Anda di halaman 1dari 11

I. PERCOBAAN NO.

II. JUDUL PERCOBAAN : Pengukuran Karakteristik Kabel Koaksial

III. TUJUAN
o Mengukur dan menghitung parameter-parameter scalar impedansi kabel koaxial
seperti tegangan pantul (Vref), tegangan datang (Vinc), koefisein pantul (),
Return Loss(RL)
o Mengukur Impedansi Karakteristik Zo (ohm)
o Mengukur dan menghitung karakteristik redaman kabel koaksial

IV. PENDAHULUAN
Kabel coaxial adalah sejenis kabel dari tembaga yang diselimuti dengan beberapa
pelindung. Pelindung ini terdiri dari pelindung luar, pelindung anyaman tembaga serta
isolator plasting.
Kabel coaxial merupakan saluran tidak seimbang (unbalanced line), dimana salah
satu kawat penghantarnya digunakan sebagai pelindung bagi kawat penghantar yang lain
dalam satu sumbu yang sama. Kedua kawat penghantarnya dipisahkan oleh bahan
dielektrik seperti Polyethelyne atau teflon. Fungsi kabel coaxial adalah sebagai media
transmisi untuk menyalurkan arus pada frekuensi tinggi (RF).
Kabel coaxial ini mempunyai satu bagian tembaga yang bertindak sebagai media
pengalir elektrik yang terletak di tengah-tengah. Satu lapisan plastik bertindak sebagai
pemisah kepada bagian tembaga yang berada di tengah-tengah itu dengan satu lapis
pintalan besi. Pintalan besi ini bertindak sebagai penghalang dari berbagai gangguan.
Spesifikasi teknis dari kabel ini :
- Mampu menjangkau bentangan maksimum 500 meter
- Impedansi terminator 50 ohm
- Membutuhkan Transceiver sebelum dihubungkan dengan computer
Kelebihan :
- Dapat digunakan untuk menyalurkan informasi sampai dengan 900 kanal telepon
- Dapat ditanam di dalam tanah sehingga biaya perawatan lebih rendah
- Karena menggunakan penutup isolasi maka kecil kemungkinan terjadi interferensi
dengan skema lain
Kelemahan :
- Mempunyai redaman yang relative besar, sehingga untuk hubungan jarak jauh harus
dipasang repeater-repeater
- Jika kabel dipasang dalam tanah, rawan terhadap gangguan-gangguan fisik yang
dapat berakibat putusnya hubungan.

Gambar 1. Struktur Kabel Coaxial

Gambar 2. Bentuk Fisik Kabel Coaxial


Pada percobaan kali ini akan dilakukan pengukuran faktor redaman pada kabel
coaxial dan mengukur impedansi saluran. Faktor redaman didapat dengan cara mengukur
loss kabel dibagi dengan panjang kabel coaxial. Loss kabel adalah perbandingan antara
tegangan sumber dengan tegangan output sistem yang nilainya didapat dari hasil
pengukuran pada percobaan yang dilakukan. Untuk mendapat nilai tegangan sumber dan
tegangan output yaitu dengan cara menghubungkan RF out pada sweep oscillator dengan
RF detektor yang kemudian langsung dihubungkan dengan oscilloscope yang
sebelumnya telah dijadikan frekuensi domain sebagai level reference dari sistem
pengukuran yang akan digunakan. Sedangkan untuk menentukan nilai impedansi pada
saluran dilakukan cara membandingkan gelombang pantul dan gelombang datang untuk
mendapatkan nilai koefisien refleksi. Dari nilai koefisien refleksi tersebut akan
didapatkan nilai impedansi beban (ZL).

1. Impedansi karakteristik Kabel Koaksial


Dapat dikatakan bahwa impedansi karakteristik adalah impedansi yang diukur
diujung saluran transmisi yang panjangnya tak berhingga. Bila daya dirambatkan pada
saluran transmisi dengan panjang tak berhingga, maka daya itu akan diserap seluruhnya
disepanjang saluran sebagai akibat bocornya arus pada kapasitansi antar penghantar dan
hilangnya tegangan pada induktansi saluran.
Pada kabel koaksial dapat ditentukan dengan mengetahui perbandingan diameter
luar (D) dan diameter dalam (d). Dan dapat dituliskan dalam rumus dibawah ini :

138
Zo = log

Pada praktikum ini, kita munggunakan rumus untuk mencari ZL yaitu :


