Anda di halaman 1dari 18

TUGAS 5 TATA KOTA DAN DAERAH

Semester Ganjil 2017/2018

Nama : Irfan Saputra


Nim : 1211400035
Mata Kuliah / Sks : Tata Kota dan Daerah / 2 sks
Dosen Penanggung Jawab : Djoko Suryanto, ME

Standart Pedoman Perencanaan Kota

1. Apakah yang disebut dengan Kepadatan Penduduk ? & berapa idealnya kepadatan
penduduk sebuah Kota ? Jelaskan alasan saudara
Jawab :

Kepadatan penduduk adalah Kepadatan penduduk merupakan suatu perbandingan


antara banyaknya penduduk serta luas wilayahnya. Satuan luas wilayah yang umumnya
digunakan ialah km2 . Kepadatan penduduk pada suatu daerah itu tidaklah sama.
terdapat beberapa macam kepadatan penduduk, yakni kepadatan penduduk aritmatik,
kepadatan penduduk agraris, kepadatan penduduk fisiologis, serta kepadatan penduduk
ekonomis. Kepadatan ideal penduduk suatu kota :
Kepadatan penduduk dibagi menjadi 3 jenis:
a. Kepadatan Penduduk Kasar (Crude Population Density), yaitu menunjukkan
banyaknya jumlah penduduk untuk setiap kilometer persegi luas wilayah.
Kepadatan Fisiologis (Physiological Density), yang menyatakan banyaknya
penduduk untuk setiap kilometer persegi wilayah lahan yang ditanami (cultivable
land).
b. Kepadatan Agraris (Agriculture Density), menunjukkan banyaknya penduduk
petani untuk setiap kilometer persegi wilayah cultivable land. Ukuran ini
menggambarkan intensitas pertanian dari petani terhadap lahan yang
mencerminkan efisiensi teknologi pertanian dan intensitas tenaga kerja pertanian.
c. Kepadatan penduduk kasar merupakan ukuran persebaran penduduk yang umum
digunakan, karena selain data dan cara penghitungannya sederhana, ukuran ini
sudah distandarisasi dengan luas wilayah. angka kepadatan penduduk menunjukan
rata-rata jumlah penduduk tiap 1 kilometer persegi. Semakin besar angka
kepadatan penduduk menunjukan bahwa semakin padat penduduk yang
mendiami wilayah tersebut. Misalnya kepadatan penduduk Indonesia tahun 2009
sebesar 124 artinya bahwa secara rata-rata tiap 1 kilometer persegi wilayah di
Indonesia didiami oleh 124 penduduk.
(sumber : https://sirusa.bps.go.id/index.php?r=indikator/view&id=85 )

2. Apa yang saudara ketahui tentang perbedaan istilah tersebut dibawah ini :

a. Rumah >< Hunian

b. Koefisien Dasar Bangunan (KDB) >< Koefisien Lantai Bangunan (KLB)

c. Perumahan >< Permukiman

d. Fasilitas Umum >< Fasilitas Sosial

e. Prasarana >< Sarana

Jawab :
A. Rumah adalah salah satu bangunan yang dijadikan tempat tinggal selama jangka
waktu tertentu. Rumah bisa menjadi tempat tinggal manusia maupun hewan, namun
untuk istilah tempat tinggal yang khusus bagi hewan adalah sangkar, sarang, atau
kandang. Dalam arti khusus, rumah mengacu pada konsep-konsep sosial-
kemasyarakatan yang terjalin di dalam bangunan tempat tinggal, seperti keluarga,
hidup, makan, tidur, beraktivitas, dan lain-lain. Hunian berarti tempat tinggal;
kediaman (yang dihuni): masyarakat mengharapkan perumahan yang nyaman dan
aman sebagai kawasan hunian mereka

(Sumber : https://www.apaarti.com/hunian.html )

B. KDB (Koefisien Dasar Bangunan): KDB dapat dimengerti secara sederhana adalah
nilai persen yang didapat dengan membandingkan luas lantai dasar dengan luas
kavling. kalau kita mempunyai lahan 300 m2 dan KDB yang ditentukan 60% maka
areal yang dapat kita bangun hanya 60% x 300 m2 = 180 m2. Kalai lebih dari itu
artinya kita melebihi KDB yang ditentukan. Kurangi lagi ruang yang dianggap tidak
terlalu perlu. Sisa lahan digunakan untuk ruang terbuka hijau yang berfungsi sebagai
area resapan air.
KLB (Koefisien Luas Bangunan): Kalau KDB hanya melibatkan luas lantai dasar,
maka KLBmelibatkan seluruh lantai yang kita desain termasuk lantai dasar itu sendiri.
Cara perhitungannya tetap sama yauitu membandingkan luasan seluruh lantai dengan
luas kavling yang ada.

