Anda di halaman 1dari 17

JABPI VOL.

23, NO 1, JANUARI 2015


ISSN: 1411.6871

PERHITUNGAN PPN DAN PPH PASAL 22 ATAS


PENGADAAN ALAT KESEHATAN/BAHAN PERALATAN
KESEHATAN LABORATORIUM/RADIOLOGI PADA DINAS
KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2013

Iftitahul Hidayah, Adi Listiono


Politeknik Negeri Semarang, Jl Prof Soedharto, SH Tembalang Semarang

Abstract: This final project aims to determine how the calculation, payment and
reporting of Value Added Tax and Income Tax Article 22 on the Central Java
Provincial Health Office in 2013 in accordance with the law applicable tax. The data
used in this study is secondary data with data collection methods are literature and
interview . Central Java Provincial Health Office is a government agency under the
Ministry of Health of the Republic of Indonesia in the financing using the budget so
that the Department of Health is the Government Treasurers. Based on this will
cause a difference in the payment and reporting of tax payable. The results of the
calculation of Income Tax article 22 and Value Added Tax are in accordance with
applicable law, the difference between Rp 299 and Rp3.818 due to rounding.
Keywords: Income Tax Article 22, Value Added Tax

Abstrak: Penelitian ini mempunyai tujuan untuk mengetahui cara perhitungan,


pembayaran dan pelaporan Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penghasilan Pasal
22 pada Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013 sesuai dengan Undang-
Undang perpajakan yang berlaku. Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa
data sekunder dengan metode pengumpulan data wawancara dan studi pustaka.
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah merupakan suatu Instansi Pemerintah
dibawah Kementerian Kesehatan Republik Indonesia yang dalam pembiayaannya
menggunakan APBD sehingga Dinas Kesehatan merupakan Bendaharawan
Pemerintah. Berdasarkan hal tersebut akan menyebabkan perbedaan pada
pembayaran dan pelaporan pajak terutangnya. Hasil perhitungan Pajak
Pertambahan Nilai dan Pajak Penghasilan pasal 22 sudah sesuai dengan Undang-
Undang yang berlaku, selisih Rp 299 dan Rp 3.818 disebabkan karena pembulatan
angka.
Kata Kunci : Pajak Pertambahan Nilai , Pajak Penghasilan Pasal 22

PENDAHULUAN yang bekerjasama dengan


Indonesia merupakan negara masyarakat. Sumber dana terbesar di
berkembang yang berlandaskan Indonesia diperoleh dari sektor
pancasila. Negara berkembang perpajakan. Hal ini dapat dilihat dari
ditandai dengan adanya penerimaan meningkatnya
pembangunan di berbagai sektor. penerimaan pada sektor pajak dari
Untuk mewujudkan pembangunan tahun 2011 2013. Penerimaan Pajak
yang berlandaskan pancasila perlu tahun 2013 sebesar Rp. 1.040,32
adanya sumber dana dari pemerintah triliun .

50
Tabel 1
Realisasi Penerimaan Pajak menurut jenis Pajak, Tahun 2011 2013

Realisasi Pajak ( Rp. Triliun)


No. Jenis Pajak
2011 2012 2013
1. PPh Migas 73,09 83,46 80,06
2. PPh Non Migas 358,02 381,29 416,14
3. PPn dan PPnBM 277,80 337,58 369,70
4. PBB 29,89 28,96 25,79
5. Cukai 77,01 95,02 1101,86
6. Pajak Lainnya 3,92 4,21 5,06
7. Pajak Perdagangan 54,09 49,21 41,71
Internasional
Total 873,82 980,17 1.040,32

Sumber: Kementerian Keuangan, Republik Indonesia

Terdapat beberapa macam pajak yang dalam prakteknya sulit berjalan


harus dibayar oleh masyarakat, salah sesuai yang diharapkan atau bahkan
satu nya Pajak Pertambahan Nilai disalahgunakan. Hal ini dapat dilihat
(PPN). Pajak Pertambahan Nilai dan dari banyaknya wajib pajak yang
Pajak Penjualan atas Barang Mewah tidak patuh, kesadaran wajib pajak
berkontribusi sebesar Rp. 369,70 yang masih rendah sehingga membuat
triliun atau 35,53% dari penerimaan wajib pajak enggan untuk memenuhi
sektor pajak. Dari semua jenis pajak kewajiban membayar pajak.
pasti tidak luput dari adanya Kesalahan yang sering terjadi pada
masalah. Masalah perpajakan bukan Wajib Pajak yaitu kesalahan
hanya masalah pemerintah saja, menghitung dan membayar pajak
namun masyarakat juga mempunyai sehingga dikenakan sanksi
kepentingan yang sama untuk administratif atau sanksi pidana.
mengetahui masalah perpajakan. Dinas Kesehatan Provinsi Jawa
Pajak merupakan cerminan Tengah merupakan suatu instansi
kegotongroyongan dan peran aktif pemerintah di bawah Kementerian
masyarakat dalam mewujudkan Kesehatan Republik Indonesia. Dinas
pembangunan. Menurut Undang- Kesehatan Provinsi Jawa Tengah
Undang No. 42 Tahun 2009 Pajak berlokasi di Jalan Piere Tendean No.
Pertambahan Nilai merupakan pajak 24 Semarang. Pada Dinas Kesehatan
yang dikenakan atau dipungut atas Provinsi Jawa Tengah juga terdapat
konsumsi dalam negeri baik berupa perolehan barang kena pajak yang
barang ataupun jasa. Pendapatan atas menjadi objek pajak pertambahan
pajak pertambahan nilai digunakan nilai, sehingga perlu adanya
pemerintah untuk membangun sarana perhitungan dan pelaporan Pajak
perekonomian yang produktif untuk Masukan dan Pajak Keluaran pada
mensejahterakan masyarakat. SPT Masa PPN. Salah satu contoh
Sistem pemungutan pajak di perolehan barang kena pajak di Dinas
Indonesia menggunakan Self Kesehatan Provinsi Jawa Tengah
Assestment System, pemerintah yaitu pengadaan alat kesehatan.
memberikan kewenangan kepada Sesuai dengan Undang-Undang
Wajib Pajak untuk menghitung dan Republik Indonesia No. 42 Tahun
melaporkan sendiri besarnya pajak 2009 tentang Pajak Pertambahan
yang terutang. Kelemahan self Nilai, dan Peraturan Menteri
assestment system yang memberikan Keuangan No. 210/PMK.03/2008
kepercayaan kepada Wajib Pajak tentang Penunjukan PPh Pasal 22,
untuk menghitung, membayar dan Sifat dan Besarnya Pungutann serta
melaporkan sendiri pajak terutang, Tata Cara Penyetoran dan

