Anda di halaman 1dari 22

1

MAKALAH FISIOLOGI

(STRUKTUR DAN FUNGSI DASAR SISTEM INTEGUMEN)

DISUSUN OLEH:

Kelompok 2

1. AMALIA ULFAH S
2. FITRAYANA
3. LISA ANGRAYNI
4. NURUL ANNISA
5. RIQA MAHADIKA PUTRI
6. UMMATUL KHAERAH

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN MAKASSAR
JURUSAN FISIOTERAPI
2015/2016

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Seluruh tubuh manusia bagian terluar terbungkus oleh suatu sistem


yang disebut sebagai sistem integumen. Sistem integumen adalah sistem
organ yang paling luas.Sistem ini terdiri atas kulit dan aksesorisnya,
termasuk kuku, rambut, kelenjar (keringat dan sebaseous), dan reseptor
saraf khusus (untuk stimuli perubahan internal atau lingkungan eksternal).

Selain kulit, ada pula rambut dan kuku yang termasuk kedalam sistem
integumen. Rambut adalah organ seperti benang yang tumbuh di kulit
terutama. Rambut muncul dari epidermis (kulit luar), walaupun berasal
dari folikel rambut yang berada jauh di bawah dermis. Serta pada kuku
tumbuh dari sel mirip gel lembut yang mati, mengeras, dan kemudian
terbentuk saat mulai tumbuh dari ujung jari. Kulit ari pada pangkal kuku
berfungsi melindungi dari kotoran. Fungsi utama kuku adalah melindungi
ujung jari yang lembut dan penuh urat saraf, serta mempertinggi daya
sentuh. Secara kimia, kuku sama dengan rambut yang antara lain terbentuk
dari keratin protein yang kaya akan sulfur.

B. Tujuan

Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memberikan pengetahuan


kepada mahasiswa mengenai fisiologi dari sistem integumen dan untuk
menyelesaikan tugas mata kuliah fisiologi.

C. Manfaat
1. Mahasiswa mengetahui pengertian dari struktur sistem Integumen
2. Mahasiswa dapat mengetahiu bagian-bagian dari sistem Integumen
3. Mahasiswa mampu mengetahui penjelasan kulit yang berkaitan dengan
struktur, derivat, dan rambut
4. Dan mampu memahami fungsi sistem integumen

3
BAB II

SISTEM INTEGUMEN

A. STRUKTUR SISTEM INTEGUMEN

Seluruh tubuh manusia bagian terluar terbungkus oleh suatu sistem


yang disebut sebagai sistem integumen.Sistem integumen adalah sistem
organ yang paling luas. Sistem ini terdiri atas kulit dan aksesorisnya,
termasuk kuku, rambut, kelenjar (keringat dan sebaseous), dan reseptor
saraf khusus (untuk stimuli perubahan internal atau lingkungan eksternal).
Berikut ini adalah bagian-bagian dari sistem integumen :

1. EPIDERMIS

Epidermis sering kita sebut sebagai kuit luar. Epidermis merupakan lapisan
teratas pada kulit manusia dan memiliki tebal yang berbeda-beda : 400-600
m untuk kulit tebal (kulit pada telapak tangan dan kaki) dan 75-150 m
untuk kulit tipis (kulit selain telapak tangan dan kaki, memiliki rambut).
Selain sel-sel epitel, epidermis juga tersusun atas lapisan:

1) Melanosit, yaitu sel yang menghasilkan melanin melalui proses


melanogenesis.
Melanosit (sel pigmen) terdapat di bagian dasar epidermis.Melanosit
menyintesis dan mengeluarkan melanin sebagai respons terhadap

4
rangsangan hormon hipofisis anterior, hormon perangsang
melanosit (melanocyte stimulating hormone, MSH). Melanosit
merupakan sel-sel khusus epidermis yang terutama terlibat dalam
produksi pigmen melanin yang mewarnai kulit dan rambut.Semakin
banyak melanin, semakin gelap warnanya. Sebagian besar orang
yang berkulit gelap dan bagian-bagian kulit yang berwarna gelap
pada orang yang berkulit cerah (misal puting susu) mengandung
pigmen ini dalam jumlah yang lebih banyak. Warna kulit yang
normal bergantung pada ras dan bervariasi dari merah muda yang
cerah hingga cokelat. Penyakit sistemik juga akan memengaruhi
warna kulit . Sebagai contoh, kulit akan tampak kebiruan bila terjadi
inflamasi atau demam. Melanin diyakini dapat menyerap cahaya
ultraviolet dan demikian akan melindungi seseorang terhadap efek
pancaran cahaya ultraviolet dalam sinar matahari yang berbahaya.
2) Sel Langerhans
Sel Langerhans yaitu sel yang merupakan makrofag turunan
sumsum tulang, yang merangsang sel Limfosit T, mengikat,
mengolah, dan merepresentasikan antigen kepada sel Limfosit T.
Dengan demikian, sel Langerhans berperan penting dalam
imunologi kulit.Sel-sel imun yang disebut sel Langerhans terdapat
di seluruh epidermis. Sel Langerhans mengenali partikel asing atau
mikroorganisme yang masuk ke kulit dan membangkitkan suatu
serangan imun.Sel Langerhans mungkin bertanggungjawab
mengenal dan menyingkirkan sel-sel kulit displastik dan neoplastik.
Sel Langerhans secara fisik berhubungan dengan saraf-sarah
simpatis , yang mengisyaratkan adanya hubungan antara sistem saraf
dan kemampuan kulit melawan infeksi atau mencegah kanker kulit.
Stres dapat memengaruhi fungsi sel Langerhans dengan
meningkatkan rangsang simpatis.Radiasi ultraviolet dapat merusak
sel Langerhans, mengurangi kemampuannya mencegah kanker.
.
3) Sel Merkel, yaitu sel yang berfungsi sebagai mekanoreseptor
sensoris dan berhubungan fungsi dengan sistem neuroendokrin
difus.
4) Keratinosit, yang secara bersusun dari lapisan paling luar hingga
paling dalam sebagai berikut:
a. Stratum Korneum, terdiri atas 15-20 lapis sel gepeng, tanpa
inti dengan sitoplasma yang dipenuhi keratin. Lapisan ini
merupakan lapisan terluar dimana eleidin berubah menjadi
keratin yang tersusun tidak teratur sedangkan serabut elastis
dan retikulernya lebih sedikit sel-sel saling melekat erat.

