Anda di halaman 1dari 6

Kelompok Satu :

1. Lina Anggriani
2. Muhammad Surya B
3. Muhammad Afifurrohman
4. Rosyad Dani

SIFAT INTI

Struktur atom merupakan satuan dasar materi yang terdiri dari inti atom beserta awan elektron
bermuatan negatif yang mengelilinginya. Inti atom mengandung campuran proton yang
bermuatan positif dan neutron yang bermuatan netral.

Atom hanya dapat dipantau menggunakan peralatan khusus seperti mikroskop penerowongan
payaran. Lebih dari 99,9% massa atom berpusat pada inti atom, dengan proton dan neutron yang
bermassa hampir sama.

Elektron-elektron pada sebuah atom terikat pada inti atom oleh gaya elektromagnetik. Untuk
mengetahui distribusi muatan positif dan negatif dalam atom, maka Rutherford melakukan
eksperimen hamburan partikel alpha.

Dan hasil eksperimen ini dapat disimpulkan bahwa muatan positif dan bagian terbesar dan massa
atom terkonsentrasi pada bagian yang sangat kecil, yang kemudian dikenal dengan inti atom.

Pada tahun 1932, J. Chadwick menemukan neutron, yaitu partikel yang memiliki muatan nol
atau netral dan massanya mendekati massa proton. Karena hipotesis elektronproton tidak dapat
menjelaskan beberapa sifat inti, maka segera ditinggalkan sesudah penemuan neutron
ditinggalkan sesudah penemuan neutron. Sejak saat itu mulai dipercaya bahwa inti terdiri dan
neutron. Jumlah proton dalam inti disebut sebagai nomor atom (Z). Jumlah neutron dalam inti
disebut sebagai jumlah neutron (N). Jumlah dan banyaknya proton dan neutron disebut sebagai
nomor massa (A).

1. Massa Inti Atom


Massa inti atom sangat kecil jika dinyatakan dengan satuan massa biasa, yaitu
kurang dan 10.21 gram. Oleh karena itu harus dinyatakan dengan satuan universal adalah
didasarkan pada massa atom 12C yang berada dalam keadaan netral dan tingkat energi
dasar. Satuan yang dimaksud adalah sma (satuan massa atom) atau amu (atomic mass
unit).
Dari kesetaraan massa dan energi (E = mc2), maka 1 sma setara dengan energi sebesar
1,492232.10.-10 joule.
Massa dari berbagai elemen atom diketahui lebih besar dari berat atom. Massa sebuah inti
stabil selalu lebih kecil dari gabungan massa nukleon-nukleon pembentuknya.

Perbedaan antara total massa proton, neutron dan elektron secara individu dengan massa
atom disebut mass defect.
Persamaan untuk mass defect adalah
mass defect = Z.mh + (A-Z). mn M

Jika berat atom pada persamaan di atas diganti dengan massa inti, maka massa atom
hidrogen harus diganti massa proton

2. Nuklida dan Isotop


Inti atom yang stabil tidak akan mengalami perubahan-perubahan untuk
membentuk inti lain, sedangkan inti yang tidak stabil merupakan isotop-isotop radioaktif
yang akan berubah membentuk suatu inti yang stabil. Atom-atom yang memiliki jumlah
proton sama tetapi massa atom yang berbeda disebut isotop. Untuk mempelajari reaksi
inti dan peluruhan radioaktif, maka digunakan istilah nuklida.
Nuklida adalah istilah umum yang digunakan apabila ingin menunjukkan inti atom dari
isotop tertentu. Contoh nuklida Karbon . Kekhasan nuklida ditentukan oleh jumlah proton
dan jumlah neutron yang membentuknya. Pada saat ini di alam terdapat nuklida lebih dari
3000 nuklida, hanya 280 nuklida diantaranya stabil, yang lain tidak. Nuklida yang tidak
stabil mengalami peluruhan atau transformasi radioaktif (perubahan inti secara spontan)
sampai terbentuk nuklida yang stabil. Kestabilan inti dapat ditentukan oleh perbandingan
jumlah proton dan neutron dalam nuklida tersebut.

Macam-macam nuklida:

Isotop: nuklida yang mempunyai jumlah proton sama tetapi jumlah neutron berbeda.

Isobar: nuklida yang mempunyai jumlah proton dan neutron sama tetapi jumlah proton
berbeda.

Isoton: nuklida yang mempunyai jumlah neutron sama.


Komposisi beberapa Nuklida Umum :

Sebuah spesies nuklir tunggal memiliki nilai-nilai tertentu dari kedua Z dan N disebut nuklida.
Tabel 43.1 daftar nilai A, Z, dan N untuk beberapa nuklida. Elektron struktur atom, yang
bertanggung jawab untuk sifat kimianya, ditentukan dengan biaya Ze inti. Tabel tersebut
menunjukkan beberapa nuklida yang memiliki Z sama tetapi N. berbeda nuklida ini disebut
isotop dari unsur; mereka memiliki massa yang berbeda karena mereka memiliki jumlah neutron
yang berbeda di inti mereka. Contoh akrab adalah klorin (Cl,). Sekitar 76% dari klorin inti
memiliki lainnya 24% memiliki isotop yang berbeda dari unsur biasanya memiliki sifat fisik
yang sedikit berbeda seperti leleh dan titik didih suhu dan tingkat difusi. Dua isotop umum
uranium dengan dan 238 biasanya dipisahkan industri dengan mengambil keuntungan dari
tingkat difusi yang berbeda dari uranium hexafluoride gas yang mengandung dua isotop.

