Anda di halaman 1dari 6

Hipotalamus

Hormon pelepas gonadotropin (GnRH)


GnRH adalah hormon stimulator bagi sekresi hormon FSH dan LH, yang merupakan
hormon yang diproduksi oleh hipotalamus diotak. GNRH akan merangsang pelepasan FSH
(folikl stimulating hormone) di hipofisis. Bila kadar estrogen tinggi, maka estrogen akan
memberikan umpanbalik ke hipotalamus sehingga kadar GNRH akan menjadi rendah, begitupun
sebaliknya.

Growth hormone (GH)


Growth hormone(GH) atau hormon pertumbuhan berperan dalam mengendalikan
pertumbuhan tulang, otot dan organ serta memengaruhi kecepatan pertumbuhan tubuh dengan
memberikan stimulasi kepada hati untuk mensekresi hormon somatomedin, sebuah hormon
perkembangan yang memberikan stimulasi lebih lanjut terhadap sel untuk berkembang biak.
Kortikotropin Hipotalamus-Releasing Hormone (CRH)
Kortikotropin adalah hormon stimulator hormon dari golongan kortikosteroid, dengan
panjang 39 AA dan waktu paruh sekitar 10 menit. CRH merupakan hormon polipeptida dan
neurotransmiter dengan rantai peptida sepanjang 39AA hasil irisan dari prohormon sepanjang
191 AA yang disekresi oleh nukleus paraventrikular pada kelenjar hipotalamus saat tubuh
mengalami stres.
Hormon ini merangsang kelenjar hipofisis dan mengeluarkan hormon adrenokortikotropik
(ACTH). Saat mencapai kortikotrop pada kelenjar hipofisis, CRH teraktivasi oleh hormon VP
yang disekresi oleh sel parvoselular pada nukleus para ventrikular dan supraoptik pada
hipotalamus, dan menstimulasi produk si dan sekresic AMP dan ACTH. CRH juga diproduksi
oleh plasenta sebagai hormon parakrin yang berperan dalam sistem fetus. Sintesis dan
penyerapan CRH juga terdapat pada sel darah putih. Pada tingkat intraselular, CRH menginduksi
lintasan enzim fosfatidil inositol-3 kinase ACTH disintesis dari irisan pre-pro-opiomelanokortin,
sebuah polipeptida yang terdiri dari 267 asam amino. Fragmen irisan yang terjadi antara lain
ACTH, ACTH, -lipotropin, -lipotropin, MSH, -endorfin dan peptida opioid. POMC, ACTH
dan -lipotropin disekresi oleh kortikotrop yang terletak pada adenohipofisis dari
kelenjar hipofisis setelah distimulasi oleh CRH yang disekresi oleh hipotalamus.
Hipofisis

Hipofisis Anterior
Bagian hipofisis anterior (depan) menghasilkan hormon-hormon sebagai berikut
1) FSH (folikel stimulating hormone), berfungsi merangsang pematangan folikel de Graaf tempat
sel telur berada.
2) LH (lutenizing hormone), yaitu hormon yang berperan dalam pematangan sel gonad pada
wanita.
3) ACTH (adrenocorticotropic hormone), yaitu hormon yang berperan merangsang kelenjar
adrenal untuk mengeluarkan hormon tertentu.
4) TSH (tyroid stimulating hormone), merangsang kelenjar tiroid mengeluarkan hormon tiroksin.
5) Prolaktin, hormon ini mengaktivasi air susu pada ibu yang sedang menyusui.
6) GH (growth hormone), merangsang pertumbuhan tulang dan bagian tubuh lainnya dan berperan
membantu penyerapan nutrisi tubuh.
7) Endorfin, merupakan hormon yang berfungsi sebagai penghilang rasa sakit. Beberapa narkotika
menghasilkan efek yang sama dengan endorfin.

Hipofisis posterior
Bagian hipofisis (belakang) ini menghasilkan hormon-hormon sebagai berikut (Gambar
9.18b).
1) ADH (antidiuretic hormone), mengontrol keseimbangan cairan tubuh melalui mekanisme
pengeluaran urine.
2) Oxytocin, merupakan hormon yang berperan dalam kontraksi otot rahim pada saat seorang
wanita melahirkan.

