Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN STATUS PSIKIATRI

INSOMNIA NON ORGANIK

Pembimbing:
dr. Mardi Susanto, Sp.KJ(K)
dr. Tribowo T Ginting, Sp.KJ(K)

Disusun Oleh:
Oktaviano Satria Perdana
1610221096

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN JIWA

RUMAH SAKIT UMUM PUSAT PERSAHABATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN UPN VETERAN JAKARTA


PERIODE 16 OKTOBER 2017 18 NOVEMBER 2017
I. Identitas Pasien
Nama : Tn. JS
Usia : 65tahun
Agama : Kristen
Jenis Kelamin : Laki-laki
Status Perkawinan : Menikah
Pekerjaan : Pengangguran
Alamat : Perumahan Era Loka
Masuk RS : 17 Oktober 2017

II. Riwayat Psikiatri


Anamnesis dilakukan pada tanggal 17 Oktober 2017 pukul 11.15 WIB secara
autoanamnesis di Poliklinik Kesehatan Jiwa Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan.
a. Keluhan Utama
Pasien datang ke Poliklinik Kesehatan Jiwa Rumah Sakit Umum Pusat
Persahabatan dengan keluhan sulit masuk tidur.
b. Riwayat Gangguan Sekarang
Pasien datang ke Poliklinik Kesehatan Jiwa Rumah Sakit Umum Pusat
Persahabatan pada tanggal 17 Oktober 2017 pukul 11.15 WIB diantar oleh
anak keempatnya sampai pulo gadung, lalu dilanjutkan dengan naik
angkutan 02.
Pasien datang dengan menggunakan pakaian sopan dan rapi. Pasien
mengenakan kaos lengan pendek berwarna biru tua, dengan celana jeans
kecoklatan, sepatu dan masker pada mulut pasien. Pasien terlihat tegap dan
tegas. Pasien memiliki kulit berwarna sawo matang. Penampilan pasien
sesuai dengan usianya.
Pasien mengeluhkan sulit masuk tidur. Keluhan pasien dirasakan sejak
2 tahun terakhir. Keluhan dirasakan semakin memberat sehingga pasien
merasa kesulitan untuk tidur tidak hanya saat malam hari namun pada siang
hari pun pasien merasa kesulitan untuk masuk tidur. Pasien menyatakan
bahwa pasien memerlukan waktu 1-2jam untuk dapat masuk tidur, walaupun
pasien lebih sering merasa gagal untuk masuk tidur.
Keluhan pasien disertai keluhan gangguan tidur yang dirasakan
semakin memberat bila tidak mengkonsumsi obat. Pasien menyatakan bahwa
bila mengkonsumsi obat dapat tidur selama 4-5jam saat malam hari, dan
terkadang dapat tertidur kembali pada siang hari. Namun beberapa hari
terakhir pasien merasakan keluhan semakin menggangu aktivitas sehingga
pasien nampak berlinang air mata hingga menitikan air mata. Pasien
menyatakan bahwa saat tertidur mudah terbangun kembali namun kesulitan
untuk kembali tidur.
Pasien menyangkal adanya perubahan mood yang berlebihan, pasien
menyangkal sering tiba-tiba marah-marah, pasien pula menyangkal konsomsi
obat yang tidak teratur. Dan pasien menyangkal adanya tindakan kekerasan
yang dilakukan oleh pasien terhadap orang lain.
Pasien mengaku keluhan sulit masuk tidur sudah dirasakan sejak lama,
namun pasien merasa masih mampu untuk tidak terlalu mempermasalahkan
keadaannya. Seiring berjalannya waktu pasien membutuhkan waktu 1-2 jam
untuk masuk tidur, saat tertidurpun pasien merasa mudah terbangun dengan
waktu tidur kurang dari 3 jam. Pasien menyatakan selalu terbangun pada jam
1 malam untuk buang air kecil, menurut pasien sebelum tidur selalu minum
air putih banyak. Setelah terbangun pasien merasa kesulitan untuk masuk