51
Pelaporannya. Dinas Kesehatan Menurut Marzuki (2000:55)
Provinsi Jawa Tengah sudah data primer adalah data yang
menggunakan pedoman tersebut diperoleh langsung dari
namun belum sepenuhnya sesuai. sumbernya; diamati dan dicatat
Berdasarkan uraian tersebut, maka untuk pertama kalinya. Dalam
tujuan yang ingin dicapai dalam ini tidak menggunakan data
penelitian ini adalah: primer dikarenakan tidak ada
a. Menghitung Pajak Pertambahan data yang langsung dicatat oleh
Nilai (PPN) dan PPh pasal 22 penulis untuk pertama kalinya.
menurut Dinas Kesehatan 2) Data Sekunder
Provinsi Jawa Tengah tahun Menurut Marzuki (2000:56)
2013 dengan Undang-Undang data sekunder adalah data
Perpajakan yang berlaku. yang bukan diusahakan sendiri
b. Mengetahui cara pembayaran pengumpulannya oleh peneliti.
dan pelaporan Pajak Jadi data sekunder berasal dari
Pertambahan Nilai (PPN) dan tangan kedua, ketiga dan
PPh pasal 22 yang dilakukan seterusnya. Data sekunder yang
oleh Dinas Kesehtan Provinsi digunakan yaitu gambaran
Jawa Tengah tahun 2013. umum Data sekunder ini
diperoleh dari Dinas Kesehatan
METODE Provinsi Jawa Tengah berupa
Data yang digunakan dalam sejarah singkat, Visi Misi dan
penelitian ini dapat diklasifikasikan struktur organisasi perusahaan.
berdasarkan jenis dan sumbernya.
a. Data Menurut Jenisnya Metode pengumpulan data
Klasifikasi data yang digunakan adalah cara yang digunakan untuk
dalam penelitian ini menurut jenisnya memperoleh data yang akan diolah
yaitu: sehingga menghasilkan informasi
1) Data Kuantitatif untuk dilaporkan. Dalam penyusunan
Marzuki (2000:55) menyatakan Tugas Akhir ini metode pengumpulan
bahwa data Kuantitatif = bisa data yang digunakan adalah:
dihitung atau diukur. Data a. Wawancara
kuantitatif yang digunakan Husaini Usman (2003:58)
dalam penelitian ini adalah menyatakan bahwa Wawancara
Rekap Pembelian Alat atau interview adalah tanya
Kesehatan Tahun 2013. jawab lisan antara dua orang
2) Data Kualitatif atau lebih secara langsung.
Marzuki (2000:55) menyatakan Pengumpulan data yang
bahwa data kualitatif = diukur digunakan dalam penelitian ini
secara tidak langsung. Data dengan mengadakan wawancara
kualitatif yang digunakan dalam langsung kepada pihak
penelitian ini adalah gambaran perusahaan khususnya bagian
umum perusahaan, sejarah akuntansi perusahaan untuk
berdirinya Dinas Kesehatan memperoleh informasi yang
Provinsi Jawa Tengah, berkaitan dengan bahasan.
pengorganisasian serta tugas b. Studi Pustaka
dan tanggung jawab pada Dinas Husaini Usman (2003:73)
Kesehatan Provinsi Jawa mengungkapkan bahwa studi
Tengah. pustaka atau dokumentasi
b. Data Menurut Sumbernya adalah teknik pengumpulan
1) Data yang digunakan dalam data yang diperoleh melalui
Tugas Akhir ini berdasarkan dokumen-dokumen. Data yang
sumbernya dibagi menjadi dua diperoleh dengan metode yaitu
macam yaitu: Data Primer peraturan perundang-undangan
berkaitan dengan PPN dan PPh

52
pasal 22 Bendaharawan, buku-
buku perpajakan yang dapat
mendukung penelitian ini.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Metode penulisan yang
digunakan dalam penelitian ini ada Sejak Orde Baru lahir bangsa
dua macam yaitu deskripsi dan Indonesia bertekad melaksanakan
eksposisi. Pancasila dan Undang-Undang Dasar
a. Deskripsi 1945 secara murni dan konsekuen.
Keraf (2004: 124) menyatakan Hal ini diwujudkan dengan
bahwa Sebaliknya deskripsi menertibkan semua Lembaga
berusaha untuk Negara/Pemerintah Pusat sampai
menggambarkan sesuatu hal Pemerintah terendah agar sesuai
sesuai dengan keadaan yang dengan fungsinya masing-masing.
sebenarnya ... Deskripsi Salah satu usaha penertiban
bertalian dengan pelukisan Organisasi Dinas Daerah yaitu Dinas
kesan panca indera terhadap Kesehatan Provinsi Daerah Tingkat I
sebuah obyek . Metode Jawa Tengah.
deskripsi digunakan untuk
memberikan gambaran agar Penyerahan sebagian urusan
pembaca seolah-olah melihat, Pemerintah Pusat kepada Provinsi
mendengar atau merasakan Jawa Tengah mengenai Kesehatan
sendiri obyek yang telah ditentukan dalam pasal 4 ayat
dideskripsikan. Dalam (1) dan (2) dari Undang-undang
penelitian ini metode deskripsi Nomor 10 Tahun 1950 tentang
digunakan untuk memaparkan Pembentukan Provinsi Jawa Tengah
gambaran umum Dinas dan sebagai realisasinya diterbitkan
Kesehatan Provinsi Jawa Peraturan Pemerintah Nomor 49
Tengah. Tahun 1952 tentang Pelaksanaan
b. Eksposisi Penyerahan sebagian Urusan
Keraf (2004: 124) Pemerintah Pusat mengenai
mengungkapkan bahwa Bila kesehatan pada daerah-daerah antara
kita berpindah dari reproduksi Provinsi di Jawa.
masa silam kepada tulisan- Dalam perkembangan selanjutnya
tulisan eksposisi (yang Dinas Kesehatan Provinsi Jawa
bertujuan untuk memberi Tengah menjadi Dinas Kesehatan
penjelasan atau informasi), Rakyat Provinsi Jawa Tengah, dan
maka tema tadi akan diuraikan kemudian berkembang lagi dengan
dalam sebuah proses, misalnya: adanya penambahan nama-nama
bagaimana membuat api, jabatan induk untuk Dinas Kesehatan
bagaimana beternak ayam, Rakyat Provinsi Jawa Tengah.
bagaimana menanam singkong
dan sebagainya. Berdasarkan Dewan Perwakilan Rakyat Sementara
kutipan di atas eksposisi dapat Provinsi Jawa Tengah dengan Surat
diartikan sebagai tulisan yang Keputusannya Nomor Peg.100/13/10
bertujuan untuk memberi tanggal 13 Juni 1956 menetapkan
penjelasan atau informasi. adannya
Metode eksposisi digunakan
untuk memberi penjelasan atau
informasi mengenai
perhitungan pajak pertambahan
nilai dan PPh pasal 22 pada
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa
Tengah untuk Tahun Pajak
2013.

