Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM DIGITAL

FAKULTAS ILMU KOMPUTER


SEMESTER 1
Nama: 1. Andreas Silitonga (217510010)
2. Amelia Trisnasari Br Saragih (217510001)
3. Ben My Cardo Simanjuntak (217510004)
4. Samuel Firdaus Simanjuntak (217510005)
5. Arsito Domu Siahaan (217510040)
Rangkaian Logika (Rangkaian Sequensial dan Kombinasional)

Rangkaian Sequensial Dan Rangkaian Kombinasional

Rangkaian Sequensial adalah rangkaian yang mempunyai output yang tidak hanya
bergantung pada masukan sekarang, melainkan juga pada masukan sebelumnya (yang
lalu).Dari segi susunan, rangkaian sequensial merupakan suatu rangkaian yang berisi paling
sedikit satu elemen memori Sequential Logic Circuit atau juga bisa disebut Rangkaian Logika
Sekuensial, adalah rangkaian logika yang memperhatikan adanya faktor clock (waktu).

Flip-flop adalah rangkaian utama dalam logika sequensial. Counter, Register, Memory, serta
rangkaian sequensial lainnya disusun dengan menggunakan flipflop sebagai komponen
utama. Atau Suatu rangkaian elektronika yang memiliki switch atau saklar sehingga
rangkaian tersebut dapat bersifat rangkaian terbuka dan rangkaian tertutup (flip flop).

Flip-flop adalah rangkaian yang mempunyai fungsi pengingat (memory). Artinya rangkaian
ini mampu melakukan penyimpanan data sesuai dengan kombinasi masukan yang diberikan
kepadanya. Ada beberapa macam flipflop yang akan dibahas yaitu RS flipflop, JK flipflop, D
flipflop, dan T flipflop.

Contohnya: Rangkaian pada sistem prosesor.

Arithmatic & Logic Unit (ALU)

ALU (Arithmetic and Logic Unit) adalah bagian unit pemrosesan sentral (central processing
unit, CPU) yang melakukan operasi seperti penambahan, pengurangan, dan perkalian
integer,operasi bit seperti and, or, not, xor, serta operasi Boolean lainnya.

Contohnya: Proccecor

Register

Merupakan gabungan dari beberapa rangkaian flip-flop. n-bit register terdiri dari n rangkaian
flip-flop.
Memory

Yaitu suatu tempat menyimpan data atau instruksi program. Memori dapat menyimpan data
secara sementara seperti RAM ( Random Acces Memory ) dan ada juga yang dapat
menyimpan data secara permanen seperti ROM ( Read Only Memory ). Contohnya SD-
RAM, DD-RAM, CD-ROM, DVD-ROM dan lain sebagainya

Asyncronous State Machine (ASM)

Merupakan bagian dari squential circuit yang terdiri dari inputs, outputs dan bagian internal
di dalam sirkuit syncronous sequental. Perbedaan bagian internal syncronous state dengan
asyncronous state terletak pada clock pulsenya, pada asyncronous tidak terdapat clock pulse.

Prinsip Kerja

Rangkaian sequensial memiliki prinsip kerja yang berbeda dengan rangkaian kombinasional.
Keluaran suatu rangkaian sekuensial tidak hanya tergantung dari kondisi saluran
masukannya, tetapi juga tergantung dari kondisi keluaran sebelumnya. Rangkaian sekuensial
memiliki elemen umpan balik. Rangkaian sekuensial dapat dibedakan menjadi rangkaian
sekuensial sinkron serta rangkaian sekuensial asinkron. Semua perpindahan state (keadaan)
pada rangkaian sekuensial sinkron dilakukan secara serentak berdasarkan suatu clock
tertentu. Rangkaian sekuensial asinkron tidak memiliki clock seperti rangkaian sekuensial
sinkron, sehingga perpindahan state pada rangkaian sekuensial asinkron dapat terjadi kapan
saja dengan memanfaatkan konsep kestabilan.