5
b. Stratum Lucidum, tidak jelas terlihat dan bila terlihat berupa
lapisan tipis yang homogen, terang jernih, inti dan batas sel tak
terlihat. Stratum lucidum terdiri dari protein eleidin.
c. Stratum Granulosum, terdiri atas 2-4 lapis sel poligonal
gepeng yang sitoplasmanya berisikan granul keratohialin.
Pada membran sel terdapat granula lamela yang mengeluarkan
materi perekat antar sel, yang bekerja sebagai penyaring
selektif terhadap masuknya materi asing, serta menyediakan
efek pelindung pada kulit.
d. Stratum Spinosum,tersusun dari beberapa lapis sel di atas
stratum basale. Sel pada lapisan ini berbentuk polihedris
dengan inti bulat/lonjong. Pada sajian mikroskop tampak
mempunyai tonjolan sehingga tampak seperti duri yang
disebut spina dan terlihat saling berhubungan dan di dalamnya
terdapat fibril sebagai intercellular bridge.Sel-sel spinosum
saling terikat dengan filamen; filamen ini memiliki fungsi
untuk mempertahankan kohesivitas (kerekatan) antar sel dan
melawan efek abrasi. Dengan demikian, sel-sel spinosum ini
banyak terdapat di daerah yang berpotensi mengalami gesekan
seperti telapak kaki.
e. Stratum Basal/Germinativum, merupakan lapisan paling
bawah pada epidermis, tersusun dari selapis sel-sel pigmen
basal , berbentuk silindris dan dalam sitoplasmanya terdapat
melanin. Pada lapisan basile ini terdapat sel-sel mitosis.

2. DERMIS

6
Dermis atau cutan (cutaneus), yaitu lapisan kulit di bawah
epidermis.Penyusun utama dari dermis adalah kolagen.Membentuk bagian
terbesar kulit dengan memberikan kekuatan dan struktur pada kulit,
memiliki ketebalan yang bervariasi bergantung pada daerah tubuh dan
mencapai maksimum 4 mm di daerah punggung.
Dermis terdiri atas dua lapisan dengan batas yang tidak nyata, yaitu stratum
papilare dan stratum reticular.
1) Stratum papilare, yang merupakan bagian utama dari papila dermis,
terdiri atas jaringan ikat longgar. Pada stratum ini didapati fibroblast,
sel mast, makrofag, dan leukosit yang keluar dari pembuluh
(ekstravasasi). Lapisan papila dermis berada langsung di bawah
epidermis tersusun terutama dari sel-sel fibroblas yang dapat
menghasilkan salah satu bentuk kolagen, yaitu suatu komponen dari
jaringan ikat. Dermis juga tersusun dari pembuluh darah dan limfe,
serabut saraf , kelenjar keringat dan sebasea, serta akar rambut.
Suatu bahan mirip gel, asam hialuronat, disekresikan oleh sel-sel
jaringan ikat. Bahan ini mengelilingi protein dan menyebabkan kulit
menjadi elastis dan memiliki turgor (tegangan). Pada seluruh dermis
dijumpai pembuluh darah, saraf sensorik dan simpatis, pembuluh
limfe, folikel rambut, serta kelenjar keringat dan palit.
2) Stratum retikulare, yang lebih tebal dari stratum papilare dan
tersusun atas jaringan ikat padat tak teratur (terutama kolagen tipe
I).

