Oleh :
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh
pendanaan dari luar perusahaan, dan modal sendiri terhadap tingkat profitabilitas.
Dalam penelitian ini sampel yang digunakan adalah perusahaan property and real
estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) 2006-2010. Sampel yang
digunakan penelitian ini sebanyak 22 perusahaan. Sampel diambil dengan
menggunakan metode purposive sampling. Metode analisis yang digunakan
adalah model analisis regresi linear berganda yang dilakukan dengan bantuan
program komputer SPSS versi 17 for windows.
Berdasarkan hasil pengujian secara bersama-sama diperoleh hasil bahwa variabel
independen yaitu Current Liabilities (CL), Long Term Liabilities (LTL), dan
Shareholder Equity (SE), berpengaruh terhadap tingkat profitabilitas dengan
tingkat signifikansi 0,055. Secara individual CL berpengaruh terhadap tingkat
profitabilitas dengan tingkat signifikansi 0,011, LTL tidak berpengaruh terhadap
tingkat profitabilitas dengan tingkat signifikansi 0.654, serta SE berpengaruh
terhadap tingkat profitabilitas dengan tingkat signifikansi 0,02 dengan signifikansi
alpha yang telah di tetapkan yaitu sebesar 5%.
Kata Kunci : Current Liabilities, Long Term Liabilities, Shareholder Equity,
Return on Invesment.
ABSTRACT
By:
Doni Budi Saputra S.
The purpose of this study was to determine whether there is influence from
outside the company's financing, and equity capital to the level of profitability.
In this study the samples used are the property and real estate companies listed on
the Indonesia Stock Exchange (BEI) from 2006 to 2010. The samples used this
study as many as 22 companies. Samples were taken using a purposive sampling
method. The analytical method used is multiple linear regression analysis model
conducted with the help of a computer program SPSS version 17 for windows.
Based on test results jointly obtained results that the independent variables are
Current Liabilities (CL), Long Term Liabilities (LTL), and Shareholder Equity
(SE), affect the level of profitability with a significance level of 0.055. CL
individually affect the level of profitability with a significance level of 0.011, LTL
has no effect on the level of profitability with a significance level of 0654, as well
as the SE effect on the level of profitability with a significance level of 0.02 with
alpha significance that has been in charge in the amount of 5%.
Keywords: Current Liabilities, Long Term Liabilities, Shareholder Equity,
Return on Investment.
ANALISIS PENGARUH PENDANAAN DARI LUAR PERUSAHAAN DAN
MODAL SENDIRI TERHADAP TINGKAT PROFITABILITAS PADA
PERUSAHAAN PROPERTY AND REAL ESTATE YANG GO PUBLIC DI
BURSA EFEK INDONESIA
(Skripsi)
Oleh :
Nama : DONI BUDI SAPUTRA
NPM : 0541031133
Jurusan : AKUNTANSI
Pembimbing I : Agrianti Komalasari, S.E., M.Si., Akt
Pembimbing II : Ninuk D. Kesumaningrum, S.E., M.Sc., Akt
buruknya kinerja perusahaan akan berdampak terhadap nilai pasar dan juga
pengguna dana. Perolehan dana dan pemanfaatan dana dalam proses aktivitas
dana perusahaan. Dana diperoleh dari pemilik perusahaan maupun dari utang.
Dana yang di terima oleh perusahaan untuk membeli aktiva untuk memproduksi
prnjualan, untuk piutang dagang untuk mengadakan persediaan kas dan memberi
surat berharga yang sering di sebut efek atau sekuritas baik untuk kepentingan
dengan faktor fungsi keuangan yang dikelola dengan oleh pihak manajer
perusahaan.
yang go public, maka faktor produksi modal mempunyai arti yang sangat penting.
modal, modal tersebut dapat berasal dari modal sendiri dan dana dari luar
perusahaan. Modal sendiri dapat terdiri dari modal saham, cadangan, serta
jangka pendek (hutang jangka pendek) dan pinjaman jangka panjang (hutang
jangka panjang).
dengan menciptakan atau peluang baru, tetapi apabila pihak manajemen tidak
dimasa yang akan datang. Semakin proposi hutang dalam struktur modal, semakin
besar laba yang akan digunakan untuk membayar bunga dan semakin besar pula
menjelaskan bahwa aktivitas perusahaan yang selalu berkembang dengan baik dan
menanamkan modalnya.
