Abstrak
Kepatuhan Berobat merupakan aspek utama dalam menjalankan pengobatan hi-
pertensi. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kepatuhan berobat adalah den-
gan memberikan dukungan sosial keluarga kepada penderita hipertensi.Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui hubungan dukungan socialkeluarga dengan kepatuhan
berobat penderita hipertensi. Sampel ditentukan dengan menggunakan non random
dengan jumlah 109 penderita hipertensi yang terdiri dari 46 orang penderita laki laki
dan 63 orang perempuan yang berobat di Puskesmas Tualang. Alat ukur yang diguna-
kan yaitu skala kepatuhan berobat dari Horne, Weinman, Barber, Elliott, dan Morgan,
sedangkan skala dukungan sosial dari Sarafino.Berdasarkan hasil analisis korelasi
product moment diperoleh nilai koefisien korelasi dukungansosial keluarga dengan
kepatuhan berobat adalah sebesar r = 0,501 dengan taraf signifikansi sebesar 0.000
(p<0.05. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara dukun-
gan sosial keluarga dengan kepatuhan berobat penderita hipertensi di Puskesmas
Tualang. Artinya, semakin tinggi dukungan yang diberikan keluarga terhadap pend-
erita hipertensi maka semakin tinggi pula kepatuhan berobat penderita hipertensi di
Puskesmas Tualang.
91
Jurnal Psikologi, Volume 12 Nomor 1, Juni 2016
92
Regulasi Emosi pada Mahasiswa Melayu ......Ahyani Radhiani Fitri, Ikhwanisifa
93
Jurnal Psikologi, Volume 12 Nomor 2, Desember 2016
Hipotetik 109 23 92 69 57 11
Empirik 109 55 86 31 73,92 7,06
94
Hubungan Dukungan Sosial Keluarga....Rahayu Sri Utami, Raudatussalamah
95
Jurnal Psikologi, Volume 12 Nomor 2, Desember 2016
dukungan sosial keluarga yang diberikan ke- Horne, Weinman, Barber, dan El-
pada penderitahipertensi akan membantu liot (2005) menjelaskan kepatuhan berobat
penderita hipertensi untuk patuh dalam men- dalam konsep kepatuhan adherence yaitu
jalankan pengobatannya. Dukungan sosial dalam menjalankan pengobatan diperlukan
keluarga merupakan dukungan sosial yang adanya kesepakatan antara dokter dengan
pertama diterima oleh penderita hipertensi penderita hipertensi. Artinya, dokter juga
dalam masalah kesehatan dimana keluarga mempengaruhi kepatuhan berobat penderita
memiliki pengaruh yang begitu kuat terhadap hipertensi. Feuer Stein et al (dalam Niven,
perkembangan kesehatan pada anggota ke- 2002) menyampaikan bahwa faktor yang da-
luarga yang mengalami hipertensi. Keluarga pat mempengaruhi kepatuhan berobat adalah
juga merupakan orangorang yang terdekat adanya dukungan dari dokter dengan menin-
dengan penderita hipertensi dalam memper- gkatkan interaksi antara dokter dengan pen-
hatikan seluruh kehidupan kesehatan bagi derita hipertensi. Adanya interaksi yang baik
penderita hipertensi dalam menjalankan pen- antara dokter dengan penderita hipertensi
gobatan. Dukungan sosial keluarga sangat ketika melakukan konsultasi pengobatan,
penting bagi penderita hipertensi dalam men- tentu akan dapat mempengaruhi kepatuhan
jalankan pengobatan hipertensi baik secara berobat yang berupa penderita hipertensi
farmakologi maupun secara nonfarmakologi. akan menjadi semakin rutin mengontrolkan
Adanya dukungan sosial keluarga akan mem- tekanan darah sesuai dengan waktu yang
berikan rasa nyaman, rasa diperhatikan, dan telah disepakati antara dokter dengan pen-
rasa diperdulikan dalam menjalankan pengo- derita hipertensi. Berdasarkan analisis kat-
batan hipertensi sehingga, penderita hiperten- egori dukungan sosial keluarga menunjukkan
si patuh dalam menjalankan pengobatan baik bahwa dukungan yang diberikan keluarga
secara farmakologi maupun nonfarmakologi terhadap penderita hipertensi belum maksi-
yaitu seperti tidak pernah lupa dengan obat mal, karena masih ada penderita hipertensi
yang harus dikonsumsi (67.8%), selalu meng- yang belum mendapatkan dukungan sosial
habiskan obat yang diberikan sesuai dengan keluarga sesuai yang diharapkan penderita
anjuran dokter (73%), selalu memperdulikan hipertensi. Sehingga, selama menjalankan
dengan berat badannya (48.7%). proses pengobatan penderita hipertensi ka-
Hasil penelitian ini sejalan dengan dang patuh dan kadang tidak patuh dalam
penelitian yang dilakukan oleh Trianni (2013) berobat seperti penderita hipertensi tidak in-
yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan gat kapan jadwal kontrol yang sudah disepa-
antara dukungan keluarga dengan kepatuhan kati antara dokter dengan penderita hipertensi
berobat pada penderita hipertensi di Puskes- dan penderita hipertensi juga masih lalai un-
mas Ngaliyan Semarang. Sesuai dengan tuk melakukan program diet yang dianjurkan
teori dukungan sosial yang dikemukakan oleh dokter. Feuer Stein et al (dalam Niven,
oleh Sarafino (1990) menjelaskan bahwa 2002) menyatakan bahwa dukungan sosial
dukungan sosial mengacu pada memberikan keluarga dapat mempengaruhi kepatuhan
kenyamanan pada orang lain, merawatnya berobat penderita hipertensi.
