Hipofisis Anterior
Bagian hipofisis anterior (depan) menghasilkan hormon-hormon sebagai berikut
1) FSH (folikel stimulating hormone), berfungsi merangsang pematangan folikel de Graaf tempat
sel telur berada.
2) LH (lutenizing hormone), yaitu hormon yang berperan dalam pematangan sel gonad pada
wanita.
3) ACTH (adrenocorticotropic hormone), yaitu hormon yang berperan merangsang kelenjar
adrenal untuk mengeluarkan hormon tertentu.
4) TSH (tyroid stimulating hormone), merangsang kelenjar tiroid mengeluarkan hormon tiroksin.
5) Prolaktin, hormon ini mengaktivasi air susu pada ibu yang sedang menyusui.
6) GH (growth hormone), merangsang pertumbuhan tulang dan bagian tubuh lainnya dan berperan
membantu penyerapan nutrisi tubuh.
7) Endorfin, merupakan hormon yang berfungsi sebagai penghilang rasa sakit. Beberapa narkotika
menghasilkan efek yang sama dengan endorfin.
Hipofisis posterior
Bagian hipofisis (belakang) ini menghasilkan hormon-hormon sebagai berikut (Gambar
9.18b).
1) ADH (antidiuretic hormone), mengontrol keseimbangan cairan tubuh melalui mekanisme
pengeluaran urine.
2) Oxytocin, merupakan hormon yang berperan dalam kontraksi otot rahim pada saat seorang
wanita melahirkan.
Tiroid
1) Tiroksin. Hormon ini mengontrol kecepatan metabolisme tubuh untuk menghasilkan energi.
Meningkatnya jumlah hormon tiroksin di dalam darah meningkatkan kecepatan reaksi kimia
dalam tubuh. Fungsi penting hormon tiroksin lainnya adalah berperan dalam proses
pertumbuhan dan perkembangan tubuh serta menjadi faktor penting dalam proses perkembangan
otak pada anak. Hormon tiroksin akan aktif jika mendapat perintah dari TSH yang berada di
hipofisis. Kerja hormon tiroksin banyak dipengaruhi oleh kadar iodin di dalam darah
2) Kalsitonin. Kalsitonin berfungsi mengatur keseimbangan kadar kalsium di dalam darah sehingga
mencegah kalsium keluar dari tulang.
Paratiroid
Kelenjar paratiroid berada di bagian belakang kelenjar tiroid. Terdapat empat buah
kelenjar paratiroid, 2 di sebelah kanan dan 2 di sebelah kiri.
Kelenjar paratiroid menghasilkan hormon paratiroid atau parathormon (PTH).
Parathormon merupakan hormon yang bersama dengan kalsitonin mengatur kadar kalsium
tubuh.
Pancreas
Pankreas merupakan kelenjar yang berfungsi sebagai kelenjar eksokrin maupun endokrin.
Sebagai kelenjar eksokrin, pankreas menghasilkan enzim yang berperan dalam proses
pencernaan makanan. Sementara itu, sebagai kelenjar endokrin, pankreas menghasilkan hormon.
Hormon tersebut diproduksi di bagian pulau Langerhans. Di dalam pulau-pulau Langerhans
terdapat sel beta yang menyekresikan insulin dan sel alfa yang menyekresikan glukagon.
a) Insulin
Insulin mengatur kadar gula dalam darah dengan cara menyimpan kelebihan glukosa
tubuh menjadi glikogen di dalam hati. Insulin berfungsi juga mengatur metabolisme lemak.
b) Glukagon
Bersama dengan insulin, glukagon mengatur kadar gula dalam darah dengan cara
merombak glikogen menjadi glukosa. Jika kita berpuasa atau beraktivitas berat tanpa didahului
oleh asupan nutrisi, glukagon akan memecah glikogen menjadi glukosa sebagai sumber energi.
Selain itu, glukagon juga dapat memecah lemak menjadi asam lemak yang siap digunakan dalam
pembentukan energi.
Korteks.
Pada kortek adrenal dihasilkan tiga macam hormon, yaitu glucocorticoid, mineralocorticoid, dan
Gonadocorticoid.
1) Glucocorticoid. Glucocorticoid berfungsi sama dengan glukagon sehingga berpengaruh dalam
pengaturan kadar glukosa tubuh. Kerjanya dipengaruhi oleh sekresi ACTH di hipofisis anterior.
Hormon glucocorticoid bekerja pada saat tubuh dalam kondisi stres.
2) Mineralocorticoid. Hormon ini mengatur kadar garam dalam darah dengan cara pengaturan
ekskresi urine dan keringat.
3) Gonadocarticoid. Hormon ini merupkan hormon sex, terdiri atas androge, entrogen, dan
progesteron. Jumlah hormon yang dihasilkan jauh lebih sedikit dibandingkan dengan hormon sex
yang dihasilkan oleh testis dan ovarium. Androgen dan estrogen berperan dalam pembentukan
ciri kelamin sekunder pria dan wanita.