Penelitian serupa mengenai pengaruh pendanaan dari luar perusahaan dan modal
namun terdapat perbedaan dalam sampel dan tahun periode yang diteliti sedikit,
sedangkan pada penelitian ini penulis lebih menggunakan lebih banyak, periode
laporan keuangan dan sampel yang berbeda dapat diharapkan akan menghasilkan
Berdasarkan uraian di atas, dan pentingnya pendanaan dari luar perusahaan dan
Untuk mendapatkan alur pembahasan yang baik dan terarah sehingga tujuan
penelitian dapat tercapai, maka ruang lingkup penelitian dibatasi seebagai berikut:
a. Perusahaan yang menjadi objek penelitian adalah perusahaan property and real
b. Laporan keuangan yang digunakan adalah laporan keuangan tahun 2006, 2007,
pendanaan dari pihak ketiga (hutang jangka pendek dan hutang jangka
Indonesia?
diharapkan dapat berguna sebagai acuan bagi peneliti lain yang tertarik untuk
berkaitan.
BAB II
dasarnya laporan keuangan yang disusun dan disajikan untuk semua pihak,
Keuangan No.1 Revisi 2009 dalam kerangka dasar penyusunan dan penyajian
posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang
keputusan ekonomi.
perusahaan pada suatu waktu tertentu yang terdiri dari aktiva, kewajiban, dan
ekuitas.
Laporan laba rugi menunjukkan pendapatan dan penjualan, serta berbagai biaya
dan laba yang diperoleh oleh perusahaan selama periode tertentu. Dengan
demikian maka laporan laba rugi menunjukkan laporan selama satu periode.
3. Laporan Perubahan Ekuitas
prinsip pengukuran tertentu yang dianut dan harus diungkapkan dalam laporan
keuangan.
Laporan arus kas beguna untuk meneliti kecermatan dari transaksi arus kas masa
depan yang telah dibuat sebelumnya, dan dalam menentukan hubungan antara
profitabilitas dan arus kas bersih serta dampak perubahan harga yang
diklasifikasikan menurut aktivitas operasi, dan pendanaa. Selain itu informasi arus
kas histori sering digunakan sebagai indikator dari jumlah, waktu, dan kepastian
Catatan Atas Laporan Keuangan meliputi penjelasan naratif atau rincian jumlah
yang tertera dalam neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas dan laporan
sebagai prestasi yang telah diwujudkan melalui kerja yang telah dilakukan secara
maksimal yang dituangkan dalam suatu laporan laba rugi, neraca, dan laporan
perubahan modal yang dapat digunakan sebagai alat ukur untuk mengetahui
Hanafi dan Halim dalam pradana (2007), membagi rasio keuangan menjadi lima
dan harapan yang ingin dicapai oleh pihak internal (manajemen) dengan pihak
eksternal, dalam hal ini adalah investor. Kelima analisis rasio tersebut secara
umum untuk mengetahui gambaran prospek dan resiko yang akan dihadapi
lancar, yaitu aktiva yang mudah diubah menjadi kas yang meliputi kas,
2.) Rasio aktivitas, merupakan rasio yang menunjukkan sejauh mana efisiensi
berfokus pada sisi kanan neraca. Apabila total hutang lebih besar daripada
total aset, maka perusahaan dikatakan tidak solvabel. Ada beberapa macam
rasio solvabilitas, antara lain rasio total hutang terhadap total aset, rasio
yang benar-benar akan diterima dalam bentuk deviden. Rasio ini akan
5.) Rasio pasar, merupakan rasio yang membandingkan harga pasar terhadap
nilai buku. Sudut pandang rasio ini lebih banyak dilihat berdasarkan sudut
berkepentingan terhadap rasio ini. Ada beberapa macam rasio pasar, antara
lain PER (Price Earning Ratio), dividend yield, dan pembayaran dividen
(dividend payout).
utang berisiko rendah dan terakhir ekuitas (Myers dalam Darminto dan adler,
a) Perusahaan lebih memilih untuk menggunakan sumber dana dari dalam atau
perusahaan.
pertama kali mulai dari sekuritas yang paling aman, yaitu hutang yang
hybrid seperti obligasi konversi, saham preferen, dan yang terakhir saham
biasa.