3. RAMBUT DAN KULIT

Kulit manusia mempunyai ketebalan yang bervariasi, muIai dari 0,5


mm sampai 5 mm, dengan luas permukaan sekitar 2 m dan berat sekitar 4
kg. Kulit dalam bahasa Latin dinamakan cutis dan di bagian bawahnya

7
terdapat lapisan bemama subcutis.Jika kulit dicubit dan diangkat, kulit itu
terasa longgar terhadap lapisan subcutis di bawahnya. Lapisan subcutis ini
sering menjadi tempat untuk suntikan obat tertentu.Lapisan kulit sendiri
terdiri dari dermis di sebelah dalam dan lapisan epidermis di sebelah luar.
Dokter ahli penyakit kulit disebut dermatolog.Lapisan paling luar
dibentuk oleh zat tanduk (keratin) pada lapisan cornium yang dibentuk oleh
sel kulit yang sudah tua.Pada orang tertentu bagian kulit ini memberi
gambaran seperti sisik tipis. Lapisan ini akan terlepas pada saat digosok
waktu mandi dan lapisan di bawahnya akan mengisi lapisan yang lepas.
Lapisan paling dalam dari epidermis dinamakan lapisan basal atau stratum
germinativum.Disini ditemukan sel-sel yang membelah diri dan membentuk
sel kulit baru yang selanjutnya bergeser ke lapisan lebih atas sehingga suatu
saat menjadi lapisan cornium.Pigmen melanin yang memberi wama pada
kulit terdapat di lapisan ini.Untuk mencapai lapisan paling atas, sel-sel ini
membutuhkan waktu sekitar 5-6 minggu. Dengan demikian, setiap 4-5
minggu manusia sebenamya mengalami pergantian kulit.ltuberarti juga
bahwa obat jamur yang dimakan, yang akan melekat pada lapisan basal barn
akan membunuh semua jamur setelah sekitar 5 minggu, sesudah lapisan itu
menjadi lapisan corneum. Berikut adalah penjelasan tentang kulit berkaitan
dengan struktur, derivat, dan rambut:

1) Kulit Tebal dan Kulit Tipis

Kulit tebal, distribusinya terutama pada telapak tangan, dan pada


umumnya daerah ini tidak berambut.Lapisan epidermisnya sangat
tebal tebal, terutama stratum korneum. Kulit tebal, apabila dilihat
dengan kaca pembesar tampak lekukan dan penonjolan dengan pola
khas membentuk cap jari/sidik jari yang akan menetap seumur hidup
dan dapat untuk menentukan identitas seseorang.

Kulit tipis, distribusinya pada lapisan tubuh yang dibungkus kulit


kecuali kulit telapak.Kulit tipis pada umumnya berambut dan
epidermisnya tipis. Kulit paling tipis terdapat pada kelopak mata yang
ketebalannya kurang dari 0.5 mm dan kulit paling tebal terletak pada
punggung dan bahu yang ketebalannya lebih dari 5 mm. Pada bagian
extensor lebih tebal daripada fleksor. Kulit ini mempunyai kelompok
sudorifera, folikel rambut dan kelenjar sebasea.Penonjolan dan
lekukan tidak seperti pada kulit tebal. Lapisan epidermis dari kulit
tipis lebih tipis dibanding kulit tebal, dengan stratum basale yang sama
tebalnya dengan kulit tebal, stratum spinosum lebih tipis, lapisan

8
granulosum tidak jelas membentuk lapisan kontinyu, terdiri dari
selapis sel-sel dan granula keratohialin, stratum lusidum tidak ada dan
stratum korneum relatif tipis. Lapisan dermis pada kulit tipis tidak
mengikuti permukaan kulit, relatif datar dan stratum papillare yang
teratur.Serabut elastis pada dermis di stratum papilare membentuk
anyaman sangat halus dibawah epitel dan pada stratum retikulare
kasar dan tidak teratur di antara sel kolagen di sekitar folikel rambut
dan kelenjar sudorifera.Jumlah serabut elastis tidak begitu banyak tapi
lebih berperan dalam menentukan elastisitas kulit.

2) Derivat-Derivat Kulit

Derivat kulit atau disebut Skin Appendages/adnexa kulit


merupakan struktur tambahan kulit.Derivat kulit berasal dari
epidermis, terdiri dari kelenjar sudorifera, kelompok sebasea, rambut
dan folikel rambut serta kuku.Nama lainnya appendages kulit /
adneksa kulit / struktur tambahan kulit.

Menurut cara pengeluaran hasil sekresinya kelenjar kulit dibagi


dalam kelenjar merokrin, apokrin, holokrin. Kelenjar keringat tipe
merokrin didapatkan pada hampir seluruh permukaan kulit terutama
pada telapak tangan dan kaki.Kelenjar keringat tipe apokrin
didapatkan pada aksila dan areola mamma dan kelenjar tipe holokrin
pada ternak.

3) Kelenjar Sudorifera

Kelenjar sudorifera merupakan kelenjar tubulus sederhana


berselubung-selubung yang terletak pada bagian dalam
dermis.Kelenjar sudorifera ini terutama terdapat pada kulit tebal
(telapak tangan kurang lebih 3000/mm), terdiri dari bagian
sekretorikdan bagian exretorik.

