Puji syukur penulis panjatkan kepada tuhan yang maha esa atas berkat dan
rahmat nya sehingga penulis dapat menyelesai kan makalah yang berjudul
Pelaporan Keuangan Non Pemerintah (Partai Politik) dengan tepat pada waktu nya.
Adapun tujuan dari penulisan ini untuk memenuhu salah satu tugas mata
kuliah AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK. Pada kesempatan ini penulis,
menyampaikan banyak terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu
dalam menyelesaikan makalah ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
BAB II .................................................................................................................. 3
2.1 Pengertian Partai Politik...................................................................... 3
2.2 Fungsi Partai Politik ............................................................................ 4
2.3 Memahami Akuntansi Partai Politik ................................................... 4
2.4 Penyusunan Pelaporan Keuangan Dalam Partai Politik...................... 5
2.5 Audit Atas Laporan Keuangan Partai Politik ...................................... 6
2.6 Tinjauan Terhadap Psak 45 Dan Kebutuhan Standar Akuntansi Untuk
Partai Politik ........................................................................................ 9
2.7 Sumber Dana Partai Politik ............................................................... 10
2.8 Peran KPU Dalam Keuangan Partai Politik ...................................... 12
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Partai Politik adalah setiap organisasi yang dibentuk oleh warga negara
Republik Indonesia secara sukarela atas dasar persamaan kehendak untuk
memperjuangkan baik kepentingan anggotanya maupun bangsa dan negara melalui
Pemilihan Umum. Tujuan umum partai politik adalah mewujudkan cita-cita
nasional bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud dalam pembukaan Undang-
Undang Dasar 1945, dan mengembangkan kehidupan demokrasi berdasarkan
Pancasila dengan menjunjung tinggi kedaulatan rakyat dalam Negara Kesatuan
Republik Indonesia. Sedangkan tujuan khusus partai politik adalah
memperjuangkan cita-cita para anggotanya dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara.
1
6. Bagaiamana Tinjauan PSAK dan Kebutuhan Standar Akuntansi untuk
Partai Politik?
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Partai Politik
3
karakteristik partai politik yang berbeda dengan organisasi nirlaba.
Oleh karena itu, perlu standar akuntansi keuangan khusus yang mengatur pelaporan
keuangan partai politik. Dengan demikian laporan keuangan partai politik dapat
lebih mudah dipahami, memiliki relevansi, dapat diandalkan, dan memiliki daya
banding yang tinggi. Laporan yang baik dapat digunakan semaksimal mungkin oleh
para pengurus partai, anggota partai, pemerintah, donator, kreditur, dan publik
dalam membantu menilai, memonitor, dan mengevaluasi kinerja partai, serta
merencanakan gerak langkah partai selanjutnya. Secara khusus, tujuan utama
pembuatan laporan adalah menginformasikan posisi keuangan, kinerja, serta
perubahan posisi keuangan partai politik.
Dalam rangka pesta demokasi di negara ini, tanda tanya besar perlu tidaknya
suatu pertanggungjawaban keuangan dialamatkan ke Parpol maupun peserta
pemilu. Idealnya mereka harus transparan karena sebagai suatu entitas yang
4
menggunakan dana public yang besar tanggung jawab keuangan merupakan hal
yang tidak dapat ditawar-tawar lagi.
Keuangan Partai Politik bersumber dari iuran anggota, sumbangan yang sah
menurut hukum, dan bantuan dari anggaran negara. Sumbangan yang sah menurut
hukum dapat berupa uang, barang, fasilitas, peralatan, dan/atau jasa. Bantuan dari
anggaran negara (yang diatur dalam peraturan pemerintah) diberikan secara
proporsional kepada Partai Politik yang mendapat kursi di lembaga perwakilan
rakyat. Sumbangan dari anggota dan bukan anggota yang sah menurut hukum
paling banyak senilai Rp200.000.000 (dua ratus juta rupiah) dalam waktu 1 (satu)
tahun. Dan sumbangan dari perusahaan dan/atau badan usaha yang sah menurut
hukum paling banyak senilai Rp800.000.000 (delapan ratus juta rupiah) dalam
waktu 1 (satu) tahun.
