1. Ginjal adalah organ yang berbentuk seperti kacang yang mempunyai fungsi utama yaitu:
a. Fungsi ekskresi: mempertahanakan osmolalitas plasma sekitar 285 mili osmol,
mempertahankan kadar masing-masing elektrolit plasma dalam rentang normal,
mempertahankan pH plasma sekitar 7,4 dan mengekresikan urea, asam urat dan
kreatinin.
b. Fungsi nonekskresi: menghasilkan renin yang penting untuk pengaturan tekanan
darah, menghasilkan eritropoeitin untuk faktor dalam stimulasi produksi sel darah
merah oleh sumsum tulang, metabolisme vitamin D menjadi bentuk aktifnya,
degradasi insulin dan menghasilkan prostaglandin.
2
- Kalsium dan fosfat direabsorbsi ke dalam tubulus proksimal dengan cara transport
aktif.
- Air, klorida dan urea direabsorbsi dalam tubulus proksimal melalui transport
pasif.
Proses sekresi dan reabsorbsi selektif diselesaikan dalam tubulus distal dan duktus
kolektibus. Fungsi tubulus distal adalah pengaturan tahap akhir dari keseimbangan air
dan asam basa.
Konsentrasi Osmotik
Konsentrasi osmotic (osmolalitas) menyatakan jumlah partikel yang larut dalam suatu
larutan. ADH (anti diuretic hormone) membantu dalam mempertahankan volume dan
osmolalitas cairan pada tingkat konstan dengan mengatur volume dan osmolalitas urine.
Perubahan volume plasma atau osmolalitas dari kosntan ke ideal adalah 285 mosmol
mengatur pengluaran ADH. Pengeluaran ADH ditingkatkan oleh peningkatan osmolalitas
plasma atau pengurangan volume plasma. Peningkatan osmolalitas / penurunan volume
cairan ekstraseluler karena muntah, diare, perdarahan, luka bakar, berkeringat atau
pergeseran cairan (asites).
2. Ureter adalah perpanjangan tubular berpasangan dan berotot dari pelvis ginjal yang
merentang sampai kandung kemih. Fungsi ureter adalah menyalurkan urine dari ginjal ke
kandung kemih.
Panjang ureter 25-30 cm (10-12 inchi) dan berdiameter 4-6 mm. Dinding ureter terdiri
dari 3 lapisan jaringan yaitu:
a. Lapisan terluar adalah lapisan fibrosa
b. Lapisan tengah adalah muskularis longitudinal kearah dalam dan otot polos sirkular
kea rah luar.
c. Lapisan terdalam epithelium mukosa yang mensekresi selaput mucus pelindung
3
Gambar 2.1 Gambar Ureter dan Kandung Kemih (bladder)
3. Kandung Kemih adalah satu kantung berotot yang dapat mengempis terletak dibelakang
sinfisis pubis. Kandung kemih mempunyai 3 muara yaitu dua muara ureter dan satu
muara uretra. Sebagian besar dinding kandung kemih tersusun dari otot polos yang
disebut muskulus destrusor. Di dingding kandung kemih terdapat scratch reseptor yang
akan bekerja memberikan stimulus sensasi berkemih apabila volume kandung kemih
telah mencapai sekitar 150 cc. Dua fungsi kandung kemih adalah:
a. Sebagai tempat penyimpanan urine sebelum meninggalkan tubuh.
b. Mendorong urine keluar tubuh dibantu dengan uretra.
4
4. Uretra adalah saluran kecil yang dapat mengembang, berjalan dari kandung kemih
sampai keluar tubuh. panjang pada wanita 1,5 inci dan laki-laki 8 inci. Muara uretra
keluar tubuh disebut meatus urinarius.
5
c. Uretra kavernosa merupakan bagian yang menerima duktus kalenjar bulbouretra dan
merentang sampai orifisium uretra eksterna pada ujung penis.
Daftar Pustaka:
Suharyanto dan Madjid. (2009). Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Gangguan
Sistem Perkemihan. Jakarta: Trans Info Media.
Price dan Wilson. (2006). Patofisiologi Konsep klinis Proses-proses Penyakit. Jakarta:
EGC