Bagian sekretorik merupakan bagian yang letaknya langsung


dibawah dermis dalam jaringan subkutan, bentuk bergulung-gulung
dan berkelok-kelok terdiri atas sel-sel kollumner selapis, susunan tak
teratur.Disini inti relatif kecil, sitoplasma berisi pigmen dan vakuola,
lumen lebih besar dibanding tebal dinding.Pada kelenjar kecil epitel
langsung menempel pada membrana basalis, sedangkan pada kelenjar
yang besar di luar epitel ada mioepitel kemudian menempel membrana
basalis.Sel mioepitel berbentuk fusiform seperti sel otot berasal dari

9
ektoderm berjalan spiral / longitudinal.Sel ini dapat berkontraksi
untuk pengeluaran keringat.

Bagian exkretorik berperan dalam mengalirkan keringat. Tubulus


berjalan agak spiral pada dermis kemudian melalui ujung
interpapillary pegs menuju ke epidermis. Dindingnya, pada dermis
terdiri dari 2 lapis sel kuboid yang tercat lebih gelap, sedangkan pada
epidermis terdiri dari sel-sel epidermis yang tersusun
konsentris.Lumen exkretorik lebih kecil dari lumen
sekretorik.Kelenjar keringat tidak di dapatkan pada dasar kuku,
preputium penis dan glans penis.

4) Kelenjar Sebasea (lemak)

Kelenjar sebasea terdapat pada seluruh permukaan tubuh, kecuali


telapak tangan dan kaki.Kelenjar sebasea ini hampir selalu
berhubungan dengan folikel rambut kecuali pada papila mama, labila
minora, bibir, sudut mulut dan kelenjar meiboom. Pada kulit hidung
lebih banyak kelenjar sebasea dari folikel rambut. Bentuknya alveoler
sederhana atau bercabang, tipe holokrin. Sel-selnya terdiri dari
beberapa lapis sel diatas membrana basalis dan diluarnya diliputi
jaringan ikat halus.

Sekresi dari kelenjar ini disebut sebum yang pembentukannya


diawali dari proliferasi sel-sel basal, pendorongan sel-sel hasil
poliferasi kearah lumen, akumulasi tetesan-tetesan lemak dalam
sitoplasma, sehingga sel-sel membesar, nekrosis sel-sel yang jauh dari
basal : inti piknotik atau hilang. Beberapa sel mengandung
keratohialin.Kearah bagian leher kelenjar (saluran keluarnya), sel-sel
kelenjar hancur, membentuk sekret sebum.Sebum terdiri dari lemak,
butir-butir keratohialin, keratin dan sisa-sisa sel. Fungsi sebum untuk
meminyaki rambut dan permukaan kulit. Untuk setiap lembar rambut
terdapat sebuah kelenjar sebasea yang sekretnya akan melumasi
rambut dan membuat rambut menjadi lunak, serta lentur. Kelenjar
sebasea banyak terdapat di wajah, dada, dan punggung. Testosteron
meningkatkan ukuran kelenjar sebasea dan pembentukan sebum.
Kadar testosteron meningkat pada pria dan wanita selama pubertas.

5) Rambut dan folikel rambut

Rambut terdiri dari :

1. Batang : diatas permukaan kulit

10
2. Akar : bagian rambut di dalam kulit

Folikel rambut : merupakan jaringan yang meliputi akar rambut

Pertumbuhan rambut dimulai pada bulan ke 3 masa janin. Mula-


mula epidermis mengalami invasi ke dermis. Pertumbuhan rambut
pertama kali terjadi pada daerah : alis, dagu, bibir atas selanjutnya
diikuti bagian lain yang akan di tutup kulit tipis. Invasi epidermis
ini akan menjadi folikel rambut yang nantinya akan tumbuh
menjadi rambut.

Pada bulan ke 5 sampai ke 6 janin mempunyai rambut yang


sangat halus yang disebut Lanugo. Sebelum lahir Lanugo rontok,
kecuali pada daerah : alis, kelopak mata dan kulit kepala. Beberapa
bulan setelah lahir, rambut-rambut ini rontok, diganti yang lebih
kasar yang disebut vellus. Pada masa puber : tumbuh rambut di
sekitas axila dan pubes. Pada pria juga tumbuh kumis, jenggot, dan
lain-lain.

Rambut kasar terdapat pada : kepala, alis dan tumbuh pada masa
puber, disebut sebagai Terminal Hairs.

6) Keratin Rambut

Ada 2 macam keratin rambut, yaitu :

1. Keratin Lunak : terdapat pada seluruh permukaan kulit,


terutama kulit tebal, yaitu pada bagian Medula rambut. Secara
Histologis : terlihat perubahan sel-sel epidermis : mula-mula
sitoplasma mengandung keratohialin berubah menjadi sel-sel
jernih (Str. Lusidum), dan selanjutnya sel-sel mengalami
keratinisasi kemudian desquamasi.

2. Keratin keras : terdapat pada kuku, kutikula dan kortex rambut.


Pembentukannya tidak melalui butir-butir keratohialin, Str.
Lusidum, tetapi perubahannya terjadi perlahan-lahan dari sel-sel
epidermis yang tetap hidup, menjadi keratin. Keratin keras
bersifat keras, tidak mengalami desquamasi dan lebih banyak
mengandung sulfur.