(sumber : https://archbhud.wordpress.com/2013/02/28/pengertian-gsb-kdb-klb/ )

C. Rumah adalah bangunan yang berfungsi sebagai tempat tinggal atau hunian dan
sarana pembinaan keluarga. Perumahan merupakan kelompok rumah yang berfungsi
sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian yang dilengkapi dengan
infrastruktur dan sarana lingkungan.
Permukiman adalah bagian dari Lingkungan hidup di luar kawasan lindung, baik yang
berupa kawasan perkotaan maupun pedesaan yang berfungsi sebagai tempat
Lingkungan tempat tinggal atau Lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang
mendukung pengkehidupan dan penghidupan.

( sumber: https://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20120321183005AAkc3DH)

D. Fasilitas sosial adalah fasilitas yang diadakan oleh pemerintah atau pihak swasta yang
dapat dimanfaatkan oleh masyarakat umum dalam lingkungan pemukiman. Contoh
dari fasilitas sosial (fasos) adalah seperti puskemas, klinik, sekolah, tempat ibadah,
pasar, tempat rekreasi, taman bermain, tempat olahraga, ruang serbaguna, makam, dan
lain sebagainya.
Fasilitas umum adalah fasilitas yang diadakan untuk kepentingan umum. Contoh dari
fasilitas umum (fasum) adalah seperti jalan, angkutan umum, saluran air, jembatan,
fly over, under pass, halte, alat penerangan umum, jaringan listrik, banjir kanal,
trotoar, jalur busway, tempat pembuangan sampah, dan lain sebagainya.

( sumber : https://plus.google.com/116377764002397731920/posts/MzeUgDGUgqm)

E. Sarana berfungsi sebagai bagian utama dari sebuah kegiatan. Karena merupakan
bagian utama dari kegiatan tersebut, maka alat ini akan sangat dibutuhkan untuk
kelancaran kegiatan tersebut. Misalnya, dalam kegiatan produksi, alat yang dimaksud
bisa berupa mesin produksi. Fungsi mesin ini tentunya adalah untuk membuat
kegiatan produksi ini berjalan. Sarana juga dapat diartikan sebagai syarat. Artinya,
alat dalam sarana adalah syarat mutlak yang harus ada agar sebuah kegiatan bisa
berjalan.
Prasarana mempunyai fungsi sebagai pendukung kegiatan. Bila diambil contoh dari
prasarana, seperti jalan, listrik dan air, tentu kita sudah dapat melihatnya sebagai
pendukung utama dari sebuah kegiatan. Misalnya, dalam proses produksi di pabrik,
jalan akan berfungsi sebagai pendukung untuk kegiatan distribusi produk yang
diproduksi ke berbagai tempat penjualan. Listrik berfungsi sebagai sumber energi
utama agar proses produksi berjalan lancar.

(sumber : http://apaperbedaan.com/sarana-dan-prasarana/)

3. Difinisi KOTA sering diartikan secara berbeda-beda oleh seorang pemerhati,


tergantung dari sudut pandang disiplin apa ia melihatnya. Saudara sebagai tenaga
ahli dari bidang kajian Teknik Sipil, bagaimana menurut saudara difinisi KOTA ?
Jelaskan !!
Jawab :

Kota adalah tempat tinggal atau bermukimnya warga kota dan tempat dimana
warganya atau warga dari daerah lain untuk mencari pekerjaan atau bekerja dan
mencari kegiatan lain seperti ekonomi dan pemerintahan. Dan tempat dimana setiap
tahunnya terjadinya penambahan banguaan konstruksi kota sehingga terciptanya
perkembangan kota.

4. Kota dan Daerah adalah suatu wilayah yang secara planning telah ter-hirarki dan
ter-sistem sedemikian rupa, keduanya bisa saling bersinergi, namun tidak jarang
keduanya tidak dapat terinteraksi dengan baik. Apa yang saudara ketahui tentang
hal tersebut, Jelaskan !!
Jawab :
Kepergian penduduk daerah ke kota untuk mengadu nasib tidaklah menjadi masalah
apabila masyarakat mempunyai keterampilan tertentu yang dibutuhkan di kota.
Namun, kenyataanya banyak diantara mereka yang datang ke kota tanpa memiliki
keterampilan. Oleh karena itu, sulit bagi mereka untuk memperoleh pekerjaan yang
layak. Hal ini akhirnya akan meningkatkan jumlah pengangguran di kota yang
menimbulkan kemiskinan dan pada akhirnya untuk dapat memenuhi kebutuhan
hidupnya.

5. Data Statistik apa saja yang harus diketahui dan dibutuhkan untuk merancang
sebuah Permukiman dan Perkotaan ?
Jawab :

a. Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis pelaksanaan penelitian dan


pengembangan daerah untuk kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan.

b. Melaksanaan penelitian pengembangan dan dokumentasi hasil penelitian


pengembangan.

c. Mengembangkan teknologi informasi dan electronic government.

d. Mengelola data dan informasi hasil pembangunan.

e. MelaksanaKan bimbingan dan analisa laporan pelaksanaan pembangunan Satuan


Kerja Perangkat Daerah.

f. Menyusunan data statistik daerah.

g. Melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan.

h. Melaksanakan tugas dinas lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai dengan tugas
dan fungsinya.