Tiroid dan paratiroid

Tiroid
1) Tiroksin. Hormon ini mengontrol kecepatan metabolisme tubuh untuk menghasilkan energi.
Meningkatnya jumlah hormon tiroksin di dalam darah meningkatkan kecepatan reaksi kimia
dalam tubuh. Fungsi penting hormon tiroksin lainnya adalah berperan dalam proses
pertumbuhan dan perkembangan tubuh serta menjadi faktor penting dalam proses perkembangan
otak pada anak. Hormon tiroksin akan aktif jika mendapat perintah dari TSH yang berada di
hipofisis. Kerja hormon tiroksin banyak dipengaruhi oleh kadar iodin di dalam darah
2) Kalsitonin. Kalsitonin berfungsi mengatur keseimbangan kadar kalsium di dalam darah sehingga
mencegah kalsium keluar dari tulang.

Paratiroid
Kelenjar paratiroid berada di bagian belakang kelenjar tiroid. Terdapat empat buah
kelenjar paratiroid, 2 di sebelah kanan dan 2 di sebelah kiri.
Kelenjar paratiroid menghasilkan hormon paratiroid atau parathormon (PTH).
Parathormon merupakan hormon yang bersama dengan kalsitonin mengatur kadar kalsium
tubuh.

Pancreas
Pankreas merupakan kelenjar yang berfungsi sebagai kelenjar eksokrin maupun endokrin.
Sebagai kelenjar eksokrin, pankreas menghasilkan enzim yang berperan dalam proses
pencernaan makanan. Sementara itu, sebagai kelenjar endokrin, pankreas menghasilkan hormon.
Hormon tersebut diproduksi di bagian pulau Langerhans. Di dalam pulau-pulau Langerhans
terdapat sel beta yang menyekresikan insulin dan sel alfa yang menyekresikan glukagon.
a) Insulin
Insulin mengatur kadar gula dalam darah dengan cara menyimpan kelebihan glukosa
tubuh menjadi glikogen di dalam hati. Insulin berfungsi juga mengatur metabolisme lemak.
b) Glukagon
Bersama dengan insulin, glukagon mengatur kadar gula dalam darah dengan cara
merombak glikogen menjadi glukosa. Jika kita berpuasa atau beraktivitas berat tanpa didahului
oleh asupan nutrisi, glukagon akan memecah glikogen menjadi glukosa sebagai sumber energi.
Selain itu, glukagon juga dapat memecah lemak menjadi asam lemak yang siap digunakan dalam
pembentukan energi.

Korteks.
Pada kortek adrenal dihasilkan tiga macam hormon, yaitu glucocorticoid, mineralocorticoid, dan
Gonadocorticoid.
1) Glucocorticoid. Glucocorticoid berfungsi sama dengan glukagon sehingga berpengaruh dalam
pengaturan kadar glukosa tubuh. Kerjanya dipengaruhi oleh sekresi ACTH di hipofisis anterior.
Hormon glucocorticoid bekerja pada saat tubuh dalam kondisi stres.
2) Mineralocorticoid. Hormon ini mengatur kadar garam dalam darah dengan cara pengaturan
ekskresi urine dan keringat.
3) Gonadocarticoid. Hormon ini merupkan hormon sex, terdiri atas androge, entrogen, dan
progesteron. Jumlah hormon yang dihasilkan jauh lebih sedikit dibandingkan dengan hormon sex
yang dihasilkan oleh testis dan ovarium. Androgen dan estrogen berperan dalam pembentukan
ciri kelamin sekunder pria dan wanita.

estis dan ovarium


Testis dan ovarium merupakan sumber utama hormon seks. Pada pria, testis
menghasilkan hormon testosteron. Hormon tersebut berpengaruh dalam kematangan seksual
pada pria termasuk ciri sekunder dan pematangan sel sperma.
Ovarium akan menghasilkan dua hormon yang penting, yaitu estrogen dan progesteron.
Hormon tersebut bekerja sama mengatur ciri seks sekunder dan mengatur masa reproduksi
(menstruasi) dan masa kehamilan.

Anda mungkin juga menyukai