Anda di halaman 1dari 12

TUGAS 7

TATA KOTA DAN DAERAH

Disusun Oleh:

Nama : Irfan Saputra

NRP : 1211400035

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

INSTITUT TEKNOLOGI INDONESIA


TUGAS 7

1. Siapa saja pihak yang terlibat dalam AMDAL? ,dan bagaimana peran masing masing
yang terlibat tersebut , jelaskan ?

JAWAB:
Pihak-pihak yang berkepentingan dalam proses AMDAL adalah Pemerintah,
pemrakarsa, masyarakat yang berkepentingan. a. Pemerintah

Pemerintah berkewajiban memberikan keputusan apakah suatu rencana kegiatan


layak atau tidak layak lingkungan. Keputusan kelayakan lingkungan ini dimaksudkan
untuk melindungi kepentingan rakyat dan kesesuaian dengan kebijakan
pembangunan berkelanjutan. Untuk mengambil keputusan, pemerintah memerlukan
informasi yang dapat dipertanggungjawabkan, baik yang berasal dari pemilik
kegiatan/pemrakarsa maupun dari pihak-pihak lain yang berkepentingan. Informasi
tersebut disusun secara sistematis dalam dokumen AMDAL. Dokumen ini dinilai oleh
Komisi Penilai AMDAL untuk menentukan apakah informasi yang terdapat di
dalamnya telah dapat digunakan untuk pengambilan keputusan dan untuk menilai
apakah rencana kegiatan tersebut dapat dinyatakan layak atau tidak layak
berdasarkan suatu kriteria kelayakan lingkungan yang telah ditetapkan oleh Peraturan
Pemerintah. b. Pemrakarsa:

Orang atau badan hukum yang bertanggung jawab atas suatu rencana usaha dan atau
kegiatan yang akan dilaksanakan. Pemrakarsa inilah yang berkewajiban melaksanakan
kajian AMDAL. Meskipun pemrakarsa dapat menunjuk pihak lain (seperti konsultan
lingkungan hidup) untuk membantu melaksanakan kajian AMDAL, namun tanggung
jawab terhadap hasil kajian dan pelaksanaan ketentuan-ketentuan AMDAL tetap di
tangan pemrakarsa kegiatan. c. Masyarakat yang berkepentingan

Masyarakat yang berkepentingan adalah masyarakat yang terpengaruh oleh segala


bentuk keputusan dalam proses AMDAL. Masyarakat mempunyai kedudukan yang
sangat penting dalam AMDAL yang setara dengan kedudukan pihak-pihak lain yang
terlibat dalam AMDAL. Di dalam kajian AMDAL, masyarakat bukan obyek kajian
namun merupakan subyek yang ikut serta dalam proses pengambilan keputusan
tentang hal-hal yang berkaitan dengan AMDAL. Dalam proses ini masyarakat
menyampaikan aspirasi, kebutuhan, nilai-nilai yang dimiliki masyarakat dan
usulanusulan penyelesaian masalah untuk memperoleh keputusan terbaik.

2. Kegiatan kegiatan apa saja yang di wajibkan untuk membuat Dokumen AMDAL
JAWAB:

Dalam pasal 23 UU PPLH disebutkan bahwa, Kriteria usaha dan/atau kegiatan yang
berdampak penting yang wajib dilengkapi dengan Amdal terdiri atas:

a. pengubahan bentuk lahan dan bentang alam;


b. eksploitasi sumber daya alam, baik yang terbarukan maupun yang tidak
terbarukan;

c. proses dan kegiatan yang secara potensial dapat menimbulkan pencemaran


dan/atau kerusakan lingkungan hidup serta pemborosan dan kemerosotan
sumber daya alam dalam pemanfaatannya;

d. proses dan kegiatan yang hasilnya dapat mempengaruhi lingkungan alam,


lingkungan buatan, serta lingkungan sosial budaya;

e. proses dan kegiatan yang hasilnya akan mempengaruhi pelestarian kawasan


konservasi sumber daya alam dan/atau perlindungan cagar budaya;

f. introduksi jenis tumbuh-tumbuhan, hewan, dan jasad renik;


g. pembuatan dan penggunaan bahan hayati dan nonhayati;
h. kegiatan yang mempunyai risiko tinggi dan/atau mempengaruhi pertahanan
negara; dan/atau

i. penerapan teknologi yang diperkirakan mempunyai potensi besar untuk


mempengaruhi lingkungan hidup.