53
JABPI VOL. 23, NO 1, JANUARI 2015
ISSN: 1411.6871

penambahan nama-nama jabatan 2. Mewujudkan sumber daya


induk untuk Dinas Kesehatan manusia kesehatan yang
Provinsi Jawa Tengah sebagai berikut berdaya saing.
: 3. Mewujudkan peran serta
1. Kepala Dinas Kesehatan Rakyat masyarakat dan pemangku
Provinsi Jawa Tengah. kepentingan dalam
2. Kepala Dinas Kesehatan Rakyat pembangunan kesehatan.
Daerah Karesidenan. 4. Melaksanakan pelayanan
3. Kepala Dinas Pemberantasan publik yang bermutu.
Penyakit Mata Provinsi Jawa
Tengah. Struktur Organisasi
4. Pimpinan Dinas Pemberantasan Definisi struktur organisasi menurut
Penyakit Kusta Provinsi Jawa Hani Handoko (2003:169) menyatakan
Tengah. bahwa:
Dengan adanya perubahan-
perubahan struktur Pemerintah Stuktur organisasi (disain
Daerah Tingkat I Jawa Tengah, maka organisasi) dapat didefinisikan
diadakan pula perubahan mengenai sebagai mekanisme-
susunan organisasi pada Dinas mekanisme formal dengan
Kesehatan Provinsi. mana organisasi dikelola.
Perubahan dalam perkembangan Struktur organisasi
selanjutnya adalah ditertibkannya menunjukkan kerangka dan
Surat Keputusan Kepala Daerah susunan perwujudan pola
Tingkat I Jawa Tengah tanggal 16 tetap hubungan- hubungan
April 1960 Nomor H 140/2/21.Tanggal diantara fungsi-fungsi, bagian-
1 Juli 1950, di Provinsi Jawa Tengah bagian atau posisi-posisi,
telah di dirikan badan untuk maupun orang-orang yang
menangani kesehatan, yang diberi menunjukkan kedudukan,
nama Dinas Kesehatan Provinsi Jawa tugas wewenang dan tanggung
Tengah. Kantor Dinas Kesehatan jawab yang berbeda-beda
Provinsi Jawa Tengah tepatnya dalam suatu organisasi.
berada dijalan Piere Tendean No. 24
Semarang. Hasibuan (2001: 128) menyatakan
bahwa Struktur organisasi adalah
Visi dan Misi Dinas Kesehatan suatu gambar yang menggambarkan
Provinsi Jawa Tengah tipe organisasi, pendepartemenan
Untuk membangun Dinas Kesehatan organisasi kedudukan dan jenis
yang maju dan pegawai yang wewenang pejabat, bidang dan
sejahtera diperlukan upaya-upaya hubungan pekerjaan, garis perintah
penetapan tujuan dan bagaimana cara dan tanggung jawab, rentang kendali
mewujudkannya. dan sistem pimpinan organisasi.
a. Visi Dinas Kesehatan Provinsi Dengan demikian struktur organisasi
Jawa Tengah yaitu gambar yang menunjukkan
Menjadi Institusi yang profesional hubungan di antara fungsi-fungsi,
dalam mewujudkan kesehatan tugas, wewenang, garis perintah dan
paripurna di Jawa Tengah. tanggung jawab dalam suatu
b. Misi Dinas Kesehatan Provinsi organisasi.
Jawa Tengah
1. Melaksanakan pelayanan
kesehatan yang bermutu dan
berkeadilan.

54
Tugas dan Wewenang Masing- Sesuai dengan fungsinya,
Masing Bagian sekretariat membawahi 3 Sub
bagian yang memiliki tugas
Adapun tugas dan wewenang masing- masing-masing. Sub bagian
masing fungsi yang terdapat dalam tersebut yaitu:
struktur organisasi adalah sebagai
berikut: 1) Subbagian Program
a. Sekretariat Subbagian Program
Sekretariat memiliki tugas mempunyai tugas
pokok melaksanakan melakukan penyiapan
penyiapan perumusan bahan perumusan
kebijakan teknis, pembinaan, kebijakan teknis,
pengkoordinasian pembinaan,
penyelenggaraan tugas pengkoordinasian
secara terpadu, pelayanan penyelenggaraan tugas
administrasi, dan secara terpadu, pelayanan
pelaksanaan di bidang administrasi, dan
program, keuangan, umum pelaksanaan di bidang
dan kepegawaian. program, meliputi:
Sekretariat merupakan koordinasi perencanaan,
kekuasaan kekuasaan pemantauan, evaluasi dan
tertinggi setelah kepala dinas pelaporan di lingkungan
yang mempunyai fungsi- Dinas kesehatan provinsi
fungsi sebagai berikut: jawa tengah.
1) Penyiapan bahan
perumusan kebijakan 2) Subbagian Keuangan
teknis, pembinaan, Subbagian Keuangan
pengkoordinasian mempunyai tugas
penyelenggaraan tugas melakukan penyiapan
secara terpadu, pelayanan bahan perumusan
administrasi, dan kebijakan teknis,
pelaksanaan di bidang pembinaan,
program. pengkoordinasian
2) Penyiapan bahan penyelenggaraan tugas
perumusan kebijakan secara terpadu, pelayanan
teknis, pembinaan, administrasi, dan
pengkoordinasian pelaksanaan di bidang
penyelenggaraan tugas keuangan, meliputi:
secara terpadu, pelayanan pengelolaan keuangan,
administrasi, dan verifikasi, dan pembukuan
pelaksanaan dibidang dan akuntansi di
keuangan, lingkungan Dinas.
3) Penyiapan bahan
perumusan kebijakan 3) Subbagian Umum dan
teknis, pembinaan, Kepegawaian
pengkoordinasian Subbagian Umum dan
penyelenggaraan tugas Kepegawaian mempunyai
secara terpadu, pelayanan tugas melakukan
administrasi, dan penyiapanbahan
pelaksanaan di bidang perumusan kebijakan
umum dan kepegawaian, teknis, pembinaan,
4) Pelaksanaan tugas lain pengkoordinasian,
yang diberikan oleh penyelenggaraan tugas
Kepala Dinas sesuai secara terpadu, pelayanan
dengan tugas dan administrasi, dan
fungsinya. pelaksanaan di bidang

