yang penduduknya
bergaya hidup modern.
5. Rural Urban Fringe
Rural urban fringe adalah merupakan daerah jalur yang berada di antara desa dan kota.
6. Rural
Rural adalah daerah pedesaan atau desa yang penduduknya hidup sederhana.
7. Sejarah perkembangan kota yang dibagi menjadi 8 era yaitu Babilonia, Mesir kuno,
Yunani, Romawi, Abad pertengahan, Renaissance, Baroque, dan Era Modern.
- Era Babilonia/Mesopotamia (4000-3000 SM)
Era Babilonia juga disebut Mesopotamia dimana merupakan suatu daerah diantara 2
sungai Eufrat dan Tigris. Daerah ini biasa disebut daerah subur bulan sabit, karena
tanahnya yang subur dan menyerupai ulan sabit. Kota Mesopotamia kuno secara
geografis tidak memiliki benteng/perlindungan alam suatu kota, hal ini menyebabkan
kota tersebut seringkali dikuasai bangsa asing silih berganti. Meskipun dalam
perancangan kotanya sudah menerapkan sistem kota benteng dengan membangun
benteng di garis luar kota Msopotamia dengan dilengkapi parit-parit. Beberapa ciri
kota di era Mesopotamia antara lain:
a. Motivasi masyarakat tinggal di kota tersebut adalah untuk jaminan keamanan dan
peribadatan.
b. Berbentuk kota benteng (dikelilingi benteng-benteng)
c. Pusat kota/benteng berupa zigurat sebagai kuil penyembahan dewa.
d. Memiliki karakter kota taman gantung.
- Mesir Kuno (1400 SM)
Berbeda dengan Mesopotamia, kota-kota di Mesir Kuno (Kahun dan Giza) tidak
memiliki benteng-benteng yang mengelilingi kota. Hal ini mungkin disebabkan oleh
kekuasaan Firaun yang menjadi sentral untuk melindungi seluruh kota. Beberapa
poin ciri perancangan kota di era Mesir kuno antara lain:
a. Bentuk kota yang grid.
b. Perumahan penduduk saling membelakangi
c. Perumahan besar berderet di sepanjang jalan besar
d. Penduduk bergerak di bidang pertanian dan konstruksi bangunan
- Era Yunani (500 - 146 SM)
Era Yunani termasuk salah satu era yang berpengaruh secara berkelanjutan dalam
perkembangan kota. Pada Era Yunani, tempat tinggi/bukit sangat disakralkan. Tempat
tinggi tersebut berupa benteng puncak bukit yang digunakan sebagai tempat
peribadatan kepada para dewa. Acropolis merupakan suatu contoh tempat peribadatan
orang Yunani pada Dewa yang dipercaya disana terletak harta karun para dewa dan
artefak-artefaknya, terletak di puncak bukit dan kota Athena berkembang di bawah
bukit tersebut. Acropolis merupakan salah satu contoh karya Yunani kuno dengan
limited entitieskarena bisa dilihat tata bangunan Acropolis yang berujung pada
Partenon tidak memiliki kesatuan/unity. Hal ini dikarenakan dalam perancangan
Acropolis, arsitek langsung merancang on site. Perancangan langsung diatas tapak
yang berbukit sehingga faktor kontur sangat berpengaruh. Namun, perancangan
Acropolis bukan tanpa konseo. Arsitek menggunakan konsep Serial of Vista dalam
merancang Acropolis. Konsep disini memainkan emosi pengunjung disana. Bangunan
partenon sebagai tujuan akhir dipermainkan visualnya dengan tatanan bangunan di
sekitarnya seiring berjalannya pengunjung menuju Partenon. Beberapa point ciri yang
bisa diambil dari urban design Yunani kuno antara lain:
a. Arsitek di zaman Yunani Kuno dalam merancang kota memiliki pandangan yang
dominan tentang keterbatasan. Sehingga menyikapi keterbatasan tersebut, segala
ide harus terukur sehingga komprehensif dan bisa dikerjakan.
b. Karena faktor tersebut diatas, maka perancangan menggunakan skala manusia.
c. Pandangan keterbatasan juga membuat rumah-rumah hanya bangunan-bangunan
kecil di kota yang bercampur-campur.
d. Jaringan jalan bukan merupakan pola pembentuk kota, melainkan lahan-lahan sisa
yang digunakan untuk sirkulasi saja, Namun memiliki pola sejajar/grid.
e. Kegiatan yang bersifat publik (pertemuan) lebih banyak di rumah, daripada di
ruang yang semestinya menjadi ruang publik seperti jalan.
f. Motivasi hidup pada era Yunani adalah untuk berlindung/mencari keamanan.
