Anda di halaman 1dari 5

RESUME BUKU KOMITMEN MUSLIM SEJATI

Bab 1 Apa Artinya Saya Mengaku Muslim ?


Pertama : Saya Harus Mengislamkan Akidah Saya
Untuk mengislamkan akidah saya, maka konsekuensinya adalah sebagai berikut.
1. Saya harus meyakini bahwa pencipta alam ini adalah Alloh Yang Hakim, Qadir, Alim, dan
Qayum dengan bukti keindahan, kesempurnaan, keserasian, dan ketergantungan sebagiannya
kepada sebagian.
2. Saya harus mengimani bahwa Al-Khaliq tidak menciptakan alam semesta ini secara sia-sia.
3. Saya harus meyakini bahwa Alloh SWT telah mengutus para rasul dan menurunkan kitab-
kitab untuk mengenalkan manusia kepada pengetahuan tentang Dia, tujuan penciptaan
mereka, awal kejadian mereka, dan tempat kembali mereka.
4. Saya harus meyakini bahwa tujuan keberadaan manusia ini adalah mengenal Alloh SWT.
5. Saya harus meyakini bahwa balasan bagi orang mukmin yang taat adalah surga, sedangkan
balasan bagi orang kafir yang bermaksiat adalah neraka.
6. Saya harus meyakini bahwa manusia melaksanakan kebajikan dan kejahatan dengan ikhtiar
dan kehendaknya, akan tetapi ia tidak bisa melaksanakan kebaikan kecuali dengan taufik dan
pertolongan Alloh.
7. Saya harus meyakini bahwa menetapkan syariat merupakan hak Alloh yang tidak boleh
dilanggar.
8. Saya harus mengetahui nama-nama dan sifat-sifat Alloh yang selaras dengan keagungan-Nya.
9. Saya harus bertafakur mengenai ciptaan Alloh, bukan mengenai dzat-Nya, sebagai
pelaksanaan sabda Rasul SAW.
10. Sifat-sifat Alloh SWT telah banyak diisyaratkan oleh ayat Alquranul Karim dan merupakan
sifat-sifat yang dituntut oleh kesempurnaan uluhiyah (ketuhanan).
11. Saya harus meyakini bahwa pendapat para salaf lebih utama untuk diikuti, khususnya dalam
persoalan takwil dan tathil serta menyerahkan pengetahuan mengenai makna-makna ini
kepada Alloh SWT.
12. Saya harus beribadah kepada Alloh tanpa mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apapun.
13. Saya takut kepada-Nya dan tidak takut kepada selain-Nya. Rasa takutku kepada-Nya harus
mendorongku untuk menjauhi apa yang dimurkai serta diharamkan-Nya.
14. Saya harus mengingat-Nya dan senantiasa mengingat-Nya
15. Saya harus mencintai Alloh dengan kecintaan yang menjadikan hatiku senantiasa merindukan
keagungan-Nya, tertambat kepadaNya, sehingga mendorongku untuk senantiasa menambah
kebaikan, berkorban, dan berjihad di jalan-Nya selama-lamanya.
16. Saya harus bertawakal kepada Alloh dalam segala keadaan dan menggantungkan diri kepada-
Nya dalam segala urusan.
17. Saya harus bersyukur kepada Alloh SWT atas segala nikmat-Nya yang tak terhingga serta
segala karunia dan rahmat-Nya yang tak terhitung.
18. Saya harus beristighfar memohon ampunan Alloh dan senantiasa beristighfar.
19. Saya harus menyadari muraqabah (pengawasan) Alloh SWT baik dalam keadaan sendiri
maupun berada di tengah-tengah manusia, dengan senantiasa mengingat firman Alloh SWT.
Kedua : Saya Harus Mengislamkan Ibadah Saya
Untuk mengislamkan ibadahku, maka konsekuensinya :
1. Ibadahku harus hidup dan tersambung kepada mabud (Tuhan yang diibadahi).
2. Ibadahku harus khusyuk, sehingga saya bisa menghayati kehangatan komunikasi dengan
Alloh dan nikmatnya kekhusyukan.
3. Dalam beribadah, hati saya harus hadir (sepenuh hati), melepaskan pikiran dari sekelilingku,
yaitu segala kesibukan dan keinginan duniawi.
4. Dalam beribadah saya harus tamak, tidak pernah puas dan rakus.
5. Saya harus memiliki keinginan yang besar untuk melaksanakan qiyamul lail serta melatih diri
untuk melaksanakannya sampai terbiasa.
6. Hendaklah saya menyediakan waktu untuk membaca dan merenungkan Alquranul Karim,
khususnya pada waktu fajar.
7. Doa harus menjadi tangga bagiku untuk memohon kepada Alloh dalam setiap keadaan.
Ketiga : Saya Harus Mengislamkan Akhlak Saya
Sifat-sifat yang seyogianya terdapat pada seseorang agar ia berakhlakl islami :
1. Bersikap wara (hati-hati) terhadap syubhat.
2. Menahan pandangan (Ghadhul Bashar)
3. Menjaga lidah
4. Malu (Haya)
5. Pemaaf dan sabar
6. Jujur
7. Rendah hati
8. Menjauhi prasangka, Ghibah, dan mencari cela sesama Muslim.
9. Dermawan dan pemurah
10. Menjadi teladan yang baik
Keempat : Saya Harus Mengislamkan Keluarga dan Rumah Tangga Saya
Langkah pertama untuk membangun masyarakat muslim dan tanggung jawab untuk
menyampaikan risalah Islam kepada masyarakat yaitu hendaklah rumh tanggaku menjadi rumah
tangga yang Muslim terlebih dahulu. Karena itu, tugas pertama bagi seorang muslim setelah
dirinya sendiri adalah bertanggung jawab terhadap keluarga, rumah tangga, dan anak-anaknya.
1. Tanggung jawab Pernikahan
1. Pernikahan harus saya laksanakan semata-mata karena Alloh
2. Hendaklah salah satu tujuan pernikahanku adalah menahan pandangan, memelihara
kemaluan, dan bertakwa kepada Alloh, Rabbku.
3. Saya harus memilih istri, pendamping hidup dan teman perjalanan dengan sebaik-
baiknya.
4. Saya harus memilih wanita yang berakhlak dan beragama, sekalipun lebih rendah
dibandingkan wanita lain dalam hal harta dan kecantikan.
5. Saya harus berhati-hati jangan sampai melanggar perintah Alloh dalam hal pernikahan,
dan takut kepada murka dan hukuman-Nya.
2. Tanggung jawab pasca pernikahan
1. Saya harus bersikap baik dan menghargainya, agar tumbuh kepercayaan antara saya dan
dia
2. Jangan sampai hubungan dengan striku sebatas hubungan ranjang dan nafsu semata,
tetapi harus ada hubungan kesesuaian dalam pemikiran, spiritual dan emosi.
3. Hubungan dengan istriku harus mengikuti tuntunan syara
3. Tanggung jawab bersama dalam mendidik anak.