6. Sebuah kapling berukuran 100 x 100 m, oleh pemiliknya akan dibangun sebuah
Wisma Peristirahatan yang bisa disewakan, bila diketahui KDB : 60 % dan KLB : 2
Berapa jumlah (lapis) lantai yang bisa dibangun ?
Jawab :
Luas tanah = 10000m2 ; KDB 60% ; KLB 2
BCR/KDB = (Luas Bangunan/Luas Tanah) x 100%
60% = (LB/10000) x 100%
60%/100% = LB/10000
0.6 x 10000 = LB
6000 m2 = LB
FAR/KLB = (Luas Bangunan/Luas Tanah) x Jumlah lapis lantai

7. Jelaskan pengertian dan ruang lingkup sejarah Kota


Jawab :

Perkotaan berasal dari kata kota yang berarti pusat permukiman dan kegiatan penduduk
yang bercirikan oleh batasan administratif yang diatur dalam peraturan perundangan
serta didominasi oleh kegiatan produktif bukan pertanian, kota juga dapat dikatakan
sebagai leburan dari bangunan dan penduduk (Spiro Kostof:1991.) Perkotaan dapat
diartikan sebagai suatu permukiman bukan pedesaan yang berperan di dalam suatu
wilayah pengembang dan atau wilayah nasional sebagai simpul jasa, menurut
pengamatan tertentu.

Kota (city) adalah permukiman, berpenduduk relatif besar, luas areal terbatas, pada
umumnya bersifat non agraris, kepadatan penduduk relatif tinggi; tempat sekelompok
orang-orang dalam jumlah tertentu dan bertempat tinggal bersama dalam suatu wilayah
geografis tertentu , cenderung berpola hubungan rasional, ekonomis dan individualistis.

http://jembatan4.blogspot.co.id/2013/09/sejarah-dan-pengertian-kota.html

Ruang lingkup secara garis besar bahwa masyarakat perkotaan itu sifatnya cendrung
individualis dan matrealistis juga serba kemewahan itu adalah masih asumsi masyarakat
kebanyakan namun realitanya dalam masyarakat perkotaan masih saja terdapat
mayatrakat yang standar hidupnya di bawah standar sosial pada umumnya masyarakat
kota kebanyakan. Mereka yang seperti itu karena tidak mempunyai kemampuan atau
capablelitas dalam dunia usaha karena di kota aspekitulah yang sangan di hargai.

Dan kehidupan masyarakat kota bisa diuraikan dari segi lingkungan umum dan
orientasinya, pekerjaan dan mata pencaharian, ukuran komunitas, kepadatan
penduduk,homogenitas dan heterogenitas, deferensiasi sosial, pelapisan sosial, mobilitas
sosial, interaksi sosial, pengawasan sosial, pola kepemimpinan, standar kehidupn,
kesetiakawanan, nilai dan sistem nilai. Berikut penjelasannya;