dividen yang konstan dan fluktuasi dari tingkat keuntungan, serta kesempatan
Model pecking order theory memfokuskan pada motivasi manajer korporat, bukan
luar, namun mereka enggan untuk menerbitkan saham ketika percaya saham
sebagai bad news, dan perusahaan dapat menerbitkan ekuitas hanya pada
harga discount.
kesempatan bertumbuh yang baik, karena saham tidak dapat dijual pada Fair
Price.
e) Pertimbangan biaya emisi, biaya emisi obligasi lebih murah dari biaya emisi
saham baru hal ini disebabkan karena penerbitan saham baru akan menurunkan
2.2.1 Pengertian
kemampuan suatu perusahaan untuk memperoleh laba yang merupakan hasil akhir
bersih dari serangkaiam kebijakan dan keputusan yang diambil perusahaan dalam
yang di capai
Semakin besar ROI maka semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai
dan semakin besar pula posisi tersebut dari segi penggunaan aset.
tahun sejak tanggal neraca) dengan menggunakan aktiva lancar yang dimiliki
2. Hutang wesel, adalah hutang yang disertai dengan janji tertulis (yang
4. Biaya Yang Masih harus Dibayar, adalah biaya-biaya yang sudah terjadi
5. Hutang jangka panjang yang segera jatuh tempo adalah sebagian (seluruh)
hutang jangka panjang yang sudah menjadi hutang jangka pendek, karena
Fransiska (2009), yang meneliti pengaruh pendanaan dari luar perusahaan dan
modal sendiri terhadap tingkat profitabilitas pada perusahaan food and beverage
terhadap tingkat profitabilitas. Sehingga dana yang di peroleh dari hutang jangka
Hutang jangka panjang (Long Term Liabilities) adalah kewajiban keuangan yang
jangka waktu pembayarannya (jatuh tempo) harus di lunasi dalam waktu lebih
Pinjaman obligasi adalah pinjaman uang untuk jangka waktu yang panjang,
tertentu:
Obligasi biasa adalah obligasi yang bunganya tetap dibayar oleh debitur
2. Pinjaman Hipotik
(kreditur) diberi hak hipotik terhadap suatu baarang yang tidak bergerak. Agar
supaya bila pihak tidak memenuhi kewajibannya, barang itu dapat dijual dan
Kojanah (2006), yang meneliti pengaruh pendanaan dari luar perusahaan dan
modal sendiri terhadap tingkat profitabilitas pada perusahaan food and beverage
terhadap tingkat profitabilitas. Dengan demikian dana yang di peroleh dari hutang
2.5 Modal
1. Pengertian Modal
Modal adalah merupakan hak atau bagian yang dimiliki oleh pemilik perusahaan
yang ditujukan dalam pos modal (modal saham), surplus dan laba yang ditahan.
(Munawir, 2004)
2. Modal Sendiri
Modal sendiri pada dasarnya adalah modal yang berasal dari pemilik perusahaan
dan yang tertanam didalam perusahaan untuk waktu yang tidak tertentu lamanya.
Modal sendiri dapat berasal dari dalam perusahaan (sumber intern) yaitu dalam
bentuk keuangan yang dihasilkan oleh perusahaan (sumber ekstern) yaitu dari
pemilik perusahaan. Modal yang berasal dari pemilik perusahaan, ada berbagai
macam bentuknya, menurut bentuk hukum dari perusahaan yang berbentuk
A. Modal Saham
atau badan dalam suatu perusahaan (Fakhruddin dan Hadianto, 2001). Suatu surat
B. Jenis-Jenis Saham
tersebut dilikuidasi. Saham biasa ini merupakan saham yang paling banyak
Saham ini mempunyai karakteristik gabungan antara obligasi dan saham biasa
seperti yang dikehendaki investor. Ada dua hal penyebab saham preferen
diterbitkan tanpa jatuh tempo yang tertulis di atas lembaran saham tersebut
dan membayar deviden. Perbedaan saham preferen dengan obligasi terletak
pada tiga hal yaitu klaim atas laba dan aktiva, deviden tetap selama masa
berlaku dari saham, mewakili hak tebus dan dapat ditukar dengan saham biasa.
C. Laba Ditahan
Laba ditahan adalah milik para pemegang saham yang disetorkan kembali kepada
perusahaan, maka laba yang tidak dibagi merupakan pinjaman dari pemegang
saham.