atau menghargainya. Artinya, keluarga yang Penderita hipertensi yang menda-
memberikan kenyaman, dapat merawat ser- patkan dukungan dari keluarga akan men-
ta menghargai penderita hipertensi dengan jadi lebih patuh berobat yang berupa rutin
baik, tentunya akan selalu mengingatkan mengkonsumsi obat tepat pada waktunya,
untuk mengkonsumsi obat ketika waktunya rutin melakukan pola hidup sehat dan rutin
minum obat. Kepatuhan berobat yang dilaku- mengontrolkan tekanan darahnya ke Puskes-
kan disebabkan oleh adanya dukungan sosial mas. Dalam penelitian ini, dari empat bentuk
keluarga yang diterima penderita hipertensi. dukungan sosial keluarga yaitu dukungan
Adanya dukungan sosial keluarga, penderita emosional, dukungan instrumental, dukungan
hipertensi merasa dirinya selalu diperhatikan. informasi dan dukungan penghargaan, yang
Menurut Sarafino (1990) individu yang memberikan pengaruh yang lebih besar ter-
mendapatkan perhatian, dan pertolongan hadap kepatuhan berobat adalah dukungan
yang mereka butuhkan dari individu lain, bi- secara emosional sebesar 19%. Berdasarkan
asanya cenderung lebih mudah untuk mengi- hasil analisis data per-aitem pada dukungan
kuti nasehat medis daripada individu yang sosial keluarga, diperoleh dukungan secara
kurang mendapatkan dukungan sosial kelu- emosional memiliki persentase yang lebih
arga. Penderita hipertensi yang memperoleh banyak dibandingkan dukungan instrumental,
dukungan sosial keluarga akan lebih patuh dukungan informasi dan dukungan penghar-
berobat dibandingkan penderita hipertensi gaan. Dukungan secara emosional yang di-
yang tidak memperoleh dukungan antara lain berikan keluarga kepada penderita hipertensi
seperti perhatian, kasih sayang, dukungan berupa keluarga peduli dengan segala kep-
penghargaan positif, dan dukungan secara erluan penderita hipertensi (78.3%), dan ke-
financial. luarga dapat memenuhi kebutuhan penderita
hipertensi (78.3%). Hasil penelitian ini selaras
96
Hubungan Dukungan Sosial Keluarga....Rahayu Sri Utami, Raudatussalamah
dengan hasil penelitian Osamar (2015) yang Rumah Sakit Daerah Surakarta. Jurnal
menjelaskan bahwa individu yang menda- Farmasi Indonesia Vol. 11 No. 2
patkan dukungan dari keluarganya seperti Desember.
memperdulikan penyakitnya, memberikan Niven, N. (2002). Psikologi Kesehatan
perhatian dan kasih sayang, mengingatkan Pengantar Untuk Perawat Dan
untuk berobat dan mengkonsumsi obat akan Professional Kesehatan Lain. Jakarta:
memperoleh kepatuhan berobat yang lebih Buku Kedokteran EGC
baik dibandingkan dengan individu yang tidak Notoadmodjo, S. (2005). Ilmu Kesehatan
menerima dukungan dari keluarga. Masyarakat. Jakarta: EGC
Osamor. P. A. (2015). Social Support and
Kesimpulan Management Of Hypertension In
Sout-West Nigeria. Cardiovascular
Penelitian ini menemukan bahwa ter- Journal Of Africa Volume 26 No 1
dapat hubungan antara dukungan sosial kelu- Osterberg, L & Blaschke, T. (2005). Drug
arga dengan kepatuhan berobat penderita hi- therapy adherence to medication.