1. Lingkungan umum dan orientasi terhadap alam,


Bagi masyarakat kota cendrung mengabaikan kepercayaan yang berkaitan dengan
kekuatan alam serta pola hidupnya lebih mendasarkan pada rasionalnya. Dan bila
dilihat dari mata pencahariannya masyarakat kota tidak bergantung pada kekuatan
alam, melainkan bergantung pada tingkat kemampuannya (capablelitas) untuk bersaing
dalam dunia usaha. Gejala alam itu bisa dipahami secara ilmiah dan secara rasional
dapat dikendalikan.
2. Pekerjaan atau mata pencaharian,
Kebanyakan masyarakatnya bergantung pada pola industri (kapitalis) Bentuk mata
pencaharian yang primer seperti sebagai pengusaha, pedagang, dan buruh industri.
Namun ada sekelompok masyarakat yang bekerja pada sektor informal misalnya
pemulung, pengemis dan pengamen. Selain yang disebutkan di atas termasuk bentuk
mata pencaharian sekunder.
3. Ukuran komunitas,
Umumnya masyarakat perkotaan lebih heterogen dibandingkan masyarakat pedesaan.
Karena mayoritas masyarakatnya berasal dari sosiokultural yang berbeda-beda , dan
masing-masing dari mereka mempunyai tujuan yang bermacam-macam
pula.dantaranya ada yang mencari pekerjaan atau ada yang menempuh pendidikan.
Jumlah penduduknya masih relatif besar.
4. Kepadatan penduduk,
Tingkat kepadatan di kota lebih tinggi bila dibandingkan di desa, hal ini disebabkan
oleh kebanyakan penduduk di daerah perkotaan awalnya dari berbagai daerah.
5. Homogenitas dan heterogenitas,
Dalam struktur masyarakat perkotaan yang sering sekali nampak adalah heterogenitas
dalam ciri-ciri sosial, psikologis, agama, dan kepercayaan, adat istiadat dan
perilakunya. Dengan demikian struktur masyarakat perkotaan sering mengalami
interseksi sosial, mobilitas sosial, dan dinamika sosial.
6. Diferensiasi sosial
Di daerah perkotaan , diferensiasi sosial relatif tinggi, sebab tingkat perbedaan agama,
adat istiadat, bahasa, dan sosiokultural yang dibawa oleh para pendatang dari berbagai
daerah, cukup tinggi.
7. Pelapisan sosial
Lapisan sosialnya lebih didominasi oleh perbedaan status dan peranan di dalam struktur
masyarakatnya. Di dalam struktur masyarakat modern lebih menghargai prestasi
daripada keturunan.
8. Mobilitas sosial
Mobilitas pada masyarakat perkotaan lebih dinamis daripada masyarakat pedesaan.
Kenyataan itu adalah sebuah kewajaran sebab perputaran uang lebih banyak terjadi di
daerah perkotaan daripada di pedesaan.
9. Interaksi sosial
Dalam interaksi pada masyarakat perkotaan lebih kita kenal dengan yang namanya
gesseslchaft yaitu kelompok patembayan. Yang mana ada hubungan timbal balik dalam
bentuk perjanjian-perjanjian tertentu yang orientasinya adalah keuntungan atau pamrih.
Sehingga hubungan yang terjadi hanya seperlunya saja.
10. Pengawasan sosial
Dikarenakan masyarakatnya yang kurang saling mengenal satu sama lain dan juga
luasnya wilayah kultural perkotaan di tambah lagi keheterigenitasan masyarakatnya
yang membuat sistem pengawasan sosial perilaku antar anggota masyarakatnya makin
sulit terkontrol.
11. Pola kepemimpinan
Kepemimpinanya didasarkan pada pertanggung jawaban secara rasional atas dasar
moral dan hukum. Dengan demikian hubungan antar pemimpin dan warga
masyarakatnya berorientasi pada hubungan formalitas.
12. Standar kehidupan
Standar kehidupannya di ukur dari barang-barang yang dianggap punya nilai (harta
benda). Mereka lebih mengenal deposito atau tabungan. Karena menurut mereka
menyimpan uang dalam bentuk deposito dianggap lebih praktis dan mudah. Ditambah
lagi kepemilikan barang-barang mewah lainnya.
13. Kesetiakawanan sosial
Ikatan solidaritas sosial dan kesetiakawanan lebih renggang. Artinya , pola hubungan
untung rugi lebih dominan daripada kepentingan solidaritas dan kesetiakawanan.
14. Nilai dan sistem nilai
Nilai dan sistem nilai di dalam struktur masyarakat perkotaan lebih bersifat formal,
didasarkan pada aturan-aturan yang resmi seperti hukum dan perundang-undangan.
http://sosiologiiainsupel.blogspot.co.id/2011/03/pengertian-dan-ruang-lingkup-
perkotaan.html

8. Jelaskan tahap tahap pertumbuhan kota


Jawab :
Menurut Lewis Mumford
a) Neopolis : Kota menempati suatu pusat daerah pertanian dengan adat istiadat bercorak
pedesaan dan serba sederhana.
b) Polis :Merupakan pusat kehidupan keagamaan dan pemerintahan.
c) Metropolis : Dalam kota besar ini telah terjadi pertemuan orang dari berbagai bangsa
untuk tujuan dagang dan saling bertukar kebudayaan. Terjadi perkawinan campuran
antar bangsa maupun antar ras sehingga menyebabkan penduduk kota heterogen
d) Megapolis : Merupakan peningkatan dari kota metropolis. Terjadi gejala
sosiopatologis. Kekuasaan dan kekayaan semakin menonjol, kemiskinan juga semakin
meluas.
e) Tyranopolis : Kota besar ini dilanda kepincangan-kepincangan social yang berupa
korupsi dan kemerosotan moral. Kaum miskin merupakan kekuatan yang tak dapat
diremehkan.
f) Nekropolis : Merupakan tahap terakhir dari perkembangan kota. Kota mengalami
kemunduran, menuju keruntuhan (nekros / bangkai )
(sumber : http://indahpurnamawati.blogdetik.com/2009/11/04/tahap-perkembangan-kota )