RANGKAIAN KOMBINASIONAL

Rangkaian kombinasional terdiri dari gerbang logika yang memiliki output yang selalu
tergantung pada kombinasi input yang ada. Rangkaian kombinasional melakukan operasi
yang dapat ditentukan secara logika dengan memakai sebuah fungsi boolean.

Sistem bilangan merupakan tata aturan atau susunan dalam menentukan nilai suatu bilangan,
antara lain sistem desimal, biner, hexadesimal, oktal, BCD, Grey Code, Exess-3 dan lain-
lainnya yang dibagi berdasarkan basis yang digunakan dalam penentuan nilai dari bilangan
tersebut. Sistem bilangan yang umum dipakai adalah sistem bilangan desimal.

Desimal

Merupakan suatu sistem bilangan yang berbasis 10 (tiap bilangan dalam sistem tersebut
dikalikan dengan 10x), terdiri dari angka : 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9.

Biner

Merupakan suatu system bilangan yang berbasiskan 2 (tiap bilangan dalam sistem tersebut
dikalikan dengan 2x), terdiri dari angka 0 dan 1.
Heksadesimal

Merupakan suatu sistem bilangan yang berbasiskan 16 (tiap bilangan dalam sistem tersebut
dikalikan dengan 16x), terdiri dari 10 angka yaitu 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9 dan 6 huruh yaitu
A, B, C, D, E, F.

Oktal

Merupakan suatu sistem bilangan yang berbasiskan 8 (tiap bilangan dalam sistem tersebut
dikalikan dengan 8x), terdiri dari delapan angka yaitu 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7.

BCD (Binary-Coded decimal)

Merupakan format untuk merepresentasikan bilangan desimal (integer) dengan empat bit
(satu nibble) untuk setiap angka penyusunnya

Gray Code

Merupakan sistem bilangan yang memliki sistem mirip dengan biner hanya saja dalam
susunan bilangan ini yang boleh berubah pada urutan selanjutnya hanya 1 angka. Misalnya
001 berikutnya 011 berikutnya 010 dan selanjutnya

Excess-3

Merupakan sistem bilangan yang secara sederhana dapat diartikan sebagai bilangan biner
yang memiliki lebih tiga angka dari bilangan biner biasa. Contohnya 0 = 011, 1 = 100,
2 = 101 dan seterusnya.

Ada beberapa Rangkaian logika kombinasional yang akan dibahas adalah Enkoder, Dekoder,
Multiplexer, dan Demultiplexer.

1. Encoder

Encoder adalah rangkaian logika kombinasional yang berfungsi untuk mengubah atau
mengkodekan suatu sinyal masukan diskrit menjadi keluaran kode biner.

Enkoder disusun dari gerbanggerbang logika yang menghasilkan keluaran biner sebagai hasil
tanggapan adanya dua atau lebih variabel masukan. Hasil keluarannya dinyatakan dengan
aljabar boole, tergantung dari kombinasi kombinasi gerbang yang digunakan.

Sebuah Encoder harus memenuhi syarat perancangan m < 2 n . Variabel m adalah kombinasi
masukan dan n adalah jumlah bit keluaran sebuah enkoder. Satu kombinasi masukan hanya
dapat mewakili satu kombinasi keluaran.

2. Decoder

Rangkaian Decoder mempunyai sifat yang berkebalikan dengan Enkoder yaitu merubah kode
biner menjadi sinyal diskrit. Sebuah dekoder harus memenuhi syarat perancangan m < 2 n .
Variabel m adalah kombinasi keluaran dan n adalah jumlah bit masukan. Satu kombinasi
masukan hanya dapat mewakili satu kombinasi keluaran.
3. Rangkaian logika kombinasional Multiplexer

Rangkaian logika kombinasional Multiplexer atau disingkat MUX adalah alat atau komponen
elektronika yang bisa memilih input (masukan) yang akan diteruskan ke bagian output
(keluaran). Pemilihan input mana yang dipilih akan ditentukan oleh signal yang ada di bagian
kontrol (kendali) Select.