tidur, bahkan pasien menyatakan tidak dapat tertidur kembali hingga esok
pagi.
Pasien adalah seorang pedangan di pasar ular, saat itu pasien sempat
memiliki 7 angkutan umum namun mengalami guling tikar karena menurut
pengakuan pasien telah dibodohi oleh para supir angkutan kota. Pasien telah
pensiun menjadi seorang pedangan 15 tahun yang lalu. Saat ini kebutuhan
pasien sehari-hari dipenuhi oleh anaknya yang telah kerja.
Pasien adalah seorang anak kelima dari 13 bersaudara. Menurut
pengakuan pasien saat ini anak kedua, ketiga dan keempat telah meninggal,
sehingga total saudara pasien sisa 10 orang. Menurut pengakuan pasien
kedua orang tua pasien telah meninggal saat usia pasien 50 tahun. Pasien
menyatakan Sekolah Dasar di Medan, dan SMP di Budi Utomo Jakarta.
Namun pasien tidak melanjutkan jenjang pendidikan seperti saudaranya yang
lain. Pasien sudah menikah dan memiliki 4 orang anak. Anak pertama dan
kedua pasien telah menikah dan bekerja, sedangkan anak ketiga masih
menganggur dan anak keempat masih tinggal bersama pasien. Pasien saat ini
tinggal di perumahan esa loka bersama dengan isteri dan anak keempatnya.
Pasien menyatakan sedang kecewa kepada anak ketiga dan
keempatnya. Menurut pasien kedua anak tersebut selalu membatah dan
melawan saat psien sedang memberikan nasihat. Pasien mengatakan bahwa
merasa sedih dengan keadaan hubungannya dengan kedua anak tersebut.
Pasien menyatakan bahwa saat sedang memberikan nasihat kepada kedua
anaknya, selalu dalam keadaan tenang namun keduanya tidak mau
mendengarkan pasien bahkan sampai membantah omongan pasien.
Pasien diberikan soal sederhana mengenai matematika, dimulai dari
100-7 pasien dengan sigap menjawab 93, kemudian dilanjutkan dengan 93-7
pasien mulai terlihat kesulitan namun berhasil menjawab dengan benar 86.
Kemudian saat diberikan pertanyaan 86-7 pasien menjawab 79 dengan cepat.
Saat pasien diberikan pertanyaan mengenai ibukota Malaysia, pasien mampu
menjawab Kuala Lumpur. Pasien dapat menjawab pertanyaan siapa presiden
pertama Indonesia, yaitu Ir. Soekarno
Pasien juga mendapatkan pertanyaan mengenai waktu, pasien
menjawab siang hari, kemudia pasien dapat menjawab pertanyaan mengenai
tempat yaitu Poliklinik Kesehatan Jiwa Rumah Sakit Umum Pusat
Persahabatan. Pasien juga dapat menjawab siapa yang berada disekeliling
dokter, yaitu dokter muda.
Pasien diminta untuk mengingat dan mengulang 3 nama benda, yaitu
meja, sepatu, dan kursi. Pasien mampu menyebutkan dengan urut, setelah
percakapan dialihkan terlebih dahulu. Pasien mengaku bahwa diantar oleh
anak keempatnya sampai Pulo Gadung, lalu pasien melanjutkan dengan
angkutan kota 02 sampai Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan.
Pasien menyatakan bahwa aktivitas harian adalah menonton televisi,
pasien memiliki minat menonton berita di televisi. Pasien juga menyatakan
senang berpergian ke bogor menggunakan KRL ataupun keliling Jakarta
menggunakan bus transjakarta. Pasien menyatakan bahwa saat perjalanan
dapat tertidur selama 15 menit, namun bila pasien terbangun akan
mengalami kesulitan dalam masuk tidur kembali. Pasien menyatakan
terkadang merasa iri saat berada di KRL ataupun bus transjakarta melihat