Keuntungan itu merupakan selisih antara hasil penjualan yang diperoleh selama
waktu tertentu, misalnya satu tahun, dengan seluruh biaya dan pengeluaran selama
masa yang sama. Sebelum dibagikan kepada para pemegang saham, keuntungan
sumber dana. Sisa laba tahun berjalan yang tidak dijadikan deviden ditambahkan
keuntungan, jumlah modal sendiri perusahaan akan lebih besar dari tahun
sebelumnya.
Beberapa ciri dari modal sendiri dijelaskan oleh Curt Sanding yang di kutip oleh
keselamatan perusahaan.
2. Modal yang dengan kekuasaannya dapat mempengaruhi politik
perusahaan.
3. Modal yang mempunyai hak atas laba sesudah pembayaran bunga kepada
modal asing.
5. Modal yang menjadi jaminan dan haknya adalah sesudah modal asing di
dalam likuidasi.
Fransiska (2009), yang meneliti pengaruh pendanaan dari luar perusahaan dan
modal sendiri terhadap tingkat profitabilitas pada perusahaan food and beverage
METODE PENELITIAN
masing-masing perusahaan yang termasuk dalam sampel tahun 2006 sampai 2010.
Data mengenai perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia diperoleh dari
atau pada www.idx.co.id, maupun dari sumber lain yang mendukung serta dapat
dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Populasi penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang go-publik di Bursa Efek
Indonesia. Sedangkan sampel adalah bagian atau wakil populasi yang memiliki
Sampel dalam penelitian ini dipilih berdasarkan metode purposive sampling yaitu
(ROI) bernilai positif berturut-turut dari tahun 2006 sampai tahun 2010.
Tabel 1. Perusahaan Property and Real Estate yang mempunyai ROI bernilai
positif
(hutang jangka pendek dan hutang jangka panjang) dan modal sendiri.
Total Aktiva
Variabel independen dalam penelitian ini adalah, hutang jangka pendek (Current
Liabilities), hutang jangka panjang (Long Term Liabilities) dan modal sendiri
variabel ini aktiva lancar dapat dapat membayar kewajiban lancarnya. (Harahap,
2007)
Hutang lancar
Hutang jangka pendek sebagai variabel LTL (long term liabilities), Untuk
Modal
(Harahap, 2007)
c. Modal Sendiri
Modal Sendiri sebagai variabel SE (shareholders equity), Untuk menganalisis
pengaruh modal sendiri dengan profitabilitas maka rasio yang akan mewakili
Total Aktiva
(Harahap, 2007)
Alat analisis yang digunakan adalah analisis regresi linear berganda untuk melihat
a = Konstanta
X1 = Current Liabilities
X3 = Shareholders Equity
e = Error
memenuhi asumsi klasik. Hal ini untuk menghindari terjadinya estimasi yang bias
mengingat tidak pada semua data dapat diterapkan regresi. Pengujian yang
uji Autokorelasi.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan menguji apakah dalam metode regresi, variabel terikat
dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak, (Ghozali,
2007). Model regresi yang baik adalah data yang berdistribusi normal atau
menunjukkan p-value lebih besar dari 0,05, maka data berdistribusi normal dan
sebaliknya, jika p-value lebih kecil dari 0,05, maka data tersebut berdistribusi
tidak normal.
b. Uji Multikolineraritas
Multikolonieritas terjadi jika ada hubungan linear yang sempurna atau hampir
sempurna antara beberapa atau semua variabel independen dalam model regresi.
adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik
seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel bebas, (Ghozali, 2007). Untuk
menguji adanya multikolinearitas dapat dilakukan dengan menganalisis korelasi
antar variabel dan perhitungan nilai tolerance serta variance inflation factor
(VIF). Multikolinearitas terjadi jika nilai tolerance lebih kecil dari 0,1 yang berarti
tidak ada korelasi antar variabel independen yang nilainya lebih dari 95%. Dan
nilai VIF lebih besar dari 10, apabila VIF kurang dari 10 dapat dikatakan bahwa
variabel independen yang digunakan dalam model adalah dapat dipercaya dan
objektif.
c. Uji Heteroskedastisitas
yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain
grafik scatterplot antar SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang
1) Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu
d. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam satu model regresi ada korelasi
antara kesalahan pengganggu pada periode saat ini (t) dengan kesalahan pada
periode sebelumnya (t-1). Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari
Uji autokorelasi dapat dilakukan dengan cara uji Durbin-Watson (DW test).