4. Rangkaian Logika kombinasional Demultiplekser

Rangkaian logika kombinasional Demultiplekser adalah Komponen yang berfungsi kebalikan


dari MUX. Pada DEMUX, jumlah masukannya hanya satu, tetapi bagian keluarannya
banyak. Signal pada bagian input ini akan disalurkan ke bagian output (channel) yang mana
tergantung dari kendali pada bagian SELECTnya.

Perbedaan Rangkaian Sequensial dan Rangkaian Kombinasional

Rangkaian kombinasional terdiri dari gerbang logika yang memiliki output yang
selalu tergantung pada kombinasi input yang ada.Rangkaian kombinasional
melakukan operasi yang dapat ditentukan secara logika dengan memakai sebuah
fungsi boolean.

Rangkaian sekuensial merupakan rangkaian logika yang keadaan outputnya


tergantung pada keadaan input-inputnya juga tergantung pada keadaan output
sebelumnya. Rangkaian ini juga didefenisikan sebagai rangkaian logika yang
outputnya tergantung waktu.
=== PERANCANGAN RANGKAIAN SEKUENSIAL ===

Rangkaian Sekuensial, adalah rangkaian logika yang keadaan keluarannya dipengaruhi oleh
kondisi masukan dan kondisi rangkaian saat itu.

Bentuk dasar rangkaian sekuensial adalah flip-flop. Flip-flop dapat dirangkai untuk
membentuk rangkaian logika sekuensial yang berguna untuk penyimpanan, pewaktu,
perhitungan, dan pengurutan.

Flip-flop Set-Reset

Flip-flop S-R dapat dibuat dari gerbang NOR atau NAND.

Gambar Simbol Logika Flip Flop S-R.

Tabel kebenaran rangkaian dan diagram pewaktu flip-flop S-R yang terbuat dari gerbang
NAND ditunjukkan pada gambar di bawah ini.

Input Output
Mode
Operasi S R Q

Larangan 0 0 1 1

Set 0 1 1 0

Reset 1 0 0 1

Tetap 1 1 Tetap

(a)(b)(c)

Gambar (a) Tabel kebenaran flip-flop S-R gerbang NAND; (b) Rangkaian flip-flop
yang terbuat dari gerbang NAND; (c) Diagram pewaktu.

Rangkaian diagram pewaktu dan tabel kebenaran flip-flop S-R yang terbuat dari gerbang
NOR ditunjukkan pada gambar di bawah ini.

(a)(b)

Input Output
Mode
Operasi S R Q

Tetap 0 0 Tetap

Reset 0 1 0 1

Set 1 0 1 0
Larangan 1 1 0 0

(c)

Gambar (a) Rangkaian flip-flop yang terbuat dari gerbang NOR; (b) Diagram
pewaktu; (c) Tabel kebenaran flip-flop S-R gerbang NOR.

Flip-flop mempunyai dua keluaran ( Q dan ). Keluaran Q paling sering dipakai. Pada kondisi
normal, Q dan selalu merupakan komplementer (berlawanan keadaan). Bila Q = 1, maka = 0
dan bila Q = 0, maka = 1, tetapi pada mode Operasi Larangan keadaan Q = = 1, kondisi ini
tidak digunakan pada flip-flop S-R. Dari dua jenis diatas, flip flop yang digunakan untuk
pembahasan selanjutnya adalah flip flop RS yang terbuat dari gerbang NAND.

Contoh 1 :

1. Tuliskan keluaran biner pada keluaran normal (Q) dan mode operasi dari flip-flop S-R
yang ditunjukkan pada gambar dibawah ini.