penumpang lain dapat tertidur dengan pulas. Pasien pula mengatakan sering
pergi ke mall untuk berdiam diri 2 jam lamanya.
Pasien mengatakan bila sedangan merasa kesepian ataupun sendiri,
selalu berdoa kepada tuhan untuk diminta dipertemukan dengan kedua orang
tuanya. Pasien mengatakan bahwa dalam seminggu terkadang merasa sedih
menetap selama 3hari berturut-turut.
Pasien saat ini sedang merasakan perasaan sedih terlihat seperti sedang
memiliki banyak masalah. Terlihat dari mimik muka yang nampak penuh
dengan kesedihan. Pasien mengaku tidak pernah merasa cemas ataupun
keringat berlebihan. Pasien mengaku saat ini merasa sangat terganggu karena
keluhannya semakin memberat.
Pasien diberikan pertanyaan mengenai konsumsi NAPZA, alkohol dan
rokok. Pasien tidak pernah mengkonsumsi NAPZA, alkohol dan rokok sejak
sekolah hingga saat ini. Pasien diberikan pertanyaan mengenai peribahasa
tong kosong, nyaring bunyinya. Pasien dapat menjawab dengan cepat dan
tepat.
Pasien mengaku tidak ada keluhan bisikan, perubahan rasa saat
mengecap, mencium bebauan, rasa sensasi tanpa adanya asal. Pasien
memiliki keyakinan yang sesuai. Pasien mengatakan selalu rutin konsumsi
obat-obatan untuk membantu tidur. Pasien menyatakan selama beberapa hari
terakhir setelah bangun dari tidur pasien merasa kurang nyaman di tubuh.
Menurut pengakuan pasien, tidak terjadi perubahan pada diri pasien.
Perubahan yang dirasakan oleh pasien yaitu perasaan sedih dan kecewa
terhadap anak pasien yang selalu melawan, sehingga pasien mudah
menangis. Pasien mengaku aktivitas beribadah tidak pernah dilewat, setiap
saat selalu berdoa.
Pasien ditanyakan 3 harapan terbesarnya, jawaban pertama pasien
adalah ingin bisa tidur pada malam hari ataupun siang hari seperti orang
lainnya. Jawaban kedua pasien adalah ingin sehat, karena kondisi seperti ini
menggangu keseharian pasien. Sedangkan jawaban ketiga pasien ingin jalan-
jalan, dikarenakan selama ini pasien pergi jalan-jalan sendirian.
1. Riwayat gangguan psikiatri sebelumnya
Pasien sudah mengalami keluhan ini sejak 2 tahunyang lalu
2. Riwayat gangguan medis
Pasien tidak memiliki riwayat kelainan medis lainnya.
3. Riwayat penggunaan zat psikotropika atau alkohol
Pasien tidak mengkonsumsi NAPZA, alkohol ataupun rokok sejak
sekolah.
c. Riwayat kehidupan pribadi
1. Riwayat Perinatal
Pasien lahir normal
2. Riwayat masa kanak-kanak dan remaja
Pasien tumbuh kembang sesuai dengan usianya dan tidak ditemukan
adanya kelainan selama masa tumbuh kembangnya.
3. Riwayat pendidikan
SD di Medan
SMP Budi Utomo Jakarta
4. Riwayat Pekerjaan
Pedagang di pasar ular dan pernah memiliki 7 mobil angkutan
5. Riwayat pernikahan
Pasien sudah menikah dan memiliki 4 orang anak
6. Riwayat agama
Pasien rutin berdoa
d. Riwayat Keluarga
Tidak ada keluarga yang memiliki keluhan yang sama dengan pasien
e. Situasi Sosial Sekarang
Pasien seorang laki-laki berusia 65 tahun tinggal bersama isteri dan anak
keempatnya. Pasien sudah tidak bekerja sejak 15 tahun yang lalu, untuk
kebutuhan sehari-hari pasien dibantu oleh anak-anaknya. Pasien merasa
anak ketiga dan anak terakhir selalu melawan atas nasihat serta selalu
bertengkar dengan kedua anak tersebut.
