Anda di halaman 1dari 2

NAMA: M.

FATAN
KELAS:6A
NO ABSEN:22

Berdasarkan Pasal 14 Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia


Tahun 1945, Presiden Republik Indonesia berhak untuk memberikan grasi
dan rehabilitasi dengan memperhatikan pertimbangan Mahkamah Agung
(Pasal 1), serta memberikan amnesti dan abolisi dengan memperhatikan
pertimbangan Dewan Perwakilan Rakyat (Pasal 2).

Grasi adalah wewenang dari Kepala Negara untuk memberikan


pengampunan terhadap hukuman yang telah dijatuhkan oleh hakim, berupa
menghapus seluruhnya, sebagian atau mengubah sifat/bentuk hukuman itu.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, grasi sebagai ampunan yang
diberikan Kepala Negara terhadap seseorang yang dijatuhi hukuman.

Menurut Pasal 1 Undang-Undang No. 22 Tahun 2002, Grasi adalah


pengampunan berupa perubahan, peringanan, pengurangan, atau
penghapusan pelaksanaan pidana kepada terpidana yang diberikan oleh
Presiden.

Grasi bukan berupa upaya hukum, karena upaya hukum hanya terdapat
sampai pada tingkat Kasasi ke Mahkamah Agung. Grasi merupakan upaya
non hukum yang didasarkan pada hak prerogatif Presiden dan juga
diputuskan berdasarkan pertimbangan subjektif Presiden. Grasi dibutuhkan
dalam pemerintahan suatu negara karena dapat meminimalisasi beberapa
resiko yang dikhawatirkan sebagai akibat dari vonis yang dijatuhkan oleh
hakim, khususnya untuk pidana pidana mati yaitu adanya kemungkinan
terjadi eksekusi terhadap innocent people. Selain itu, adanya kekhilafan
dalam proses hukum, meliputi proses penuntutan, penangkapan yang
salah, atau keterangan dari saksi yang tidak dapat dipercaya. Grasi berada
di luar lingkup peradilan pidana.

Amnesti adalah suatu pernyataan terhadap orang banyak yang terlibat


dalam suatu tindak pidana untuk meniadakan suatu akibat hukum pidana
yang timbul dari tindak pidana tersebut. Amnesti diberikan kepada orang-
orang yang sudah ataupun yang belum dijatuhi hukuman, yang sudah
ataupun yang belum diadakan pengusutan atau pemeriksaan terhadap
tindak pidana tersebut.

Secara umum amnesti adalah sebuah tindakan hukum yang


mengembalikan status tak bersalah kepada orang yang sudah dinyatakan
bersalah secara hukum sebelumnya.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, amnesti merupakan pengampunan


atau penghapusan hukuman yg diberikan kepala negara kpd seseorang atau
sekelompok orang yg telah melakukan tindak pidana tertentu. Amnesti
ditujukan kepada orang banyak. Pemberian amnesti yang pernah diberikan
oleh suatu negara diberikan terhadap delik yang bersifat politik seperti
pemberontakan atau suatu pemogokan kaum buruh yang membawa akibat
luas terhadap kepentingan negara. Amnesti merupakan hak prerogatif
Presiden dalam tataran yudikatif.

Abolisi berarti penghapusan atau pembasmian. Menurut istilah abolisi


diartikan sebagai peniadaan tuntutan pidana. Artinya, Abolisi bukan suatu
pengampunan dari Presiden kepada para terpidana. Tetapi merupakan
sebuah upaya Presiden untuk menghentikan proses pemeriksaan dan
penuntutan kepada seorang tersangka. Karena dianggap pemeriksaan dan
penuntutan tersebut dapat mengganggu stabilitas pemerintahan.

Rehabilitasi adalah suatu tindakan Presiden dalam rangka mengembalikan


hak seseorang yang telah hilang karena suatu keputusan hakim yang
ternyata dalam waktu berikutnya terbukti bahwa kesalahan yang telah
dilakukan seorang tersangka tidak seberapa dibandingkan dengan
perkiraan semula atau bahkan ia ternyata tidak bersalah sama sekali.

Kamus Besar Bahasa Indonesia secara singkat menterjemahkan


rehabilitasi sebagai pemulihan kpd kedudukan (keadaan, nama baik) yg
dahulu (semula). Fokus rehabilitasi ini terletak pada nilai kehormatan yang
diperoleh kembali dan hal ini tidak tergantung kepada Undang-undang
tetapi pada pandangan masyarakat sekitarnya.

Anda mungkin juga menyukai