Anda di halaman 1dari 9

Analisis PT. SAMPOERNA AGRO Tbk.

1. Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasian


Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan konsep akrual dan menggunakan
konsep biaya historis, kecuali untuk laporan arus kas, dan kecuali akun-akun tertentu yang
ditentukan basis pengukurannya seperti yang disebutkan dalam catatan atas laporan
keuangan konsolidasian yang relevan. Laporan arus kas konsolidasian yang disajikan
dengan menggunakan metode langsung, menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas
yang diklasifikasikan sebagai aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.

2. Kombinasi Bisnis
PSAK 22 menyatakan bahwa setiap Akuisisi dicatat dengan menggunakan Metode
Akuisisi (Acquisition Method) yang mensyaratkan :

1. Pengidentifikasian pihak pengakuisisi;


2. Penentuan tanggal akuisisi;
3. Pengakuan dan pengukuran 1ilut teridentifikasi yang diperoleh, liabilitas yang
diambil-alih, dan kepentingan non pengendali pihak yang diakuisisi; dan
4. Pengakuan dan pengukuran goodwill atau keuntungan dari pembelian dengan
diskon.

PT. Sampoerna Agro Tbk. Ketika melakukan akuisisi atas sebuah bisnis, Grup
mengklasifikasikan dan menentukan asset keuangan yang diperoleh dan liabilitas
keuangan yang diambil alih berdasarkan pada persyaratan kontraktual, kondisi ekonomi
dan kondisi terkait lain yang ada pada tanggal akuisisi. Pada tanggal akuisisi, goodwill
awalnya diukur pada harga perolehan yang merupakan selisih lebih nilai agregat dari
imbalan yang dialihkan dan jumlah setiap KNP atas selisih jumlah dari 1ilut teridentifikasi
yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih. Jika imbalan tersebut kurang dari nilai
wajar 1ilut neto entitas anak yang diakuisisi, selisih tersebut diakui dalam laporan laba rugi
sebagai keuntungan dari pembelian dengan diskon setelah sebelumnya manajemen
meninjau kembali identifikasi dan pengukuran nilai wajar dari 1ilut yang diperoleh dan
liabilitas yang diambil alih.
3. Transaksi Rekstrukturisasi Entitas Sepengendali ( PSAK 38 )
PSAK 38 (2012), transaksi kombinasi bisnis entitas sepengendali, berupa pengalihan bisnis
yang dilakukan dalam rangka reorganisasi entitas-entitas yang berada dalam suatu
kelompok usaha yang sama, bukan merupakan perubahan kepemilikan dalam arti substansi
ekonomi, sehingga transaksi tersebut tidak dapat menimbulkan laba atau rugi bagi
kelompok usaha secara keseluruhan ataupun bagi entitas individual dalam kelompok usaha
tersebut.

4. Transaksi dengan pihak-pihak berelasi PSAK No. 7 (Revisi 2010).


Grup mempunyai transaksi dengan pihakpihak berelasi, dengan definisi yang diuraikan
pada revisi PSAK No. 7 (Revisi 2010). Kecuali diungkapkan khusus sebagai pihakpihak
berelasi, maka pihak-pihak lain yang disebutkan dalam catatan atas laporan keuangan
konsolidasian merupakan pihak ketiga.
5. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN

Kas

Kas terdiri dari kas dan bank. Untuk kepentingan laporan arus kas konsolidasian, kas
terdiri dari kas dan bank sebagaimana didefinisikan di atas.
Biaya dibayar dimuka
Biaya dibayar dimuka diamortisasi dan dibebankan pada operasi selama masa manfaatnya.
Persediaan
Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan atau nilai
realisasi neto. Biaya perolehan ditentukan dengan menggunakan metode rata-rata
tertimbang. Nilai realisasi neto persediaan adalah estimasi harga jual dalam kegiatan usaha
biasa dikurangi estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang diperlukan untuk
membuat penjualan. Grup menetapkan penyisihan untuk keusangan dan/atau penurunan
nilai Persediaan berdasarkan hasil penelaahan berkala atas kondisi fisik dan nilai realisasi
neto persediaan
Instrumen Keuangan
- Pengakuan dan pengukuran awal
Aset keuangan dalam ruang lingkup PSAK No. 55 diklasifikasikan sebagai
salah satu dari 3ilut keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau
rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh
tempo, atau 3ilut keuangan tersedia untuk dijual. Grup menetapkan
klasifikasi asset keuangan pada saat pengakuan awal dan, jika
diperbolehkan dan sesuai, akan melakukan evaluasi kembali pada setiap
akhir tahun keuangan. Aset keuangan utama Grup meliputi kas, piutang
usaha pihak ketiga, piutang lain-lain pihak berelasi, piutang lain-lain
pihak ketiga, dan 3ilut tidak lancer lainnya.
- Liabilitas keuangan utama Grup meliputi utang bank jangka pendek, utang
usaha pihak ketiga, beban akrual, utang lain-lain pihak berelasi, utang
lain-lain pihak ketiga, liabilitas imbalan kerja jangka pendek, utang bank
jangka panjang jatuh tempo dalam satu tahun, dan utang bank jangka
panjang setelah dikurangi bagian jatuh tempo dalam satu tahun.
- Utang dan pinjaman jangka panjang yang dikenakan bunga
Setelah pengakuan awal, utang dan pinjaman jangka panjang yang
dikenakan bunga diukur dengan biaya yang diamortisasi dengan
menggunakan metode SBE. Pada tanggal pelaporan, biaya bunga yang
masih harus dibayar dicatat secara terpisah dari pokok pinjaman terkait
dalam bagian liabilitas 3iluti. Keuntungan dan kerugian diakui pada laba
atau rugi ketika liabilitas dihentikan pengakuannya serta melalui proses
amortisasi SBE
- Instrumen keuangan derivative
PSAK No. 55 mensyaratkan seluruh kondisi berikut harus dipenuhi agar
hubungan lindung nilai dapat memenuhi kualifikasi akuntansi lindung nilai:
(i) pada saat dimulainya lindung nilai terdapat penetapan dan
pendokumentasian formal atas hubungan lindung nilai dan tujuan
manajemen risiko Grupserta strategi pelaksanaan lindung nilai; (ii) lindung
nilai diharapkan akan sangat efektif dalam rangka saling hapus atas
perubahan nilai wajar atau perubahan arus kas yang dapat diatribusikan
pada risiko yang dilindungi nilai; (iii) untuk lindung nilai atas arus kas,
suatu prakiraan transaksi yang merupakan subyek dari suatu lindung nilai
harus bersifat kemungkinan besar terjadi dan terdapat eksposur perubahan
arus kas yang dapat mempengaruhi laporan laba rugi; (iv) efektivitas
lindung nilai dapat diukur secara andal; dan (v) lindung nilai dinilai secara
berkesinambungan dan ditentukan bahwa efektivitasnya sangat tinggi
sepanjang periode pelaporan keuangan selama lindung nilai tersebut
ditetapkan.

