PSIKOLOGI LINGKUNGAN
PENCEMARAN LINGKUNGAN AIR, UDARA, DAN TANAH
DI PROVINSI RIAU
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT Tuhan semesta alam karena dengan
rahmat dan karunia-Nya Tugas ini dapat kami selesaikan tepat pada waktunya .
Penulisan tugas ini bertujuan untuk mendapatkan nilai tugas pada mata kuliah
Tidak lupa kami ucapkan kepada dosen pembimbing yang telah memberikan limpahan
ilmu berguna kepada kami, dan orang tua serta saudara-saudara yang telah memberikan
referensi dalam penyelesaian tugas ini dan juga kepada teman-teman yang telah memberikan
Kami menyadari bahwa dalam penulisan tugas ini masih banyak kekurangan, oleh
sebab itu kami selaku penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar
lebih maju di tugas dimasa yang akan datang dan semoga dengan selesainya tugas ini dapat
Penulis
DAFTAR ISI
[ Psikologi Lingkungan ] |pencemaran 2
Psikologi Lingkungan
BAB I
PENDAHULUAN
A. PENGERTIAN PENCEMARAN
B. PERUBAHAN LINGKUNGAN
Faktor faktor Penyebab Perubahan Lingkungan.
1. Faktor Alam. Faktor yang dapat menimbulkan kerusakan antara lain gunung meletus,
gempa bumi,angin topan, kemarau panjang, banjir, dan kebakaran hutan.
2. Faktor Manusia. Kegiatan manusia yang menyebabkan perubahan lingkungan
misalnya, membuang limbah ( limbah rumah tangga, industri, pertanian, dsb ) secara
sembarangan, menebang hutan sembarangan, dsb.
Suatu zat dapat disebut polutan apabila:
Merusak untuk sementara, tetapi bila telah bereaksi dengan zat lingkungan tidak
merusak lagi.
Merusak dalam waktu lama.
(1) CO2 - Karbon dioksida berasal dari pabrik, mesin-mesin yang menggunakan bahan
bakar fosil ( batubara, minyak bumi ), juga dari mobil, kapal, pesawat terbang, dan
pembakaran kayu. Meningkatnya kadar CO2 di udara jika tidak segera diubah menjadi
oksigen akan mengakibatkan efek rumah kaca.
(2) CO (Karbon Monoksida) - Proses pembakaran dimesin yang tidak sempurna, akan
menghasilkan gas CO. Jika mesin mobil dihidupkan di dalam garasi tertutup, orang yang ada
digarasi dapat meninggal akibat menghirup gas CO. Menghidupkan AC ketika tidur di dalam
mobil dalam keadaan tertutup juga berbahaya. Bocoran gas CO dari knalpot dapat masuk ke
dalam mobil, sehingga bisa menyebabkan kematian.
(3) CFC (Khloro Fluoro Karbon) - Gas CFC digunakan sebagai gas pengembang karena
tidak bereaksi, tidak berbau, dan tidak berasa. CFC banyak digunakan untuk mengembangkan
busa (busa kursi), untuk AC (Freon), pendingin pada lemari es, dan hairspray. CFC akan
menyebabkan lubang ozon di atmosfer.
(4) SO dan SO2 - Gas belerang oksida (SO,SO2) di udara dihasilkan oleh pembakaran fosil
(minyak, batubara). Gas tersebut dapat bereaksi dengan gas nitrogen oksida dan air hujan,
yang menyebabkan air hujan menjadi asam, yang disebut hujan asam.
Hujan asam mengakibatkan tumbuhan dan hewan-hewan tanah mati, produksi pertanian
merosot, besi dan logam mudah berkarat, bangunan-bangunan kuno, seperti candi menjadi
cepat aus dan rusak, demikian pula bangunan gedung dan jembatan.
(5) Asap Rokok - Asap rokok bisa menyebabkan batuk kronis, kanker paru-paru,
mempengaruhi janin dalam kandungan dan berbagai gangguan kesehatan lainnya.