Tabel 43.1 juga menunjukkan notasi biasa untuk nuklida individu: simbol elemen, dengan sama
pra-subscript ke Z dan pra-superscript sama dengan massa Jumlah A. Format umum untuk unsur
El adalah The isotop klorin disebutkan di atas, dengan dan 37, yang ditulis dan diucapkan
"Klorin-35" dan "klorin-37,". Nama ini elemen menentukan nomor atom Z, sehingga pra-
subscript Z kadang-kadang diabaikan, seperti di Tabel 43.2 memberikan massa beberapa atom
umum, termasuk elektron mereka. Perhatikan bahwa tabel ini memberikan massa atom netral
(dengan elektron Z) daripada massa inti telanjang, karena jauh lebih sulit untuk mengukur massa
inti telanjang dengan presisi tinggi. Massa netral karbon-12 atom persis 12 u; itulah bagaimana
unit massa atom terpadu didefinisikan. Massa lainnya

atom kurang lebih sama dengan A unit massa atom, seperti yang disebutkan sebelumnya. Di

Bahkan, massa atom lebih kecil dari jumlah massa dari bagian mereka (yang proton Z, elektron
Z, dan neutron N). Kami akan menjelaskan hal ini sangat penting Perbedaan massa di bagian
berikutnya.

3. Spin Inti dan Magnetic Momen

Spin Inti

Proton dan netron mempunyai sudut intrinsik yang disebut spin. Spin S ini berperilaku
seperti momentum sudut, namun tidak tergantung pada gerak orbital. Hal serupa juga
dinyatakan dalam pembahasan tentang spin elektron. Bahwa dalam usaha untuk
menerangkan struktur halus garis spektral dan efek Zeeman anomalous, S.A. Goudsmit
dan G.E. Uhlenbeck pada tahun 1925 mengusulkan bahwa elektron memiliki momentum
sudut intrinsik yang bebas dari momentum sudut orbitalnya dan berkaitan dengan
momentum sudut itu terdapat momen magnetik (Beiser,1981:206).

Apa yang ada dalam pikiran Goudsmit dan Uhlenbeck ialah suatu gambaran klasik dari
elektron sebagai bola yang bermuatan yang berpusing pada sumbunya. Hal ini tentunya
berlaku pada permasalahan inti atom. Proton dan netron pun secara gambaran klasik
berpusing pada sumbunya sehingga memiliki sudut intrinsik yang disebut spin.
Spin inti SI berhubungan dengan bilangan kuantum spin inti I sebagai

S_I=(I(I+1))

Bilangan kuantum spin inti I digunakan untuk memerikan momentum sudut spin inti SI.
Harga yang diperbolehkan untuk bilangan kuantum spin proton dan neutron adalah I=1/2
seperti halnya pada spin elektron. Persyaratan ini datang dari teori Dirac dan dapat juga
diperoleh secara empiris dari data spektral. Dalam penurunan rumusnya Dirac
menyatakan bahwa sebuah partikel yang mempunyai massa dan muatan seperti elektron
(maupun proton dan neutron) harus memiliki momentum sudut intrinsik dan momen
magnetik seperti yang diusulkan Goudsmit dan Uhlenbeck.

Momentum sudut spin inti

Kuantisasi ruang spin inti diperikan oleh bilangan kuantum magnetik spin ms. Seperti
halnya momentum sudut orbital boleh memiliki orientasi 2l+1 dalam medan magnetik
dari +l hingga l, vektor momentum sudut spin inti dapat meiliki 2I+1=2 orientasi yang
diberi spesifikasi oleh mI=+1/2 dan mI=-1/2.

Momen Magnetik Inti

Di dalam inti atom nukleon-nukleon mengalami gerak orbital, baik proton maupun
neutron mempunyai momen magnetik. Untuk proton, momen magnetik proton, Mp,
dan momentum sudut orbital, Lp

e
M lp Lp
2Mp
4. Resonansi Magnet Inti (RMI)

Resonansi magnet inti (RMI) adalah sebuah fenomena fisika yang ditunjukkan oleh
nukleus yang berada dalam sebuah medan magnet menyerap dan memancarkan
kembali radiasi elektromagnetik. Energi ini berada di frekuensi resonansi tertentu, yang
bergantung pada kekuatan medan magnet dan kandungan magnetik dari isoton atom
tersebut
Jenis RMI

RMI proton, memberikan informasi tipe hidrogen atau lingkungan hidrogen, jumlah
hidrogen pada tiap lingkungan, dan gugus tetangga yang dapat mempengaruhi posisi
hidrogen tersebut.
RMI karbon, memberikan informasi tipe atau lingkungan karbon dan jumlah karbon pada
tiap lingkungan

Data dari RMI pada proses elusidasi struktur kemudian digabungkan dengan data dari
metoda yang lain, walaupun untuk beberapa kasus atau untuk tenaga ahli yang terlatih
dalam bidang ini dapat menggunakan data RMI saja untuk menentukan struktur senyawa
organik yang ditetapkan.

Anda mungkin juga menyukai