Bidang dan jumlah jenis kegiatan diperlihatkan pada tabel di bawah ini.

Bidang Jumlah Jenis Kegiatan


A Pertahanan 3

B Pertanian 2

C Perikanan 1

D Kehutanan 1

E Perhubungan 10

F Teknologi Satelit 1

G Perindustrian 7

H Pekerjaan Umum 16

I Sumber Daya Energi dan Mineral 16

J Pariwisata 2

K Pengembangan Nuklir 2

L Pengelolaan Limbah B3 1

M Bidang Rekayasa Genetika 2

3. Jelaskan perbedaan dan persamaan antara Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL)


dan Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL) dengan Upaya Pengelolaan Lingkungan
(UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL) !

JAWAB:
Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL)
Definisi
RKL adalah dokumen yang memuat upaya-upaya untuk mencegah,
mengendalikan dan menanggulangi dampak penting lingkungan hidup yang
bersifat negatif serta memaksimalkan dampak positif yang terjadi akibat
rencana suatu kegiatan. Upaya-upaya tersebut dirumuskan berdasarkan hasil
arahan dasar-dasar pengelolaan dampak yang dihasilkan dari kajian ANDAL.

Fungsi
Banyak manfaat dan fungsi dari pengelolaan lingkungan terhadap
pembangunan atau suatu proyek, baik pagi pemerintah, pemilik usaha, dan
masyarakat sekitar. Beberapa manfaat pengelolaan lingkungan hidup yaitu :

Mencegah terjadinya pencemaran dan kerusakan lingkungan serta


pemborosan sumber daya alam secara lebih luas.

Menghindari timbulnya konflik dengan masyarakat dan kegiatan lain di


sekitarnya.

Menjaga agar pelaksanaan pembangunan tetap sesuai dengan prinsip-


prinsip pembangunan berkelanjutan dan berwawasan lingkungan.

Perwujudan tanggung jawab pemerintah dalam pengelolaan


lingkungan hidup.

Bahan bagi rencana pengembangan wilayah dan tata ruang.


Menjamin keberlangsungan usaha dan/atau kegiatan karena adanya
proporsi aspek ekonomis, teknis dan lingkungan.

Menghemat dalam pemanfaatan sumber daya (modal, bahan baku,


energi).

Dapat menjadi referensi dalam proses kredit perbankan.


Memberikan panduan untuk menjalin interaksi saling menguntungkan
dengan masyarakat sekitar sehingga terhindar dari konflik sosial yang
saling merugikan.

Sebagai bukti ketaatan hukum, seperti perijinan.


Mengetahui sejak dini dampak positif dan negatif akibat adanya suatu
kegiatan sehingga dapat menghindari terjadinya dampak negatif dan
dapat memperoleh dampak positif dari kegiatan tersebut.

Melaksanakan kontrol terhadap pemanfaatan sumberdaya alam dan


upaya pengelolaan lingkungan yang dilakukan pemrakarsa kegiatan,
sehingga kepentingan kedua belah pihak saling dihormati dan
dilindungi.
Terlibat dalam proses pengambilan keputusan terhadap rencana
pembangunan yang mempunyai pengaruh terhadap nasib dan
kepentingan mereka.

Perbedaan dan persamaan UKL dan UPL :


Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan
Lingkungan Hidup, yang selanjutnya disebut UKL-UPL, adalah pengelolaan dan
pemantauan terhadap Usaha dan/atau Kegiatan yang tidak berdampak
penting terhadap lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan
keputusan tentang penyelenggaraan Usaha dan/atau Kegiatan. (Peraturan
Pemerintah No. 27 Tahun 2012 Tentang Izin Lingkungan).

