Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
OLEH
YUSDAR TUTY
Npm: 05161511023
UNIVERSITAS KHAIRUN
2017
BAB I
PENDAHULUAN
kelangsungan hidupnya. Begitu juga yang terjadi pada ikan, pertumbuhan tersebut
2010)
siang hari) yang banyak terdapat pada lapisan pelagis, yaitu lapisan yang paling
penyebarannya dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu: penyebaran secara vertikal
renang ikan tersebut. Penyebaran ikan secara horizontal perlu diketahui untuk
atau berdasarkan waktu berhubungan dengan erat dengan pencarian makanan dan
plankton tersebut (MBoy 2014). Arah arus dapat menjadi penghalang bagi
penyebaran jenis ikan, tetapi untuk jenis ikan lainnya arah arus menjadi bantuan
tenggiri dan lain-lain dapat bergerak melawan arus, sehingga arus tidak menjadi
suhu secara vertikal. Dengan pengertian bahwa ikan pelagis akan berenang sedikit
ke sebelah dalam pada saat suhu permukaan lebih tinggi dari biasanya. Ikan
kembung merupakan ikan pelagis, epipelagis dan neritik serta menyukai daerah
dengan suhu minimum 17oC dan suhu optimum 20oC 30oC (Wyrtki 1961).
Distribusi ikan kembung lelaki secara geografis sangat luas, kecuali bagian
selatan perairan pantai Australia, bagian barat Laut Merah dan bagian timur
Satai), Kalimantan Selatan (Pegatan), Laut Jawa, Selat Malaka, Sulawesi Selatan
dan Arafuru (DJP 1979). Ikan kembung lelaki merupakan ikan pelagis yang sering
(Indonesia), Thailand, Philipina, dan bagian Utara Kepulauan Fiji (Fischer dan
yang besar.
perikanan, yaitu rasio panjang dengan berat, indeks kematangan gonad, tingkat
kematangan gonad, fekunditas, dan food and feeding habits. Sehingga dapat
Kegunaan dari praktikum kali ini adalah agar praktikan dapat menambah
pengetahuan dan wawasan tentang ilmu Biologi Perikanan dari teori yang
berkelamin jantan atau betina . Dan dapat memberikan informasi terhadap ilmu
TINJAUAN PUSTAKA
Klasifikasi yaitu:
1. Ciri Morfologi
Ikan kembung lelaki memiliki ciri-ciri terdapat dua sirip punggung secara
terpisah yang masing-masing terdiri dari 8 hingga 9 jari-jari lemah. Sirip dada
terdiri dari 16 hingga 19 jari-jari sirip lemah, sirip perut terdiri dari 7 hingga 8
jari-jari lemah, sirip ekor terdiri dari 50 hingga 52 jari-jari lemah bercabang dan
sisik pada garis rusuk (linea lateralis) terdiri dari 127 hingga 130 buah sisik.
Selain itu, ikan ini memiliki panjang total 3,4 sampai 3,8 kali tinggi badan dan
panjang kepala lebih dari tinggi kepala.
2. Peyebaran
Ikan kembung lelaki yang tergolong kedalam kelompok mackerel
memiliki penyebaran secara vertikal dan horizontal. Penentuan batas penyebaran
secara vertikal penting sekali diketahui agar kedalaman alat tangkap ikan dapat
disesuaikan dengan kedalaman renang ikan. Penyebaran ikan kembung lelaki
secara horizontal perlu diketahui juga untuk penentuan daerah penangkapan ikan
(Laevastu dan Hayes 1981 in Handoyo 1991). Menurut Collette dan Nauen (1983)
daerah penyebaran ikan ini mencakup Indo-Barat pasifik, Laut Merah, Afrika
Timur sampai Indonesia, Ryukyu, Australia, Melanisia, Somalia, hingga
memasuki Laut Mediterranean melalui Terusan Suez
Dan daerah penyebarannya di perairan pantai Indonesia dengan
konsentrasi terbesar di Kalimantan, Sumatera Barat, Laut Jawa dan Selat Malaka
(Anonymous,
1975).
3. Habitat
Habitat ikan kembung lelaki yaitu pada perairan pantai dan lepas pantai
(oseanis) dengan kadar garam lebih dari 32,5 pada kedalaman lebih dari 20 m
dengan dasar berpasir, dan perairan yang jernih.