Perokok dibedakan menjadi dua yaitu perokok aktif (mereka yang merokok) dan perokok
pasif (orang yang tidak merokok tetapi menghirup asap rokok). Perokok pasif lebih berbahaya
daripada perokok aktif. Akibat yang ditimbulkan oleh pencemaran udara, antara lain :
(1) Limbah Pertanian. Limbah pertanian dapat mengandung polutan insektisida atau pupuk
organik. Insektisida dapat mematikan biota sungai. Jika biota sungai tidak mati kemudian
dimakan hewan atau manusia, orang yang memakannya akan mati. Untuk mencegahnya,
upayakan memilih insektisida yang berspektrum sempit (khusus membunuh hewan sasaran)
serta bersifat biodegradable (dapat terurai secara biologi) dan melakukan penyemprotan
sesuai dengan aturan. Jangan membuang sisa obat ke sungai. Pupuk organik yang larut dalam
[ Psikologi Lingkungan ] |pencemaran 6
Psikologi Lingkungan
air dapat menyuburkan lingkungan air (eutrofikasi), karena air kaya nutrisi, ganggang dan
tumbuhan air tumbuh subur (blooming). Hal ini akan mengganggu ekosistem air, mematikan
ikan dan organisme dalam air, karena oksigen dan sinar matahari yang diperlukan organisme
dalam air terhalang dan tidak dapat masuk ke dalam air, sehingga kadar oksigen dan sinar
matahari berkurang.
(2) Limbah Rumah Tangga. Limbah rumah tangga berupa berbagai bahan organik (misal
sisa sayur, ikan, nasi, minyak, lemak, air buangan manusia), atau bahan anorganik misalnya
plastik, aluminium, dan botol yang hanyut terbawa arus air. Sampah yang tertimbun
menyumbat saluran air dan mengakibatkan banjir. Pencemar lain bisa berupa pencemar
biologi seperti bibit penyakit, bakteri, dan jamur. Bahan organik yang larut dalam air akan
mengalami penguraian dan pembusukan, akibatnya kadar oksigen dalam air turun drastis
sehingga biota air akan mati. Jika pencemaran bahan organik meningkat, akan ditemukan
cacing Tubifex berwarna kemerahan bergerombol. Cacing ini merupakan petunjuk biologis
(bioindikator) parahnya limbah organik dari limbah pemukiman.
(3) Limbah Industri. Limbah industri berupa polutan organik yang berbau busuk, polutan
anorganik yang berbuih dan berwarna, polutan yang mengandung asam belerang berbau
busuk, dan polutan berupa cairan panas. Kebocoran tanker minyak dapat menyebabkan
minyak menggenangi lautan sampai jarak ratusan kilometer. Tumpahan minyak mengancam
kehidupan ikan, terumbu karang, burung laut, dan organisme laut lainnya untuk
mengatasinya, genangan minyak dibatasi dengan pipa mengapung agar tidak tersebar,
kemudian ditaburi dengan zat yang dapat menguraikan minyak.
(4) Penangkapan Ikan Menggunakan racun. Sebagian penduduk dan nelayan ada yang
menggunakan tuba (racun dari tumbuhan), potas (racun kimia), atau aliran listrk untuk
menangkap ikan. Akibatnya, yang mati tidak hanya ikan tangkapan melainkan juga biota air
lainnya.
Akibat yang ditimbulkan oleh pencemaran air antara lain :
Sampah organik dan anorganik yang berasal dari limbah rumah tangga, pasar,
industri, kegiatan pertanian, peternakan, dan sebagainya.
Akibat yang ditimbulkan oleh pencemaran tanah antara lain :
1. Pencemaran kimia : CO2, logam berat (Hg, Pb, As, Cd, Cr, Ni), bahan radioaktif,
pestisida, detergen, minyak, pupuk anorganik.
2. Pencemaran biologi : mikroorganisme seperti Escherichia coli, Entamoeba coli,
Salmonella thyposa.
3. Pencemaran fisik : logam, kaleng, botol, kaca, plastik, karet.
4. Pencemaran suara : kebisingan ( menyebabkan sulit tidur, tuli, gangguan kejiwaan,
penyakit jantung, gangguan janin dalam kandungan, dan stress).
c. Pengukuran Kadar Oksigen Terlarut. Kadar oksigen terlarut dalam air yang
alami berkisar 5 7 ppm (part per million atau satu per sejuta; 1 ml oksigen
yang larut dalam 1 liter air dikatakan memiliki kadar oksigen 1 ppm).
Penurunan kadar oksigen terlarut dapat disebabkan oleh tiga hal :
zat organik. Organisme yang dapat dijadikan petunjuk pencemaran dikenal sebagai
indikator biologis.
1. Punahnya Species. Polutan berbahaya bagi biota air dan darat. Berbagai jenis hewan
mengalami keracunan, kemudian mati. Berbagai species hewan memiliki kekebalan
yang tidak sama. Ada yang peka, ada pula yang tahan. Hewan muda, larva merupakan
hewan yang peka terhadap bahan pencemar. Ada hewan yang dapat beradaptasi
sehingga kebal terhadap bahan pencemar, ada pula yang tidak. Meskipun hewan
beradaptasi, harus diketahui bahwa tingkat adaptasi hewan ada batasnya. Bila batas
tersebut terlampaui, hewan tersebut akan mati.