Kelima : Saya Harus Mengalahkan Nafsu Saya


1. Sifat-sifat manusia
a. Ada tipe manusia yang dikalahkan oleh nafsu mereka.
b. Ada tipe manusia yang bersungguh-sungguh memerangi nafsunya dan melawan
keinginannya.
2. Perangkat-perangkat untuk memenangkan pertarungan melawan hawa nafsu.
a. Hati, selama dalam keadaan hidup, lembut, jernih, kukuh dan bercahaya.
b. Akal, selama akal memiliki bashirah (kebijaksanaan), berpengetahuan, mampu
membedakan dan mencari ilmu yang dapat mendekatkan diri seseorang kepada Alloh
3. Indikasi-indikasi kekalahan akhlak.
Ketika hati manusia mati atau mengeras, ketika akalnya padam atau menyimpang, dan ia
kalah dalam peperangannya melawan setan, ketika itu banyak pintu kejahatan di dalam
dirinya sendiri dan setan mengalir di dalam diri anak Adam sebagaimana aliran darah.
4. Sarana- sarana untuk Membentengi Diri dari Masuknya Setan
Ambisi dan buruk sangka, maka saya menghadapinya dengan sikap percaya dan
menerima.
Kecintaan kepada hidup dan panjang angan-angan, maka saya menghadapinya
dengan rasa takut terhadap datangnya kematian secara tiba-tiba.
Keinginan untuk santai dan bersenang-senang, maka saya menghadapinya dengan
mengingat karunia dan rasa takut kepada akibat yang akan menimpa.
Bangga diri, maka saya menghadapinya dengan mengingat karunia dan rasa takut
kepada akibat yang akan menimpa.
Sikap meremehkan dan kurang menghargai orang lain, maka saya menghadapinya
dengan mengenali hak dan kehormatan mereka.
Dengki, maka saya menghadapinya dengan sikap menerima dan rela dengan
pembagian yang diberikan oleh Alloh SWT kepada makhluk-makhluk Nya.
Riya dan keinginan dipuji manusia, maka saya menghadapinya dengan
keikhlasan.
Kikir, maka saya memnghadapinya dengan menyadari sirna (fana)Nya semua
yang ada ditangan makhluk dan kekalnya pahala yang ada di sisi Alloh SWT
Sombong, maka saya menghadapinya dengan sikap rendah hati.
Tamak, maka saya menghadapinya dengan percaya dengan apa yang ada di sisi
Alloh dan sikap zuhud terhadap apa yang menjadi milik manusia.