1. Bila nilai DW terletak antara batas atas (du) dan (4-du), maka koefisien
2. Bila nilai DW lebih rendah dari pada batas bawah (dls), maka koefisien
3. Bila nilai DW lebih dari pada (4-dl), maka koefisien autokorelasi lebih
Bila nilai DW terletak antara batas atas (du) dan batas bawah (dl) atau DW
terletak antara (4-du) dan (dl), maka hasilnya tidak dapat disimpulkan.
Gambar 3.1
Kerangka Pemikiran
Hutang Jangka
Pendek
(X1)
H1
Tingkat
Hutang Jangka Profitabilitas
Panjang
H2 (Y)
(X2)
Modal sendiri H3
(X3)
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
and Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Laporan Keuangan yang
Dalam penelitian ini penulis melakukan pemilihan sampel dari populasi yang ada.
informasi laporan keuangan yang telah diaudit per 31 Desember selama periode,
untuk mengetahui besarnya perubahan rasio keuangan perusahaan dari tahun 2006
sampai 2010. Data-data tersebut telah dihitung dengan program Microsoft Excel
sebelum dilakukan analisis dengan bantuan SPSS versi 17.0 sehingga diperoleh
Descriptive Statistics
Std.
N Minimum Maximum Mean Deviation
dependen, yaitu ROI pada sektor property and real estate memiliki rata-rata
yaitu variabel Current Liabilities (CL) memiliki rata-rata sebesar 2,3287 dengan
deviasi standar sebesar 3,08118, variabel Long Term Liabilities memiliki rata-rata
Equity memiliki rata-rata sebesar 0,4779 dengan deviasi standar sebesar 0,19008.
1. Uji Normalitas
Untuk pengujian normalitas data dilakukan dengan alat uji one-sample Kolmogorov-
Smirnov. Data dikatakan berdistribusi normal jika memiliki nilai signifikansi lebih dari
5%.
Unstandardized
Residual
N 110
Positive .128
Negative -.071
Kolmogorov-Smirnov Z 1.341
normal karena nilai signifikansi lebih besar dari 0,05. Dengan demikian data dapat
dilanjutkan dengan uji asumsi klasik lainnya. Untuk lebih jelasnya, berikut turut
Gambar 1.1
Dari grafik histogram di atas, dapat disimpulkan bahwa distribusi data mendekati
normal, karena grafik histogram menunjukkan garis diagonal yang tidak menceng
(skewnes) baik ke kiri maupun ke kanan. Berikut hasil uji normalitas dengan
Gambar 1.2
Sumber : Output SPSS
2. Uji Autokorelasi
berikut :
Model Summaryb
sebesar 2,278.
Interpretasi Hasil Autokolerasi
Nilai DW Keterangan
Pada tabel Durbin-Watson didapat nilai DW terletak antara 1,55 < 2,278< 2,56
maka koefisien autokorelasi tidak ada autokorelasi.
3. Uji Multikolinearitas
independen, atau dengan kata lain setiap variabel independen dijelaskan oleh
penelitian ini, maka akan dilihat dari nilai variance inflation factor (VIF).
Menurut Ghozali batas nilai VIF yang diperkenankan adalah maksimal sebesar 10.
