Anda di halaman 1dari 8

Tugas Resume Audit II

RISIKO AUDIT DETEKSI TENTANG AUDIT INVESTASI


DAN PEMBIAYAAN

DIDI PORWANTO C301 15 231

FAKULTAS EKONOMI (NON-REGULAR)

JURUSAN AKUNTANSI

UNIVERSITAS TADULAKO
SIFAT SIKLUS INVESTASI DAN PEMBIAYAAN
Penelaahan Siklus Investasi dan Pembiayaan
Aktivitas investasi adalah pembelian dan penjualan tanah, bangunan,
peralatan, serta aktiva lain yang umumnya tidak ditahan untuk dijual
kembali. Disamping itu, aktivitas investasi juga mencakup pembelian dan
penjualan instrumen keuangan yang tidak dimaksudkan untuk tujuan
perdagangan. Langkah pertama dalam mengaudit aktivitas investasi meliputi
pemahamn atas aktiva yang diperlukan untuk mendukung operasi entitas
bersangkutan dan tingkat pengembalian yang diharapkan perusahaan akan dicapai
dari aktiva yang mendasarinya.
Langkah kedua dalam mengaudit aktivitas investasi meliputi penentuan
aktiva apa yang akan diakuisisi selama periode berjalan.Aktiva jangka panjang
biasanya cukup stabil bagi kebanyakan entitas. Aktivitas pembiayaan mencakup
transaksi dan peristiwa dimana kas diperoleh dari atau dibayarkan kembali kepada
kreditor atau pemilik. Aktivitas pembiayaan meliputi, misalnya mendapatkan
pinjaman, lease modal, menerbitkan obligasi, atau menerbitkan saham preferen
atau saham biasa. Aktivitas pembiayaan juga akan mencakup pembayaran untuk
melunasi hutang mengakuisisi kembali saham/treasury stock, dan membayar
dividen.

Menggunakan Pemahaman tentang Bisnis dan Industri untuk Mengembangkan


Strategi Audit
Ketika seorang auditor mengembangkan strategi audit berdasarkan
transaksi, dari bawah ke atas untuk audit atas investasi dalam aktiva tetap, dan
aktiva jangka panjang lain, proses ini biasanya merupakan produk sampingan dari
siklus pengeluaran. Pengendalian internal atas transaksi pengeluaran juga
mempengaruhi akuisisi, dan investasi dalam aktiva tetap.
SIKLUS INVESTASI
Tujuan Audit
Masing-masing tujuan itu diuraikan dalam asersi implisit atau eksplisit
manajemen tentang transaksi siklus investasi seperti hal itu berkaitan dengan
aktiva jangka panjang. Tujuan-tujuan ini merupakan hal yang utama bagi siklus
ini dalam kebanyakan audit.
Pertimbangan Perencanaan Audit
a. Materialitas
Pertimbangan utama dalam mengevaluasi alokasi materialitas ini adalah
penentuan besarnya salah saji yang akan mempengaruhi keputusan seorang
pemakai laporan keuangan yang layak. Pertimbangan kedua adalah hubungannya
dengan biaya untuk mendeteksi kesalahan.
b. Risiko Inheren
Risiko inheren yang berkaitan dengan asersi eksistensi/keberadaan
seringkali rendah karena aktiva tetap tidak mudah dicuri. Akan keberadaan, risiko
inheren dapat meningkat sampai ke tingkat sedang atau tinggi karena potensi
bahwa aktiva yang dibesituakan atau tidak digunakan lagi mungkin tidak
dihapuskan.
c. Risiko Prosedur Analitis
Risiko prosedur analitis unsur elemen dari risiko deteksi bahwa prosedur
analitis akan gagal mendeteksi kesalahan yang material. Prosedur analitis bersifat
efektif dari segi biaya dan hal itu dapat membantu auditor dalam mengevaluasi
kelayakan laporan keuangan.
d. Risiko Pengendalian
Aspek yang sama dari pengendalian internal yang menetapkan kesadaran
akan tingkat pengendalian yang tinggi seperti lingkungan pengendalian yang kuat,
penilaian risiko yang efektif, akuntabilitas yang efektif atas penggunaan sumber
daya, dan pemantauan sistem pengendalian adalah penting dalam konteks
akuntansi untuk aktiva tetap. Salah satu transaksi penting yang berkaitan dengan
aktiva tetap adalah akuntansi awal untuk akuisisi aktiva tetap.
PENGUJIAN SUBSTANTIF ATAS SALDO AKTIVA TETAP
Penentuan Risiko Deteksi
Ketika menentukan risiko deteksi, auditor harus mempertimbangkan
sejauh mana klien mempunyai aktiva konstruksi, lease modal yang signifikan, dan
penambahan serta penarikan yang signifikan dari aktiva-aktiva itu. Auditor juga
perlu mengevaluasi asumsi-asumsi kunci yang bertalian dengan estimasi
akuntansi atas beban penyusutan. Akhirnya, riisko deteksi dalam penugasan yang
berulang seringkali tergantung pada pengendalian internal atas siklus pengeluaran.