55
umum dan kepegawaian, Seksi Pemberdayaan
meliputi: pengelolaan Masyarakat dan Kemitraan
administrasi kepegawaian, mempunyai tugas
hukum, humas, organisasi melakukan penyiapan
dan tatalaksana, bahan perumusan
ketatausahaan, rumah kebijakan teknis,
tangga dan perlengkapan pembinaan dan
di lingkungan Dinas. pelaksanaan di bidang
pemberdayaan masyarakat
b. Bidang Pembinaan dan dan kemitraan, meliputi:
Pengendalian Kemitraan bimbingan dan
Kesehatan dan Promosi pengendalian upaya
Kesehatan kesehatan pada daerah
Tugas pokok bidang ini yaitu perbatasan, terpencil,
melaksanakan penyiapan rawan dan kepulauan,
perumusan kebijakan teknis, penyelenggaraan kerjasama
pembinaan dan pelaksanaan di bidang kesehatan dengan
bidang pemberdayaan luar negeri skala provinsi.
masyarakat dan kemitraan,
pembiayaan dan jaminan 2) Seksi Pembiayaan dan
kesehatan masyarakat, dan Jaminan Kesehatan
promosi kesehatan. Selain tugas Masyarakat
pokok, bidang Pembinaan dan Seksi Pembiayaan dan
Pengendalian Kemitraan Jaminan Kesehatan
Kesehatan dan Promosi Masyarakat mempunyai
Kesehatan memiliki fungsi tugas melakukan
sebagai brikut: penyiapan bahan
1) Penyiapan bahan perumusan perumusan kebijakan
kebijakan teknis, teknis, pembinaan dan
pembinaan dan pelaksanaan di bidang
pelaksanaan di bidang pembiayaan dan jaminan
pemberdayaan masyarakat kesehatan masyarakat,
dan kemitraan. meliputi: penyelenggaraan,
2) Penyiapan bahan perumusan bimbingan dan
kebijakan teknis, pengendalian sistem
pembinaan dan pembiayaan dan
pelaksanaan di bidang penyelenggaraan jaminan
pembiayaan dan jaminan pemeliharaan kesehatan
kesehatan masyarakat. skala provinsi, bimbingan
3) Penyiapan bahan perumusan dan pengendalian
kebijakan teknis, penyelenggaraan jaminan
pembinaan dan pemeliharaan kesehatan
pelaksanaan di bidang nasional.
promosi kesehatan.
4) Pelaksanaan tugas lain 3) Seksi Promosi Kesehatan
yang diberikan oleh Kepala Seksi Promosi Kesehatan
Dinas sesuai dengan tugas mempunyai tugas
dan fungsinya. melakukan penyiapan
Dalam menjalankan tugas bahan perumusan
pokoknya Bidang Pembinaan kebijakan teknis,
dan Pengendalian Kemitraan pembinaan dan
Kesehatan dan Promosi pelaksanaan di bidang
mempunyai sub bagian, yaitu: promosi kesehatan skala
provinsi.
1) Seksi Pemberdayaan
Masyarakat dan Kemitraan

56
c. Bidang Pembinaan dan pengendalian dan
Pengendalian Penyakit dan penanggulangan penyakit
Penyehatan Lingkungan menular dan tidak
Tugas yang harus dilaksanakan menular.
oleh bagian ini yaitu
melaksanakan penyiapan 2) Seksi Pencegahan Penyakit
perumusan kebijakan teknis, dan Penanggulangan
pembinaan dan pelaksanaan di Kejadian Luar Biasa
bidang pengendalian penyakit, Seksi Pencegahan Penyakit
pencegahan penyakit dan dan Penanggulangan
penanggulangan kejadian luar Kejadian Luar Biasa
biasa, dan penyehatan mempunyai tugas
lingkungan. Adapun fungsi dari melakukan penyiapan
bagian Pembinaan dan bahan perumusan
Pengendalian Penyakit dan kebijakan teknis,
Penyehatan Lingkungan sebagai pembinaan dan
berikut: pelaksanaan di bidang
1) Penyiapan bahan pencegahan penyakit dan
perumusan kebijakan penanggulangan kejadian
teknis, pembinaan dan luar biasa, meliputi:
pelaksanaan di bidang penyelenggaraan
pengendalian penyakit. pencegahan penyakit
2) Penyiapan bahan menular dan tidak
perumusan kebijakan menular, pengendalian
teknis, pembinaan dan operasional masalah
pelaksanaan di bidang kesehatan akibat bencana,
pencegahan penyakit dan wabah dan surveilans
penanggulangan kejadian epidemiologi serta
luar biasa. penyelidikan kejadian luar
3) Penyiapan bahan biasa.
perumusan kebijakan
teknis, pembinaan dan 3) Seksi Penyehatan
pelaksanaan di bidang Lingkungan
penyehatan lingkungan. Seksi Penyehatan
4) Pelaksanaan tugas lain Lingkungan mempunyai
yang diberikan oleh tugas melakukan
Kepala Dinas sesuai penyiapan bahan
dengan tugas dan perumusan kebijakan
fungsinya. teknis, pembinaan dan
Pada bidang Pembinaan dan pelaksanaan di bidang
Pengendalian Penyakit dan penyehatan lingkungan,
Penyehatan Lingkungan meliputi: penyelenggaraan
membawahi beberapa seksi, pencegahan dan
yaitu: penanggulangan
1) Seksi Pengendalian pencemaran lingkungan
Penyakit skala provinsi.
Seksi Pengendalian
d. Bidang Pembinaan dan
Penyakit mempunyai tugas
Pengendalian Pelayanan
melakukan penyiapan
Kesehatan
bahan perumusan
Melaksanakan penyiapan
kebijakan teknis,
perumusan kebijakan teknis,
pembinaan dan
pembinaan dan pelaksanaan di
pelaksanaan di bidang
bidang upaya kesehatan
pengendalian penyakit
masyarakat, upaya kesehatan
yang meliputi:
rujukan, dan upaya kesehatan