2. Peledakan Hama. Penggunaan insektisida dapat pula mematikan predator. Karena
predator punah, maka . serangga hama akan berkembang tanpa kendali. Penyemprotan
dengan insektisida juga dapat mengakibatkan beberapa species serangga menjadi kebal
(resisten). Untuk memberantasnya, diperlukan dosis yang lebih tinggi dari biasanya.
Akibatnya, pencemaran akan semakin meningkat.
3. Gangguan Keseimbangan Lingkungan. Punahnya species tertentu dapat mengubah pola
interaksi di dalam suatu ekosistem. Rantai makanan, jaring-jaring makanan, dan aliran
energi berubah. Akibatnya, keseimbangan lingkungan terganggu. Daur materi dan daur
biokimia terganggu.
4. Kesuburan Tanah Berkurang. Penggunaan insektisida dapat mematikan fauna tanah.
Hal ini menyebabkan kesuburan tanah menurun. Penggunaan pupuk terus-menerus
dapat mengakibatkan tanah menjadi asam. Hal ini juga dapat menurunkan kesuburan
tanah. Untuk mengatasinya, Hendaknya dilakukan pemupukan dengan pupuk kandang
atau dengan kompos, sistem penanaman berselang-seling (tumpang sari), serta rotasi
tanaman. Rotasi tanaman artinya menanam tanaman yang berbeda secara bergantian di
lahan yang sama.
5. Keracunan dan Penyakit. Orang yang mengkonsumsi sayur, ikan, dan bahan makanan
tercemar dapat mengalami keracunan. Akibat keracunan, orang dapat mengalami
kerusakan hati, ginjal, menderita kanker, kerusakan susunan saraf, menyebabkan cacat
pada keturunannya bahkan meninggal dunia.
6. Pemekatan Hayati. Bahan pencemar memasuki lingkungan melewati rantai makanan
dan jaring-jaring makanan. Bahan beracun yang dibuang ke perairan dapat meresap ke
[ Psikologi Lingkungan ] |pencemaran 11
Psikologi Lingkungan
dalam tubuh alga. Selanjutnya, alga tersebut tersebut dimakan oleh udang kecil Udang
kecil dimakan oleh ikan . Jika ikan ini ditangkap manusia kemudian dimakan, bahan
pencemar akan masuk ke dalam tubuh manusia. Proses peningkatan kadar bahan
pencemar melewati tubuh makhluk hidup dikenal sebagai pemekatan hayati (dalam
bahasa inggris dikenal sebagai biomagnification).
7. Terbentuk Lubang Ozon. Terbentuknya lubang ozon merupakan salah satu
permasalahan global. Hal ini disebabkan bahan pencemar dapat tersebar dan
menimbulkan dampak di tempat lain. Gas CFC, misalnya dari Freon dan spray, yang
membumbung tinggi dapat mencapai stratosfer. Di stratosfer terdapat lapisan gas ozon
(O3). Lapisan ozon ini merupakan pelindung (tameng) bumi dari cahaya ultraviolet.
Jika gas CFC mencapai lapisan ozon, akan terjadi reaksi antara CFC dan ozon, sehingga
lapisan ozon tersebut berlubang.
8. Efek Rumah Kaca. Permasalahan global lainnya ialah efek rumah kaca. Gas CO2 yang
dihasilkan dari proses pembakaran meningkatkan kadar CO2 di atmosfer. Akibatnya,
bumi diselimuti gas dan debu-debu pencemar. Kandungan gas CO2 semakin tinggi
karena banyak hutan ditebang, sehingga tidak dapat menyerap CO2.
1. Menempatkan daerah industri atau pabrik jauh dari daerah perumahan atau
pemukiman penduduk.
2. Pembuangan limbah industri diatur sehingga tidak mencemari lingkungan atau
ekosistem.
3. Pengawasan terhadap penggunaan jenis-jenis pestisida dan zat kimia lain yang dapat
menimbulkan pencemaran lingkungan.
4. Memperluas gerakan penghijauan.
5. Tindakan tegas terhadap pelaku pencemaran lingkungan.
6. Memberikan kesadaran terhadap masyarakat tentang arti lingkungan hidup sehingga
manusia lebih mencintai lingkungan hidupnya.
7. Membuang sampah pada tempatnya.
8. Penggunaan lahan yang ramah lingkungan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pencemaran di Riau
1) Pencemaran Tanah
Pencemaran Tanah adalah polusi dari permukaan tanah alam bumi oleh
industri, komersial, kegiatan domestik dan pertanian.