Jawab :

Keluaran biner pada keluaran Q adalah sebagai berikut:

Pulsa a b c d e f G h i j

Q 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0

Mode operasinya adalah sebagai berikut :

Pulsa a = set; Pulsa d = tetap; Pulsa g = set; Pulsa j = reset;

Pulsa b = tetap; Pulsa e = reset; Pulsa h = tetap;

Pulsa c = reset; Pulsa f = tetap; Pulsa i = larangan.

2. Gambarkan diagram pewaktu Q dan tulis mode operasinya untuk flip-flop S-R bila
masukan R dan S adalah sebagai berikut :

Jawab :

Garis putus putus menunjukkan saat terjadinya mode operasi.

Mode operasi :

1 = Larangan Q = 1

2 = Reset Q = 0
3 = Tetap Q = 0

4 = Set Q = 1

5 = Reset Q = 0

6 = Larangan = Q = 1

7 = Set Q = 1

Piranti Sinkron dan Asinkron

Flip-flop S-R pada dasarnya merupakan piranti asinkron, artinya tidak beroperasi serempak
dengan detak (clock) atau piranti pewaktu. Bila flip-flop dioperasikan secara serempak
dengan detak (clock), maka flip-flop jenis ini disebut sebagai piranti sinkron. Kebanyakan
piranti digital yang kompleks beroperasi sebagai sistem sekuensial sinkron. Hal ini
menyatakan bahwa, sinyal detak master dikirimkan kepada seluruh bagian sistem tersebut
untuk mengkoordinasikan operasinya. Untuk memahami hal ini, terlebih dahulu perlu
diperhatikan bagaimana bagian-bagian dari detak (clock) di definisikan.

Gambar di bawah ini adalah detak (clock) berupa gelombang persegi yang biasa dipakai pada
peralatan digital.

Penjelasan :

Semula pulsa berada pada tegangan GND (ground) atau level rendah (garis ab), ini
disebut logis 0.
Pada titik b level pulsa berubah dari rendah ke tinggi. Titik b menunjukkan ujung
positif dari pulsa 1.
Pada garis bc, pulsa berada pada level tinggi. Keadaan ini disebut logis 1.
Pada titik c, level pulsa berubah dari tinggi ke rendah. Titik c menunjukkan ujung
negatif dari pulsa 1.
Flip-flop S-R berdetak

Flip-flop S-R berdetak akan beroperasi serempak dengan detak, dengan kata lain flip-flop
tersebut beroperasi secara sinkron.

(a)(b)

Gambar (a) mengilustrasikan dua gerbang NAND yang ditambahkan pada flip-flop
S-R yang berdetak, (b): simbol logika flip-flop S-R yang berdetak.

Gambar NAND 3 dan 4 menambahkan sifat berdetak pada flip-flop S-R tersebut. Sedangkan
gerbang NAND 1 dan 2 menyebabkan terbentuknya flip-flop S-R. Cara kerja flip-flop
tersebut digambarkan oleh tabel kebenaran dibawah ini.

Masukan Keluaran
Mode
Operasi CK S R Q

Tetap 0 0 tidak berubah

Reset 0 1 0 1

Set 1 0 1 0

Terlarang 1 1 1 1

= pulsa detak positif

Jenis-jenis Pemacuan

Untuk memindahkan data dari masukan menuju ke keluaran pada flip-flop perlu adanya
pemacuan.

Jenis-jenis pemacuan (trigger) pada flip-flop:

1. Pemacuan ujung positif ( positive edge triggered )


2. Pemacuan ujung negatif ( negative edge triggered )
3. Pemacuan pulsa positif
4. Pemacuan pulsa negatif

(a)(b)(c)(d)

Gambar (a) flip flop dipicu ujung positif ( ); (b) flip flop dipicu ujung negative ( ) ;
(c) flip flop dipicu pulsa positif ( ) ; (d) flip flop dipicu pulsa negative ( ).