57
keluarga dan gizi merupakan kebijakan teknis,
tugas pokok pada bagian ini. pembinaan dan
Fungsi dari Bidang Pembinaan pelaksanaan di bidang
dan Pengendalian Pelayanan upaya kesehatan rujukan,
Kesehatan adalah: meliputi: pengelolaan
1) Penyiapan bahan pelayanan kesehatan
perumusan kebijakan rujukan sekunder dan
teknis, pembinaan dan tersier tertentu, registrasi,
pelaksanaan di bidang akreditasi, sertifikasi
upaya kesehatan sarana kesehatan sesuai
masyarakat. peraturan perundang-
2) Penyiapan bahan undangan pemberian izin
perumusan kebijakan sarana kesehatan meliputi
teknis, pembinaan dan rumah sakit pemerintah
pelaksanaan di bidang kelas B non pendidikan,
upaya kesehatan rujukan. rumah sakit khusus, rumah
3) Penyiapan bahan sakit swasta serta sarana
perumusan kebijakan kesehatan penunjang yang
teknis, pembinaan dan setara.
pelaksanaan di bidang
upaya kesehatan keluarga 3) Seksi Upaya Kesehatan
dan gizi. Keluarga dan Gizi
4) Pelaksanaan tugas lain Seksi Upaya Kesehatan
yang diberikan oleh Keluarga dan Gizi
Kepala Dinas sesuai mempunyai tugas
dengan tugas dan melakukan penyiapan
fungsinya. bahan perumusan
Bidang Pembinaan dan kebijakan teknis,
Pengendalian Pelayanan pembinaan dan
Kesehatan, membawahi : pelaksanaan di bidang
1) Seksi Upaya Kesehatan upaya kesehatan keluarga
Masyarakat dan gizi, meliputi:
Seksi Upaya Kesehatan penetapan kebijakan teknis
Masyarakat mempunyai dan pembinaan
tugas melakukan penyelenggaraan upaya
penyiapan bahan kesehatan keluarga,
perumusan kebijakan penyelenggaraan surveilans
teknis, pembinaan dan gizi buruk, dan
pelaksanaan di bidang pemantauan
upaya kesehatan penanggulangan gizi buruk
masyarakat, meliputi: skala provinsi.
koordinasi dan pembinaan
penyelenggaraan kesehatan e. Bidang Pembinaan dan
dasar, analisis kebutuhan Pengendalian Sumber Daya
buffer stock obat, alat Kesehatan
kesehatan dan reagensia, Bidang Pembinaan dan
dan bimbingan dan Pengendalian Sumber Daya
pengendalian kesehatan Kesehatan memiliki tugas pokok
haji skala provinsi. melaksanakan penyiapan
perumusan kebijakan teknis,
2) Seksi Upaya Kesehatan pembinaan dan pelaksanaan di
Rujukan bidang pengembangan sumber
Seksi Upaya Kesehatan daya manusia kesehatan dan
Rujukan mempunyai tugas organisasi profesi, farmasi,
melakukan penyiapan makanan, minuman dan
bahan perumusan perbekalan kesehatan, dan

58
manajemen informasi dan pemindahan tenaga
pengembangan kesehatan. tertentu antar
Fungsi dari Bidang Pembinaan Kabupaten/Kota,
dan Pengendalian Sumber Daya pendayagunaan tenaga
Kesehatan sebagai berikut: kesehatan, pelatihan diklat
1) Penyiapan bahan fungsional dan teknis,
perumusan kebijakan registrasi, akreditasi,
teknis, pembinaan dan sertifikasi tenaga
pelaksanaan di bidang kesehatan tertentu skala
pengembangan sumber provinsi sesuai peraturan
daya manusia kesehatan perundang-undangan, dan
dan organisasi profesi. pemberian rekomendasi
2) Penyiapan bahan izin tenaga kesehatan
perumusan kebijakan asing.
teknis, pembinaan dan
pelaksanaan di bidang 2) Seksi Farmasi, Makanan-
farmasi, makanan, Minuman dan Perbekalan
minuman dan perbekalan Kesehatan
kesehatan. Seksi Farmasi, makanan,
3) Penyiapan bahan Minuman dan Perbekalan
perumusan kebijakan Kesehatan mempunyai
teknis, pembinaan dan tugas melakukan
pelaksanaan di bidang penyiapan bahan
manajemen informasi dan perumusan kebijakan
pengembangan kesehatan. teknis, pembinaan dan
4) Pelaksanaan tugas lain pelaksanaan di bidang
yang diberikan oleh farmasi, makanan,
Kepala Dinas sesuai minuman dan perbekalan
dengan tugas dan kesehatan, meliputi:
fungsinya. penyediaan dan
Sesuai dengan tugas dan pengelolaan bufferstock
fungsinya, Bidang Pembinaan obat provinsi, alat
dan Pengendalian Sumber Daya kesehatan, reagensia dan
Kesehatan memiliki beberapa vaksin lainnya skala
seksi yang memiliki tugas dan provinsi, sertifikasi sarana
fungsi masing-masing yaitu: produksi dan distribusi alat
1) Seksi Pengembangan kesehatan rumah tangga
Sumber Daya Manusia kelas II, dan pemberian
Kesehatan dan Organisasi rekomendasi izin industri
Profesi. komoditi kesehatan,
Seksi Pengembangan pedagang besar farmasi dan
Sumber Daya Manusia pedagang besar alat
Kesehatan dan Organisasi kesehatan.
Profesi mempunyai tugas
melakukan penyiapan 3) Seksi Manajemen Informasi
bahan perumusan dan Pengembangan
kebijakan teknis, Kesehatan.
pembinaan dan Seksi Manajemen Informasi
pelaksanaan di bidang dan Pengembangan
pengembangan sumber Kesehatan mempunyai
daya manusia kesehatan tugas melakukan
dan organisasi profesi, penyiapan bahan
meliputi: pengusulan 27 perumusan kebijakan
penempatan tenaga teknis, pembinaan dan
kesehatan strategis, pelaksanaan di bidang
manajemen informasi dan