5. Daur hidup
Ikan kembung lelaki Selalu hidup bergerombol, dapat berenang dengan
cepat yang ditandai dengan bentuk tubuh yang stream line dan menyukai
makanan berupa ikan-ikan kecil/plankton hewani. Ikan kembung termasuk ikan
yang hidup di tepian pantai, dan pada musim tertentu hidup bergerombol di
permukaan laut sehingga penangkapan ikan secara besar besaran akan mudah.
6. Makanan
Ikan kembung merupakan ikan pelagis yang umumnya hidup bergerombol
di lapisan permukaan yang memiliki sifat plankton feeder. Bentuk tubuh torpedo,
terdapat selaput lemak pada kelopak mata. Tapis insang panjang dan tampak jelas
saat mulut terbuka. Ikan kembung memakan plankton, karena ikan ini mempunyai
saringan yang panjang dan dari hasil pemeriksaan isi perutnya, plankton
merupakan makanan paling utama untuk ikan kembung walaupun terkadang
didalam perutnya terdapat komponen lain selain plankton.
7. Ukuran maksimum
Ikan yang bertubuh kecil hingga sedang; bentuk jorong memanjang
dengan moncong runcing; panjang tubuh maksimal 35 cm. namun umumnya
hingga 25 cm.
9. Pemijahan
Pola pemijahan ikan berbeda-beda pada tiap spesies. Ada dua tipe pola
pemijahan, yaitu total spawning dan partial spawning. Pola pemijahan total
spawning merupakan pemijahan yang berlangsung dalam waktu singkat namun
ada juga yang berlangsung dalam waktu panjang. Sedangkan pola pemijahan
partial spawning merupakan pemijahan sebagian demi sebagian yang mana dapat
berlangsung saelama beberapa hari (Effendie 1997).
Pembuahan ikan kembung terjadi secara eksternal yaitu di keluarkan telur
di lingkungan perairan. Biasanya fekunditas telur ikan kembung banyak dan
telurnya tidak dicaga oleh induknya (Effendi, 2002).
Menurut penelitian Pathansali (1961) di Glugor, Penang, Malaysia, ikan
kembung lelaki (Rastrelliger kanagurta) memijah dua kali selama musim
pemijahan, begitu juga menurut penelitian Boonprakop (1965) di Teluk
Thailand yang menyatakan bahwa ikan kembung (Rastrelliger spp.) memijah
lebih dari satukali selama musim pemijahan. Pemijahan yang terjadi pada ikan
kembung yaitu sekumpulan telur dilepaskan terlebih dahulu, berikutnya
sekumpulan telur akan dilepaskan kembali dengan interval yang pendek. Ikan
kembung memiliki sebaran diameter telur yang luas. Kelompok ukuran diameter
telur yang besar merupakan perkembangan dari kelompok ukuran diameter telur
sebelumnya dan mungkin merupakan sekumpulan telur yang terakhir dilepaskan
setelah pemijahan pertama selama musim pemijahan.
Gonad akan bertambah berat sebelum terjadinya pemijahan dalam proses
reproduksi, begitu juga ukuran diameter telur yang ada di dalam ovarium ikan.
Diameter telur adalah garis tengah atau ukuran panjang dari suatu telur yang
diukur dengan mikrometer objektif dan okuler berskala yang sudah ditera
(Effendie 1997). Sebelum terjadinya pemijahan, sebagian besar hasil metabolisme
ikan tertuju untuk perkembangan gonad. Berat gonad akan mencapai
maksimumketika ikan memijah kemudian akan menurun secara cepat dengan
berlangsungnya musim pemijahan hingga selesai. Ovarium ikan yang
mengandung telur masak berukuran sama semua atau seragam menunjukkan
waktu pemijahan yang pendek. Sebaliknya, waktu pemijahan yang panjang dan
terus menerus ditandai oleh banyaknya ukuran telur ikan yang berbeda di
dalamovarium (Hoar in Lumbanbatu 1979).