Merancang Pengujian Substantif


Pengujian substantif yang mungkin untuk asersi aktiva tetap yaitu :
a. Prosedur Awal
Mendapatkan pemahaman tentang bisnis dan industri klien
Melaksanakan prosedur awal atas saldo dan catatan aktiva tetap yang akan
mendapat pengujian lebih lanjut.
b. Prosedur Analitis
Mengembangkan ekspektasi atas aktiva tetap dengan menggunakan
pengetahuan tentang aktivitas industri dan bisnis entitas tersebut
Menghitung rasio :
Perputaran aktiva tetap
Beban penyusutan sebagai persentase dari penjualan
Beban reparasi dan pemeliharaan sebagai persentase dari penjualan
Tingkat pengembalian atas aktiva
Menganalisis hasil-hasil rasio dibandingkan dengan pengharapan
berdasarkan data tahun-tahun sebelumnya, yang diangarkan, industri, dan
data lainnya.
c. Pengujian Rincian Transaksi
Memvouching penambahan aktiva tetap ke dokumentasi pendukung
Memvouching pelepasan aktiva tetap ke dokumentasi pendukung
Mereview ayat jurnal ke beban reparasi dan pemeliharaan
d. Pengujian Rincian Saldo
Menginspeksi aktiva tetap
Memeriksa dokumen kepemilikan dan kontrak
e. Pengujian Rincian Saldo Estimasi Akuntansi
Mengevaluasi kewajaran penyajian beban penyusutan dengan
mengevaluasi kelayakan umur manfaat dan estimasi nilai sisa.
Menentukan apakah suatu kejadian yang signifikan akan mengakibatkan
penurunan nilai aktiva tetap.
f. Penyajian dan Pengungkapan
Membandingkan penyajian laporan dengan GAAP

SIKLUS PEMBIAYAAN
Siklus pembiayaan mencakup dua kelompok transaksi utama sebagai berikut :
a. Transaksi hutang jangka panjang mencakup peminjaman dari obligasi,
hipotek, wesel, dan hutang, serta pembayaran pokok dan bunga yang
berkaitan.
b. Transaksi ekuitas pemegang saham mencakup penerbitan dan penarikan
saham preferen serta saham biasa, transaksi saham treasuri dan pembayaran
dividen.
Tujuan Audit
Meliputi beberapa hal, yaitu :
a. Keberadaan atau keterjadian
b. Kelengkapan
c. Hak dan kewajiban
d. Penilaian atau alokasi
e. Penyajian dan Pengungkapan
PENGUJIAN SUBSTANTIF ATAS SALDO HUTANG JANGKA
PANJANG
Penentuan Risiko Deteksi
Risiko inheren untuk asersi ini mungkin berada pada tingkat sedang atau
tinggi karena kerumitan yang terlibat dalam menghitung amortisasi diskonto atau
premi obligasi. Berdasarkan pertimbangan faktor-faktor ini dan setiap penilaian
risiko pengendalian yang relevan, tingkat risiko deteksi yang tepat dapat
ditentukan untuk setiap asersi signifikan yang berkaitan dengan saldo hutang
jangka pendek.