59
pengembangan kesehatan, Dasar Pengenaan Pajak
meliputi: pengelolaan Sesuai dengan Undang-Undang No. 42
sistem informasi kesehatan, Tahun 2009 pasal 1 angka 17, dasar
bimbingan dan Pengenaan Pajak (DPP) adalah harga
pengendalian norma, jual, penggantian, nilai ekspor, nilai
standar, prosedur dan impor dan nilai lain yang dipakai
kriteria bidang kesehatan, sebagai dasar untuk menghitung
penyelenggaraan penelitian pajak terutang. Dasar Pengenaan
dan pengembangan Pajak pada Dinas Kesehatan Provinsi
kesehatanyang mendukung Jawa Tengah ditentukan dari Harga
perumusan kebijakan Beli atas perolehan Barang Kena
provinsi, pengelolaan Pajak.
survey kesehatan daerah
(surkesda) skala provinsi, Perhitungan Pajak Pertambahan Nilai
pemantauan pemanfaatan
Ilmu Pengetahuan dan Penyerahan yang terutang Pajak
Teknologi (IPTEK) Pertambahan Nilai
kesehatan skala provinsi. a. Ekspor
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa
Objek Pajak Pertambahan Nilai pada Tengah tidak melakukan ekspor,
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa sehingga besarnya Pajak
Tengah Pertambahan Nilai atas
penyerahan eskspor adalah
Penyerahan Barang Kena Pajak NIHIL.
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa b. Penyerahan PPN yang harus di
Tengah tidak melakukan penyerahan pungut sendiri
Barang Kena Pajak. Hal ini Pada Dinas Kesehatan Provinsi
dikarenakan Dinas Kesehatan Jawa Tengah tidak melakukan
Provinsi Jawa Tengah merupakan penyerahan Barang Kena Pajak
Instansi Pemerintah yang melayani dan Jasa Kena Pajak, sehingga
kepentingan masyarakat dibidang besarnya pajak keluaran adalah
pelayanan kesehatan. Dalam NIHIL.
memberikan pelayanan tersebut,
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Pajak Masukan yang dapat
Tengah menggunakan dana dari diperhitungkan
APBD. Berdasarkan uraian tersebut Pajak Masukan berdasarkan undang-
maka Dinas Kesehatan Provinsi Jawa undang No. 42 Tahun 2009 pasal 1
Tengah tidak memiliki Pajak adalah Pajak Pertambahan Nilai yang
Keluaran. seharusnya sudah dibayar oleh
Pengusaha Kena Pajak karena
Perolehan Barang Kena Pajak perolehan Barang Kena Pajak dan
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa atau Jasa Kena Pajak dan atau
Tengah dalam menjalankan kegiatan pemanfaatan Barang Kena Pajak
operasionalnya tidak lepas dari Tidak Berwujud dari luar Daerah
perolehan Barang Kena Pajak. Pabean dan atau pemanfaatan Jasa
Perolehan Barang Kena Pajak pada Kena Pajak dari luar daerah pabean
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa dan atau impor Barang Kena Pajak.
Tengah sebagian berasal dari Pajak Masukan pada Dinas Kesehatan
pembelian alat dan bahan kesehatan. Provinsi Jawa Tengah diperoleh dari
Dengan adanya perolehan Barang pembelian alat dan bahan kesehatan.
Kena Pajak dari para penjual yang
merupakan Pengusaha Kena Pajak, Berdasarkan transaksi pengadaan
maka terdapat pajak Masukan yang bahan peralatan kesehatan dengan
harus dibayar oleh Dinas Kesehatan kode rekening
Provinsi Jawa Tengah. 1.02.1.02.01.01.16.5.2.2.01.09 yang
dilakukan oleh Dinas Kesehatan

60
Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013 Kesehatan. Setelah rekanan terpilih
sebesar Rp maka akan dibuat Surat Perjanjian
2.209.739.950. Sistem kerjasama yang Kontrak (SPK). Tarif pajak masukan
digunakan dalam melaksanakan sama dengan tarif pajak keluaran
pengadaan bahan peralatan yaitu sebesar 10% dari Dasar
kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi Pengenaan Pajak, dalam hal ini DPP
Jawa Tengah yaitu dengan sistem yang dimaksud adalah Harga Beli
Lelang yang kemudian akan dipilih Barang Kena Pajak. Jumlah Pajak
oleh Pengguna Anggaran atau Kuasa Masukan yang dapat diperhitungkan
Pengguna Anggaran dari Dinas adalah sebagai berikut:

Tabel 2
Pajak Masukan atas Pengadaan Alat Kesehatan pada Dinas Kesehatan Provinsi
Jawa Tengah Tahun 2013

Masa
Harga Beli DPP Tarif Pajak Terutang
Pajak
Januari 0 0 10% 0
Februari 0 0 10% 0
Maret 0 0 10% 0
April 0 0 10% 0
Mei Rp 267.689.700 Rp 243.354.272 10% Rp 24.335.427
Juni Rp 521.754.750 Rp 474.322.500 10% Rp 47.432.250
Juli Rp 425.839.900 Rp 387.127.180 10% Rp 38.712.718
Agustus Rp 219.011.750 Rp 199.101.591 10% Rp 19.910.159
September Rp 471.772.000 Rp 428.883.637 10% Rp 42.888.363
Oktober 0 0 10% 0
November Rp 111.222.650 Rp 101.111.500 10% Rp 10.111.150
Desember Rp 192.449.200 Rp 174.953.819 10% Rp 17.495.382

JUMLAH Rp 2.209.739.950 Rp 2.008.854.492 Rp 200.885.449

Sumber: Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013

61
JABPI VOL. 23, NO 1, JANUARI 2015
ISSN: 1411.6871

Tabel 3
Pajak Masukan atas Pengadaan Alat Kesehatan pada Dinas Kesehatan Provinsi
Jawa Tengah Tahun 2013

Masa
Harga Beli DPP Tarif Pajak Terutang
Pajak
Januari 0 0 10% 0
Februari 0 0 10% 0
Maret 0 0 10% 0
April 0 0 10% 0
Mei Rp 267.689.700 Rp 243.354.000 10% Rp 24.335.427
Juni Rp 521.754.750 Rp 474.322.000 10% Rp 47.432.250
Juli Rp 425.839.900 Rp 387.127.000 10% Rp 38.712.718
Agustus Rp 219.011.750 Rp 199.101.000 10% Rp 19.910.159
September Rp 471.772.000 Rp 428.883.000 10% Rp 42.888.363
Oktober 0 0 10% 0
November Rp 111.222.650 Rp 101.111.000 10% Rp 10.111.150
Desember Rp 192.449.200 Rp 174.953.000 10% Rp 17.495.381

JUMLAH Rp 2.209.739.950 Rp 2.008.851.500 Rp 200.885.150

Sumber: Data sekunder yang diolah, 2014.

