NIM : 2220130030
Semester : VI
Fakultas : Ekon-Manag
1
internet, modal yang kecil bisa dikembang-biakkan sampai mendapatkan income yang
sangat besar.
2. Tahan banting. Usaha kecil memiliki kemampuan untuk bertahan. Terbukti di masa
krisis lalu, usaha kecil tetap survive dan mampu membantu menggerakkan ekonomi
bangsa. Sifat tahan banting dari usaha kecil ini memang sejalan dengankarakter
entrepreneur yang melekat pada diri pemilik usaha.
3. Cepat ACTION. Sebab anda pemilik usaha kecil, maka tak perlu tunggu lama untuk
ambil keputusan. Andalah sang decision maker. Anda pengambil keputusan apa saja
yang harus di-ACTION-kan untuk memajukan usaha anda. Kecepatan ACTION itu
juga bermanfaat dalam merespon kebutuhan pasar yang terus berubah.
4. Lebih fokus pada konsumen. Usaha kecil biasanya lebih fokus dalam
melayanikonsumen. Mereka kenal siapa pelanggan A, siapa pelanggan B. Karena
mengenal pelanggan lebih baik, membuat sebuah usaha kecil juga mampu melayani
mereka dengan lebih optimal.
5. Penuh tantangan. Memulai usaha kecil penuh dengan tantangan. Bukan berarti usaha
besar tak ada tantangannya. Tapi usaha kecil dengan segala macam keterbatasannya,
mesti berjuang untuk bisa survive. Mesti memikirkan dan melakukan banyak hal, yang
terkadang banyak tugas dirangkap oleh pemilik usaha.
6. Mudah beradaptasi. Karena tidak berhirarki panjang seperti usaha besar, usaha kecil
punya kemampuan adaptasi yang tinggi. Kondisi pasar yang berubah, bisa dengan
cepat diendus dan diselaraskan dengan usahanya. Inovasi-inovasi baru, sekecil apapun
itu, biasanya muncul dalam kondisi tersebut.
7. Ikut menggerakkan ekonomi masyarakat. Dari menyerap lapangan kerja sampai ikut
menggerakkan ekonomi sekitar, usaha kecil berperan penting. Usaha jenis ini menjadi
motor pertumbuhan ekonomi di lingkungannya.
8. Inovasi. Usaha kecil biasanya sarat dengan inovasi dalam mengembangkan bisnisnya.
Inovasi itu dilakukan dalam pengembangan produk, pemasaran, atau aspek
internalnya. Inovasi juga lebih lebih mudah dilakukan ketimbang di usaha besar yang
biasanya memiliki struktur organisasi dan proses kerja yang kompleks.
9. Fleksibel. Usaha kecil punya sifat fleksibel. Ini membuatnya mampu menyesuaikan
dengan kondisi yang sedang terjadi. Daya lentur usaha kecil ini yang membuatnya
mampu bertahan dalam persaingan usaha.
10. Kebebasan. Bagi pemilik usaha kecil, kebebasan adalah hal yang paling didambakan.
Bebas mengatur bagaimana strategi usahanya, bebas untuk mengambil keputusan
terbaik bagi usahanya, serta disertai tanggung jawab untuk menanggung segala
resikonya.
b) Kelemahan
2
Kelemahan dan hambatan dalam pengelolaan usaha kecil umumnya berkaitan dengan
faktor intern dari usaha kecil itu sendiri. Kelemahan dan hambatan-hambatan tersebut
adalah sebagai berikut :
1. Terlalu banyak biaya yang dikeluarkan, utang yang tidak bermanfaat, tidak mematuhi
ketentuan pembukuan standar.
2. Pembagian kerja yang tidak proporsional, dan karyawan sering bekerja di luar batas jam
kerja standar.
3. Tidak mengetahui secara tepat berapa kebutuhan modal kerja karena tidak adanya
perencanaan kas.
4. Persediaan barang terlalu banyak sehingga beberapa jenis barang ada yang kurang laku.
5. Sering terjadi mist-manajemen dan ketidakpedulian pengelolaan terhadap prinsip-
prinsip manajerial.
6. Sumber modal yang terbatas pada kemampuan pemilik.
7. Perencanaan dan program pengendalian sering tidak ada atau belum pernah
merumuskan.
8. Adapun yang menyangkut faktor ekstern antara lain:
9. Risiko dan utang-utang kepada pihak ketiga ditanggung oleh kekayaan pribadi pemilik.
10. Sering kekurangan informasi bisnis, hanya mengacu pada intuisi dan ambisi pengelola,
serta lemah dalam promosi.
11. Tidak pernah melakukan studi kelayakan, penelitian pasar, dan analisis perputaran
uang tunai.