Merancang Pengujian Substantif


Pengujian substantif yang mungkin untuk asersi hutang jangka panjang
yaitu :
a. Prosedur Awal
Mendapatkan pemahaman tentang bisnis dan industri klien
Melaksanakan prosedur awal atas saldo dan catatan hutang jangka penjang
yang akan mendapat pengujian lebih lanjut.
b. Prosedur Analitis
Melaksanakan prosedur analitis
Menghitung rasio
c. Pengujian Rincian Transaksi
Memvouching ayat jurnal ke dalam hutang jangka panjang dan akun-akun
laporan laba rugi yang berkaitan.
d. Pengujian Rincian Saldo
Mereview otorisasi dan kontrak hutang jangka panjang
Mengkonfirmasi hutang dengan pemberi pinjaman dan perwalian obligasi
Menghitung kembali beban bunga
e. Penyajian dan Pengungkapan
Membandingkan penyajian laporan dengan GAAP
PENGUJIAN SUBSTANTIF ATAS SALDO EKUITAS PEMEGANG
SAHAM
Penentuan Risiko Deteksi
Penilaian risiko inheren untuk asersi-asersi yang berkenaan dengan saldo
ekuitas pemegang saham tergantung pada sifat dan frekuensi transaksi yang
mempengaruhi akun-akun bersangkutan. Transaksi saham yang bersifat rutin
dalam perusahaan terbuka sering ditangani oleh registrat dan agen transfer.
Penilaian risiko inheren dan pengendalian mungkin lebih tinggi jika ada transaksi
nonrutin yang melibatkan penerbitan saham dalam akuisisi, sekuritas konvertibel,
atau opsi saham. Faktor-faktor tersebut harus dipertimbangkan dalam
menggunakan model risiko audit untuk menentukan tingkat risiko detekdi yang
dapat diterima atas setiap asersi signifikan yang bersangkutan dengan saldo
ekuitas pemegang saham.

Merancang Pengujian Substantif


Pengujian substantif yang mungkin untuk asersi ekuitas pemegang saham
yaitu :
a. Prosedur Awal
Mendapatkan pemahaman tentang bisnis dan industri klien
Melaksanakan prosedur awal atas saldo dan catatan ekuitas pemegang
saham yang akan mendapat pengujian lebih lanjut.
b. Prosedur Analitis
Menghitung rasio :
Pengembalian atas ekuitas pemegang saham biasa
Ekuitas terhadap total kewajiban ekuitas
Pembayaran dividen
Laba per saham
Tingkat pertumbuhan yang dapat dipertahankan
c. Pengujian Rincian Transaksi
Memvouching ayat jurnal ke dalam akun modal disetor
Memvouching ayat jurnal ke dalam laba ditahan
d. Pengujian Rincian Saldo
Mereview anggaran dasar dan anggaran rumah tangga
Menelaah otorisasi dan syarat penerbitan saham
Mengkonfirmasi saham yang beredar dengan registrar dan agen transfer
Memeriksa buku sertifikat saham
Memeriksa sertifikat saham yang ditahan sebagai treasury stock
e. Penyajian dan Pengungkapan
Membandingkan penyajian laporan dengan GAAP

JASA BERNILAI TAMBAH DALAM SIKLUS INVESTASI DAN


PEMBIAYAAN
Auditor juga dapat memberikan dua jasa bernilai tambah yang penting.
Pertama, auditor dapat mengevaluasi seberapa efektif entitas telah memanfaatkan
aktivanya untuk menghasilkan penjualan, laba, dan arus kas, serta mencapai
tujuan entitas itu. Kedua, auditor kemudian dapat memberikan jasa independen
dengan mengevaluasi aktiva investasi yang direncanakan entitas itu dan
menentukan apakah langkah-langkah yang direncanakan dapat menjadi
pendukung yang penting untuk mencapai sasarannya. Akuntan publik dapat
memberikan nasihat kepada klien tentang bagaimana membiayai investasi yang
penting. Banyak kantor akuntan bertindak sebagai pakar dalam membimbing
sebuah perusahaan melakukan merger dan akuisisi.

Anda mungkin juga menyukai