- Era Romawi (500 - 324 SM)
Pada era Romawi, penduduk memiliki motivasi hidup selain keamanan juga karena
adanya kekuatan politik dan organisasi. Beberapa point ciri yang bisa diambil dari
perancangan kota Romawi Kuno antara lain:
a. Tidak lagi menggunakan skala manusia, karena proporsi disini mengacu pada
hubungan harmonis antar bagian-bagian bangunan.
b. Proporsi bangunan biasa menggunakan modular, dan modular tersebut panjang-
panjang dan lebar-lebar. Hal ini menggambarkan bahwa kekuatan politik pada era
Romawi begitu kuat.
c. Dalam perancangan kota, juga menggunakan modul yang abstrak, berupa deretan
rumah-rumah.
d. Dalam suatu kota, benteng merupakan bangunan yang utama untuk dibangun
terlebih dahulu, kemudian baru diikuti rumah-rumah penduduk di dalam benteng
tersebut.
- Abad Pertengahan (800-1200 M)
Asal mula munculnya kota-kota di abad pertengahan adalah kemunduran Romawi
yang meninggalkan banyak dampak di penjuru Eropa dimana tumbuh komunitas-
komunitas kecil yang berkembang menjadi komunitas baru karena memiliki lokasi
tapak yang layak dan subur. Komunitas tersebut tumbuh menjadi kota yang hidup dan
terus berkembang, sehingga kota bentengpun terus berkembang. Point yang bisa
disimpulkan dari kota di abad pertengahan antara lain:
a. Motivasi hidup juga untuk keamanan dan mengembangkan persaudaraan
(Sosialitas)
b. Kota benteng yang ada, sedikit demi sedikit dikuasai oleh biara-biara, sehingga
menjadikan biara tersebut sebagai pusat kota.
c. Benteng yang melindungi kota berbentuk melingkar.
d. Kota kecil di sekitar biara dan benteng tumbuh secara natural dari pintu gerbangnya
hingga membentuk jaringan jalan dan berpola radiocentric (radial).
e. Awalnya kota berupa kota benteng yang biasa dilukiskan dengan ilustrasi suatu
pemandangan kota dengan benteng dari jarak jauh, selanjutnya menjadi suatu kota
yang hidup dengan kasta-kasta biara dan terdapat banyak pedagang dan biarawan.
f. Memiliki pandangan keterbatasan ruang seperti era Yunani dan mulai
menggunakan penataan abstrak seperti aksis.
g. Menggunakan skala manusia.
h. Kota di abad pertengahan bersifat tangibel/terlihat atau mudah dikenalidan tidak
disorientasi. Sebagai contohnya, suatu koridor jalan akan memperlihatkan suatu
menara gereja dimana selalu terlihat sepanjang jalan itu, sehingga bisa digunakan
sebagai ancar-ancar sehingga tidak akan tersesat.
i. Menghindari long vista.
j. Tidak memiliki hierarki jalan.
- Renaissance (1400-1500 M)
Sebelum era Renaissance, di abad XV dimana merupakan fajar ilmu pengetahuan,
ditemukan bubuk mesiu sehingga di era Renaissance memiliki motivasi hidup yang
berbeda dari era-era sebelumnya, karena kota benteng di era ini sudah tidak berfungsi
lagi, karena senjata perang bisa menggunakan bahan peledak yang bisa meledakkan
benteng sekalipun. Beberapa ciri yang bisa diambil dari kota di Era Renaissance antara
lain:
a. Era Renaissance dimulai pada tahun 1440
b. Bentuk kota bintang dengan jalan yang bercabang dari titik pusatnya. Titik
pusatnya biasa berupa gereja/biara.