5. Tanaman perkebunan dan hutan tanaman industry


- Tanaman belum menghasilkan dan tanaman menghasilkan
Tanaman belum menghasilkan dinyatakan sebesar biaya perolehan yang
meliputi akumulasi biaya yang berhubungan dengan pengembangan
perkebunan kelapa sawit dan karet milik Grup (perkebunan Inti) seperti
biaya persiapan lahan, penanaman bibit, pemupukan, pemeliharaan, dan
alokasi biaya tidak langsung lainnya sampai dengan saat tanaman yang
bersangkutan dinyatakan menghasilkan dan dapat dipanen. Biaya-biaya
tersebut juga termasuk kapitalisasi biaya pinjaman dan biaya-biaya lainnya
yang terjadi sehubungan dengan pendanaan pengembangan tanaman belum
menghasilkan.
- Hutan tanaman industry
Biaya dan beban yang terjadi untuk kegiatan pengembangan hutan tanaman
industry (HTI), yang meliputi biaya perencanaan, penanaman,
pemeliharaan, pembinaan, dan pengamanan HTI untuk setiap areal
penanaman (lokasi) sampai dengan adanya pohon \ siap panen,
dikapitalisasi dan disajikan dalam laporan posisi keuangan konsilidasian
sebagai Hutan Tanaman Industri dalam Pengembangan, kecuali beban
umum dan administrasi.
- Bibitan
Bibitan dicatat pada harga perolehan, terdiri dari kapitalisasi biaya-biaya
untuk persiapan pembibitan, pembelian kecambah dan pemeliharaan, dan
disajikan sebagai akun Bibitan pada laporan posisi keuangan
konsolidasian
- Asset Tetap ( PSAK 16 )
Aset tetap pada awalnya diakui sebesar biaya perolehan, yang terdiri atas
harga perolehan dan biaya-biaya tambahan yang dapat diatribusikan
langsung untuk membawa asset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan agar
5ilut siap digunakan. Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak
memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laba atau rugi pada saat
terjadinya. Beban pemugaran dan penambahan dalam jumlah besar
dikapitalisasi kepada jumlah tercatat 5ilut terkait bila besar kemungkinan
bagi Grup manfaat ekonomi masa depan menjadi lebih
besar dari standar kinerja awal yang ditetapkan sebelumnya dan disusutkan
sepanjang sisa masa manfaat 5ilut terkait. Penyusutan 5ilut dimulai pada
saat asset tersebut siap untuk digunakan dan dihitung dengan menggunakan
metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis. Sesuai
dengan ketentuan transisi ISAK 25, 5ilutive Tanah, biaya pengurusan
legal 5ilutive tanah dalam bentuk Hak Guna Usaha (HGU), Hak Guna
Bangunan (HGB), dan Hak Pakai (HP) ketika tanah diperoleh pertama
kali diakui sebagai bagian dari biaya perolehan tanah pada akun Aset
Tetap dan tidak diamortisasi. Sementara biaya pengurusan atas
perpanjangan atau pembaruan legal 5ilutive tanah dalam bentuk HGU,
HGB, dan HP diakui sebagai bagian dari akun Beban Ditangguhkan pada
laporan posisi keuangan konsolidasian dan diamortisasi sepanjang mana
yang lebih pendek antara umur 5ilut hak dan umur ekonomi tanah.

- Sewa ( PSAK 30 SEWA )