9. Sebutkan dan jelaskan beberapa karakteristik Kota


Jawab :

a) Aspek morfologi, antara kota dan pedesaan terdapat perbedaan bentuk fisik, seperti
cara membangun bangunan-bangunan tempat tinggal yang tinggi dan serba kokoh.
Tetapi pada prakteknya kriteria itu sukar dipakai pengukuran, karena banyak kita
temukan dibagian-bagian kota tampak seperti desa misalnya, didaerah pinggiran kota,
sebaliknya juga desa-desa yang mirip kota, seperti desa-desa di pegunungan dinegara-
negara laut tengah.
b) Aspek penduduk. Secara praktis jumlah penduduk ini dapat dipakai ukuran yang tepat
untuk menyebut kota atau desa, meskipun juga tidak terlepas dari kelemahan
kelemahan. Kriteria jumlah penduduk ini dapat secara mutlak atau dalam arti relatif
yakni kepadatan penduduk dalam suatu wilayah.
c) Aspek sosial, gejala kota dapat dilihat dari hubungan-hubungan social di antara
penduduk warga kota, yakni yang bersifat kosmopolitan. Hubungan sosial yang bersifat
impersonal, sepintas lalu (super-ficial), berkotak-kotak, bersifat sering terjadi hubungan
karena kepentingan dan lain-lain, orang ini bebas untuk memilih hubungan sendiri.
d) Aspek ekonomi, gejala kota dapat dilihat dari cara hidup warga kota yakni bukan dari
bidang pertanian atau agraria sebagai mata pencaharian pokoknya, tetapi dari bidang-
bidang lain dari segi produksi atau jasa. Kota berfungsi sebagai pusat kegiatan ekonomi,
perdagangan industri, dan kegiatan pemerintahan serta jasa-jasa pelayanan lain. Ciri
yang khas suatu kota ialah adanya pasar, pedagang dan pusat perdagangan.
e) Aspek hukum, pengertian kota yang dikaitkan dengan adanya hak-hak dan kewajiban
hukum bagi penghuni, atau warga kota serta sistem hukum tersendiri yang dianut untuk
menunjukkan suatu wilayah tertentu yang secara hukum disebut kota.
(Sumber : http://planologiuir2011.blogspot.co.id/2012/02/pengertian-karakteristik-dan-
sejarah.html )

10. Jelaskan beberapa istilah berikut ;


a) City
b) Sub urban
c) Urban fring
d) Rural urban fring

Jawab :
a) City : pusat kota yang menjadi pusat sub urban, urban, dan rural area.
b) Sub urban : daerah tempat atau area di mana para penglaju / commuter tinggal yang
letaknya tidak jauh dari pusat kota. penglaju atau kommuter adalah orang-orang yang
tinggal di pinggiran kota yang pulang pergi ke kota untuk bekerja setiap hari.
c) Urban fring : daerah perbatasan antara kota dan desa yang memiliki sifat yang mirip
dengan daerah wilayah perkotaan.
d) Rural urban fring : daerah jalur yang berada di antara desa dan kota.
(sumber: http://www.organisasi.org/1970/01/pembagian-wilayah-dari-pusat-kota-ke-daerah-
pedesaan-city-suburban-suburban-fringe-urban-fringe-rural-urban-fringe-
urban.html#.WcEB6flJbIU )

11. Jelaskan perbedaan kota dan desa


Jawab :
Kota : suatu bentang budaya yang ditimbulkan oleh unsur-unsur alami dan non-alami
dengan gajala pemusatan penduduk tinggi, corak kehidupan yang heterogen, sifat
penduduknya individualistis dan materialistis.

Desa : suatu kesatuan hukum dimana bermukim suatu masyarakat yang berkuasa dan
masyarakat tersebut mengadakan pemerintah sendiri

(sumber : http://agbsosek.blogspot.co.id/2016/01/pengertian-dan-perbedaan-desa-dan-
kota.html )

12. Jelaskan ciri ciri kota masa pra sejarah ; masa klasik dan modern.
Jawab :
a) Kota masa pra sejarah mempunyai ciri

kota-kota di Mesir Kuno (Kahun dan Giza) tidak memiliki benteng-benteng yang
mengelilingi kota. Hal ini mungkin disebabkan oleh kekuasaan yang menjadi sentral
untuk melindungi seluruh kota. Beberapa ciri perancangan kota di era Mesir kuno antara
lain:

a. Bentuk kota yang grid.

b. Perumahan penduduk saling membelakangi

c. Perumahan besar berderet di sepanjang jalan besar

d. Penduduk bergerak di bidang pertanian dan konstruksi bangunan

b) Kota masa klasik

Penduduk memiliki motivasi hidup selain keamanan juga karena adanya kekuatan politik
dan organisasi, Ciri-ciri Perancangan kota era Romawi yaitu :

a. Tidak lagi menggunakan skala manusia karena proporsi disini mengacu pada
hubungan harmonis.
b. proporsi bangunan biasa menggunakan modular.
c. Dalam perancangan kota juga menggunakan modul yang abstrak.
d. Dalam suatu kota, benteng merupakan suatu bangunan yang utama untuk dibangun
terlebih dahulu.
(sumber : http://laksmanaana.blogspot.co.id/2013/04/sejarah-dan-perkembangan-
kota_3.html )

