1.

Obyek wisata TNS merupakan salah satu upaya pengembangan ekowisata di

Kalimantan Tengah. Potensi obyek wisata TNS yang telah dikaji oleh Dorektorat
Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam, Kementrian Kehutanan
diantaranya adalah (1) wisata air, yaitu aktivitas memancing dan berperahu, (2)
pengamatan pola tanam sekaligus pemanenan jelutung, (3) pengamatan orang utan,
(4) wisata petualang. Namun, masalah utama yang dihadapi dalam pengembangan
ekowisata di TNS adalah: kurangnya infrastruktur dan aksesibilitas, serta pembinaan
masyarakat terhadap pentingnya ekowisata dari Pemerintah dan Pemerintah Daerah
(Pemda). Menurut saudara, bagaimanakah solusi yang dapat dilakukan untuk
menyelesaikan masalah pengembangan ekowisata di TNS tersebut?

2. Pengelolaan ekowisata berbasis komunitas di Kampung Cipta Gelar memiliki atraksi

wisata alam dan budaya yang beragam dan unik, seperti: panorama alam pegunungan,
area persawahan, flora dan fauna langka. Selain itu, pola kehidupan masyarakat masih
kuat memegang tradisi leluhur, misal upacara adat seren taun, tradisi bercocok tanam,
membangun rumah, bentuk arsitektur rumah, karajinan tangan (cinderamata),
pembuatan gula aren yang menjadi produk wisata. Namun pada tahap
pelaksanaannya, ekowisata berbasis komunitas di Kampung Cipta Gela belum dapat
dijalankan secara maksimal. Program pemberdayaan masyarakat yang dilaksanakan
belum dilakukan secara intensif dan maksimal terutama dalam pengelolaan ekowisata
yang berbasis masyarakat sehingga belum banyak memberikan manfaat ekonomi
secara nyata bagi masyarakat. Bagaimana upaya yang dapat dilakukan agar
pengelolaan ekowisata ini memberikan manfaat kepada masyarakat khususnya dalam
aspek ekonominya?

3. Kelurahan Tugurejo terletak di wilayah pesisir Semarang bagian barat dengan

mayoritas masyarakatnya bermatapencaharian sebagai petambak. Dengan abrasi yang
terjadi pada pesisir Laut Jawa maka secara langsung masyarakat mengalami dampak
negatif. Kondisi lingkungan akibat pembangunan belasan industri di sekitar wilayah
kelurahan tersebut telah memperburuk keadaan karena keluaran limbah industri yang
berupa limbah kimia juga telah memperparah kerusakan tambak, melalui aliran sungai
disekitarnya. Padahal sungai dan pantai di Dusun tersebut memiliki pemandangan
yang bagus. Akibat tambak rusak, pendapatan warga pun menurun. Bagaimanakah
solusi yang tepat untuk menanggulangi permasalahan tersebut?

4. Sejak tahun 1992 kawasan Tahura Ngurah Rai oleh MIC dibuka sebagai kawasan
ekowisata yang menawarkan program: Mangrove education tour & Tracking,
Program Bird Watching, Program Fishing, Program Mangrove Tree Plantation or
Adoption, Program Canoeing, Program Boating. Namun perkembangannya masih
belum memenuhi keinginan pengelola dilihat dari jumlah kunjungan, fasilitas yang
masih perlu dibenahi dan kondisi kawasan Tahura terutama kebersihan masih jauh
dari harapan. Bagaimanakah rekomendasi saudara guna perbaikan ekowisata tersebut?
5.