ZLZo
=ZL+Zo

2. Faktor Redaman Kabel Koaksial


Redaman pada saluran/media transmisi tidak dapat dihilangkan karena tidak ada
saluran yang tidak meredam, dan redaman akan selalu ada pada saluran transmisi.
Faktor faktor redaman dari sebuah saluran kabel koaksial :
Jarak : semakin jauh jarak yang ditempuh, maka redamannya akan semakin besar
Frekuensi : semakin besar frekuensi, maka redamannya pun akan semakin besar,
sama halnya dengan jarak.
()
Faktor redaman kabel : ()

V. SETUP PENGUKURAN
Sweep Oscillator
Oscilloscope

50 ohm

Sweep RF out
CH 1 CH2
CPL
Coaxial RG 213
Vout
IN Out

Vin

Directional Coupler

Gambar 3. Setup Pengukuran Directional Coupler

VI. ALAT/BAHAN YANG DIPERLUKAN


Sweep Oscillator HP 8620C
Kabel Koaksial RG-213 50
RF Plug-In HP 8622A Frequency Range 0.01-2.4 Ghz
LM 3010 Multifunction Counter 100MHz-1GHz
Directional Coupler Mini Circuit 15542 ZDC-10-1
GW Oscilloscope GOS-622G 20MHz
RF Detector Suhner 50 0.1-2000MHz
Terminator 50
Kabel BNC to BNC
Connector M to BNC
VII. LANGKAH PENGUKURAN
Menentukan nilai frequency start, frequency stop, dan f pada sweep oscillator.
Untuk lebih presisi gunakan frekuensi counter.
Sweep Oscillator Multifunction Counter

SWEEP OUT RF OUT

Oscilloscope

CH1

Gambar 4. Set up kalibrasi Sweep Oscilllator

Pada praktikum kali ini menggunakan frekuensi 0 MHz-500 MHz.

hijau=frekuensi Start Merah=Frekuensi Stop


0 MHz 500 MHz

Gambar 5. Sweep Oscillator


Mengecek sinyal yang keluar dari sweep out dengan menghubungkannya ke
oscilloscope berfungsi dengan baik atau tidak. Bila berfungsi dengan baik maka
sinyalnya berbentuk gigi gergaji pada osiloskop seperti gambar berikut ini.
Osiloskop berada pada frekuensi domain
Gambar 6. Sinyal gigi gergaji

Mengecek RF detector dengan menghubungkan ke osiloskop. Jika RF detector


baik maka pada osiloskop akan muncul sinyal.
Menekan tombol x-y pada osiloskop agar sinyalnya berbentuk sinyal DC.

Gambar 7. Sinyal DC

Mengukur Impedansi Karakteristik Kabel Koaksial


1. Langkah paling awal adalah dengan mengkalibrasi open atau short.
2. Kemudian lakukan pengukuran Vinc dengan setup pengukuran seperti Gambar
8.
Vinc

RF Detector

Coaxial RG 213

OUT 50 ohm
IN

Directional Coupler

Gambar 8. Diagram Pengukuran Vinc pada kabel koaksial


3. Lalu dilakukan dengan melakukan pengukuran Vreff untuk menghitung
koefisien pantul dan Return Loss kabel koaksial
Vref

RF Detector

Coaxial RG 213

50 ohm
OUT IN

Directional Coupler

Gambar 9. Diagram pengukuran Vref pada Kabel Koaksial

Catat hasil pengukuran lalu lakukan perhitungan dengan menggunakan rumus


berikut

= RL(db)=20 log

Mengukur Redaman Kabel Koaksial


1. Lakukan set up pengukuran seperti pada gambar dibawah, untuk mengukur nilai
Vin dan Vout.
50 ohm

Coaxial RG 213

Vin
Vout
Directional Coupler

Gambar 10. Diagram pengukuran Vin dan Vout pada Kabel Koaksial

Lalu catat hasil pengukuran dan hitung redaman serta attenuasi kabel koaksial
tersebut yang diketahui panjangnya adalah 44.3 m
VIII. HASIL DAN ANALISA
1) Tabel Attenuasi/Redaman Kabel Koaksial (Panjang Kabel Koaksial yaitu = 44,3
meter)

Tabel 1. Hasil Pengukuran Faktor Redaman Kabel Koaksial RG 213

Frekuensi Vin Vout


Loss (dB) At (dB/m)
(MHz) (mV) (mV)
10 800 600 2.499 0.056
100 800 400 2.499 0.136
150 800 220 2.499 0.253
200 800 120 2.499 0.372
250 800 80 20 0.451
300 800 40 26.021 0.587
350 800 8 40 0.903
400 800 8 40 0.903
450 800 8 40 0.903
500 800 8 40 0.903

Vin
Loss Kabel (dB) 20 log
Vout

Loss Kabel
Faktor Redaman dB/m
Panjang Kabel
2) Kurva hubungan faktor redaman terhadap frekuensi.

