Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembangunan dibidang kesehatan, ditujukan untuk tercapainya

kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk, agar dapat mewujudkan derajat

kesehatan masyarakat yang optimal, sebagai unsur kesejahteraan umum dari

tujuan nasional. Paradigma sehat adalah cara pandang, pola pikir, atau model

pembangunan kesehatan yang bersifat holistik, melihat masalah kesehatan

yang dipengaruhi oleh banyak faktor yang bersifat lintas sektor, dan upayanya

lebih diarahkan pada peningkatan, pemeliharaan dan perlindungan kesehatan

bukan hanya penyembuhan orang sakit atau pemulihan kesehatan. Secara

mikro berarti cara pandang bahwa pembangunan kesehatan lebih menekankan

upaya promotif dan preventif tanpa mengesampingkan upaya kuratif dan

rehabilitatif. Secara makro berarti bahwa pembangunan semua sektor harus

memperhatikan dampaknya dibidang kesehatan, paling tidak harus

memberikan kontribusi positif bagi pengembangan perilaku dan lingkungan

kesehatan.

Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dari pembangunan

nasional yang dicurahkan untuk meningkatkan derajat kesehatan sampai pada

taraf mandiri yakni sehat semua pada tahun 2010 (yang kini menjadi indonesia

sehat 2015). Di dalam sistem kesehatan nasional dinyatakan Tujuan

Pembangunan Nasional adalah tercapainya kemampuan untuk hidup sehat

1
bagi setiap penduduk. Agar dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat

yang optimal, sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum dan tujuan

nasional. Hal tersebut dapat diwujudkan dengan pembangunan di bidang

kesehatan yang menitik beratkan pada pelayanan kesehatan yang berupa

promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif menyeluruh dan

berkesinambungan, melalui pendekatan Primary Health Care (Dep Kes RI,

1999).

Menurut undang-undang RI Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan

Pasal 46 menyatakan bahwa untuk mewujudkan derajat kesehatan yang

setinggi-tingginya bagi masyarakat diselenggarakan upaya kesehatan yang

terpadu dan menyeluruh dalam bentuk upaya kesehatan perseorangan dan

upaya kesehatan masyarakat.


Ilmu keperawatan didasarkan suatu teori yang sangat luas. Proses

keperawatan adalah metode dimana suatu konsep diterapkan dalam praktik

keperawatan. Hal ini biasa disebut sebagai suatu pendekatan problem solving

yang memerlukan ilmu, teknik dan keterampilan interpersonal dan ditujukan

untuk memenuhi kebutuhan klien maupun keluarga klien (Nursalam, 2000: 1)


Keperawatan merupakan suatu bentuk pelayanan professional yang

merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan yang didasarkan pada

ilmu dan kiat keperawatan, berbentuk perawatan biopsikososial dan spiritual

yang komprehensif, ditujukan kepada individu, keluarga dan masyarakat baik

sakit maupun sehat mencakup seluruh proses kehidupan manusia. Perawat

sebagai suatu profesi merupakan bagian dari tim kesehatan yang bertanggung

jawab membantu klien sebagai individu, keluarga, dan masyarakat, baik dalam

2
kondisi sehat maupun sakit. Pemberian bantuan ditujukan untuk pemenuhan

kebutuhan dasar klien guna tercapainya dan dipertahankannya kondisi sehat

yang optimal. Untuk mencapai tujuan ini, dibutuhkan suatu pendekatan

dengan metode ilmiah yang sistematis sehingga dapat memecahkan masalah

klien dalam keperawatan. (Alimul, 2008: 14&21)


Berdasarkan data global selama dua dekade, banyak faktor risiko penyakit

jantung yang berkaitan dengan gaya hidup dan faktor lingkungan dan biasanya

diberi label yang tidak terkendali atau dikendalikan. Ini dapat dikondisikan

seperti, sifat-sifat pribadi dan gaya hidup yang berkontribusi terhadap

aterosklerosis (pengerasan pembuluh darah), yang menyebabkan penyakit

arteri koroner. Keseriusan penyakit ini dapat dilihat pada kenyataan bahwa

lebih dari 40% dari semua orang di Amerika Serikat yang menderita serangan

jantung akan mati dari yang mempengaruhi. Penyakit jantung merupakan

istilah yang mencakup beberapa kondisi hati yang lebih spesifik, adalah

penyebab utama kematian di Amerika Serikat dan merupakan penyebab utama

dari kecacatan. Gagal jantung kongestif merupakan salah satu bentuk utama

dari penyakit yang paling mematikan selain demam rematik akut, penyakit

jantung rematik kronis, penyakit jantung hipertensi, penyakit jantung koroner,

penyakit jantung paru, dan berbagai kondisi termasuk penyakit jantung

lainnya. Gagal jantung menggambarkan ketidakmampuan jantung untuk

memompa atau menerima darah akibat adanya aterosklerosis atau kerusakan

pada jantung yang disebabkan oleh infeksi atau cacat bawaan. Banyak

penderita infark miocard acut mengalami disfungsi ventrikel kiri yang

selanjutnya masuk kedalam gagal jantung kronis, Sehingga menambah angka

3
perawatan di rumah sakit karena gagal jantung. Pada penyakit jantung dan

stroke Bahkan keduanya memiliki faktor risiko yang sama dan penyebab.