Grup mengklasifikasikan sewa berdasarkan sejauh mana risiko dan manfaat
yang terkait dengan kepemilikan 5ilut sewaan berada pada lessor atau
lessee, dan pada substansi transaksi daripada bentuk kontraknya, pada
tanggal pengakuan awal
- Uang muka perkebunan plasma
Uang muka perkebunan plasma merupakan biaya-biaya yang dikeluarkan
untuk pengembangan perkebunan plasma yang untuk sementara dibiayai
sendiri oleh Grup sementara menunggu pendanaan dari bank terealisasi.
- Aset tak berwujud ( ISAK 14 ASET TAK BERWUJUD )
Biaya-biaya yang timbul sehubungan dengan biaya perolehan sistem
perangkat lunak yang mempunyai masa manfaat lebih dari satu (1) tahun,
ditangguhkan dan diamortisasi dengan metode garis lurus selama masa
manfaatnya, yaitu 4 tahun.
- Biaya pinjaman
Biaya pinjaman yang dapat diatribusikan langsung dengan perolehan,
pembangunan, atau pembuatan 6ilut kualifikasian dikapitalisasi sebagai
bagian biaya perolehan 6ilut. Disamping itu, biaya pinjaman lainnya diakui
sebagai beban pada saat terjadi. Biaya pinjaman terdiri dari biaya bunga dan
biaya lain yang ditanggung Grup sehubungan dengan peminjaman dana.
- Perpajakan
Beban pajak penghasilan merupakan jumlah dari pajak penghasilan badan
yang terutang saat ini dan pajak tangguhan.
Aset dan liabilitas pajak kini untuk periode berjalan diukur sebesar jumlah
yang diharapkan dapat direstitusi dari atau dibayarkan kepada otoritas
perpajakan. Tarif pajak dan peraturan pajak yang digunakan untuk
menghitung jumlah tersebut adalah yang telah berlaku atau secara
6ilutive66e telah berlaku pada tanggal pelaporan.
Pajak tangguhan diakui dengan menggunakan metode liabilitas atas
perbedaan temporer pada tanggal pelaporan antara dasar pengenaan pajak
dari 6ilut dan liabilitas dan jumlah tercatatnya untuk tujuan pelaporan
keuangan pada tanggal pelaporan.
- Provisi
Provisi diakui jika Grup memiliki kewajiban kini (baik bersifat 7ilut
maupun bersifat konstruktif) yang akibat peristiwa masa lalu, besar
kemungkinannya penyelesaian kewajiban tersebut mengakibatkan arus
keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi dan estimasi yang
andal mengenai jumlah kewajiban tersebut dapat dibuat.
- Imbalan Kerja Karyawan ( PSAK 24 )
Grup mengakui kewajiban imbalan kerja sesuai dengan Undang-undang
Ketenagakerjaan No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003. Undang-undang ini
mewajibkan Grup untuk mengakui imbalan kerja yang diberikan melalui
program atau perjanjian formal dan informal, di bawah peraturan
perundang-undangan atau peraturan 7ilutive, yang mencakup imbalan pasca
kerja, imbalan kerja jangka pendek dan panjang lainnya, pesangon
pemutusan kontrak kerja dan imbalan kompensasi berbasis ekuitas.
Perhitungan estimasi kewajiban untuk imbalan kerja karyawan berdasarkan
Undang-undang ditentukan dengan menggunakan metode 7ilutive7
Projected Unit Credit.
- Pengakuan Pendapatan dan Beban
Pendapatan diakui bila besar kemungkinan manfaat ekonomi akan
diperoleh oleh Grup dan jumlahnya dapat diukur secara handal. Pendapatan
diukur pada nilai wajar pembayaran yang diterima, tidak termasuk diskon,
rabat, dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN).
Pendapatan dari penjualan yang timbul dari pengiriman fisik produk-produk
Grup diakui bila risiko dan manfaat yang signifikan telah dipindahkan
kepada pembeli, bersamaan waktunya dengan pengiriman dan
penerimaannya.
Beban diakui pada saat terjadinya (asas akrual).
- Laba Per Saham ( PSAK 56 )
Perusahaan tidak mempunyai saham biasa yang bersifat 7ilutive pada
tanggal-tanggal 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013. Oleh karenanya,
laba per saham dilusian tidak dihitung dan disajikan pada laporan laba rugi
komprehensif konsolidasian.
PROFIL PERUSAHAAN

Sampoerna Agro Tbk didirikan 07 Juni 1993 dengan nama PT Selapan


Jaya dan mulai beroperasi secara komersial pada bulan Nopember
1998. Kantor pusat Sampoerna Agro berlokasi di Jalan Basuki Rahmat
No. 788, Palembang 30127, Sumatera Selatan dan kantor
korespondensi beralamat di Sampoerna Strategic Square, Menara
Utara, Lt. 28, Jl. Jend. Sudirman Kav. 45, Jakarta 12930 Indonesia.

Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan


SGRO adalah bergerak di bidang usaha perkebunan kelapa sawit dan
karet, pabrik minyak kelapa sawit, pabrik minyak inti sawit, produksi benih kelapa sawit,
pemanfaatan hasil hutan bukan kayu (sagu dan memproduksi tepung sagu dengan merek Prima
Starch) dan lainnya, yang berlokasi di Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah
dan Riau. Di samping mengelola perkebunannya sendiri, Sampoerna Agro dan anak usaha tertentu
juga mengembangkan perkebunan Plasma dan membina kerjasama dengan petani Plasma.
Ujian Tengah Semester ( UTS )
Analisis Laporan Keuangan
Analisis Catatan Atas Laporan Keuangan PT. Sampoerna Agro Tbk.

Disusun oleh:
Febriani Clara Surya 145020301111075
KELAS CD

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2017

Anda mungkin juga menyukai