f. Persepsi pasien tentang dirinya dan kehidupannya
Keinginan pasien adalah ingin bisa tidur, sehat dan ingin kedua anak
tersebut dapat mengikuti nasihat pasien.
III. STATUS MENTAL
a. Deskripsi Umum
1. Penampilan
Laki-laki usia 65 tahun datang sendirian. Usia sesuai dengan
penampilan, rapi dan sopan.
Keadaan umum: compos mentis
Kontak psikis: kontak psikis baik, komunikasi baik
2. Perilaku dan aktivitas psikomotor
Cara berpakaian: baik
Cara berjalan: dapat berjalan sendiri dengan baik
Aktivitas psikomotor: kooperatif, tenang, kontak mata baik, dapat
menjawab pertanyaan dengan baik, dan tidak terdapat gerakan-
gerakan involunter
3. Pembicaraan
Kuantitas: baik, pasien dapat menjawab pertanyaan yang diberikan
dokter dan mengungkapkan isi hati dan keluhan pasien
Kualitas: baik, bicara spontan, artikulasi jelas, volume cukup, isi
pembicaraan dapat dimengerti
4. Sikap terhadap pemeriksa
Pasien kooperatif.
b. Keadaan Afektif
1. Mood: biasa saja
2. Afek: sendu / melankolis
3. Keserasian: serasi
4. Empati: pemeriksa dapat merasakan apa yang dirasakan pasien.
c. Intelektualitas
1. Taraf pendidikan, pengetahuan umum, dan kecerdasan
Pendidikan terakhir pasien saat ini adalah SMP. Pasien memilih
untuk bekerja dibandingkan melanjutkan sekolah sampai
jenjang tinggi.
2. Daya konsentrasi
Daya konsentrasi optimal. Pasien dapat mengikuti proses tanya
jawab dari awal hingga selesai, nampak pasien tidak
menunjukkan kesulitan selama tanya-jawab.
3. Orientasi
Waktu: baik, mengetahui waktu saat dilakukan tanya jawab
yaitu pada pagi menjelang siang hari
Tempat: baik, mengetahui tempat saat dilakukan tanya
jawab yaitu di Poliklinik Kesehatan Jiwa Rumah Sakit
Umum Pusat Persahabatan
Orang: baik, mengetahui sedang berbicara dengan dokter
Situasi: baik, pasien mengetahui bahwa sedang konsultasi
dengan dokter
4. Daya ingat
Daya ingat jangka panjang
Baik, pasien masih dapat mengingat jenjang pendidikan
saat SD di medan, dan SMP budi utomo di jakarta.
Daya ingat jangka pendek
Baik, pasien menyatakan diantar oleh anak keempatnya
sampai pulo gadung lalu pasien melanjutkan dengan
angkutan 02.
Daya ingat segera
Baik, pasien lancar dan urut saat perhitangan dan
pengulangan 3 nama benda yang diajukan.
5. Pikiran abstrak
Baik, pasien dapat mengartikan peribahasa tong kosong nyaring
bunyinya.
6. Bakat kreatif
Pasien nampak tidak memiliki ketertarikan dalam bidang
kreativitas
7. Kemampuan menolong diri sendiri
Baik, pasien dapat mengurus diri sendiri.
d. Gangguan Persepsi
1. Halusinasi
Halusinasi auditorik: tidak ada
Halusinasi visual: tidak ada
Halusinasi olfaktori: tidak ada
Halusinasi gustatory: tidak ada
Halusinasi taktil: tidak ada
2. Depersonalisasi dan derealisasi
Depersonalisasi: tidak ada
Derealisasi: tidak ada
e. Proses Pikir
1. Arus pikir
a. Produktivitas: baik
b. Kontinuitas: baik
2. Isi pikiran
a. Preokupasi: tidak ada
b. Gangguan pikiran
1. Delusion of control: tidak ada
2. Delusion of reference: tidak ada
3. Delusion of grandiosity: tidak ada
4. Delusion of persecution: tidak ada
5. Thought of broadcasting: tidak ada
f. Pengendalian Impuls
Tidak dapat mengendalikan impuls, pasien tampak sedih dan
menangis. Setiap membahas mengenai anak, dan setiap pasien