Ikan kembung lelaki (Rastrelliger kanagurta) di Laut Jawa mempunyai
dua musim pemijahan yang berlangsung pada musim barat mulai dari bulan
Oktober hingga Februari dan pada musim timur yaitu mulai dari bulan Juni hingga
September (Astuti 2007).
fekunditas pada ikan kembung lelaki dengan panjang 190 hingga 208 cm
sebesar 200.000 dan 500.000 telur, namun jumlah telur ikan kembung pada
umumnya berkisar antara 100.000 hingga 166.000 butir (Boonprakop 1965).
bintik-bintik hitam pada bagian dorsalnya sedangkan pada bagian dorsal kembung
perempuan tidak ada.Selain tubuhnya lebih gemuk dari pada ikan kembung laki-
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : ActinopterygIII
Ordo : Perciformes
Famili : Scombridae
Bangsa : Scombrini
Genus : Rastrelliger
Spesies : R. Brachysoma
Ikan ini memiliki bentuk tubuh seperti torpedo dengan panjang tubuh serta
hidup di sekitar dasar perairan dan permukaan perairan laut, tergolong ikan
pelagis yang mengkehendaki perairan bersalinitas tinggi, suka hidup secara
makanannya adalah memakan plankton besar atau kasar, copepoda dan crustacea
Ciri lain dari morfologi ikan kembung Perempuan ini adalah memiliki sirip
ekor bercagak dua dan lekukkan dari cagak tersebut dimulai dekat
pangkalnya. Pangkal sirip ekor bentuknya bulat kecil. Jari-jari lunak dari sirip
ekor bercabang pada pangkalnya. Di belakang sirip punggung dan dubur, terdapat
Warna pada tubuh ikan mempunyai banyak fungsi, (Lager et al., 1977)
Reproduksi
dewasa pertama kali panjangnya 200,3 mm pada jantan dan ukuran 191,6 mm
pada betina. Hasil yang didapat dari penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian
kembung dewasa di Laut Jawa dicapai pada panjang 19,2 cm untuk jantan dan
20,4 cm untuk betina. Panjang pada pertama ikan kembung dewasa di India
tercatat antara 19,0 - 22,4 cm. Kebanyakan ikan-ikan kembung dewas panjangnya
sekitar 22 cm.
Menurut Udupa (1974) panjang pada pertama kali matang adalah bervariasi
antara jenis maupun dalam jenis itu sendiri, dengan demikian individu yang
berasal dari satu kelas umur ataupun dari kelas panjang yang sama tidak selalu
mencapai panjang pertama kali matang pada ukuran yang sama. Hal ini diperkuat
dengan hasil penelitian Nurhakim (1993) yang mendapatkan bahwa ukuran ikan
kembung pertama kali matang gonad adalah 20,4 cm untuk jantan dan 19,2cm
untuk betina pada trimester kedua tahun 1991, kemudian meningkat menjadi an
21,7 cm untuk jantan dan 20,2 cm untuk betina pada trimester ketiga tahun 1991,
dan menurun menjadi 18,6 cm untuk jantan pada trimester kedua tahun 1992.
lingkungan perairan. Biasanya fekunditas telur ikan kembung banyak dan telurnya
dengan berat seperti hukum kubik, yaitu bahwa berat sebagai pangkat tiga dari
demikian karena bentuk dan panjang ikan dan udang berbeda-beda. Rumus
Rumus umum tersebut bila ditransformasikan ke dalam logaritma, maka kita akan
persamaan linier atau persamaan garis lurus. Harga konstanta n ialah harga
pangkat yang harus cocok dari panjang ikan agar sesuai dengan berat ikan.
Menurut Carlander (1969) dan Effendie (1997) harga eksponen ini telah diketahui
dari 398 populasi ikan berkisar 1,2-4,0. Namun, biasanya harga konstanta n
berkisar dari 2,4-3,5. Bilamana harga konstanta n sama dengan 3,0 menunjukkan
harga konstanta n lebih besar atau lebih kecil dari 3,0 dinamakan pertumbuhan
allometrik. Harga konstanta n yang kurang dari 3,0 menunjukkan keadaan ikan
yang kurus yaitu pertumbuhan panjangnya lebih cepat dari pertumbuhan beratnya,
sedangkan harga konstanta n lebih besar dari 3,0 menunjukkan ikan itu montok,
Nilai IKG akan semakin meningkat saat ikan siap memijah. Nilai IKG
ikan betina lebih besar dibandingkan nilai IKG ikan jantan. Nilai IKG dapat
dibandingkan dengan TKG, misal membandingkan nilai IKG pada berbagai TKG.
menurut Kesteven:
1. Dara, organ seksual sangat kecil berdekatan di bawah tulang punggung.
Testes dan ovarium transparan, dari tidak berwarna sampai berwarna abu-
setengah atau lebih sedikit dari panjang rongga bawah. Telur satu per satu
setengah ruang ke bagian bawah. Telur dapat terlihat seperti serbuk putih.