13. Jelaskan dan sebutkan ada berapa jenis Kota berdasarkan perkembangannya.
Jawab :
Klasifikasi kota, berdasarkan :

A. Jumlah penduduk

1) Megapolitan, yaitu kota yang berpenduduk di atas 5 juta orang

2) Metropolitan (kota raya), yaitu kota yang berpenduduk antara 15 juta orang

3) Kota besar, yaitu kota yang berpenduduk antara 500.000 1 juta orang

4) Kota sedang, yaitu kota yang jumlah penduduknya antara 100.000500.000 orang

5) Kota kecil, yaitu kota yang berpenduduk antara 20.000100.000 orang

Fungsinya :

1) Kota pusat produksi, yaitu kota yang memiliki fungsi sebagai pusat produksi atau
pemasok, baik yang berupa bahan mentah, barang setengah jadi, maupun barang jadi.
Contoh: Surabaya, Gresik, dan Bontang

2) Kota pusat perdagangan (Centre of Trade and Commerce), yaitu kota yang memiliki
fungsi sebagai pusat perdagangan, baik untuk domestik maupun internasional. Contoh:
Hongkong, Jakarta, dan Singapura

c) Kota pusat pemerintahan (Political Capital), yaitu kota yang memiliki fungsi sebagai
pusat pemerintahan atau sebagai ibu kota negara

d) Kota pusat kebudayaan (Cultural Centre), yaitu kota yang memiliki fungsi sebagai
pusat kebudayaan.

(sumber : http://rinesaa.blogspot.co.id/2012/11/klasifikasi-kota.html )

14. Merujuk pada diterapkannya UU no 26/2007 tentang Rencana Tata Ruang dan
Wilayah (RTRW) , apa yang saudara ketahui tentang RTH, KDH, RDTRK dan
RTBL ? Sebutkan.
Jawab :
a) RTH : (ruang terbka hijau) area yang memanjang berbentuk jalur dan atau area
mengelompok, yang penggunaannya lebih bersifat terbuka, tempat tumbuh tanaman,
baik yang tumbuh secara alamiah maupun yang sengaja di tanam.

b) KDH : (koefisien daerah hijau) angka persentase perbandingan antara luas seluruh
ruang terbuka di luar bangunan gedung yang diperuntukkan bagi
pertamanan/penghijauan dan luas tanah perpetakan/daerah perencanan yang dikuasai
sesuai rencana tata ruang dan rencana tata bangunan dan lingkungan.

c) RDTRK : (rencana detail tata ruang kawasan) mengacu pada pemanfaatan wilayah
kota secara terperinci, pemanfaatan ini diharapkan dapat membawa perubahan besar
dalam masyarakat di Indonesia dalam segi ekonomi, pendidikkan dan lain-lain. Oleh
karena itu pemerintah membuat sejumlah detail tata ruang kawasan untuk dimanfaatkan
oleh masyarakat.

d) RTBL : (Pedoman Umum dalam Perencanaan Tata Bangunan dan Lingkungan)


merupakan panduan dalam merancang dan membangun suatu lingkungan/kawasan; yang
dimaksudkan untuk mengendalikan pemanfaatan ruang, penataan bangunan serta
penataan lingkungan.

(sumber : http://www.penataanruang.com/ruang-terbuka-hijau.html)

15. Berapa luasan Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang harus disediakan sesuai UU-RI
No. 26/2007 tentang Penataan Ruang ?
Jawab :

RTH = Ruang terbuka hijau adalah area memanjang/jalur dan/atau mengelompok,


yang penggunaannya lebih bersifat terbuka, tempat tumbuh tanaman, baik yang
tumbuh secara alamiah maupun yang sengaja ditanam.
KDH = Koefisien Dasar Hijau (KDH) adalah angka perbandingan antara luas ruang
terbuka di luar bangunan untuk penghijauan, terhadap luar persil. Ruang terbuka
alamiah merupakan bagian dari ruang di luar bangunan yang tidak tertutup oleh
beton/tidak ada penghambat bagi air untuk meresap kedalam tanah. Besaran KDH
sebagaimana telah ditetapkan PERMEN PU No.29/PRT/M/2006 tentang Pedoman
Persyaratan Teknis Bangunan Gedung yaitu mengharuskan minimal sebesar 10%
dari luas persil keseluruhan.
RDTR = Rencana detail tata ruang adalah arahan kebijakan dan strategi pemanfaatan
ruang wilayah yang disusun guna menjaga integritas, keseimbangan dan keserasian
perkembangan suatu wilayah kabupaten/kota dan antar sektor, serta keharmonisan
antar ligkungan alam dengan lingkungan buatan untuk meningkatkan kesejahteraan.
Rencana detail tata ruang kabupaten/kota yang sesuai dengan fungsi dan perannya di
dalam rencana pengembangan wilayah provinsi secara kesejahteraan, strategi
pengembangan wilayah ini selanjutnya dituangkan ke dalam rencana struktur dan
rencana pola ruang operasional.
RTBL = Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan merupakan panduan dalam
merancang dan membangun suatu lingkungan/kawasan; yang dimaksudkan untuk
mengendalikan pemanfaatan ruang, penataan bangunan serta penataan lingkungan.
Hal ini terkait dengan upaya untuk membuat suatu desain fisik dan spasial pada
sebuah kawasan yang dapat meningkatkan kualitas fisik lingkunganya.