berada dalam kesendirian
g. Daya Nilai
1. Norma sosial
Baik, Pasien mampu berkomunikasi dengan lingkungan dan
memiliki banyak teman di tempat tinggal.
2. Uji daya nilai
Baik, saat pasien diberikan pertanyaan apa yang akan bapak
lakukan jika melihat seorang anak yang akan menyebrang,
pasien menjawab bahwa ia akan membantu anak tersebut untuk
menyebrang
3. Penilaian realitas
Saat ini penilaian realitas pasien tidak terganggu, pasien tidak
mengalami gangguan realita sehingga mampu membedakan
realita dan imajinasi.
h. Persepsi Pemeriksa Tentang Diri dan Kehidupan Pasien
Pasien menyadari dirinya sakit dan ingin sembuh. Pasien juga
datang kontrol dan menyebutkan keluhan atas keinginan sendiri.
i. Tilikan
Tilikan derajat 6 yaitu menyadari sepenuhnya tentang situasi
dirinya disertai motivasi untuk mencapai perbaikan
j. Taraf Dapat Dipercaya
Pemeriksa memperoleh kesan secara menyeluruh bahwa jawaban
pasien dapat dipercaya karena konsistensi jawaban pasien dari
pertanyaan-pertanyaan yang diberikan dari awal proses tanya
jawab hingga akhir tanya jawab
IV. PEMERIKSAAN FISIK
a. Status Generalis
Keadaan umum: baik, compos mentis
Tanda vital: TD: 130/80 mmHg, HR : 80x/m, RR : 20x/m
System kardiovaskular: kesan tidak ada kelainan
System dermatovenereologi: kesan tidak ada kelainan
System musculoskeletal: kesan tidak ada kelainan
System urogenital: kesan tidak ada kelainan
Gangguan khusus: tidak ada
b. Status Neurologis
Saraf cranial: kesan tidak ada kelainan
Saraf motorik: kesan tidak ada kelainan
Sensibilitas: kesan tidak ada kelainan
Saraf vegetatif: kesan tidak ada kelainan
Fungsi luhur: kesan tidak ada kelainan
Gangguan khusus: kesan tidak ada kelainan
V. Ikhtisar Penemuan Bermakna
a. Pasien laki-laki berusia 65 tahun datang ke Poliklinik Kesehatan Jiwa
Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan dengan keluhan sulit masuk tidur.
b. Pasien memiliki sulit masuk tidur yang dirasakan sejak 2 tahun yang lalu.
Pasien mengaku kesulitan tidur pada malam dan siang hari. Biasanya saat
tertidur pasien mudah terbangun, dan sulit tidur kembali.
c. Pasien tidak merasakan ada yang mencoba mengontrol pasien namun
berhasil di alihkan oleh pasien, pasien tidak merasakan adanya bisikan,
perubahan rasa, ataupun sensasi lainnya.
d. Pasien tidak mengkonsumsi NAPZA, alkohol ataupun rokok semenjak
sekolah
e. Pasien dapat beraktivitas sehari-hari
f. Pasien memiliki hobi menonton berita, berpergian sendirian dengan
menggunakan KRL ataupun bus transjakarta
g. Pasien mengaku sebelum tidur selalu berdoa terlebih dahulu
h. Pasien memiliki 3 keinginan yaitu ingin bisa tidur saat malam dan siang
hari, ingin sehat kembali dan ingin jalan-jalan bersama keluarga.
i. Pasien memiliki banyak teman sejak sekolah dasar hingga kerja, selama
sekolah pasien mengatakan bahwa pasien tidak pernah tinggal kelas.
j. Pasien memiliki masalah dengan kedua anaknya, kedua anak pasien selalu
melawan saat pasien memberikan nasihat. Pasien sudah tidak bekerja
selama 15 tahun, kebutuhan sehari-hari dipenuhi oleh anaknya yang telah
bekerja.
k. Pasien ini memiliki gejala ringan dan menetap, disabilitas ringan dalam
fungsi secara umum.