Keenam : Saya Harus Yakin Bahwa Masa Depan Islam adalah Milik Islam
Keyakinan saya ini di dorong oleh beberapa faktor, yaitu :
1. Rabaniyah Manhaj Islam ( manhaj Islam yang bercorak ketuhanan)
2. Universalitas Islam
3. Elastisitas Manhaj Islam
4. Kelengkapan manhaj Islam
5. Keterbatasan sistem-sistem WadhIyah (buatan manusia)

Bab 2 : Apa Artinya saya Berafiliasi kepada Pergerakan Islam ?


Pertama : Saya Harus Hidup untuk Islam
1. Bagaimana caranya ?
a. Mengetahui tujuan hidup
b. Mengetahui nilai dunia dibandingkan dengan akhirat
c. Menyadari bahwa kematian pasti datang dan mengambil pelajaran darinya
d. Mengetahui hakikat Islam, caranya dengan memperdalam, mempelajari, dan memahami
prinsip-prinsip, hukum-hukum, hal-hal yang dihalalkan dan diharamkannya.
e. Mengetahui hakikat jahiliah
2. Karakteristik Manusia yang Hidup untuk Islam
a. Teguh dalam melaksanakan ajaran-ajaran Islam
b. Memiliki kepedulian terhadap kemaslahatan Islam
c. Banggan dengan kebenaran dan yakin kepada Alloh
d. Senantiasa konsisten dalam memperjuangkan Islam dan tolong menolong dengan para aktivis.

Kedua : Saya Harus Meyakini Kewajiban Memperjuangkan Islam


Dilidat dari beberapa sudut pandang :
1. Kewajibannya sebagai prinsip, karena ia merupakan letak bergantungnya pembebanan Alloh
terhadap seluruh manusia.
2. Kewajibannya sebagai hukum, karena lumpuhnya hakmiyah Alloh (usaha menjadikan Alloh
sebagai Hakim) di bumi dan berkuasanya tatanan-tatanan dan peraturan-peraturan positif
produk manusiai atas masyarakat.
3. Kewajibannya menegakkan Islam sebagai kebutuhan darurat, guna menghentikan gelombang
materiaisme dan gerak ateisme yang telah mengancam dan mendongkel serta memusnahkan
eksistensi Islam.
4. Kewajiban secara individu dan kolektif.
5. Barang siapa berjihad, sesungguhnya ia berjihad untuk dirinya sendiri. Hakikatnya dilakukan
dalam rangka membersihkan dirinya, menyucikan jiwanya, melaksanakan sebagian hak Alloh
yang wajib mereka tunaikan, dan agar mereka bisa mengharapkan pahala dari Alloh.