16. Bila diketahui Luas Tapak (Kavling) Netto adalah 100x100 m, KDB: 60 %, KLB:
1,8 Berapa Luas Lantai Dasar Bangunan yang boleh dibangun ? Berapa Luas
Lantai keseluruhan (total luas lantai) yang boleh dibangun ? dan berapa lapis lantai
(layer) bangunan tsb?
Jawab :
Luas tanah = 10000 m2 ; KDB 60% ; KLB 1,8

BCR/KDB = (Luas Bangunan/Luas Tanah) x 100%

60% = (LB/10000) x 100%

60%/100% = LB/10000

0.6 x 10000 = LB

6000 m2 = Luas lantai dasar bangunan

FAR/KLB = (Luas Bangunan/Luas Tanah) x Jumlah lapis lantai

1,8 = (6000/10000) x n

1,8 = 0,6 x n

1,8/0,6 =n

3 = n ( lapis lantai bangunan)

17. Berikan gambaran/ilustrasi berbagai dampak urbanisasi dan pertumbuhan yang


tidak terkontrontrol dan tidak terencana!
Jawab :
1. Semakin minimnya lahan kosong di daerah perkotaan. Pertambahan penduduk kota
yang begitu pesat, sudah sulit diikuti kemampuan daya dukung kotanya. Saat ini,
lahan kosong di daerah perkotaan sangat jarang ditemui. ruang untuk tempat tinggal,
ruang untuk kelancaran lalu lintas kendaraan, dan tempat parkir sudah sangat minim.
Bahkan, lahan untuk Ruang Terbuka Hijau (RTH) pun sudah tidak ada lagi. Lahan
kosong yang terdapat di daerah perkotaan telah banyak dimanfaatkan oleh para urban
sebagai lahan pemukiman, perdagangan, dan perindustrian yang legal maupun ilegal.
Bangunan-bangunan yang didirikan untuk perdagangan maupun perindustrian
umumnya dimiliki oleh warga pendatang. Selain itu, para urban yang tidak memiliki
tempat tinggal biasanya menggunakan lahan kosong sebagai pemukiman liar mereka.
hal ini menyebabkan semakin minimnya lahan kosong di daerah perkotaan.

2. Menambah polusi di daerah perkotaan. Masyarakat yang melakukan urbanisasi baik


dengan tujuan mencari pekerjaan maupun untuk memperoleh pendidikan, umumnya
memiliki kendaraan. Pertambahan kendaraan bermotor roda dua dan roda empat yang
membanjiri kota yang terus menerus, menimbulkan berbagai polusi atau pemcemaran
seperti polusi udara dan kebisingan atau polusi suara bagi telinga manusia. Ekologi di
daerah kota tidak lagi terdapat keseimbangan yang dapat menjaga keharmonisan
lingkungan perkotaan.

3. Penyebab bencana alam. Para urban yang tidak memiliki pekerjaan dan tempat tinggal
biasanya menggunakan lahan kosong di pusat kota maupun di daerah pinggiran
Daerah Aliran Sungai (DAS) untuk mendirikan bangunan liar baik untuk pemukiman
maupun lahan berdagang mereka. Hal ini tentunya akan membuat lingkungan tersebut
yang seharusnya bermanfaat untuk menyerap air hujan justru menjadi penyebab
terjadinya banjir. Daerah Aliran Sungai sudah tidak bisa menampung air hujan lagi.

4. Pencemaran yang bersifat sosial dan ekonomi. Kepergian penduduk desa ke kota
untuk mengadu nasib tidaklah menjadi masalah apabila masyarakat mempunyai
keterampilan tertentu yang dibutuhkan di kota. Namun, kenyataanya banyak diantara
mereka yang datang ke kota tanpa memiliki keterampilan kecuali bertani. Oleh karena
itu, sulit bagi mereka untuk memperoleh pekerjaan yang layak. Hal ini akhirnya akan
meningkatkan jumlah pengangguran di kota yang menimbulkan kemiskinan dan pada
akhirnya untuk dapat memenuhi kebutuhan hidupnya, orang orang akan nekat
melakukan tindak kejahatan. Ada juga masyarakat yang gagal memperoleh pekerjaan
sejenis itu menjadi tunakarya, tunawisma, dan tunasusila.

5. Penyebab kemacetan lalu lintas. Padatnya penduduk di kota menyebabkan kemacetan


dimana-mana, ditambah lagi arus urbanisasi yang makin bertambah. Para urban yang
tidak memiliki tempat tinggal maupun pekerjaan banyak mendirikan pemukiman liar
di sekitar jalan, sehingga kota yang awalnya sudah macet bertambah macet. Selain itu
tidak sedikit para urban memiliki kendaraan sehingga menambah volume kendaraan
di setiap ruas jalan di kota.