Jumlah Pajak Masukan yang Pada saat penyetoran, SSP yang


diperhitungkan untuk masa pajak sudah diisi lengkap digabungkan
Januari sampai dengan Desember 2013 dengan SPM-LS dan dokumen lainnya
menurut penulis adalah Rp. yang di persyaratkan, kemudian
200.885.150 diajukan ke Biro Keuangan Setda
Provinsi untuk penerbitan Surat
Penyetoran dan Pelaporan Pajak Perintah Pencairan Dana (SP2D).
Pertambahan Nilai Setelah SP2D terbit, Dinas Kesehatan
Bukti bahwa Bendaharawan Provinsi Jawa Tengah melakukan
Pemerintah Daerah telah memungut pencairan dana ke bank. Pada saat
PPN atas pembelian barang adalah pelaporan PPN, Dinas Kesehatan
berupa Faktur Pajak dan Surat Provinsi Jawa Tengah mengisi SPT
Setoran Pajak. Pengusaha Kena Pajak Masa PPN 1107 PUT kemudian
Rekanan menerbitkan Faktur Pajak melaporkannya ke Kantor Pelayanan
dan SSP pada saat menyampaikan Pajak (KPP) Pratama Semarang
tagihan kepada Bendaharawan Tengah dengan dilampiri dengan
Pemerintah. Faktur Pajak dan SSP. Pelaporan
Pajak Pertambahan Nilai pada Dinas
Tata cara penyetoran PPN pada Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah
Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013 dapat dilihat pada tabel 3
menggunakan SPM-LS (Surat berikut:
Permintaan Membayar Langsung).

62
Tabel 4
Penyetoran dan Pelaporan Pajak Pertambahan Nilai Pada Dinas Kesehatan Provinsi
Jawa Tengah Tahun 2013

Masa Pajak Tanggal Penyetoran Keterangan


Januari - Tidak terjadi transaksi
Februari - Tidak terjadi transaksi
Maret - Tidak terjadi transaksi
April - Tidak terjadi transaksi
Mei 31 Mei 2013 Tidak Terlambat
Juni 14 Juni 2013 Tidak Terlambat
Juli 24 Juli 2013 Tidak Terlambat
Agustus 03 Agustus 2013 Tidak Terlambat
September 30 September 2013 Tidak Terlambat
Oktober - Tidak terjadi transaksi
November 30 November 2013 Tidak Terlambat
Desember 31 Desember 2013 Tidak Terlambat

Sumber: Data sekunder yang diolah, 2014.

Penyetoran Pajak Pertambahan Nilai Dasar Pengenaan PPh Pasal 22


yang dilakukan Dinas Kesehatan Bendaharawan
Provinsi Jawa Tengah tahun 2013 Untuk menghitung besarnya PPh
tidak mengalami keterlambatan Pasal 22 Bendaharawan perlu adanya
sehingga tidak dikenakan sanksi Dasar Pengenaan Pajak. Dasar
dalam pembayarannya. Pengenaan Pajak di Dinas Kesehatan
Provinsi Jawa Tengah ditentukan dari
Objek PPh Pasal 22 Harga Beli sebelum PPN atas
perolehan Barang Kena Pajak.
Pemungut PPh Pasal 22 antara
lain adalah Direktorat Jenderal Perhitungan PPh Pasal 22
Perbendaharaan, Bendahara Bendaharawan
Pemerintah baik di tingkat Pusat Penyedia yang menjadi rekanan Dinas
maupun di tingkat Daerah yang Kesehatan Provinsi Jawa Tengah
melakukan pem merupakan Pengusaha yang sudah
dikukuhkan menjadi Pengusaha Kena
bayaran atas pembelian barang. Pajak sehingga tarif PPh pasal 22
Dinas kesehatan Provinsi Jawa yang dikenakan sebesar 1,5% dari
Tengah merupakan Wajib Pungut DPP yaitu harga beli sebelum pajak.
atau Bendaharawan Pemerintah Untuk mengetahui perhitungan PPh
karena pembayaran atas pembelian pasal 22 Bendaharawan dapat dilihat
barang menggunakan APBD. pada tabel 5 berikut:
Perolehan Barang Kena Pajak yang
dilakukan Dinas Kesehatan Provinsi
Jawa Tengah selain dikenakan PPN
juga dikenakan PPh Pasal 22 atas
Bendaharawan.

63
Tabel 5
PPh Pasal 22 atas Bendaharawan pada Dinas Kesehatan
Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013
Masa Pajak DPP Tarif Pajak Masukan
Januari 0 1.5% 0
Februari 0 1.5% 0
Maret 0 1.5% 0
April 0 1.5% 0
Mei Rp 243.354.272 1,5% Rp 3.650.314
Juni Rp 474.322.500 1,5% Rp 7.114.838
Juli Rp 387.127.180 1,5% Rp 5.806.907
Agustus Rp 199.101.591 1.5% Rp 2.986.524
September Rp 428.883.637 1,5% Rp 6.433.254
Oktober 0 1.5% 0
November Rp 101.111.500 1.5% Rp 1.516.673
Desember Rp 174.953.819 1,5% Rp 2.624.308
JUMLAH Rp 2.008.854.492 Rp 30.132.818

Sumber: Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah tahun 2013

Tabel 6
PPh Pasal 22 atas Bendaharawan pada Dinas Kesehatan
Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013
Masa Pajak DPP Tarif Pajak Masukan
Januari 0 1.5% 0
Februari 0 1.5% 0
Maret 0 1.5% 0
April 0 1.5% 0
Mei Rp 243.354.000 1,5% Rp 3.650.000
Juni Rp 474.322.000 1,5% Rp 7.114.000
Juli Rp 387.127.000 1,5% Rp 5.806.000
Agustus Rp 199.101.000 1.5% Rp 2.986.000
September Rp 428.883.000 1,5% Rp 6.433.000
Oktober 0 1.5% 0
November Rp 101.111.000 1.5% Rp 1.516.000
Desember Rp 174.953.000 1,5% Rp 2.624.000
JUMLAH Rp 2.008.851.500 Rp 30.129.000
Sumber: Data sekunder yang diolah, 2014
Jumlah Pajak Masukan yang Setelah menyetorkan SSP atas PPh pasal
diperhitungkan untuk masa pajak Januari 22, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah
sampai Desember 2013 menurut penulis melaporakan PPh Pasal 22 dengan mengisi
adalah Rp. 30.129.000. SPT Masa PPh Pasal 22 yang dilengkapi
Penyetoran dan Pelaporan PPh Pasal 22 dengan SSP dan disampaikan ke KPP
Bendaharawan Pratama Semarang Tengah I dimana Dinas
Untuk penyetoran PPh pasal 22 Kesehatan Provinasi Jawa Tengah
Bendaharawan, Dinas Kesehatan terdaftar.
menyetorkan SSP atas PPh pasal 22 pada Penyetoran dan pelaporan PPh pasal 22
hari dimana dilakukan pembayaran atas Bendaharawan pada Dinas Kesehatan
pembelian barang. Pada hari dilakukannya Provinsi Jawa Tengah tahun 2013 dapat
pembayaran, Dinas Kesehatan menyetorkan dilihat pada tabel 7 berikut:
PPh pasal 22 yang dipungut ke bank.