3. Struktur Rambut

Rambut terdiri dari : medula yang terdiri dari keratin lunak dan
kortex serta kutikula yang terdiri dari keratin keras.

11
Medula : Merupakan bagian tengah rambut, terdiri dari sel-
sel yang mengalami keratinisasi. Sel-selnya terpisah
satu sama lain, dan antara sel-sel kadang-kadang
terdapat udara / cairan. Bagian ini tak terdapat pada
rambut tipis / halus.

Kortex : Merupakan bagian terbesar dari rambut, terdiri dari


sel-sel berbentuk runcing, yang mengalami
keratinisasi dan banyak mengandung pigmen.

Kutikula : Merupakan membran tipis, terdiri dari sel-sel


pipih/gepeng yang mengalami keratinisasi,
transparan. Secara mikroskopis tersusun seperti
genting, terdiri dari 1-3 lapis sel-sel yang sebagian
mengalami keratinisasi.

4. Struktur Folikel Rambut

Folikel rambut terdiri dari kompnen dermis dan epidermis.


Pada dasarnya folikel rambut bagian dermis terlihat menonjol,
disebut papila yang terdiri dari : jaringan ikat, pembuluh darah
dan sel-sel saraf.

Bagian luar papila diliputi sel-sel epitel yang disebut


germinal matri, dan ujung folikel rambut tampak membesar.Sel-
sel germinal matrik (puncak papila) berproliferasi membentuk
rambut yang dapat tumbuh terus.

5. Bagian sentral Germinal Matrik (puncak papila) membentuk


bagian medula rambut dan kortex.

6. Bagian perifer membentuk selubung akar rambut :

1. Selubung akar dalam


2. Selubung akar luar
3. Selubung jaringan ikat
4. Musculus erector pili

Selubung akar dalam hanya pada bagian bawah folikel


terdiri dari 3 lapisan:

1. Kutikula, merupakan lapisan dalam, dekat kutikula dari


kortek rambut dan terdiri dari sel-sel pipih.

12
2. Lapisan Husley, merupakan lapisan tengah.

3. Lapisan Henle, yaitu lapisan luar, terdiri dari 1 lapis sel


yang seluruhnya mengalami keratinisasi.

Sel-sel selubung akar dalam mempunyai keratohialin yang


bersifat asidofil dan disebut granula trichohyalin, yang
dengan H.E. tampak kemerahan.

Selubung akar luar terletak pada dasar folikel, lanjutan dari


Germinal Matrix, hanya terdiri dari 1 lapis sel-sel sesuai
stratum basale epidermis.Lebih ke atas, sel-sel terdiri dari
beberapa lapis, sesuai lapisan epidermis.

Selubung Jaringan Ikat merupakan dermis yang langsung


berhubungan / menyelubungi folikel rambut.Dipisahkan dari
selubung akar luar oleh membran basales.

Musculus Erector Pili merupakan otot polos yang melekat


pada pertengahan selubung jaringan ikat, ujung lainnya
berakhir pada stratum papillare dermis, dengan arah miring
ke atas. Kontraksi otot ini menyebabkan : rambut berdiri
tegak, kulit melekuk, dan sekret kelenjar sebasea keluar.
Inervasinya berasal dari serabut saraf simpatis.

7. Warna rambut

Warna rambut tergantung kualitas dan kuantitas pigmen


korteks.Bila sedikit / kurang tampak putih.Campuran rambut
putih dan berpigmen, tampak abu-abu (uban).Rambut coklat atau
hitam disebabkan oleh adanya melanin.Melanosit terdapat pada
matrix folikel rambut, yang dapat mengalami mitosis. Melanosit
kemudian akan terdorong ke atas.

8. Vaskularisasi Kulit

Aliran darah untuk kulit berasal dari subkutan tepat di bawah


dermis.Arteri membentuk anyaman yang disebut retecutaneum
yaitu anyaman pembuluh darah di jaringan subkutan, tepat di
bawah dermis.Cabang-cabang berjalan ke superficial dan ke
dalam.Fungsi vaskularisasi yang ke dalam ini adalah untuk
memelihara jaringan lemak dan folikel rambut.

13
Cabang yang menembus stratum reticulare, memberi cabang
ke : folikel rambut, kelenjar keringat dan kelenjar sebasea.

Pada perbatasan Str. Reticullare Str. Papilare membentuk


anyaman ke 2 yang disebut Rete Sub Papillare berupa pembuluh
darah yang lebih kecil. Arteriole-arteriole dari retesubpapillare
berjalan ke arah epidermis dan berubah menjadi anyaman kapiler
(capilary beds). Pembuluh kapiler ini terdapat pada tepat di
bawah epidermis, sekitar matrik folikel rambut, papila folikel
rambut, sekitar kelenjar keringat dan sebasea.Selain itu di bagian
superfisial di stratum retikulare terdapat anyaman pembuluh
darah yang disebut pleksus papilaris.