Gambar dibawah ini adalah diagram waktu dari 4 buah flip flop RS yang dipacu, dan semua
flip flop semula mempunyai Qn = 0 dan diberi masukan R dan S yang sama.
1. Flip-flop S-R dipicu ujung positif ( rising edge )

Penjelasan :

Untuk flip-flop yang dipacu ujung positif, pemindahan data dari masukan (R dan S) menuju
ke keluaran (Q dan ) terjadi pada titik-titik ujung positif pulsa (mode operasi terjadi pada
ujung positif pulsa), dalam hal ini pada titik-titik: b, d, f, h, j, l, n, dan p. Semula Qn = 0, maka
pada garis ab setelah ada clock; Q = 0, untuk titik-titik ujung positif dapat dilihat pada daftar
berikut.

Titik S R Q Mode

b 1 0 1 Set

d 0 0 1 Tetap

f 0 1 0 Reset

h 0 0 1 Tetap

j 1 0 1 Set

l 0 0 1 Tetap

n 1 1 1 Larangan

p 1 0 1 Set

2. Pemacuan ujung negatif ( folling edge )

Penjelasan :

Titik-titik ujung negatif adalah: c, e, g, i, k, m, o, q, semula Qn = 0, maka pada garis ab


setelah ada clock; Q = 0, untuk titik-titik ujung negatif dapat dilihat pada daftar berikut.

Titik S R Q Mode

c 1 0 1 Set

e 0 1 0 Reset

g 0 1 0 Reset

i 1 0 1 Set

k 0 1 0 Reset

m 0 0 0 Tetap
o 1 1 1 Larangan

q 1 0 1 Set

3. Pemacuan pulsa positif

Penjelasan :

Bila flip flop RS dipacu pulsa positif, pemindahan data terjadi selama selang satu pulsa
positif.

Pulsa S R Q Mode

1 1 0 1 Set

2 0 0 1 Tetap

3 0 1 0 Reset

4 0 0 0 Tetap

1 0 1 Set

5 0 0 1 Tetap

0 1 0 Reset

6 0 0 0 Tetap

7 1 1 1 Larangan

8 1 0 1 Set

Pada pulsa 5 terjadi 3 kali perubahan.


4. Pemacuan pulsa negatif
Penjelasan :
Bila flip-flop S-R dipacu pulsa negatif, pemindahan data terjadi selama selang satu pulsa
negatif.
Pulsa S R Q Mode

A 0 0 1 Tetap

1 0 1 Set Pulsa B terjadi 2


B kali perubahan
0 0 1 Tetap

C 0 1 0 Reset

D 0 1 0 Reset

E 1 0 1 Set

0 1 0 Reset
Pulsa F terjadi 3
F 1 0 1 Set kali perubahan

0 0 1 Tetap

0 0 1 Tetap Pulsa G terjadi 2


G kali perubahan
0 1 0 Reset

H 1 1 1 Larangan

I 1 0 1 Set

Flip-flop D

Flip-flop D mempunyai karakteristik akan menghasilkan output yang sama dengan logika
pada jalur D bila ada clock positif. Bila tidak maka flip-flop tersebut ada dalam keadaan
mengingat (memori). Berikut adalah tabel kebenaran, simbol rangkaian dan rangkaian dari
flip-flop D.

Clk D Q

0 d Tetap

1 0 0

1 1 1
Gambar Simbol Logika flip flop D

Flip-flop JK
Flip-flop JK merupakan elemen memori yang ideal digunakan sebagai pencacah, pembagi
frekuensi, dan register.
Rangkaian flip flop JK ditunjukkan oleh gambar di bawah ini.

Pemacuan tepi positif dan tepi negatif

Gambar di bawah ini menunjukkan simbol logika, tabel kebenaran, dan diagram pewaktu
untuk flip flop JK yang dipacu tepi positif dan tepi negatif.