Kegiatan yang tidak wajib menyusun AMDAL tetap harus melaksanakan


upaya pengelolaan lingkungan dan upaya pemantauan lingkungan. Kewajiban
UKL-UPL diberlakukan bagi kegiatan yang tidak diwajibkan menyusun AMDAL
dan dampak kegiatan mudah dikelola dengan teknologi yang tersedia. UKL-UPL
merupakan perangkat pengelolaan lingkungan hidup untuk pengambilan
keputusan dan dasar untuk menerbitkan ijin melakukan usaha dan atau
kegiatan.
Dokumen UKL-UPL dibuat pada fase perencanaan proyek sebagai
kelengkapan dalam memperoleh perizinan. Upaya Pengelolaan Lingkungan
(UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL) diwajibkan pula bagi usaha
dan/atau kegiatan yang telah berjalan namun belum memiliki UKL-UPL. Upaya
Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL)
dibuat untuk proyek-proyek yang dampak lingkungannya dapat diatasi, skala
pengendaliannya kecil dan tidak kompleks.

Proses dan prosedur UKL-UPL tidak dilakukan seperti AMDAL tetapi


dengan menggunakan formulir isian yang berisi : Identitas pemrakarsa
Rencana Usaha dan/atau kegiatan Dampak Lingkungan yang akan terjadi
Program pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup Tanda tangan dan
cap Formulir Isian diajukan pemrakarsa kegiatan kepada : Instansi yang
bertanggungjawab di bidang pengelolaan lingkungan hidup Kabupaten/Kota
untuk kegiatan yang berlokasi pada satu wilayah kabupaten/kota

Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL)


Definisi
Rencana Pemantauan Lingkungan adalah upaya pemantauan untuk melihat
kinerja upaya pengelolaan yang dilakukan. Fungsi

Alat evaluasi terhadap mekanisme kerja suatu sistem pengelolaan


lingkungan

Mengetahui keunggulan & kelemahan pengelolaan lingkungan


Dapat memonitor secara dini perubahan perubahan
kualitas lingkungan

Memperkecil resiko dan potensi gugatan hukum dari pihak eksternal


terhadap dampak kegiatan

Menjadi alat bukti dalam menilai ketaatan/kepatuhan pemprakarsa


terhadap peraturan perundang-undangan

Meningkatkan citra baik perusahaan dikalangan pemerintah,


konsumen, mitra bisnis dan masyarakat

Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan


Lingkungan (UPL) dinyatakan berlaku sepanjang usaha dan/atau kegiatan
tidak melakukan perubahan lokasi, desain, proses, bahan baku dan/atau
bahan penolong. Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya
Pemantauan Lingkungan (UPL) yang telah dinyatakan sesuai dengan isian
formulir atau layak, maka UKL-UPL tersebut dinyatakan kadaluarsa apabila
usaha dan/atau kegiatan tidak dilaksanakan dalam jangka waktu 3 (tiga)
tahun sejak rekomendasi atas UKL-UPL.
4. Apakah proyek-proyek pemerintah wajib dilengkapi dengan
dokumen AMDAL?

JAWAB:
Ketentuan peraturan di bidang AMDAL berlaku untuk semua pihak termasuk
pemerintah. Oleh sebab itu proyek-proyek pemerintah yang termasuk kegiatan wajib
AMDAL harus dilengkapi dengan dokumen AMDAL. Dalam perencanaan
pembangunan setiap instansi pemerintah wajib mengalokasikan dana untuk
menyusun dokumen AMDAL. Bagi proyek yang tidak dilengkapi dengan dokumen
AMDAL dapat dikenakan tindakan hukum sesuai peraturan yang berlaku, termasuk
peradilan tata usaha negara terhadap pejabat yang melakukan pelanggaran tersebut.

5. Sebutkan Klasifikasi Pencemaran Lingkungan dan jelaskan dampak dari masing


masing pencemaran tersebut.