Laporan keuangan yang dibuat oleh Partai Politik adalah laporan keuangan
tahunan dan laporan Dana kampanye. Penyusunan Laporan Keuangan Tahunan
Partai Politik mengacu pada PSAK (Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan) No.
45 tentang akuntansi untuk organisasi nirlaba, yang dikeluarkan oleh Ikatan
Akuntan Indonesia dan terdiri atas laporan berikut ini:
Laporan Aktivitas.
5
Selain mengacu pada PSAK No. 45, penyusunan laporan keuangan Partai
Politik juga terikat pada ketentuan-ketentuan yang terdapat dalam perundang-
undangan RI mengenai Partai Politik dan Pemilu, seperti UU No. 31 tahun 2002
tentang Partai Politik dan UU No. 12 tahun 2003 tentang Pemilu. Ketentuan teknis
tentang pedoman penyusunan laporan keuangan untuk Partai Politik terdapat dalam
SK KPU No. 676 tahun 2003 tentang Tata Administrasi Keuangan dan Sistem
Akuntansi Keuangan Partai Politik, serta Pelaporan Dana Kampanye Peserta
Pemilihan Umum.
6
oleh akuntan publik setiap 1 (satu) tahun dan diumumkan secara periodic
3. Partai Politik wajib membuat laporan keuangan untuk keperluan audit dana yang
meliputi:
laporan realisasi anggaran Partai Politik
Calon presiden dan calon wakil presiden bisa ditanya mengenai asal-usul
dana kampanye mereka apabila ditemukan ada penyumbang anonim atau
penyumbang yang tidak masuk daftar penyumbang. Presiden dan wakil presiden
bisa ditanya tentang identitas sebenarnya dari penyumbang itu serta alasan tidak
dimasukkannya nama donatur. Hal itu merupakan salah satu butir dalam Keputusan
Komisi Pemilihan Umum (KPU) No. 30 Tahun 2004 Tentang Panduan Audit
Laporan Keuangan Partai Politik dan Audit Laporan Dana Kampanye Peserta
Pemilihan Umum yang diterbitkan oleh KPU 21 April lalu. Secara keseluruhan isi
keputusan ini mencakup Juklak untuk audit laporan dana kampanye Parpol dan
7
calon anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) dan audit laporan dand kampanye
pasangan calon presiden dan wakil presiden. Semua ketentuan mengenai hal-hal ini
diatur dalam Pasal 2, 3, dan 4 keputusan ini, yang kemudian dirinci di dalam
lampirannya. Rincian di dalam lampiran itu mencakup 3 pokok bahasan besar, yaitu
penerapan prosedur yang disepakati atas laporan dana kampanye Pemilu; prosedur
pemeriksaan atas dana kampanye calon anggota DPD; penerapan prosedur yang
disepakati atas laporan dana kampanye pasangan calon presiden dan wakil presiden.
Ketiga pokok bahasan itu masing-masing dirinci dengan jelas dan detail mengenai
bagaimana prosedur pemeriksaan atas saldo awal, sumbangan nonkas dari partai
dan para calon, dan seterusnya. Pendek kata, ketentuan mengenai mekanisme audit
di keputusan ini sudah jelas dan rinci. Audit yang dimaksud dalam keputusan KPU
ini adalah audit umum untuk menyatakan pendapat (opini) akuntan atas kewajaran
penyajian laporan keuangan tahunan partai politik. Sedangkan audit atas laporan
dana kampanye peserta Pemilu adalah audit sesuai prosedur yang disepakati
(agreed upon procedures). Sedangkan laporan keuangan parpol adalah laporan yang
mencakup periode 1 Januari hingga 31 Desember. Selambat-lambatnya 3 bulan
setelah akhir tahun buku yang bersangkutan, parpol menyerahkan laporan keuangan
tahunan kepada kantor akuntan publik.