Pada keadaan temperatur udara lebih rendah dari tubuh maka


kapiler venulae di stratum papilare dan subpapilare menyempit
sehingga temperatur tubuh tidak banyak yang hilang.Bila udara
panas kelenjar keringat aktif memproduksi keringat kapiler dan
venulae dilatasi penguapan keringat.

4. HIPODERMIS ATAU SUBKUTAN

Jaringan Subkutan atau hipodermis merupakan lapisan kulit yang


paling dalam. Lapisan ini terutama berupa jaringan adiposa yang
memberikan bantalan antara lapisan kulit dan struktur internal seperti otot
dan tulang.Banyak mengandung pembuluh darah, pembuluh limfe dan
syaraf juga terdapat gulungan kelenjar keringat dan dasar dari folikel
rambut. Jaringan ini memungkinkan mobilitas kulit, perubahan kontur
tubuh dan penyekatan panas tubuh (Holbrook,1991). Lemak atau gajih akan

14
bertumpuk dan tersebar menurut jenis kelamin seseorang, dan secara parsial
menyebabkan perbedaan bentuk tubuh laki-laki dengan perempuan. Makan
yang berlebihan akan meningkatkan penimbunan lemak di bawah kulit.
Jaringan subkutan dan jumlah lemak yang tertimbun merupakan faktor
penting dalam pengaturan suhu tubuh.Tidak seperti epidermis dan dermis,
batas dermis dengan lapisan ini tidak jelas.
Pada bagian yang banyak bergerak jaringan hipodermis kurang,
pada bagian yan melapisi otot atau tulang mengandung anyaman serabut
yang kuat.Pada area tertentu yng berfungsi sebagai bantalan (payudara dan
tumit) terdapat lapisan sel-sel lemak yang tipis.Distribusi lemak pada
lapisan ini banyak berperan dalam pembentukan bentuk tubuh terutama
pada wanita.

5. KUKU
Kuku tumbuh dari sel mirip gel lembut yang mati, mengeras, dan
kemudian terbentuk saat mulai tumbuh dari ujung jari. Kulit ari pada
pangkal kuku berfungsi melindungi dari kotoran. Fungsi utama kuku adalah
melindungi ujung jari yang lembut dan penuh urat saraf, serta mempertinggi
daya sentuh. Secara kimia, kuku sama dengan rambut yang antara lain
terbentuk dari keratin protein yang kaya akan sulfur.

Pada kulit di bawah kuku terdapat banyak pembuluh kapiler yang


memiliki suplai darah kuat sehingga menimbulkan warna kemerah-
merahan. Seperti tulang dan gigi, kuku merupakan bagian terkeras dari
tubuh karena kandungan airnya sangat sedikit. Pertumbuhan kuku jari
tangan dalam satu minggu rata-rata 0,5 1,5 mm, empat kali lebih cepat
dari pertumbuhan kuku jari kaki. Pertumbuhan kuku juga dipengaruhi oleh
panas tubuh.
Nutrisi yang baik sangat penting bagi pertumbuhan kuku. Sebaliknya,
kalau kekurangan gizi atau menderita anoreksia nervosa, pertumbuhan kuku
sangat lamban dan rapuh.

Bagian kuku terdiri dari:

1. Matriks kukumerupakan pembentuk jaringan kuku yang baru.


2. Dinding kuku (nail wall) merupakan lipatan-lipatan kulit yang
menutupi bagian pinggir dan atas.
3. Dasar kuku (nail bed) merupakan bagian kulit yang ditutupi kuku.
4. Alur kuku (nail grove) merupakan celah antar dinding dan dasar kuku.
5. Akar kuku (nail root) merupakan bagian proksimal kuku.

15
6. Lempeng kuku (nail plate) merupakan bagian tengah kuku yang
dikelilingi dinding kuku.
7. Lunula merupakan bagian lempeng kuku yang berwarna putih didekat
akar kuku berbentuk bulan sabit, sering tertutup oleh kulit.
8. Eponikium (kutikula) merupakan dinding kuku bagian proksima, kulit
arinya menutupi bagian permukaan lempeng kuku.
9. Hiponikium merupakan dasar kuku, kulit ari dibawah kuku yang
bebas (free edge) menebal.

B. FUNGSI SISTEM INTEGUMEN

Kulit memiliki banyak fungsi, yang berguna dalam menjaga


homeostasis tubuh. Fungsi-fungsi tersebut dapat dibedakan menjadi fungsi
proteksi, absorpsi, ekskresi, persepsi, pengaturan suhu tubuh
(termoregulasi), dan pembentukan vitamin D.