JAWAB:
A. Klasifikasi Pencemaran Lingkungan
a. Pencemaran Air
Di dalam tata kehidupan manusia, air banyak memegang peranan penting
antara lain untuk minum, memasak, mencuci dan mandi. Di samping itu air juga
banyak diperlukan untuk mengairi sawah, ladang, industri, dan masih banyak lagi.
Tindakan manusia dalam pemenuhan kegiatan sehari-hari, secara tidak sengaja telah
menambahjumlah bahan anorganik pada perairan dan mencemari air. Misalnya,
pembuangan detergen ke perairan dapat berakibat buruk terhadap organisme yang
ada di perairan. Pemupukan tanah persawahan atau ladang dengan pupuk buatan,
kemudian masuk ke perairan akan menyebabkan pertumbuhan tumbuhan air yang
tidak terkendali yang disebut eutrofikasi atau blooming. Beberapa jenis tumbuhan
seperti alga, paku air, dan eceng gondok akan tumbuh subur dan menutupi
permukaan perairan sehingga cahaya matahari tidak menembus sampai dasar
perairan. Akibatnya, tumbuhan yang ada di bawah permukaan tidak dapat
berfotosintesis sehingga kadar oksigen yang terlarut di dalam air menjadi berkurang.
Bahan-bahan kimia lain, seperti pestisida atau DDT (Dikloro Difenil
Trikloroetana) yang sering digunakan oleh petani untuk memberantas hama tanaman
juga dapat berakibat buruk terhadap tanaman dan organisme lainnya. Apabila di
dalam ekosistem perairan terjadi pencemaran DDT atau pestisida, akan terjadi aliran
DDT.

b. Pencemaran Tanah
Tanah merupakan tempat hidup berbagai jenis tumbuhan dan makhluk hidup
lainnya termasuk manusia. Kualitas tanah dapat berkurang karena proses erosi oleh
air yang mengalir sehinggakesuburannya akan berkurang. Selain itu, menurunnya
kualitas tanah juaga dapat disebabkan limbah padat yang mencemari tanah.

Menurut sumbernya, limbah padat dapat berasal dari sampah rumah tangga
(domestik), industri dan alam (tumbuhan). Adapun menurut jenisnya, sampah dapat
dibedakan menjadi sampah organik dan sampah anorganik. Sampah organik berasal
dari sisa-sisa makhluk hidup, seperti dedaunan, bangkai binatang, dan kertas.

Adapun sampah anorganik biasanya berasal dari limbah industri, seperti


plastik, logam dan kaleng. Sampah organik pada umumnya mudah dihancurkan dan
dibusukkan oleh mikroorganisme di dalam tanah. Adapun sampah anorganik tidak
mudah hancur sehingga dapat menurunkan kualitas tanah. c. Pencemaran Udara

Udara dikatakan tercemar jika udara tersebut mengandung unsur-unsur yang


mengotori udara. Bentuk pencemar udara bermacam-macam, ada yang berbentuk gas
dan ada yang berbentuk partikel cair atau padat.

1) Pencemar Udara Berbentuk Gas


Beberapa gas dengan jumlah melebihi batas toleransi lingkungan, dan
masuk ke lingkungan udara, dapat mengganggu kehidupan makhluk hidup.
Pencemar udara yang berbentuk gas adalah karbon monoksida, senyawa
belerang (SO2 dan H2S), seyawa nitrogen (NO2), dan chloroflourocarbon
(CFC).

Kadar CO2 yang terlampau tinggi di udara dapat menyebabkan suhu


udara di permukaan bumi meningkat dan dapat mengganggu sistem
pernapasan. Kadar gas CO lebih dari 100 ppm di dalam darah dapat merusak
sistem saraf dan dapat menimbulkan kematian. Gas SO2 dan H2S dapat
bergabung dengan partikel air dan menyebabkan hujan asam. Keracunan NO2
dapat menyebabkan gangguan sistem pernapasan, kelumpuhan, dan
kematian. Sementara itu, CFC dapat menyebabkan rusaknya lapian ozon di
atmosfer.

2) Pencemar Udara Berbentuk Partikel Cair atau Padat


Partikel yang mencemari udara terdapat dalam bentuk cair atau padat.
Partikel dalam bentuk cair berupa titik-titik air atau kabut. Kabut dapat
menyebabkan sesak napas jika terhiap ke dalam paru-paru.

Partikel dalam bentuk padat dapat berupa debu atau abu vulkanik.
Selain itu, dapat juga berasal dari makhluk hidup, misalnya bakteri, spora,
virus, serbuk sari, atau serangga-serangga yang telah mati. Partikel-partikel
tersebut merupakan sumber penyakit yang dapat mengganggu kesehatan
manusia.

