Disusun oleh:
JURUSAN KIMIA
BANDUNG
2017
Percobaan ke - Tanggal praktikum : Selasa, 02 Mei 2017
I. Tujuan
1. Memisahkan beberapa logam (Nikel, Mangan, dan Zink) atau logam amonia dari
sampel dengan teknik kromatografi lapis tipis.
2. Mengukur jarak yang ditempuh setiap noda dan jara yang ditempuh oleh pelarut.
3. Menentukan nilai Rf tiap noda.
II. Pembahasan
Pada percobaan kromatografi lapis tipis bertujuan untuk . Kromatografi lapis
tipis merupakan salah satu analisis kualitatif dari suatu sampel yang ingin dideteksi
dengan memisahkan komponen-komponen sampel berdasarkan perbedaan kepolaran.
Prinsip kerjanya adalah berdasarkan adsorpsi dan partisi, dimana sampel akan berpisah
berdasarkan perbedaan kepolaran antara sampel dengan pelarut yang digunakan.
Pengukuran plat lapis tipis (KLT) sepanjang 5x2 cm kemudian memberi batas garis
atas 1 cm dan batas bawah 1 cm atau spot.Spot berfungsi sebagai tempat meletakkan
sampel yang akan dipisahkan. Pembuatan batas dilakukan dengan menggunakan pensil
dikarenakan bahan pensil tidak dapat bereaksi dengan pelarut (eluen) yang
digunakan. Eluen yang merupakan campuran dari etanol dan HCl dengan
perbandingan 1:1 dalam 3 mL. Kedua pelarut ini digunakan sebagai eluen dalam
percobaan ini karena HCl merupakan pelarut polar dan aseton juga merupakan pelarut
polar sehingga sampel dapat dipisahkan akibat perbedaan kelarutan dari setiap sampel.
Eluen berfungsi sebagai fase gerak yang akan mengelusi sampel sehingga terjadi
pemisahan.
Langkah pertama yaitu larutan ZnSO4, MnSO4 dan NiSO4 ditotolkan ke plat
silika dengan diberi jarak antar larutan yang diitotolkan agar nantinya tidak bercampur
ketika pemisahan. Plat kemudian dimasukkan ke gelas kimia yang berisi eluen (HCl :
Aseton) dan didiamkan sampai noda tiap sampel mendekati batas atas. Gelas kimia
yang berisi eluen dan plat ditutup ketika sedang didiamkan. Fungsi dari penutupan ini
agar eluen tidak menguap, karena aseton mudah meguap. Sampel kemudian dielusi
sehingga terjadi permisahan. Noda sampel bergerak dari bawah ke atas, proses ini
dinamakan ascending dan ini dipengaruhi oleh gaya kapiler. Setelah itu, absorben
diangkat lalu dikeringkan selama beberapa saat agar pelarut menguap sempurna
sehingga penambah reaksi tidak terjadi. Plat yang berisis noda sampel kemudian
disemprot dengan ninhidrin. Fungsi ninhidrin itu sendiri adalah untuk memberikan
warna kepada noda sampel ketika diukur panjang noda dalam spektrofotometer uv vis,
karena sampel larutan ZnSO4, MnSO4 dan NiSO4 merupakan larutan yang tidak
berwarna.
Plat yang telah disemprot ninhidrin dibiarkan beberapa saat dan dikeringkan
dalam oven selama beberapa menit. Dengan proses ini ZnSO4, MnSO4 dan NiSO4 akan
terpisah satu dengan yang lain Terbentuknya komet-komet ini disebabkan karena
kesalahan dalam penotolan, perbedaan pH dan peningkatan polaritas pelarut yang
mana menurunkan interaksi senyawa dengan fase diam sehingga memungkinkan
senyawa dalam fase gerak bergerak lebih jauh pada silika gel. Plat yang telah kering
kemudian diukur panjang noda dengan memasukakn plat noda ke dalam
spektrofotometer Uv-Vis agar noda sampel terlihat. Akan tetapi pada noda ZnSO4,
MnSO4 dan NiSO4 tidak terlihat warnanya. Tidak terlihatnya noda sampel mungkin
disebabkan ninhidrin yang digunakan atau sampel yang dibuat. Nilai Rf yang
dihasilkan adalah
Perbedaan jarak yang ditempuh zat terlarut disebabkan karena dipengaruhi
oleh kepolaran masing-masing tinta tersebut sehingga harga Rf yang dihasilkan juga
bebeda. Larutan yang bersifat non-polar akan memperlambat proses kromatografi
komponennya, karena komponennya bersifat polar, sehingga akan mempengaruhi
harga Rf, karena perbedaan kelarutan serta sifat dari campuran tersebut.
Rf yang dihasilkan jika dibandingkan dengan literature jauh berbeda
Adapun kesalahan dalam percobaan ini yaitu nilai Rf yang tidak sesuai dikarenakan
pembutan eluen yang tidak tepat perbandingannya atau mungkin karena larutan yang
sudah tidak murni.
III. Kesimpulan
Berdasarkan percobaan kromatografi lapis tipis dapat disimpulakan bahwa:
1. Logam alkali dapat dipisahkan dengan cara kromatografi lapiss tipis seperti pada
NiSO4, ZnSO4, dan MnSO4.
2. Jarak noda yang didapat pada setiap sampel adalah :
Ni = 2,3 cm
2,15 cm
Zn = 2,2 cm
2,15 cm
Mn = 2,4 cm
2,2 cm
3. Nilai Rf yang didapat pada setiap sampel adalah :
Rf Ni = 0,26
0,71
Rf Zn = 0,73
0,71
Rf Mn = 0,80
0,73