Sumber pencemaran tanah:
Cara terbaik untuk mencegah pencemaran tanah adalah membuang sampah pada
tempatnya. Berikut adalah beberapa cara lain kita dapat mengurangi polusi tanah:
Jangan menggunakan pestisida, gunakan nampan tetes untuk mengumpulkan oli
mesin, beli produk yang memiliki kemasan kecil, jangan dump oli motor di tanah,
menyimpan semua bahan kimia cair, makanlah makanan organik yang tumbuh tanpa
pestisida
2) Pencemaran Air
3. Limbah Pertanian
Limbah pertanian berasal dari pupuk buatan, pestisida, dan herbisida. Limbah
pertanian ini dapat masuk ke sungai siak darim aliran air yang mengandung pestisida
yang berasal dari perkebunan warga.
4. Limbah Pertambangan
Pencemaran minyat di sungai Siak terutama disebabkan oleh tumpahnya
minyak akibat ceceran bongkar muat atau tenggelamnya kapal KM DD Jaya Putra dan
KM Jasa Rahmad yang melakukan bongkar muat minyak solar di Sungai Siak.
1. Berkurangnya jumlah oksigen terlarut di dalam air karena sebagian besar oksigen
digunakan oleh bakteri untuk melakukan proses pembusukan sampah.
2. Sampah anorganik ke sungai, dapat berakibat menghalangi cahaya matahari sehingga
menghambat proses fotosintesis dari tumbuhan air dan alga, yang menghasilkan oksigen.
[ Psikologi Lingkungan ] |pencemaran 17
Psikologi Lingkungan
3. Deterjen sangat sukar diuraikan oleh bakteri sehingga akan tetap aktif untuk jangka waktu
yang lama di dalam air, mencemari air dan meracuni berbagai organisme air.
4. Penggunaan deterjen secara besar-besaran juga meningkatkan senyawa fosfat pada air
sungai atau danau yang merangsang pertumbuhan ganggang dan eceng gondok
(Eichhornia crassipes).
5. Pertumbuhan ganggang dan eceng gondok yang tidak terkendali menyebabkan permukaan
air danau atau sungai tertutup sehingga menghalangi masuknya cahaya matahari dan
mengakibatkan terhambatnya proses fotosintesis.
6. Tumbuhan air (eceng gondok dan ganggang) yang mati membawa akibat proses
pembusukan tumbuhan ini akan menghabiskan persediaan oksigen.
7. Material pembusukan tumbuhan air akan mengendapkan dan menyebabkan pendangkalan.
SOLUSI
1. Mempertahankan sumber-sumber air bersih yang belum tercemar. Sumber air yang
masih bersih hendaknya tetap dipertahankan kebersihannya. Jangan sampai ikut tercemar,
karena jika sudah tercemar akan sulit membersihkannya.
2. Menanam tanaman-tanaman berkayu tebal. Tanaman-tanaman yang berkayu tebal adalah
tanaman yang dapat menyerap air dengan baik. Dengan begitu, persediaan air tanah
mencukupi dan sumber air bersih dapat terjaga
3. Tidak membuang sampah ke sungai. Jika sampah yang dibuang dari satu rumah tangga
masuk ke sungai saja sudah mengotori sungai. Bagaimana halnya jika setiap rumah
tangga yang ada di Indonesia membuang sampah rumah tangga mereka ke sungai. Sungai
menjadi sangat kotor dan tercemar. Pendangkalan sungai pun terjadi yang akhirnya dapat
menyebabkan banjir. Banjir mengalirkan air tercemar ke kawasan pemukiman yang dapat
menyebabkan wabah penyakit, seperti diare, penyakit kulit, dan lain sebagainya
4. Mendaur ulang semua sampah yang bisa didaur ulang. Sampah yang bisa didaur ulang
usahakan untuk didaur ulang. Tidak membuangnya ke sungai atau got. Hal ini dilakukan
agar perairan di sekitar masyarakat tidak tercemar. Jika tercemar, biasanya menimbulkan
bau tidak sedap. Hal ini sangat menganggu masyarakat dalam menjalankan aktivitas
mereka.
5. Penyuluhan pembuangan limbah industri. Industri-industri yang mengeluarkan limbah
cair hendaknya diberi penyuluhan agar mereka melakukan pengolahan limbah sebelum
dibuang ke sungai. Ini perlu pengawasan ketat dari pemerintah karena sampai saat ini,
masih banyak Industri-industri yang membuang limbah cairnya begitu saja ke sungai.
Mereka tidak menghiraukan dampak yang akan timbul pada masyarakat yang hidup di
area tersebut .