1. (a) (b) (c) (d) (e) (f)

Clk J K Q MODE Clk J K Q MODE

0 0 Tetap Tetap 0 0 Tetap Tetap

0 1 0 Reset 0 1 0 Reset

1 0 1 Set 1 0 1 Set

1 1 Togel Togel 1 1 Togel Togel

Gambar (a) Simbol flip-flop JK dipacu ujung positif; (b) Simbol flip-flop JK dipacu
ujung negatif; (c) Tabel kebenaran flip-flop JK dipacu ujung positif; (d) Tabel
kebenaran flip-flop JK dipacu ujung negatif; (e) Diagram pewaktu flip-flop JK dipacu
ujung negatif; (f) Diagram pewaktu flip-flop JK dipacu ujung positif.

Beda waktu flip-flop JK yang dipacu ujung positif dan ujung negatif

Gambar di bawah ini menunjukkan perbandingan diagram waktu dan flip-flop JK yang
dipacu ujung positif dan ujung negatif, bila keluarannya dalam keadaan mode togel A(
J = 1 dan K = 1 ).
Gambar Pemacuan flip-flop ujung positif dan ujung negatif.
Dari gambar di atas terlihat bahwa terjadi perbedaan waktu sebesar tp. Perbedaan waktu ini
sangat penting dalam beberapa aplikasi. Karena itu perlu dibuat flip-flop JK yang dipacu oleh
pulsa (pulsa positif) yang bekerja selama waktu tp. Sedangkan flip-flop JK yang dipacu ujung
(positif atau negatif) bekerja selama selang waktu T (satu periode). Nampak bahwa T > tp,
sehingga bila dibutuhkan suatu rangkaian aplikasi maka butuh banyak FF JK. Bila FF JK
yang digunakan dipacu ujung, maka waktu yang dibutuhkan untuk proses sangat besar
akibatnya proses menjadi lambat. Bila FF JK yang digunakan dipacu pulsa, maka waktu yang
dibutuhkan untuk proses relatif lebih kecil, akibatnya proses berjalan lebih cepat.

Flip-flop JK dipacu pulsa positif

Gambar di bawah ini adalah tabel kebenaran flip-flop JK yang dipacu pulsa positif dan
simbol logikanya.

Masukan Keluaran
Mode
Operasi CK J K Q

Tetap 0 0 tidak berubah

Reset 0 1 0 1

Set 1 0 1 0

Keadaan
Togel 1 1
berlawanan

Gambar tabel kebenaran untuk flip-flop JK yang dipacu pulsa positif

Gambar simbol logika FF JK dipacu pulsa positif.

Dalam mode tetap, set dan reset untuk satu pulsa tidak ada masalah. Tetapi dalam mode
togel untuk satu pulsa flip-flop JK ini dapat mengalami kesulitan fisis dalam operasinya.
Hal ini dapat dijelaskan sebagai berikut, untuk memindahkan data dari masukan (J & K)
menuju keluaran (Q dan ) dibutuhkan waktu selama t yang sama dengan keterlambatan atau
penundaan rambat melalui gerbang 1 dan 3 atau gerbang 2 dan 4, kenyataannya t << tp (t
jauh lebih kecil dari tp). Akibatnya selama jangka waktu pulsa tp dengan Clk = 1, keluaran
alat akan berosilasi antara 0 dan 1 (alat melakukan pentogelan terus menerus), sehingga pada
akhir pulsa Clk = 0 harga keluaran Q tidak dapat ditentukan.

Keadaan pacu balik (race around condition)

Suatu keadaan pada flip-flop JK yang dipacu pulsa, saat J = K = 1 (mode togel) dan saat
pulsa Clk = 1. Flip-flop ini akan mengalami pentogelan terus menerus dengan keluaran
berosilasi antara 1 dan 0, keadaan ini disebut keadaan Pacu Balik atau lomba balik (race
around). Keadaan ini dapat diatasi dengan memacu flip-flop JK Master-Slave.