pertensi yang berobat di Puskesmas Tualang. New England Journal Medicine 353;5
Artinya, semakin banyak dukungan sosial Padila. (2012). Buku Ajar: Keperawatan
yang diberikan keluarga terhadap anggota Keluarga Dilengkapi Aplikasi Kasus
keluarganya yang menderita hipertensi maka Askep Keluarga Terapi Herbal Dan
akan semakin tinggi pula kepatuhan berobat Terapi Modalitas. Yogyakarta:
penderita hipertensi. nuha medika.
Palmer, A & Williams, B. (2007). Simple Guide,
Daftar Pustaka Tekanan Darah. Erlangga; Jakarta
Prasetyaningrum, Y. I. (2014). Hipertensi
Agrina, Sunarti Swastika Rini, Riyan Bukan Untuk Ditakuti. Jakarta:
Hairitama. (2011). Kepatuhan Lansia FMedia
Penderita Hipertensi Dalam Pratita. (2012). Hubungan Dukungan
Pemenuhan Diet Hipertensi.Vol. 6, Pasangan Dan Health Locus Of
No 1, 46-53. Control Dengan Kepatuhan Dalam
Agung. I. M. (2014). Modul Pelatihan SPSS. Menjalani Proses Pengobatan Pada
Fakultas Psikologi UIN Suska Riau. Penderita Diabetes Mellitus Tipe 2.
Azwar, S. (2010).Dasar-Dasar Psikometri. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Univ
Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Surabaya, 1 (1)
Azwar, S. (2011). Tes Prestasi: Fungsi Pujiyanto.(2008). Faktor Sosio Ekonomi yang
Pengembangan Pengukuran Prestasi Mempengaruhi Kepatuhan Minum
Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Obat Antihipertensi. KESMAS, Jurnal
DiMatteo, M. R. (2004). Social Support and Kesehatan Masyarakat Nasional Vol.
Patient Adherence To Medical 3, No. 3, Desember
Treatment: A Meta-Analysis. Health Sarafino. E.P & Smith. T.W. (1990). Health
Psychology Vol. 23 No. 2, 207-218 Pshycholology Biopsychosocial
Elvida, D., Agung, I. M., Harmaini, Herwanto, Interactions 7th Edition.
J., Husni, D. (2012). Pedoman Smet, B. (1994). Psikologi Kesehatan. PT.
Penulisan Skripsi. Fakultas Psikologi Gramedia Widiasarana Indonesia:
Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Jakarta.
Kasim Riau. Sugiharto, A. (2007). Faktor-Faktor Risiko
Horne, R., Weinman, J., Barber, N., Elliot, R., Hipertensi Grade II Pada Masyarakat
& Morgan, M. (2005). Concordance, (Studi Kasus Di Kabupaten
Adherence And Compliance In Karanganyar).Tesis
Medicine Taking: Report For The Sugiyono. (2013). Metode Penelitian
National Co-Ordinating Centre Kuantitatif, Kualitatif dan R & D.
For NHS Service Delivery And Bandung: Alfabeta.
Organization R & D (NCCSDO). Trianni, L. (2013). Hubungan Tingkat
University Of Brighton, Falmer, Pendidikan dan Dukungan Keluarga
Brighton BN1 9PH Terhadap Kepatuhan Berobat Pada
Idrus, M. (2009). Metode Penelitan Ilmu Penderita Hipertensi Di Puskesmas
Sosial. Yogyakarta: Penerbit Ngaliyan Semarang.Jurnal Ilmu
Erlangga. Keperawatan dan Kebidanan Vol. 1
Jahja, Y. (2011). Psikologi Perkembangan. No. 3.
Kencana: Jakarta Tumenggung, I. (2013). Hubungan
Mutmainah, N dan rahmawati, M. (2010). Dukungan Sosial Keluarga Dengan
Hubungan Antara Kepatuhan Kepatuhan Diet Pasien Hipertensi Di
Penggunaan Obat dan Keberhasilan Rsud Toto Kabila Kabupaten
Terapi Pada Pasien Hipertensi Di Bone Bolango.Jurnal Health And
97
Jurnal Psikologi, Volume 12 Nomor 2, Desember 2016
98