III. TUJUAN
o Mengukur dan menghitung parameter-parameter scalar impedansi kabel koaxial
seperti tegangan pantul (Vref), tegangan datang (Vinc), koefisein pantul (),
Return Loss(RL)
o Mengukur Impedansi Karakteristik Zo (ohm)
o Mengukur dan menghitung karakteristik redaman kabel koaksial
IV. PENDAHULUAN
Kabel coaxial adalah sejenis kabel dari tembaga yang diselimuti dengan beberapa
pelindung. Pelindung ini terdiri dari pelindung luar, pelindung anyaman tembaga serta
isolator plasting.
Kabel coaxial merupakan saluran tidak seimbang (unbalanced line), dimana salah
satu kawat penghantarnya digunakan sebagai pelindung bagi kawat penghantar yang lain
dalam satu sumbu yang sama. Kedua kawat penghantarnya dipisahkan oleh bahan
dielektrik seperti Polyethelyne atau teflon. Fungsi kabel coaxial adalah sebagai media
transmisi untuk menyalurkan arus pada frekuensi tinggi (RF).
Kabel coaxial ini mempunyai satu bagian tembaga yang bertindak sebagai media
pengalir elektrik yang terletak di tengah-tengah. Satu lapisan plastik bertindak sebagai
pemisah kepada bagian tembaga yang berada di tengah-tengah itu dengan satu lapis
pintalan besi. Pintalan besi ini bertindak sebagai penghalang dari berbagai gangguan.
Spesifikasi teknis dari kabel ini :
- Mampu menjangkau bentangan maksimum 500 meter
- Impedansi terminator 50 ohm
- Membutuhkan Transceiver sebelum dihubungkan dengan computer
Kelebihan :
- Dapat digunakan untuk menyalurkan informasi sampai dengan 900 kanal telepon
- Dapat ditanam di dalam tanah sehingga biaya perawatan lebih rendah
- Karena menggunakan penutup isolasi maka kecil kemungkinan terjadi interferensi
dengan skema lain
Kelemahan :
- Mempunyai redaman yang relative besar, sehingga untuk hubungan jarak jauh harus
dipasang repeater-repeater
- Jika kabel dipasang dalam tanah, rawan terhadap gangguan-gangguan fisik yang
dapat berakibat putusnya hubungan.
138
Zo = log
50 ohm
Sweep RF out
CH 1 CH2
CPL
Coaxial RG 213
Vout
IN Out
Vin
Directional Coupler
Oscilloscope
CH1
Gambar 7. Sinyal DC
RF Detector
Coaxial RG 213
OUT 50 ohm
IN
Directional Coupler
RF Detector
Coaxial RG 213
50 ohm
OUT IN
Directional Coupler
Coaxial RG 213
Vin
Vout
Directional Coupler
Gambar 10. Diagram pengukuran Vin dan Vout pada Kabel Koaksial
Lalu catat hasil pengukuran dan hitung redaman serta attenuasi kabel koaksial
tersebut yang diketahui panjangnya adalah 44.3 m
VIII. HASIL DAN ANALISA
1) Tabel Attenuasi/Redaman Kabel Koaksial (Panjang Kabel Koaksial yaitu = 44,3
meter)
Vin
Loss Kabel (dB) 20 log
Vout
Loss Kabel
Faktor Redaman dB/m
Panjang Kabel
2) Kurva hubungan faktor redaman terhadap frekuensi.
0.800
0.700
0.600
0.500
0.400
0.300
0.200
0.100
0.000
0 100 200 300 400 500 600
Frekuesi (MHz)
30.00
20.00
10.00
0.00
0 100 200 300 400 500 600
Frekuensi (MHz)
IX. KESIMPULAN
Dari hasil percobaan dapat disimpulkan bahwa kabel koaksial RG 213
bersifat meredam dan masih mengalami gelombang pantul terhadap frekuensi
yang dilewatkannya, walaupun memiliki impedansi karakteristik 502 sesuai
datasheetnya, dimana dengan impedansi yang mendekati ideal daya akan
ditransmisikan secara maksimum. Pada kabel koaksial ini terjadi disipasi/loss
daya sepanjang saluran sesuai faktor redaman yang dimilikinya yaitu diakibatkan
faktor jarak dan frekuensi. Apabila kita bandingkan antara hasil pengukuran
dengan datasheet kabel koaksial RG 213, data yang dihasilkan dari pengukuran
tidak membuktikan parameter-parameter dalam datasheetnya, walaupun dalam
datasheet nominal redamannya per 100 meter, sedangkan dari hasil pengukuran
dan perhitungan panjang kabel yang digunakan 44,3 meter yaitu hampir
setengahnya dari panjang kabel dalam datasheet, sehingga hasil pengukurannya
seharusnya memiliki nilai redaman hampir mendekati setengahnya dari nominal
pada datasheetnya namun hasil pengukuran faktor redaman berbeda dengan yang
terdapat pada datasheet.
Percobaan No.2
Oleh:
Kelompok I/Kelas 3 TC A
1. Nisa Ridhayati/121331017
2. Putri Sandra Dewi/121331018
3. Raina Purna Nugraha/121331019
4. Risma Gayatri/121331021
NOVEMBER 2014