Audit atas laporan keuangan tahunan partai politik dilakukan oleh auditor
independen yaitu Kantor Akuntan Publik (KAP). Dalam hal ini partai politik
melakukan seleksi dan penetapan KAP sesuai dengan prosedur internal Partai.
Dalam menentukan KAP, partai politik harus memperhatikan validitas KAP
mengingat banyak terjadi praktik pemalsuan terhadap KAP. Karena itu sebelum
menunjuk KAP, partai dapat melakukan konsultasi kepada asosiasi profesi akuntan
publik yaitu Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI) mengenai tata cara dan
validitas KAP. Dalam setiap audit, KAP harus melakukan audit berdasarkan standar
auditing yang ditetapkan lAPI. Dalam setiap audit KAP dengan partai politik harus
dilengkapi dengan perikatan/kontrak yang mengatur tentang audit tersebut. KAP
akan menyediakan proposal perikatan sekaligus dapat digunakan sebagai
perikatan/kontrak.
8
pengujian fisik, dan konfirmasi kepada pihak ketiga serta surat representasi dari
partai politik. Pekerjaan KAP dituangkan dalam kertas pemeriksaan dimana kertas
kerja tersebut akan disimpan KAP. Produk dari audit oleh KAP adalah laporan
auditor independen yang memuat pendapat auditor atas laporan keuangan yang
disajikan oleh partai politik. Partai politik dapat meminta KAP untuk melakukan
jenis audit lain yang relevan yang diperlukan oleh partai politik terkait dengan
pelaporan keuangan.
9
karakter organsiasi nirlaba. Beberapa karakteristik khusus Partai Politik tersebut
antara lain:
1. Jika pada organisasi nirlaba pada umumnya terdapat kejelasan jenis barang
dan/atau jasa yang dihasilkannya, maka tujuan utama Partai Politik adalah dalam
rangka meraih kekuasaan politik
5. Di samping itu, beberapa peraturan yang secara khusus mengatur Partai Politik
sehingga menyebabkan kekhususan pada keuangan Partai Politik.
a. Iuran Anggota
10
anggota menyumbang bukan untuk mendapatkan imbalan keuntungan atau fasilitas,
tetapi karena ingin agar idealismenya dan aspirasinya dibawakan oleh partai tempat
dia menjadi anggota.
b. Sumbangan Perusahaan
d. Fasilitas Publik
e. Sumbangan Individual
11
kategori ini misalnya negara-negara Kanada, Argentina, Afrika Selatan, Italia dan
Thailand. Selain itu ada negara yang membatasi jumlah sumbangan tunai. Di atas
jumlah tersebut, sumbangan harus diberikan dalam bentuk cek. Yang membatasi
ini misalnya Kanada dan Filipina. Selain itu, identitas individu yang menyumbang
diatur dalam undang-undang. Sebagian besar negara mengizinkan sumbangan
anonim, tetapi dalam jumlah tertentu. Negara yang mengizinkan sumbangan
anonim tetapi dengan batasan besar sumbangan ini misalnya Portugal dan Kanada.
Argentina mengizinkan sumbangan anonim tanpa batas besarnya sumbangan.
Negara-negara yang melarang sumbangan anonym adalah Ceko, Amerika Serikat,
Inggris, Kanada, Jerman, Filipina dan Thailand. Argentina dan Afrika Selatan tidak
membatasi sumbangn anonim ini.
12
pengeluaran dana kampanye parpol, melainkan dana yang dikelola pengurus parpol
dan calon legislatif.
