Anda di halaman 1dari 3

Laporan Pendahuluan Penyakit Dengue Haemorrhagic Fever (DHF) MK:Peningkatan suhu tubuh

Demam penguapan berlebih dehidrasi


Nyamuk Aedes aegypti
pembawa virus dengue MK:Cairan & elektrolit < kebut.
Definisi DHF adalah suatu
penyakit yang disebabkan oleh
menggigit manusia Mual,muntah output ber> dehidrasi
virus dengue yang masuk kedalam
tubuh melalui gigitan nyamuk
virus dengue masuk MK:nutrisi < kebut.tubuh
aedes aegypti (alimul, 2011:119). DF ( Dengue Fever )
sirkulasi darah / VIREMIA
Nyeri otot
+ MK:Nyeri
Sakit kepala
Antibodi ( Ab )
Rasa mengecap terganggu tdk enak u/ mkn
Kompleks virus antibodi
Tdk mau makan
dalam sirkulasi darah
Keb.nutrisi <
Trombosit
melepaskan histamin Agregasi trombosit
MK:Resti nutrisi < kebut.tubuh
dan serotonin
Kerusakan trombosit
Peradangan hati Hepatomegali
Permeabilitas F.trombosit III Fungsi trombosit MK:Nyeri
t/g: -Nyeri
membran kapiler dilepaskan
-Mual,muntah
Trombosit dimusnahkan
pemakaian o/ RES MK:Nutrisi < kebut.tubuh
koagulopati Ruam
trombositopenia
F.pembekuan hebat Aktivasi
koagulasi
PERDARAHAN
nyeri
Aktivasi
Perdarahan sal.GI Perdarahan gusi Kulit ekimosis epistaksis
ulu hati F.Hageman(F.XII)
Hematemesis,melena kapiler pecah perdarahan
Sistem Kinin Plasminogenplasmin
MK:Nyeri di hidung
anemia petekie
Kinin anafilaktoksin Penghancuran
perfusi jar.tdk adekuat MK:Perubahan perfusi jar.perifer Fibrin

penurunan kesadaran MK:Gg.Penurunan kesadaran Permeabilitas FDP


membran
kapiler
Aktivasi sistem kolplemen
( C3 & C5 ) Komplikasi DHF
Klasifikasi Derajat DHF :

Derajat I: Melepas Demam tinggi, kerusakan getah


t/g:demam,gejala anafilatoksin bening dan pembuluh darah,
spesifik, uji ( C3a & C5a ) terjadi pembesaran pada organ
tourniquet(+) hati, kegagalan sistem sirkulasi,
Permeabilitas membran kapiler
Derajat II: dan shock berat.
t/g:demam,uji
Kebocoran plasma
turniket+,perdarahan
spontan(petekie,ekimosis,e Merembes masuk ke ruang
Menghilangnya
pistaksis,perdarahan interstitial
plasma dr dinding
gusi,perdarahn pd sal.GI
Rongga peritonium Rongga pleura endotel
Derajat III:
t/g:nadi Asites Efusi pleura
cepat&halus,hipotensi,kuli Volume plasma
t dingin,anak gelisah
Derajat IV: hipovolemia Darah kental
t/g:nadi teraba,tekanan
MK: hemokonsentrasi
darah terukur
Cairan <
kebut.tubu Ht & Hb
h
t/g:TD,nadi
syok
cepat&lemah,akr
MK: al dingin,gelisah
Penurunan
Penurunan otak Hipoksia jaringan
kesadaran
kesadaran MK:
DIC Perfusi
Asidosis
jar.adekuat
Perdarahan metabolik
masif

Kematian MK:
Gg.suplai O2 ke
otak
1. Hipertermi b.d proses penyakit virus dengue Prinsip pengelolaan/ penatalaksanaan penyakit DHF Pemeriksaan penunjang
NOK: suhu tubuh dalam rentang normal 36C-37,5C 1. Tirah baring:untuk beristirahat 1. Darah lengkap: hemokonsentrasi
NIK: observasi TTV, kaji suhu tubuh, berikan kompres 2. Makanan lunak:untuk memenuhu nutrisi (hematokrit meningkat 20% atau
hangat, menggunakan pakaian longgar, kolb pemberian 3. minum 1,5-2 liter/24 jam : untuk memenuhu lebih), trombositopenia

obat golongan antipireyik. cairan yang hilang. (100.000/mm3 atau kurang)

2. Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer b.d plasma darah 4. Pemberian medikamentosa yang bersifat 2. Serologi: Uji HI
sistomat. 3. Rontgen Thorak : efusi pleura
NOK: keadekuatan aliran darah melalui pembuluh darah
5. Antibiotik diberikan apabila terdapat resiko
untuk mempertahankan fungsi jaringan.
infeksi sekunder.
NIK: monitor daerah tertentu yang hanya peka terhadap Daftar Pustaka
Pemberian cairan interavena ( Wijayaningsih,
panas, dingin,tajam, tumpul. Monitor kemampuan BAB, wijayaningsih, K. S. (2013). Standar Asuhan Keperawatan. Jakarta: trans info
2013:240)
batasi pergerakan leher dan punggung. media.
3. Ketidakseimbangan nutrisi < keb.tubuh b.d mual muntah Nurarif, A. H. dan Kusuma. H. (2013) Aplikasi Asuhan Keperawatan. Berdasarkan
NOK: Keb. Nutrisi terpenuhi, keb.gizi terpenuhi. Diagnosa Medis & Nanda Nic-Noc. Edisi Revisi Jilid 1. Yogyakarta : Mediaction.

NIK: kaji tingkat nafsu makan &muntah klien, makan


sedikit tapi sering, timbang BB, Kolab dengan ahli gizi. Suriadi & Yuliabii. R. (2008). Asuhan Keperawatan Pada Anak Kedua. Jakarta:
Penerbit Swadaya

Anda mungkin juga menyukai