Dengan demikian nilai VIF yang lebih besar dari 10 menunjukkan adanya
kolinieritas yang tinggi. Nilai VIF dapat dilihat dalam tabel dibawah ini:
Dari data tersebut dapat diketahui bahwa nilai VIF dari masing-masing variabel
independen memiliki nilai kurang dari 10, yaitu untuk variabel CL sebesar 1,286,
LTL sebesar 1,088, SE sebesar 1,384. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
4. Uji Heterokedastisitas
bahwa titik-titik yang tersebar pada scatterplot regresi tersebar secara acak baik di
atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Berikut adalah grafik scatterplot
Gambar 1.3
Sumber : Ouput SPSS
Dari grafik scatterplot terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak serta
tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini dapat
untuk konsep konvensional, dan menggunakan uji parsial untuk uji konsep value
bassed, dimana hasil signifikansi harus di bawah tingkat signifikansi alpha yang
telah ditetapkan yaitu sebesar 5%. Hasil pengujian model regresi dapat dilihat
Dari uji ANOVA (Analysis of Varians) atau uji F, menunjukkan bahwa nilai F
penyebut = 106 dan taraf signifikansi = 0,05, sehingga F hitung > F tabel,
dengan tingkat signifikansi 0,006 < 0,05 sehingga model dapat digunakan untuk
Liabilities (CL), dan Long Term Liablities (LTL), Shareholder Equity (SE), secara
menggunakan metode regresi linier berganda disajikan pada tabel di bawah ini :
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients Collinearity Statistics
Pada tabel tersebut dapat dilihat hubungan antara CL, LTL dan SE terhadap ROI
-0,279 artinya jika CL berubah misalnya sebesar 1%, maka dengan menganggap
mempunyai sensitivitas sebesar -0,008 artinya jika LTL berubah misalnya sebesar
1%, maka dengan menganggap variabel lainnya tetap, LTL akan mengalami
jika SE berubah misalnya sebesar 1%, maka dengan menganggap variabel lainnya
tetap, SE akan meningkat sebesar 5,765 . Model regresi ini mempunyai konstanta
sebesar 1,679 hal ini berarti apabila CL, LTL, dan SE mempunyai nilai 0 (nol),
Model Summaryb
Berdasarkan tabel 4.2.6 diatas, dapat dilihat nilai adjusted R2 yang diperoleh dari
pengujian regresi yang dilakukan sebesar 0,086. Hal ini menunjukkan bahwa
Hutang Jangka Pendek (CL), Hutang Jangka Panjang (LTL) dan Modal Sendiri
(SE) dan sisanya 91,4% dijelaskan oleh variabel lain diluar model penelitian ini.
penelitian yang dilakukan oleh Kojanah (2006) dan Fransiska (2009) mengenai
analisis pengaruh pendanaan dari luar perusahaan dan modal sendiri terhadap
tingkat profitabilitas pada perusahaan food and beverage. Dimana dana yang
diperoleh dari hutang jangka pendek tidak bisa menaikkan laba perusahaan, tetapi
dalam penelitian ini sesuai dengan pecking order theory (Myers dalam Darminto
dan adler, 2008) dimana pendanaan dari luar diperlukan, maka perusahaan akan
memilih pertama kali mulai dari sekuritas yang paling aman, yaitu hutang yang
paling rendah resikonya, dimana salah satunya hutang jangka pendek, karena
perusahaan yang mampu melunasi hutang jangka pendeknya, maka akan menarik
perusahaan.
0,654. Karena tingkat signifikasi menunjukkan nilai di atas 0,05 tidak terdapat
pengaruh LTL terhadap tingkat profitabilitas. Hasil penelitian ini senada yang di
pengaruh pendanaan dari luar perusahaan dan modal sendiri terhadap tingkat
profitabilitas pada perusahaan food and beverage. Dimana hutang jangka panjang
eksternal. Maka hutang jangka panjang tidak memiliki pengaruh yang signifikan
perrusahaan.
keterpurukan dan belum pulihnya dari krisis ekonomi global, dan kenaikan
Tingkat Profitabilitas.
yang dilakukan oleh Kojanah (2006 ) dan Fransiska (2009) mengenai analisis
pengaruh pendanaan dari luar perusahaan dan modal sendiri terhadap tingkat
profitabilitas pada perusahaan food and beverage . Dimana modal sendiri yang
A. KESIMPULAN
pendanaan dari luar perusahaan (hutang jangka pendek dan hutang jangka
Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dapat disimpulkan sebagai
berikut :
1. Secara Parsial, pendanaan yang berasal dari hutang jangka pendek dan
profitabilitas.
2. Secara simultan (bersama-sama) pendanaan yang berasal dari luar
perusahaan (hutang jangka pendek dan hutang jangka panjang) dan modal
profitabilitas.
B.Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini mempunyai keterbatasan-keterbatasan yang dapat dijadikan bahan
pertimbangan bagi peneliti berikutnya agar mendapatkan hasil yang lebih baik
lagi.
1. Data yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari laporan tahunan
C. Saran
keterbatasan pada penelitian ini, adapun saran-saran yang dapat diberikan melalui
hasil penelitian ini agar dapat mandapatkan hasil yang lebih baik, yaitu :
dengan harapan bias mendapatkan hasil yang lebih reliable sehingga dapat