1. Fungsi proteksi
Kulit menyediakan proteksi terhadap tubuh dalam berbagai cara
sebagai yaitu berikut:

Keratin melindungi kulit dari mikroba, abrasi (gesekan), panas, dan


zat kimia. Keratin merupakan struktur yang keras, kaku, dan
tersusun rapi dan erat seperti batu bata di permukaan kulit.
Lipid yang dilepaskan mencegah evaporasi air dari permukaan kulit
dan dehidrasi; selain itu juga mencegah masuknya air dari
lingkungan luar tubuh melalui kulit.
Sebum yang berminyak dari kelenjar sebasea mencegah kulit dan
rambut dari kekeringan serta mengandung zat bakterisid yang
berfungsi membunuh bakteri di permukaan kulit. Adanya sebum ini,
bersamaan dengan ekskresi keringat, akan menghasilkan mantel
asam dengan kadar pH 5-6.5 yang mampu menghambat
pertumbuhan mikroba.
Pigmen melanin melindungi dari efek dari sinar UV yang berbahaya.
Pada stratum basal, sel-sel melanosit melepaskan pigmen melanin
ke sel-sel di sekitarnya. Pigmen ini bertugas melindungi materi
genetik dari sinar matahari, sehingga materi genetik dapat tersimpan
dengan baik. Apabila terjadi gangguan pada proteksi oleh melanin,
maka dapat timbul keganasan.
Selain itu ada sel-sel yang berperan sebagai sel imun yang protektif.
Yang pertama adalah sel Langerhans, yang merepresentasikan

16
antigen terhadap mikroba. Kemudian ada sel fagosit yang bertugas
memfagositosis mikroba yang masuk melewati keratin dan sel
Langerhans.

2. Fungsi absorpsi.
Kulit tidak bisa menyerap air, tapi bisa menyerap material larut-lipid
seperti vitamin A, D, E, dan K, obat-obatan tertentu, oksigen dan karbon
dioksida. Permeabilitas kulit terhadap oksigen, karbondioksida dan uap
air memungkinkan kulit ikut mengambil bagian pada fungsi respirasi.
Selain itu beberapa material toksik dapat diserap seperti aseton, CCl4, dan
merkuri. Beberapa obat juga dirancang untuk larut lemak, seperti
kortison, sehingga mampu berpenetrasi ke kulit dan melepaskan
antihistamin di tempat peradangan. Kemampuan absorpsi kulit
dipengaruhi oleh tebal tipisnya kulit, hidrasi, kelembaban, metabolisme
dan jenis vehikulum. Penyerapan dapat berlangsung melalui celah antarsel
atau melalui muara saluran kelenjar; tetapi lebih banyak yang melalui sel-
sel epidermis daripada yang melalui muara kelenjar.

3. Fungsi keringat
Kulit juga berfungsi dalam ekskresi dengan perantaraan dua
kelenjar eksokrinnya, yaitu kelenjar sebasea dan kelenjar keringat:
Kelenjar sebasea
Kelenjar sebasea merupakan kelenjar yang melekat pada folikel
rambut dan melepaskan lipid yang dikenal sebagai sebum menuju
lumen. Sebum dikeluarkan ketika muskulus arektor pili
berkontraksi menekan kelenjar sebasea sehingga sebum
dikeluarkan ke folikel rambut lalu ke permukaan kulit. Sebum
tersebut merupakan campuran dari trigliserida, kolesterol, protein,
dan elektrolig. Sebum berfungsi menghambat pertumbuhan bakteri,
melumasi dan memproteksi keratin.
Kelenjar keringat
Walaupun stratum korneum kedap air, namun sekitar 400 mL air
dapat keluar dengan cara menguap melalui kelenjar keringat tiap
hari. Seorang yang bekerja dalam ruangan mengekskresikan 200
mL keringat tambahan, dan bagi orang yang aktif jumlahnya lebih
banyak lagi. Selain mengeluarkan air dan panas, keringat juga
merupakan sarana untuk mengekskresikan garam, karbondioksida,
dan dua molekul organik hasil pemecahan protein yaitu amoniak
dan urea. Terdapat dua jenis kelenjar keringat, yaitu kelenjar
keringat apokrin dan kelenjar keringat merokrin.

17
Kelenjar keringat apokrin terdapat di daerah aksila, payudara
dan pubis, serta aktif pada usia pubertas dan menghasilkan sekret
yang kental dan bau yang khas. Kelenjar keringat apokrin
bekerja ketika ada sinyal dari sistem saraf dan hormon sehingga
sel-sel mioepitel yang ada di sekeliling kelenjar berkontraksi dan
menekan kelenjar keringat apokrin. Akibatnya kelenjar keringat
apokrin melepaskan sekretnya ke folikel rambut lalu ke
permukaan luar.
Kelenjar keringat merokrin (ekrin) terdapat di daerah telapak
tangan dan kaki. Sekretnya mengandung air, elektrolit, nutrien
organik, dan sampah metabolisme. Kadar pH-nya berkisar 4.0
6.8. Fungsi dari kelenjar keringat merokrin adalah mengatur
temperatur permukaan, mengekskresikan air dan elektrolit serta
melindungi dari agen asing dengan cara mempersulit perlekatan
agen asing dan menghasilkan dermicidin, sebuah peptida kecil
dengan sifat antibiotik.