64
Tabel 7
Penyetoran dan Pelaporan PPh Pasal 22 Bendaharawan pada Dinas Kesehatan Provinsi Jawa
Tengah Tahun 2013

Masa Pajak Tanggal Penyetoran Tanggal Pelaporan Keterangan


Januari - 4 Februari 2013 Tidak terjadi transaksi
Februari - 7 Maret 2013 Tidak terjadi transaksi
Maret - 5 April 2013 Tidak terjadi transaksi
April - 6 Mei 2013 Tidak terjadi transaksi
Mei 7 Mei 2013 7 Juni 2013 Tidak Terlambat
Juni 14 Juni 2013 7 Juli 2013 Tidak Terlambat
Juli 24 Juli 2013 7 Agustus 2013 Tidak Terlambat
Agustus 3 Agustus 2013 7 September 2013 Tidak Terlambat
September 30 September 2013 7 Oktober 2013 Tidak Terlambat
Oktober - 7 November 2013 Tidak terjadi transaksi
November 22 November 2013 7 Desember 2013 Tidak Terlambat
Desember 31 Desember 2013 7 Januari 2013 Tidak Terlambat

Sumber: Data sekunder yang diolah, 2014


Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah pembayaran pajak melalui Bank
dalam membayar dan melaporkan Pembangunan Daerah Jawa Tengah
kewajiban pajaknya tidak pernah (BPD Jateng). Dinas Kesehatan
melampaui batas waktu maksimal sesuai Provinsi Jawa Tengah merupakan
Undang-Undang perpajakan yang berlaku. Wajib Pungut yang patuh karena
tidak ada keterlambatan dalam hal
SIMPULAN penyetoran dan pelaporan kewajiban
Berdasarkan hasil pembahasan pada bab pajaknya.
sebelumnya, maka dapat disimpulkan Sesuai dengan simpulan di atas, sebaiknya
sebagai berikut: dalam melakukan pembulatan lebih
a. Berdasarkan perhitungan mengenai diperhatikan. Sesuai dengan peraturan
jumlah Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak jika akan melakukan pembulatan
PPh Pasal 22 pada Dinas Kesehatan rupiah maka dibulatkan ke rupiah terbawah
Provinsi Jawa Tengah tahun 2013 bukan keatas. Hal ini akan berakibat fatal
sudah sesuai dengan Undang-Undang jika transaksi terjadi dalam jumlah banyak,
No. 42 Tahun 2009 dan Permendagri sehingga akan menimbulkan selisih yang
No. 13 Tahun 2007. Pajak signifikan. Selain itu, Dinas Kesehatan
Pertambahan Nilai yang terutang Provinsi Jawa Tengah hendaknya
untuk masa pajak Januari sampai melakukan arsip dokumen dengan baik. Hal
Desember 2013 sebesar Rp. ini akan mempermudah Dinas Kesehatan
200.885.150 sedangkan menurut jika suatu saat dokumen tersebut
perhitungan Dinas Kesehatan diperlukan untuk kebutuhan pemeriksaan.
Provinsi Jawa Tengah sebesar
Rp 200.885.44 sehingga terjadi
selisih sebesar Rp. 299 DAFTAR PUSTAKA
Perhitungan jumlah PPh Pasal 22
pada Dinas Kesehatan untuk masa Admin. 2013. APBN Indonesia tahun
pajak Januari sampai Desember 2013 2013 dan APBNP Indonesia
sebesar Rp 30.129.000 sedangkan tahun
menurut perhitungan Dinas 2013.(Online).(http://www.anggara
Kesehatan Provinsi Jawa Tengah n.depkeu/.go.id/Content/APBN%20
sebesar Rp 30.132.818 2013.pdf, diakses tanggal 1 mei
sehingga terjadi selisih sebesar Rp 2014).
3.818. Selisih tersebut dikarenakan Handoko, T. Hani. 2003. Manajemen (ed.
adanya pembulatan. 2). Yogyakarta: BPFE-
b. Dinas Kesehatan Provinsi Jawa YOGYAKARTA.
Tengah melaporkan pajaknya di Hasibuan, Malayu S.P. 2001. Manajemen
Kantor Pelayanan Pajak Pratama Dasar Pengertian dan Masalah.
Semarang Tengah I dan melakukan Jakarta: Bumi Aksara.

65
Keraf, Gorys. 2004. Komposisi. Ende Tentang Pedoman Pengelolaan
Flores: Nusa Indah. Keuangan Daerah. Jakarta.
Marzuki. 2000. Metodologi Riset. Republik Indonesia. 2007. Undang-
Yogyakarta: BPFE-UII. undang No.28 Tahun 2007
Mardiasmo. 2011. Perpajakan Edisi Tentang Ketentuan Umum dan
Revisi. Yogyakarta: Andi Yogyakarta Tata Cara Perpajakan. Jakarta.
Priantara,Diaz. 2012. Perpajakan Republik Indonesia. 2009. Undang-
Indonesia Edisi 2. Jakarta: Amitra undang No.42 Tahun 2009
Wacana Media Tentang Pajak Penghasilan.
Suandy, Erly. 2011. Perencanaan Pajak. Jakarta
Jakarta: Salemba Empat. Usman,Husaini dan Purnomo Setiadi.
Rahayu,S.K dan Ely Suhayati. 2010. 2003. Metodologi Penelitian Sosial.
Perpajakan. Yogyakarta: Graha Jakarta: Bumi Aksara
Ilmu.
Republik Indonesia. 2006. Undang-
Undang No.13 Tahun 2006

66

Anda mungkin juga menyukai