6. Peraturan yang tegas kepada para pengusaha minyak. Peraturan tersebut dibuat agar
tidak membuat kilang minyak dekat pemukiman penduduk. Kilang-kilang minyak
hendaklah didirikan sejauh mungkin dari kawasan pemukiman, agar tidak
membahayakan masyarakat sekitar. Jika terjadi kebocoran minyak yang mencemari laut
atau sungai, maka binatang-binatang laut akan terganggu ekosistemnya.
3) Pencemaran Udara
Pencemaran udara adalah kehadiran satu atau lebih substansi fisik, kimia, atau
biologi di atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan mahkluk
hidup, mengganggu estetika dan kenyamanan, atau merusak properti atau
tercampurnya unsur-unsur berbahaya ke dalam atmosfir yang dapat mengakibatkan
terjadinya kerusakan lingkungan, gangguan pada kesehatan manusia secara umum
serta menurunkan kualitas lingkungan.
Contoh : di Jakarta antara tahun 1993-1997 terjadi peningkatan jumlah kendaraan berupa :
- Sepeda motor 207 %
- Mobil penumpang 177 %
- Mobil barang 176 %
- Bus 138 %
- Penipisan Ozon
- Pemanasan Global ( Global Warming )
- Penyakit pernapasan, misalnya : jantung, paru-paru dan tenggorokan
- Terganggunya fungsi reproduksi
- Stres dan penurunan tingkat produktivitas
- Kesehatan dan penurunan kemampuan mental anak-anak
- Penurunan tingkat kecerdasan (IQ) anak-anak.
Solusi :
Clean Air Act yang dibuat oleh pemerintah dan menambah pajak bagi industri yang
melakukan pencemaran udara.
Mengembangkan teknologi yang ramah lingkungan dan dapat diperbaharui
diantaranya Fuel Cell dan Solar Cell.
Menghemat Energi yang digunakan.
Menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal.
[ Psikologi Lingkungan ] |pencemaran 21
Psikologi Lingkungan
PENUTUP
Kesimpulan
Pencemaran Tanah adalah polusi dari permukaan tanah alam bumi oleh
industri, komersial, kegiatan domestik dan pertanian. Kimia dan nuklir tanaman,
industri pabrik, pertambangan, mengotori, konstruksi puing, kilang minyak, kotoran
manusia, minyak dan antibeku bocor dari mobil
1. Mempertahankan sumber-sumber air bersih yang belum tercemar. Sumber air yang
masih bersih hendaknya tetap dipertahankan kebersihannya. Jangan sampai ikut
tercemar, karena jika sudah tercemar akan sulit membersihkannya.
2. Menanam tanaman-tanaman berkayu tebal. Tanaman-tanaman yang berkayu tebal
adalah tanaman yang dapat menyerap air dengan baik. Dengan begitu, persediaan air
tanah mencukupi dan sumber air bersih dapat terjaga
Pencemaran udara adalah kehadiran satu atau lebih substansi fisik, kimia, atau
biologi di atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan mahkluk
hidup, mengganggu estetika dan kenyamanan, atau merusak properti atau
tercampurnya unsur-unsur berbahaya ke dalam atmosfir yang dapat mengakibatkan
Clean Air Act yang dibuat oleh pemerintah dan menambah pajak bagi industri yang
melakukan pencemaran udara.
Mengembangkan teknologi yang ramah lingkungan dan dapat diperbaharui
diantaranya Fuel Cell dan Solar Cell.
Menghemat Energi yang digunakan.
Menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal.
SARAN
Dari semua permasalahan pencemaran yang timbul baik secara sengaja maupun tidak
sengaja harus lah dilakukan dengan akal fikiran yang sehat agar terciptanya lingkungan yang
bebas dari pencemaran. Pemerintah juga sangat berperan penting dalam proses pembersihan
lingkunagn dari pencemaran, agar pemerintah lebih tegas kepada pabrik pabrik yang
menyebabkan limbah perairan.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.sarjanaku.com/2012/06/pencemaran-lingkungan-pengertian-macam.html
Syamsuri, Istamar dan kawan-kawan 2004, BIOLOGI UNTUK SMA KELAS X SEMESTER
2, Penerbit Erlangga, Jakarta.
Drs. Saktiyono, M.si, 2008, SERIBU PENA BIOLOGI JILID 1, Penerbit Erlangga, Jakarta
Sudjadi, Bagod, dan kawan-kawan, 2004, BIOLOGI SAINS DALAM KEHIDUPAN KELAS
I SMA SEMESTER KEDUA, Penerbit Yudhistira Surabaya