4. Fungsi persepsi
Kulit mengandung ujung-ujung saraf sensorik di dermis dan
subkutis. Terhadap rangsangan panas diperankan oleh badan-badan
Ruffini di dermis dan subkutis. Terhadap dingin diperankan oleh badan-
badan Krause yang terletak di dermis, badan taktil Meissner terletak di
papila dermis berperan terhadap rabaan, demikian pula badan Merkel
Ranvier yang terletak di epidermis. Sedangkan terhadap tekanan
diperankan oleh badan Paccini di epidermis. Saraf-saraf sensorik tersebut
lebih banyak jumlahnya di daerah yang erotik.

5. Fungsi pengaturan suhu tubuh (termoregulasi)


Kulit berkontribusi terhadap pengaturan suhu tubuh (termoregulasi)
melalui dua cara: pengeluaran keringat dan menyesuaikan aliran darah di
pembuluh kapiler. Pada saat suhu tinggi, tubuh akan mengeluarkan
keringat dalam jumlah banyak serta memperlebar pembuluh darah
(vasodilatasi) sehingga panas akan terbawa keluar dari tubuh. Sebaliknya,
pada saat suhu rendah, tubuh akan mengeluarkan lebih sedikit keringat
dan mempersempit pembuluh darah (vasokonstriksi) sehingga
mengurangi pengeluaran panas oleh tubuh.

6. Fungsi pembentukan vitamin D


Sintesis vitamin D dilakukan dengan mengaktivasi prekursor 7
dihidroksi kolesterol dengan bantuan sinar ultraviolet. Enzim di hati dan
ginjal lalu memodifikasi prekursor dan menghasilkan calcitriol, bentuk

18
vitamin D yang aktif. Calcitriol adalah hormon yang berperan dalam
mengabsorpsi kalsium makanan dari traktus gastrointestinal ke dalam
pembuluh darah. Walaupun tubuh mampu memproduksi vitamin D
sendiri, namun belum memenuhi kebutuhan tubuh secara keseluruhan
sehingga pemberian vitamin D sistemik masih tetap diperlukan. Pada
manusia kulit dapat pula mengekspresikan emosi karena adanya
pembuluh darah, kelenjar keringat, dan otot-otot di bawah kulit.

Fungsi Struktrur kulit

1). Fungsi Epidermis

1. Sebagai perlindungan tubuh dari bakteri dari luar

2. Mampu membentuk sel-sel baru

3. Menggantikan sel-sel yang sudah mati

4. Sintesa vitamin D dan sitoksin

5. Pembelahan dan mobilitas sel

6. Pigmentasi (melanosit)

7. Pengenalan alergen (sel Langerhans)

2). Fungsi Dermis

1. Sebagai struktur penunjang

2. Mechanical strenght

3. Suplai nutrisi

4. Respon terhadap proses peradanagan atau inflamasi

19
3). Fungsi Hipodermis

1. Melekat ke struktu dasar


2. Isolasi panas
3. Cadangan kalori
4. Kontrol benuk tubuh dan penahan terhadap benturan mekanik
(mechanical shock absorber)

20
BAB III

PENUTUP
A. KESIMPULAN

Sistem integumen adalah garis pertama pertahanan tubuh terhadap bakteri,


virus dan mikroba lainnya. Hal ini juga membantu untuk memberikan
perlindungan dari radiasi ultraviolet yang berbahaya. Kulit adalah organ sensorik
dalam hal ini memiliki reseptor untuk mendeteksi panas dan dingin, sentuhan,
tekanan dan nyeri. Komponen kulit termasuk rambut, kuku, kelenjar keringat,
kelenjar minyak, pembuluh darah, pembuluh getah bening, kuku, saraf dan otot.
Mengenai anatomi sistem yg menutupi, kulit terdiri dari lapisan jaringan epitel
(epidermis) yang didukung oleh lapisan jaringan ikat (dermis) dan lapisan
subkutan yang mendasari (hypodermis atau subcutis).

B. SARAN

Hendaknya pembaca dan peserta diskusi tidak hanya mengkaji masalah ini
dalam proses belajar saja atau dalam proses diskusi ini tetapi juga dapat
dipelajari kembali dirumah dengan membuka kembali makalah ini atau dengan
buku yang berkaitan dengan pelajaran ini.

21
DAFTAR PUSTAKA
1. http://lifestyle-ongky816.blogspot.com/sistem -integumen-
kulit.html

2. http://wwwdocstoc.com/docs/58180799/ANATOMI-DAN-
FISIOLOGI-SISTEM-INTEGUMEN-(KULIT)

3. https://muhammadrifkyhidayatullah.wordpress.com/2013/04/21/an
atomi-dan-fisiologi-sistem-integumen/

4. Syaifuddin. 2012 Anatomi fisiologi untuk keperwatan dan


kebidanan penerbit buku kedokteran EGC: Jakarta.

5. Syamsuri.istamar.dkk.2007. ipa biologi.Semarang.Erlangga.

6. Evelyn C. Pearce.2009 Anatomi dan Fisologi untuk


ParaMedis.oleh percetakan PT. Gramedia, Jakarta.

22

Anda mungkin juga menyukai