c. Perancangan on paper (diatas kertas)
d. Bentuk bangunan simetris penuh dan bersifat utopian.
e. Motivasi hidup terutama untuk bersosialitas dan peribadatan ditandai dengan gereja
sebagai pusat kota,
- Baroque (1700-1800 M)
Arsitektur Renaissance yang cenderung menerapkan simetris murni, menimbulkan
kesan monoton, sehingga para seniman di era Baroque (1600-1750) mencoba
bereksperimen dengan memvariasi karya seni dengan melebih-lebihkan komposisi
warna atau efek sehingga menimbulkan kesan tidak realistik dan berlebihan. Era
baroque merupakan suatu era perubahan dari Renaissance yang cenderung simetris
menjadi bentuk-bentuk dinamis, lengkung, dan berlebihan. Pada era Baroque, juga
dikenal hedonisme dan peleburan elemen arsitektural dalam perancangan kota seperti
implementasi patung/sculpture dalam perancangan kota di era Baroque. Kota-kota di
era Baroque menerapkan konsep bangunan peribadatan sebagai pusat pemerintahan,
hal ini bisa diterka bahwa masyarakat era Baroque memiliki motivasi hidup
bersosialitas.Beberapa poin ciri-ciri arsitektur Baroque antara lain:
a. Denah di bagian sudut diselesaikan dengan bentuk lengkung
b. Pilar-pilar berpilin
c. Ornamen membentuk 3 dimensi sehingga muncul keluar
d. Banyak menggunakan hiasan pahatan dan menggunakan warna-warna cerah
- Era Modern (abad 20-an)
Era modern merupakan era besar perubahan arsitektur. Diabad 20 terdapat peristiwa-
peristiwa penting seperti perang dunia I 1911-1918 memiliki pengaruh dalam
perubahan arsitektur menjadi arsmo/arsitektur modern. Dalam peperangan tersebut,
dunia arsitektur mengalami kerugian sangat besar, karena karya-karya arsitektur
menjadi hancur dan rusak akibat peperangan. Diakhir tahun 1918 sudah bermunculan
ide-ide kreatif para arsitek untuk menuju arsmo. Arsitektur modern disini juga
pastinya berpengaruh pada perancangan kota modern. Beberapa poin ciri-ciri
perancangan kota modern sebagai pengaruh arsitektur modern antara lain:
a. Motivasi masyarakat untuk hidup memenuhi kebutuhannya, bukan lagi faktor
keamanan yang utama.
b. Penggunaan material modern seperti baja dan kaca.
c. Arsitek kota dimanjakan dengan temuan mesin-mesin modern dalam
pembangunan.
d. Kota membentuk pola yang jelas seperti linier, grid, radial.
e. Media lahan tidak hanya berupa tanah, terdapat inovasi kota secara ekstrim
seperti underwater city dan floating city.
f. Terdapat inovasi seperti garden city, kota ini berpola radial, dengan kota pusat yang
dikelilingi kota-kota kecil berkonsep garden city. Kedua jenis kota tersebut
dipisahkan oleh area hijau juga dan dihubungkan dengan jalan-jalan.
DAFTAR PUSTAKA
1. https://id.wikipedia.org/wiki/Kota
http://missthiny.blogspot.co.id/2015/01/ruang-lingkup-desa-dan-kota-serta.html
2. https://bagusxplano.wordpress.com/2011/10/06/definisi-kota/
3. http://prayudibrillian.blogspot.co.id/2016/09/tahap-perkembangan-kota.html
4. https://taufikzk.wordpress.com/2016/01/31/karakteristik-kota/
5. http://www.organisasi.org/1970/01/pembagian-wilayah-dari-pusat-kota-ke-daerah-pedesaan-
city-suburban-suburban-fringe-urban-fringe-rural-urban-fringe-urban.html
6. http://desryanirawan.blogspot.co.id/2014/09/perbedaan-kota-dan-desa.html
7. http://satriyafirmandhani.blogspot.co.id/2012/05/sejarah-perkembangan-kota-disusun-
oleh.html