6. Merusak tata kota. Pada negara berkembang, kota-kotanya tidak siap dalam
menyediakan perumahan yang layak bagi seluruh populasinya. Apalagi para migran
tersebut kebanyakan adalah kaum yang tidak mampu untuk membangun atau membeli
perumahan yang layak bagi mereka sendiri. Akibatnya timbul perkampungan kumuh
dan liar di tanah-tanah pemerintah.

(sumber : http://fransiscasitumorang.blogspot.co.id/2011/05/pengaruh-urbanisasi-terhadap-
lingkungan.html )

18. Terangkan beberapa sistem pembangunan kota yang anda pahami. Menurut anda
sistem pembangunan kota yang bagaimana yang sesuai diterapkan di wilayah
Tangerang Selatan saat ini.
Jawab :
Kota tangsel akan dibangun dalam sistem grid yang memudahkan konektivitas
antar wilayah. Ini karena Tangsel berada pada posisi strategis dan memiliki pusat
pengembangan teknologi nasional. Lokasi Tangsel yang strategis akan menjadikan
kota ini memiliki peran besar dalam menghubungkan tiga provinsi yang mengapitnya.
Keterhubungan ini mensyaratkan jalur transportasi yang memadai antarwilayah,
khususnya di empat wilayah yang akan menjadi jantung Kota Tangsel, yakni
Kecamatan Serpong, Serpong Utara, Pondok Aren, dan Ciputat.

19. Ada beberapa aspek yang perlu dipertimbangkan dalam pengolahan Tata Ruang hal
ini dimaksudkan agar setiap rencana pengembangan wilayah/kawasan dapat terkontrol
sehingga dapat tercipta sebuah kota seimbang antara komponen-komponen yang ada di
dalamnya. Pelaksanaannya dalam dasawarsa terakhir Rencana Tata Ruang Wilayah
(RTRW) di Tangerang telah terjadi banyak penyimpangan, mulai dari penyalahgunaan
IMB (Izin Mendirikan Bangunan) sampai kepada perubahan zonning dalam suatu
kawasan yang telah ditetapkan.
Menurut pendapat anda begaimana keberadaan Rencana Tata Ruang Wilayah di
Tangerang , apakah setiap rencana telah memepertimbangkan aspek-aspek
Perencanaan Kota dam bagaimana peran evaluasi/kontrol yang dilakukan oleh
Lembaga-lembaga Perencanaan.
Jawab :
Indonesia belum miliki peraturan daerah (Perda) Rencana Tata Ruang Wilayah
(RTRW). Padahal Kementerian Pekerjaan Umum (PU) menetapkan target semua
daerah di Indonesia memiliki perda tersebut pada akhir 2012.
Akibat tidak ada aturan mengenai tata ruang, pembangunan di daerah tak terkendali
sehingga menggerus lahan pertanian. Akibatnya banyak lahan persawahan yang
dikonversi menjadi bangunan, namun sudah beberapa kabupaten/kota yang sudah
melakukan rencana tata ruang wilayah.
Ya, setiap rencana pasti dipertimbangkan aspek aspek nya seperti keterpaduan,
keterkaitan, keseimbangan perkembangan antara wilayah serta keserasian antar sector,
dasar pembangunan rencana rinci tata ruang kabupaten/kota, pemanfaatan ruang
untuk pembangunan.
Penyidik pegawai negeri sipil sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berwenang :
a. melakukan pemeriksaan atas kebenaran laporan atau keterangan yang
berkenaan dengan tindak pidana dalam bidang penataan ruang;
b. melakukan pemeriksaan terhadap orang yang diduga melakukan tindak pidana
dalam bidang penataan ruang;
c. meminta keterangan dan bahan bukti dari orang sehubungan dengan peristiwa
tindak pidana dalam bidang penataan ruang;
d. melakukan pemeriksaan atas dokumen-dokumen yang berkenaan dengan
tindak pidana dalam bidang penataan ruang;
e. melakukan pemeriksaan di tempat tertentu yang diduga terdapat bahan bukti
dan dokumen lain serta melakukan penyitaan dan penyegelan terhadap bahan dan
barang hasil pelanggaran yang dapat dijadikan bukti dalam perkara tindak/pidana
dalam bidang penataan ruang; dan
f. meminta bantuan tenaga ahli dalam rangka pelaksanaan tugas penyidikan
tindak pidana dalam bidang penataan ruang.
Peran masyarakat dalam penataan ruang dilakukan pada tahap :
a. partisipasi dalam perencanaan tata ruang
b. partisipasi dalam pemanfaatan ruang; dan
c. partisipasi dalam pengendalian pemanfaatan ruang.

Anda mungkin juga menyukai