Anda di halaman 1dari 6

Anatomi dan Fisiologi Saluran Perkemihan

1. Ginjal adalah organ yang berbentuk seperti kacang yang mempunyai fungsi utama yaitu:
a. Fungsi ekskresi: mempertahanakan osmolalitas plasma sekitar 285 mili osmol,
mempertahankan kadar masing-masing elektrolit plasma dalam rentang normal,
mempertahankan pH plasma sekitar 7,4 dan mengekresikan urea, asam urat dan
kreatinin.
b. Fungsi nonekskresi: menghasilkan renin yang penting untuk pengaturan tekanan
darah, menghasilkan eritropoeitin untuk faktor dalam stimulasi produksi sel darah
merah oleh sumsum tulang, metabolisme vitamin D menjadi bentuk aktifnya,
degradasi insulin dan menghasilkan prostaglandin.

Gambar 1.1 Ginjal


Struktur Miskrokopik Ginjal:
1). Nefron adalah unit fungsional ginjal. Didalam ginjal terdapat 1 juta nefron yang
mempunyai struktur dan fungsi yang sama. Setiap nefron terdiri dari kapsul Bowman
yang mengitari rumbai kapiler glomerulus, tubulus proksimal, lengkungan henle dan
tubulus distal yang mengosongkan diri ke dalam duktud kolektivus. Orang normal
mempunyai jumlah nefron kurang dari 20.000 atau 1% dari masa nferon total.
2). Korpuskulus Ginjal: terdiri dari kapsula bownab dan rumbai kapiler glomerulus.
Kapsula bowman dilapisi oleh sel-sel epitel parietal dan visceral.
3). Aparatus Jukstaglomerulus: Dari setiap nefron, pada bagian pertama dari tubulus
distal berasal dari medulla sehingga terletak dalam sudut yang terbentuk antara arteriol
aferen dan eferen dari glomerulus nefron yang bersangkutan. Pada lokasi ini sel-sel
jukstaglomerulus dinding arteriol aferen mengandung granula sekresi yang diduga
mengeluarkan renin. Renin adalah suatu enzim yang penting untuk pengaturan tekanan
darah.
1
4). Ssitem Renin- Angiotensin: Pengeluaran renin dari ginjal akan mengakibatkan
pengubahan amgiotensinogen menjadi angiotensin I. Angiotensin I kemudian diubah
menjadi engitensin II oleh suatu enzim konversi yang ditemukan di dalam kepiler paru-
paru. Angiotensin II meningkatkan tekanan darah melalui efek vasokontriksi arteriola
perifer dan merangsang aldosteron. Peningkatan kadar aldosteron akan merangsang
reabsorbsi natrium yang mengakibatkan peningkatan reabrobsi air dan volume plasma
akan meningkat. Peningkatkan volume plasma berperan dalam peningkatan tekanan
darang dan mengurangi iskemia ginjal

Proses pembentukan urine :


a. Ultrasi Glomerulus
Proses filtrasi plasma pada glomerulus: aliran darah ginjal (renal blood flow) adalah
sekitar 25% dari curah jantung atau sekitar 1.200 nml/ menit. Aliran plasma ginjal
atau renal plasma flow sama dengan 660 ml/menit. Sekitar 1/5 dari plasma atau 125
ml/menit dialirkan melalui glomerulus ke kapsula bowman yang disebut glomerular
filtration rate (GFR) atau laju filtrasi glomerulus adalah jumlah filtrate yang terbentuk
per menit. Proses filtrasi pada glomerulus dinamakan ultrafiltrasi glomerulus karena
filtrate primer mempunyai komposisi sama seperti plasma kecuali tanpa protein.
Zat yang difiltasi ginjal yaitu
- Elektrolit: natrium, kalium, kalsium, magnesium, bikarbobonat, klorida dan fosfor
- Non elektrolit: glukosa, asam amino, metabolit hasil metabolisme protein seperti
urea, asam urat dan kreatinin
- Air
b. Reabsorbsi dan sekresi tubulus
Reabsorbsi selektif zat-zat yang sudah difiltrasi.melalui mekanisme transport aktif &
pasif. Transport aktif adalah jika suatu zat di transport melawan suatu perbedaan
elektrokimia (listirk &kimia) dan membutuhkan energi.Transport pasif yaitu jika zat
yang diabsorbsi / disekresi bergerak mengikuti perbedaan elektrokimia yang ada. Dan
tidak dibutuhkan energi.
Area di nefron, zat diabsorsi:
- Glukosa dan asam amino direabsorbsi di sepanjang tubulus proksimal dengan
mekanisme transport aktif.
- Kalium dan asam urat direabsorbsi dan disekresi ke tubulus distal
- 2/3 natrium difiltrasi dan direabsorbsi aktif ke dalam tubulus proksimal, ansa
henle, tubulus distal dan duktus kolektivus.