Flip-flop JK Master-Slave (Majikan-Budak)

Gambar di bawah ini adalah flip-flop JK Master-Slave. Flip-flop ini terdiri dari dua buah flip-
flop S-R yang disusun seri. Flip-flop pertama diberi nama majikan (master) yang diaktifkan
saat pulsa tinggi (Clk = 1). Flip-flop yang kedua disebut budak (Slave) yang diaktifkan saat
Clk = 0.
Mode Togel

Ketika J = k = 1 dan Clk = 1, si majikan akan mengalami togel satu kali dan si budak tidak
aktif ini berarti keluaran tertahan pada S dan R. Ketika J = K = 1 dan Clk = 0, majikan tidak
aktif dan budak aktif, sehingga data dari S dan R diteruskan menuju Q dan .

Flip-flop JK dengan Preset dan Clear

Dengan membuat tambahan masukan berupa Preset dan Clear, flip-flop JK ini bisa berada
pada Mode asinkron (bekerja tanpa pengaruh clock) atau mode sinkron (bekerja dengan
menggunakan pengaruh clock). Gambar berikut adalah flip-flop JK yang diberi masukan
Preset dan Clear dan tabel kebenarannya.

Gambar Flip-flop JK dengan Preset dan Clear

Gambar Tabel kebenaran flip flop JK dengan Preset dan Clear

Masukan Keluaran
Mode
Asinkron Sinkron
Operasi Q
PR CLR Clk J K

Terlarang 0 0 d d d 1 1

Set asinkron 0 1 d d d 1 0

Reset 0 d d d 0 1
1
asinkron

Tetap 1 1 0 0 Tetap Tetap

Reset 1 0 1 0 1
1
sinkron

Set sinkron 1 1 1 0 1 0

Togel 1 1 1 1 Togel Togel

0 = RENDAH, 1 = TINGGI,

d = tidak relevan = transisi pulsa detak RENDAH ke TINGGI.

Flip-flop T

Flip-flop T bekerja sebagai saklar togel. Pada flip-flop JK, jika J = K = 1 dan Clock = 1 maka
Q = togel. Dengan demikian flip-flop JK bisa diubah menjadi flip-flop T. Gambar berikut
menunjukkan flip-flop JK yang diubah menjadi flip-flop T, Simbol flip-flop T, dan tabel
kebenarannya dari flip-flop T.
Waktu siap tsetup ( setup time )
T Q
tsetup adalah waktu minimum bagi kehadiran bit data pada masukan sebelum 1 Togel
tepi sinyal Clk memicu gerbang logika. Jadi data harus berada pada masukan
minimal selama tsetup sebelum pulsa Clock datang. 0 Tetap

Waktu tunda propagasi (perambatan) tp (c)

Tp adalah selang waktu yang dibutuhkan untuk memproses data menjadi keluaran. Jadi untuk
memproses data menjadi keluaran dibutuhkan waktu selama tp.

Waktu tahan thold (hold time)

thold adalah selang waktu minimum yang dibutuhkan oleh bit keluaran untuk bertahan pada
keluaran sesudah tepi sinyal clock memicu gerbang logika. Jadi bit keluaran harus berada
pada keluaran minimal selama thold, sesudah tepi sinyal clock memicu gerbang logika.

Contoh 1 :

Diketahui sebuah flip-flop mempunyai data tsetup = 10 ns; tp = 4 ns; thold = 8 ns

ini berarti :

Data harus berada pada masukan flip-flop minimal 10 ns sebelum sinyal clock datang.
Saat sinyal clock datang memicu flip-flop, dibutuhkan waktu selama 4 ns untuk
memproses data masukan menjadi data keluaran.
Setelah dihasilkan data keluaran, data ini harus bertahan (berada) pada keluaran
minimal selama 8 ns setelah pulsa clock berlalu.

Anda mungkin juga menyukai