7. Mijah/Salin, gonad belum kosong sama sekali. Tidak ada telur yang bulat
telur
8. Salin, testes dan ovarium kosong dan berwarna merah. Beberapa telur
E. Fekunditas
fekunditas kita dapat menaksir jumlah ikan yang akan dihasilkan. Hal ini akan
fekunditas adalah jumlah telur yang akan dikeluarkan pada satu kali pemijahan.
Atau jumlah telur yang dierami seperti pada ikan mujair, dan juga pengertian
Food habits memiliki arti yang berbeda dengan feeding habits., karena
keduanya sering disamakan dalam hal defIIIsi. Food habits mencakup kualitas dan
kuantitas makanan yang dimakan ikan sementara feding habits mencakup cara
ikan dalam mendapatkan makanan. Kebiasaan makan dan cara memakan ikan itu
Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum kali ini adalah sebagai
berikut :
A. Alat
B. Bahan
6. Timbang berat ikan yang ada (catat) (gram) dengan timbangan digital
A. Hasil
Hasil pengamatan dari praktikum ini dapat dilihat didalam Tabel sebagai
berikut :
TKG
No Panjang Total (cm) Berat Total (gr) Berat gonad (gr) IKG
(B/J)
1 22 100.15 1.06 106% III/J
2 24 100.2 1.14 114% IV/J
4 22.5 100.3 1.37 137% III/J
5 22.2 100.2 1.24 124% V/J
6 22.4 100.4 1.13 113% IV/J
7 22.5 100.3 1.09 109% IV/J
8 22, 6 100.4 2.16 215% IV/J
9 21.5 100.2 1.61 161% III/J
10 22 100.4 1.35 134% IV/J
11 22.5 100.5 1.11 110% III/J
12 22.1 100.17 1.21 121% IV/J
15 21.9 100.4 1.08 108% III/J
16 21.5 100.3 1.18 118% III/J
17 22.4 100.5 1.26 125% IV/J
18 21.5 100.6 1.06 105% IV/J
19 22.9 100.17 1.08 108% III/J
20 22.5 100.16 1.27 127% IV/J
21 21.1 100.1 1.32 132% III/J
23 22.5 100.1 1.39 139% IV/J
24 22 100.2 1.41 141% III/J
25 22.2 100.2 1.16 116% III/J
26 21.8 100.1 1.38 138% IV/J
27 21.9 100.1 1.11 111% III/J
30 22.7 100 1.51 151% III/J
31 22.2 100.1 0.77 77% IV/J
32 22.5 100 0.98 98% III/J
33 22.4 100.1 1.52 152% IV/J
35 22.7 100 1.14 114% IV/J
39 21 100 0.96 96% III/J
40 21.2 100.1 1.09 109% III/J
42 22.8 100.1 1.03 103% IV/J
43 21.8 100 0.87 87% III/J
45 22 100 1.77 177% III/J
47 21.8 100.3 1.1 110% III/J
B. Analisis Data
BG
IKG x100%
BT
C. Pembahasan
dengan jumlah 17 ekor untuk betina sedangkan TKG III dan IV terdapat pada
ikan kembung jantan. Sebanyak 35 ekor. dan Pada ikan kembung tidak didapat
Dan dari data diatas, jika dianggap semua ikan kembung dari satu perairan
4:3. Saat pemijahan telur yang dikeluarkan ikan betina tidak akan
kekurangan sperma.
2. Berdasarkan persentasi tingkat kematangan gonadnya, ikan-ikan di
melakukan pemijahan.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Tingkat Kematangan Gonad dan Indeks Kematangan Gonad berguna
B. Kesimpulan
Saran untuk praktikum ini adalah agar pada praktikum kedepannya dapat
pengukuran bobot ikan, praktikan tidak perlu mengantri terlalu lama serta
Saran yang dapat disampaikan pada praktikum ini yaitu agar pada
kesulitan.
kelestariannya
DAFTAR PUSTAKA
Anatar Panjang dan Berat Udang Putih. Prodi Budidaya Perikanan, Akademi