2
- Kalsium dan fosfat direabsorbsi ke dalam tubulus proksimal dengan cara transport
aktif.
- Air, klorida dan urea direabsorbsi dalam tubulus proksimal melalui transport
pasif.
Proses sekresi dan reabsorbsi selektif diselesaikan dalam tubulus distal dan duktus
kolektibus. Fungsi tubulus distal adalah pengaturan tahap akhir dari keseimbangan air
dan asam basa.

Konsentrasi Osmotik
Konsentrasi osmotic (osmolalitas) menyatakan jumlah partikel yang larut dalam suatu
larutan. ADH (anti diuretic hormone) membantu dalam mempertahankan volume dan
osmolalitas cairan pada tingkat konstan dengan mengatur volume dan osmolalitas urine.
Perubahan volume plasma atau osmolalitas dari kosntan ke ideal adalah 285 mosmol
mengatur pengluaran ADH. Pengeluaran ADH ditingkatkan oleh peningkatan osmolalitas
plasma atau pengurangan volume plasma. Peningkatan osmolalitas / penurunan volume
cairan ekstraseluler karena muntah, diare, perdarahan, luka bakar, berkeringat atau
pergeseran cairan (asites).

2. Ureter adalah perpanjangan tubular berpasangan dan berotot dari pelvis ginjal yang
merentang sampai kandung kemih. Fungsi ureter adalah menyalurkan urine dari ginjal ke
kandung kemih.
Panjang ureter 25-30 cm (10-12 inchi) dan berdiameter 4-6 mm. Dinding ureter terdiri
dari 3 lapisan jaringan yaitu:
a. Lapisan terluar adalah lapisan fibrosa
b. Lapisan tengah adalah muskularis longitudinal kearah dalam dan otot polos sirkular
kea rah luar.
c. Lapisan terdalam epithelium mukosa yang mensekresi selaput mucus pelindung

3
Gambar 2.1 Gambar Ureter dan Kandung Kemih (bladder)
3. Kandung Kemih adalah satu kantung berotot yang dapat mengempis terletak dibelakang
sinfisis pubis. Kandung kemih mempunyai 3 muara yaitu dua muara ureter dan satu
muara uretra. Sebagian besar dinding kandung kemih tersusun dari otot polos yang
disebut muskulus destrusor. Di dingding kandung kemih terdapat scratch reseptor yang
akan bekerja memberikan stimulus sensasi berkemih apabila volume kandung kemih
telah mencapai sekitar 150 cc. Dua fungsi kandung kemih adalah:
a. Sebagai tempat penyimpanan urine sebelum meninggalkan tubuh.
b. Mendorong urine keluar tubuh dibantu dengan uretra.

Gambar 3.1 Muskulus destruser

4
4. Uretra adalah saluran kecil yang dapat mengembang, berjalan dari kandung kemih
sampai keluar tubuh. panjang pada wanita 1,5 inci dan laki-laki 8 inci. Muara uretra
keluar tubuh disebut meatus urinarius.

Gambar 4.1 Uretra laki-laki dan wanita


Uretra pada laki-laki terdiri dari:
a. Uretra prostatia yang dikelilingi oleh kelenjar prostat. Uretra ini menerima dua duktus
ejaculator yang masing-masing terbentuk dari penyatuan duktus aferen dan duktus
kelenjar vesikel seminalis serta menjadi tempat muaranya sejumlah duktus dari
kelenjar prostat.

Gambar 5.1 Uretra prostatia dan membranosa


b. Uretra membranosa adalah bagian yang berdinding tipis dan dikelilingi otot rangka
sfingter uretra eksterna.

5
c. Uretra kavernosa merupakan bagian yang menerima duktus kalenjar bulbouretra dan
merentang sampai orifisium uretra eksterna pada ujung penis.

Gambar 6.1 Uretra Cavernosa

Daftar Pustaka:
Suharyanto dan Madjid. (2009). Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Gangguan
Sistem Perkemihan. Jakarta: Trans Info Media.
Price dan Wilson. (2006). Patofisiologi Konsep klinis Proses-proses Penyakit. Jakarta:
EGC

Anda mungkin juga menyukai