Ketiga : Pergerakan Islam : Misi, Karakteristik dan Perlengkapannya


1. Misi pergerakan Islam, yaitu menghambakan manusia kepada Alloh SWT sebagai pribadi
maupun sebagai masyarakat Islam yang mengambil hukum-hukum dan ajaran-ajaran dari Al-
Quran dan Sunnah Rasul-Nya.
2. Karakteristik dara pergerakan Islam
a. Ia merupakan pergerakan yang bercorak ketuhanan (rabaniyah)
b. Ia merupakan pergerakan independen
c. Ia merupakan pergerakan yang progresif
d. Ia merupakan pergerakan komprehensif
e. Menjauhi perselisihan fiqih, karena ia meyakini bahwa perselisihan dalam masalah-
masalah furu merupakan keniscayaan, karena itu, ia mengajak untuk menyatukan kaum
Muslimin dalam ikatan prinsip-prinsip dan kaidah-kaidah Islam.
3. spesifikasi gerakan Islam
a. Jauh dari kekuasaan para penguasa dan politikus.
b. Memiliki tahapan-tahapan dalam langkah-langkahnya.
c. Mengutamakan aktivitas dan produktivitas dari pada klaim dan propaganda.
d. Mengatur napas yang panjang.
e. Nyata dalam aktivitas, rahasia dalam organisasi.
f. Uzlah kewajiban, bukan fisik.
g. Tujuan tidak menghalalkan segala cara.
4. perlengkapan pergerakan Islam.
a. Mereka telah memiliki keimanan yang paling mendalam, kuat , suci, dan kekal, meyakini
adanya Alloh serta pertolongan dan bantuan-Nya.
b. Meyakini jalan yang mereka tempuh serta keistimewaannya dan kebaikannya.
c. Meyakini persaudaraan serta hak-hak dan kesakralannya.
d. Meyakini agung dan besarnya pahala.
e. Meyakini akan diri mereka sendiri.

Keempat : Saya Harus mengetahui Jalan Perjuangan Islam


Tatkala saya berafiliasi dengan pergerakan Islam, saya harus mengetahui bahwa jalan-
jalan perjuangan Islam yang lain dan sistemnya yang berbeda-beda tidak mencerminkan garis
perjuangan Islam yang orisinal, dan juga harus mengetahui bahwa salah satu dari aliran perjuangan
Islam itu ternyata ada yang tidak komitmen terhadap manhaj Rasululloh SAW secara penuh.

Kelima : Saya Harus Mengetahui Dimensi-Dimensi Afiliasi Saya kepada Pergerakan Islam.
1. Afiliasi dalam akidah, mengandung makna kepatuhan kepada perintah Alloh serta minat
yang besar untuk memperoleh rahmat dan ridha-Nya.
2. Afiliasi dalam tujuan, dengan makna bahwa tujuan anggota hendaklah terkait dengan
tujuan jamaah dalam kondisi yang bagaimana pun.

Keenam : Saya Harus Mengetahui Poros-Poros Perjuangan Islam


A. Kejelasan tujuan, bahwasanya tujuan utama risalah Islam adalah menghambakan manusia
kepada Tuhan mereka baik secara individu maupun secara kolektif.
B. Kejelasan jalan, bahwasanya jalan perjuangan Islam harus tunduk kepada kaidah-kaidah
dan prinsip baku yang digariskan oleh tujuan dasar perjuangan dan dikuatkan oeh terjemahan
riilnya dalam sirah Rasul agung SAW.
C. Komitmen terhadap jalan Rasul SAW. Diantaranya pertama, pernyataan sejak pertama kali
bahwa peribadahan hanyalah untuk Alloh, tanpa dibuat-buat atau berbelok, agar tujuan
menjadi jelas. Kedua, pembentukan komunitas pergerakan yang memiliki ikatan akidah dan
keimanan kepada Alloh. Ketiga, menghadapi kejahiliahan secara total yang membutuhkan
perubahan total dalam tatanan kehidupannya.

Ketujuh : Saya Harus Mengetahui Persyaratan Baiat dan Keanggotaannya


Rukun-rukun baiat :
1. Al-fahm (pemahaman)
2. Al-ikhlash (keikhlasan)
3. Al-amal (amal)
4. Al-jihad (jihad)
5. At-tadhiyah (pengorbanan)
6. At-thaah (ketaatan)
7. Ats-tsabat (keteguhan)
8. At-tajarud (dedikasi)
9. Al-ukhuwah (persaudaraan)
10. Ats-tsiqah (kepercayaan)

Kedelapan : Wirid Rabithah. Hendaklah akhi wa ukhti membaca doa Rabithah dengan penuh
penghayatan.

Anda mungkin juga menyukai