Kurva Faktor Redaman Terhadap Frekuensi


1.000
0.900
Faktor Redaman (dB/m)

0.800
0.700
0.600
0.500
0.400
0.300
0.200
0.100
0.000
0 100 200 300 400 500 600
Frekuesi (MHz)

Gambar 11. Kurva Diagram Frekuensi Vs Faktor Redaman Kabel Koaksial


Analisa :
Pada percobaan kali ini didapatkan bahwa ketika frekuensi yang diberikan semakin
besar maka redaman pada saluran pun semakin besar seperti terlihat pada grafik.
Redaman dapat diketahui dengan membandingkan sinyal output dengan sinyal input.

3) Tabel Pengukuran ZL kabel RG 213/U.

Tabel 2. Hasil Pengukuran Impedansi kabel koaksial RG 213/U

Frekuensi Vinc Vreff ZL



(MHz) (mV) (mV) ()
10 100 0.8 0.008 50.81
100 100 0.8 0.008 50.81
150 100 0.8 0.008 50.81
200 100 0.8 0.008 50.81
250 100 0.8 0.008 50.81
300 100 0.8 0.008 50.81
350 100 0.8 0.008 50.81
400 100 0.8 0.008 50.81
450 100 0.8 0.008 50.81
500 100 0.8 0.008 50.81
ZLZo
=+
4) Kurva hubungan antara ZLterhadap frekuensi

Kurva ZL Terhadap Frekuensi


60.00
50.00
40.00
ZL ()

30.00
20.00
10.00
0.00
0 100 200 300 400 500 600
Frekuensi (MHz)

Gambar 12. Kurva Diagram Frekuensi Vs Faktor Redaman Kabel Koaksial


Analisa :
Dari hasil perhitungan konstruksi kabel maka impedansi karakteristik kabel koaksial
tersebut sebesar 50.81 , sesuai dengan datasheet kabel tersebut dimana ada
toleransi sebesar 2 dari 50 .

IX. KESIMPULAN
Dari hasil percobaan dapat disimpulkan bahwa kabel koaksial RG 213
bersifat meredam dan masih mengalami gelombang pantul terhadap frekuensi
yang dilewatkannya, walaupun memiliki impedansi karakteristik 502 sesuai
datasheetnya, dimana dengan impedansi yang mendekati ideal daya akan
ditransmisikan secara maksimum. Pada kabel koaksial ini terjadi disipasi/loss
daya sepanjang saluran sesuai faktor redaman yang dimilikinya yaitu diakibatkan
faktor jarak dan frekuensi. Apabila kita bandingkan antara hasil pengukuran
dengan datasheet kabel koaksial RG 213, data yang dihasilkan dari pengukuran
tidak membuktikan parameter-parameter dalam datasheetnya, walaupun dalam
datasheet nominal redamannya per 100 meter, sedangkan dari hasil pengukuran
dan perhitungan panjang kabel yang digunakan 44,3 meter yaitu hampir
setengahnya dari panjang kabel dalam datasheet, sehingga hasil pengukurannya
seharusnya memiliki nilai redaman hampir mendekati setengahnya dari nominal
pada datasheetnya namun hasil pengukuran faktor redaman berbeda dengan yang
terdapat pada datasheet.

X. LAMPIRAN ( Datasheet Kabel Koaksial RG 213)


LAPORAN LAB TEKNIK PENGUKURAN FREKUENSI TINGGI

Percobaan No.2

Pengukuran Karakteristik Kabel Koaksial

Oleh:

Kelompok I/Kelas 3 TC A

1. Nisa Ridhayati/121331017
2. Putri Sandra Dewi/121331018
3. Raina Purna Nugraha/121331019
4. Risma Gayatri/121331021

Tanggal Percobaan : 25/11/2014

PRODI TEKNIK TELEKOMUNIKASI TEKNIK ELEKTRO

POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

NOVEMBER 2014

Anda mungkin juga menyukai