Partikel yangmencemari udara dapat berasal dari pembakaran bensin.


Bensin yang digunakan dalam kendaraan bermotor biasanya dicampur dengan
senyawa timbal agar pembakarannya cepat mesin berjalan lebih sempurna.
Timbal akan bereaki dengan klor dan brom membentuk partikel PbClBr.
Partikel tersebut akan dihamburkan oleh kendaraan melalui knalpot ke udara
sehingga akan mencemari udara.

B. Dampak Pencemaran Bagi Manusia Secara Global


Pembakaran bahan bakar minyak dan batubara pada kendaraan bermotor dan
industri menyebabkan naiknya kadar CO2 di udara. Gas ini juga dihasilkan dari
kebakaran hutan. gas CO2 ini akan berkumpul di atmosfer Bumi. Jika jumlahnya sangat
banyak, gas CO2 ini akan menghalangi pantulan panas dari Bumi ke atmosfer sehingga
panas akan diserap dan dipantulkan kembali ke Bumi. Akibatnya, suhu di Bumimenjadi
lebih panas. Keadaan ini disebut efek rumah kaca (green house effect). Selain gas CO2,
gas lain yang menimbulkan efek rumah kaca adalah CFC yang berasal dari aerosol, juga
gas metan yang berasal dari pembusukan kotoran hewan.

Efek rumah kaca dapat menyebabkan suhu lingkungan menjadi naik secara
global, atau lebih dikenal dengan pemanasan global. Akibat pemanasan global ini,
pola iklim dunia menjadi berubah. Permukaan laut menjadi naik,sebagai akibat
mencairnya es di kutub sehingga pulau-pulau kecil menjadi tenggelam. Keadaan
tersebut akan berpengaruh terhadap keseimbangan ekosistem dan membahayakan
makhluk hidup, termasuk manusia. Akibat lain yang ditimbulkan pencemaran udara
adalah terjadinya hujan asam. Jika hujan asam

Terjadi secara terus menerus akan menyebabkan tanah, danau, atau air sungai
menjadi asam. Keadaan itu akan mengakibatkan tumbuhan dan mikroorganisme yang
hidup di dalamnya terganggu dan mati. Hal ini tentunya akan berpengaruh terhadap
keseimbangan ekosistem dan kehidupan manusia.

6. Jelaskan perbedaan antara ANDAL dengan AMDAL :


JAWAB:
ANDAL atau Analisis Dampak Lingkungan adalah telaahan secara cermat dan
mendalam tentang dampak penting suatu kegiatan yang direncanakan. Sedangkan
AMDAL atau Analisis Mengenai Dampak Lingkungan adalah hasil studi mengenai
dampak suatu kegiatan yang direncanakan terhadap lingkungan hidup, yang
diperlukan bagi proses pengambilan keputusan.

Perbedaan berdasarkan kegunaannya, yaitu :

a. AMDAL digunakan untuk:


Bahan bagi perencanaan pembangunan wilayah
Membantu proses pengambilan keputusan tentang kelayakan lingkungan
hidup dari rencana usaha dan/atau kegiatan.

Memberi masukan untuk penyusunan disain rinci teknis dari rencana usaha
dan/atau kegiatan.
Memberi masukan untuk penyusunan rencana pengelolaan dan
pemantauan lingkungan hidup.

Memberi informasi bagi masyarakat atas dampak yang ditimbulkan dari


suatu rencana usaha dan atau kegiatan.

b. ANDAL digunakan untuk berbagai pihak pembagian kegunaan dalam bentuk


lain juga dapat disusun berdasarkan pihak yang mendapatkan kegunaannya,
sebagai berikut:

Kegunaan bagi pemerintah


Kegunaan bagi pemilik proyek
Kegunaan bagi pemilik modal
Kegunaan bagi masyarakat

7. Secara garis besar proses AMDAL mencakup langkah-langkah sebagai berikut JAWAB:

1) Mengidentifikasi dampak dari rencana usaha dan/atau kegiatan


2) Menguraikan rona lingkungan awal

3) Memprediksi dampak penting


4) Mengevaluasi dampak penting dan merumuskan arahan RKL/RPL.

Anda mungkin juga menyukai