Jika tidak diatur, publik tidak pernah tahu dari mana parpol maupun
mendapatkan dana kampanye. Regulasi ini sekaligus bisa mengurangi peran uang
berbicara dalam Pemilu. Sistem proporsional yang tercantum dalam UU Pemilu,
pertarungan saat kampanye tidak hanya melibatkan caleg antar parpol. Sesama
caleg di dalam parpol pun juga harus bertarung untuk meraih suara maupun nomor
urut. Dan kecenderungannya, dalam hal ini uang lah yang berbicara. Ini sudah
terbukti di Pemilu 2009.regulasi mengenai pembatasan maupun laporan keuangan
konsolidasi dana kampanye belum diatur dalam UU. Akibatnya pengurus parpol
dan caleg bisa seenaknya menggelontorkan dana besar tak terbatas untuk
kepentingan kampanye, baik dirinya maupun parpolnya Terkait dengan sanksi bagi
pelaku politik uang dalam kampanye pemilu ini, sebenarnya UU Pemilu sudah
menyatakan dengan tegas apabila yang dikenai hukuman bukan hanya pemberi
dana kampanye, melainkan juga penerimanya. Namun yang dibatasi di sini dana
perseorangan nonanggota dan noncaleg serta badan usaha.
13
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Partai politik adalah politik institusi politik yang berupa organisasi
nonpemerintahan yang didirikan untuk memperjuangkan hak dan kewajiban warga
negara dalam rangka mencapai kesejahteraan serta kedaulatan rakyat.
Dalam Negara demokrasi,Partai politik menyelenggarakan beberapa fungsi:
Partai Politik Sebagai Komunikasi Politik yaitu Menyalurkan aneka ragam
pendapat dan aspirasi masyarakat serta mengaturnya sedemikian rupa sehingga
kesimpangsiuran pendapat dalam masyarakat masyakat menjadi berkurang; Partai
Politik sebagai Sarana Sosialisasi politik diartikan sebagai proses sikap dan
orientasi seorang terhadap fenomena politik dalam mengikuti kecenderungan
masyarakatnya; Partai Politik Sebagai Sarana Rekrutmen Politik yaitu Untuk
mencari dan mengajak orang yang terbakar untuk turut aktif dalam kegiatan politik.
Rekruitmen anggota partai merupakan upaya regenerasi kepemimpinan; Partai
Politik Sebagai Sarana Pengatur Konflik yaitu Persaingan dan perbedaan dalam
masyarakat merupakan hal yang wajar. Keuangan partai politik bersumber dari:
Iuran anggota, Sumbangan yang sah menurut hukum dan bantuan dari anggaran
negara, Sumbangan yang sah menurut hukum dapat berupa uang, barang, fasilitas,
peralatan atau jasa, Bantuan dari anggaran negara (yang diatur dalam pemerintahan)
diberikan secara operasional kepada partai politik yang mendapat kursi dilembaga
perwakilan rakyat.
Penyusunan Laporan keuangan tahunan Partai politik mengacu pada
PSAK no.45 tentang akuntansi untuk organisasi nirlaba yang dikeluarkan oleh
Ikatan Akuntan Indonesia dan terdiri atas laporan berikut ini: Laporan Posisi
Keuangan, Laporan Aktivitas, Laporan Perubahan dalam aktiva Neto/Ekuitas,
Laporan arus kas, Cacatan atas laporan keuangan. Selain mengacu pada
PSAK No.45,PenyusunanLaporan keuangan Partai politik juga terikat pada
ketentuan yang terdapat dalam perundang-undangan RI mengenai Partai politik dan
pemilu seperti UU No.31 Th.2002 tentang partai politik dan UU No.12 th 2003
tentang pemilu.
14
DAFTAR PUSTAKA
Bastian, Indra. 2007. Akuntansi untuk LSM dan Partai Politik. Jakarta: Penerbit
ERLANGGA
Hafild, Emmy. 2008. Laporan Studi: Standar Akuntansi Keuangan Khusus Partai
Politik. Jakarta: Transperency International Indonesia
15
16