VI. FORMULASI DIAGNOSIS


Berdasarkan hasil anamnesis dan pemeriksaan yang telah dilakukan pada pasien,
terdapat gejala yang menimbulkan penderitaan bagi pasien. Keluhan yang
awalnya dirasakan sekarang sudah tidak dirasakan lagi, oleh karena itu
disimpulkan pasien mengalami gangguan jiwa.
a. Diagnosis Aksis I
Berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik yang telah dilakukan
tidak terdapat penyakit yang menyebabkan disfungsi otak. Hal ini
tidak dapat dinilai dari pemeriksaan kesadaran, hasil pemeriksaan
fungsi kognitif, daya nilai, orientasi, daya ingat, pengetahuan umum,
daya nilai serta abstrak. Karena tidak ditemukan adanya gangguan,
sehingga pasien ini adalah bukan penderita Gangguan Mental
Organik (F.0).
Dari anamnesis dan pemeriksaan yang dilakukan terhadap pasien
tidak ditapatkan riwayat penggunaan NAPZA, alkohol dan rokok,
sehingga pasien bukan Gangguan Mental dan Perilaku Akibat
Penggunaan Zat Psikoaktif (F.1)
Dari anamnesis dan pemeriksaan yang dilakukan terhadap pasien,
diketahui tidak terdapat gangguan dalam menilai realita, yaitu waham
dan halusinasi. Maka pasien ini bukan Gangguan Psikotik (F.20)
Dari anamnesis dan pemeriksaan yang dilakukan, pasien tidak
ditemukan afek depresif, kehilangan minat, dan mudah lelah, maka
pasien ini bukan penderita Gangguan Depresi. Selain itu tidak
ditemukan afek elevasi atau euphoria, aktivitas mental dan
psikomotor berlebihan maka pasien ini bukan penderita Gangguan
Manik. Karena tidak ada gangguan depresi dan gangguan manik,
maka pasien ini bukan penderita Gangguan Mood (F.30)
Dari anamnesis dan pemeriksaan yang dilakukan, pasien tidak
mengeluh mudah lelah, kehilangan tenaga ataupun nyeri otot,
sehingga pasien ini bukan penderita neurotik. Selain itu tidak
ditemukan keluhan fisik yang berulang disertai permintaan medik
meskipun hasilnya negatif, sehingga pasien bukan penderita
gangguan somatoform. Tidak ditemukan keluhan kecemasan yang
memuncak ataupun peningkatan otonom, sehingga pasien ini bukan
penderita gangguan terkait stress. Maka pasien ini bukan
penderita Gangguan Neurotik, Gangguan Somatoform dan
Gangguan Terkait Stress (F.40)
Dari anamnesis dan pemeriksaan ditemukan sulit masuk tidur,
mudah terbangun kembali, lama tidur yang tidak dapat
dipertahankan, rasa kurang puas setelah tidur sehingga pasien
merupakan penderita Insomnia Non-Organik.
b. Diagnosis Aksis II
Pasien, tidak ditemukan perubahan pada pasien. Pasien memiliki banyak
teman semenjak sekolah, sehingga pasien tidak terdapat gangguan
kepribadian. Pasien berhasil lulus SD, SMP, dan mampu berjualan di
pasar ular hingga memiliki 7 buah angkutan umum, sehingga tidak ada
gangguan retardasi mental. Karena tidak terdapat gangguan kepribadian
dan retardasi mental, maka diagnosis pasien pada Axis II adalah tidak ada
diagnosa
c. Diagnosis Aksis III
Berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan tidak ditemukan kelainan medis.
Maka diagnosis axis III yaitu tidak ada diagnosis
d. Diagnosis Aksis IV
Pasien sudah tidak bekerja sejak 15 tahun yang lalu, isteri pasien pernah
mengalami stroke, dan nasihat pasien selalu dibantah oleh kedua anak
paling kecil, sehingga diagnosis pasien pada aksis IV adalah ada diagnosis
yaitu pasien tidak bekerja, isteri menderita stroke, serta anak yang tidak
menerima nasihat dari pasien.
e. Diagnosis Aksis V
Gejala sementara dan dapat diatasu, disabilitas ringan dalam sosial,
pekerjaan, sekolah, dll. Maka pada axis V didapatkan GAF scale 70-61.

VIII. EVALUASI MULTIAKSIAL


Aksis I : Insomnia Non Organik
Aksis II : Tidak ada diagnosa
Aksis III : Tidak ada diagnosa
Aksis IV : Pasien tidak bekerja, isteri stroke, anak tidak menerima nasihat
pasien
Aksis V : GAF scale 70-61
I. DAFTAR PROBLEM
Organobiologik : tidak ada
Psikologi : terdapat sulit tidur
Sosioekonomi : tidak bekerja
Keluarga : pasien tinggal bersama isteri dan kedua anak
terakhir, isteri yang pernah stroke serta kedua anak yang tidak
menerima nasihat pasien

II. PROGNOSIS
Prognosis ke arah baik:
Pasien datang untuk berobat atas keinginan sendiri
Pasien mau minum obat
Pasien memiliki keinginan untuk sembuh
Prognosis ke arah buruk:
Bila pasien tidak mengkonsumsi obatnya, keluhan akan kembali
dan dapat memburuk
Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan prognosis pasien:
Ad vitam: dubia at bonam
Ad functionam: dubia at bonam
Ad sanationam: dubia at malam

III. TERAPI
Psikofarmaka:
Lorazepam 1 x 1mg (diminum malam hari)
Psikoterapi:
Pemeriksa mengedukasi pasien tentang penyakitnya dan minum
obat teratur
Curhat ke isteri, pastur, atau berdoa
Kontrol setiap bulan atau jika terdapat keluhan
Aktivitas fisik ditingkatkan pada siang hari
Jangan tidur siang
Jangan minum stimultan
Jangan menonton film horor
Jangan membicarakan topik yang dapat dijadikan fikiran
Matikan lampu, dan gadget saat dikamar
Suhu kamar nyaman
Alas tidur rata

Anda mungkin juga menyukai