Terdapat 25% dari semua orang Amerika memiliki satu atau lebih faktor risiko

penyakit jantung, meningkatkan risiko serangan jantung. Sebagian besar

faktor risiko berkaitan dengan gaya hidup sedangkan faktor risiko lain yang

tidak dapat diubah meliputi usia, jenis kelamin, dan genetika. Kesehatan

terkait dengan perilaku berisiko tinggi penyakit jantung termasuk secara fisik

tidak aktif, makan diet tinggi garam, lemak jenuh, dan merokok.
Prevalensi gagal jantung dinegara berkembang cukup tinggi dan makin

meningkat. Oleh karena itu gagal jantung merupakan masalah kesehatan yang

utama. di Amerika dan Eropa sekitar 1-2%. Diperkirakan bahwa 5,3 juta

warga Amerika saat ini memiliki gagal jantung kronik dan setidaknya ada

550.000 kasus gagal jantung baru didiagnosis setiap tahunnya. Pasien dengan

gagal jantung akut kira-kira mencapai 20% dari seluruh kasus gagal jantung.

Prevalensi gagal jantung meningkat seiring dengan usia, dan mempengaruhi 6-

10% individu lebih dari 65 tahun. Setengah dari pasien yang terdiagnosis

gagal jantung masih punya harapan hidup lima tahun. Penelitian Framingham

menunjukkan mortalitas lima tahun sebesar 62% pada pria dan 42% pada

wanita. Dilihat dari prosentase ini, angka kejadian dan angka kematian yang

disebabkan oleh penyakit gagal jantung sangat besar dan menduduki urutan

tertinggi bila dibandingkan dengan gangguan sistem kardiovascular lainya.


Dr. Utojo Lubiantoro Spesialis jantung paru menyatakan dalam seminar

"Bahaya Gagal Jantung Bersama para Penderita Kanker" di Rumah Sakit

Mitra Keluarga, Kelapa Gading, Jakarta Utara. Di Indonesia belum ada data

4
epidemiologi untuk gagal jantung, namun pada Survei Kesehatan Nasional

2003 dikatakan bahwa penyakit sistem sirkulasi merupakan penyebab

kematian utama di Indonesia (26,4%) dan pada Profil Kesehatan Indonesia

2003 disebutkan bahwa penyakit jantung berada diurutan ke delapan (2,8%)

pada 10 penyakit penyebab kematian terbanyak di Rumah Sakit di Indonesia,

Sekitar 4,3 penduduk Indonesia mengalami gagal jantung dengan 500.000

kasus baru gagal jantung di Indonesia, didiagnosis setiap tahunnya. Demikian

diungkapkan dokter spesialis jantung dan pembuluh darah, risiko terjadinya

gagal jantung akan terus meningkat seiring dengan bertambahnya usia. Karena

10 persen orang yang berusia di atas 75 tahun, mempunyai kecenderungan

menderita gagal jantung. Harapan hidup penderita gagal jantung lebih buruk

dibandingkan penderita kanker apa pun, kecuali kanker paru-paru dan

ovarium. Karena 50 sampai 75 persen penderita gagal jantung meninggal

dalam kurun lima tahun sejak diagnosis. Kematian penderita gagal jantung

disebabkan fungsi jantung untuk memompa peredaran darah ke seluruh tubuh

terganggu. Khusus bagian otak, akan rusak dalam 4-6 menit bila tidak

mendapat pasokan darah. Dan itu dapat menyebabkan stroke maupun

kematian (http://ervinariaulyimaligy.wordpress.com, 2011).


Berdasarkan data dari Rekam Medik Rumah Sakit Umum Daerah Tarakan

di Ruang Perawatan Dahlia mulai bulan Januari sampai dengan Desember

2010 terdapat 280 kasus dengan klasifikasi sebagai berikut: 248 pasien atau

88,5% melakukan rawat inap dan 32 pasien atau 11,4% meninggal dunia.

Sedangkan pada bulan Januari sampai dengan Maret 2011 terdapat 65 kasus

dengan klasifikasi 57 atau 87,6% pasien rawat inap dan 8 orang atau 12,3%

5
meninggal dunia. pada umumnya gagal jantung diderita oleh lansia, walaupun

angka-angka yang pasti belum ada untuk seluruh Indonesia, dapat

diperkirakan jumlah penderita gagal jantung akan bertambah setiap tahunnya.

Dengan melihat pemasalahan penyakit jantung diatas maka dilihat dari

presentase dan masih tingginya angka kejadian yang menyebabkan penyakit

cardiovasculer, maka peranan perawat dituntut untuk menekan sekecil

mungkin angka kematian dan kecacatan. Untuk mengatasi sesuai dengan

fungsinya yaitu fungsi perawat Independent (tidak tergantung) dengan cara

perawatan secara intensive dan sistematis dengan menggunakan pendekatan

asuhan keperawatan. Fungsi dependent (tergantung) mengadakan kerjasama

dengan tim medis lainnya.


Berdasarkan undian Ujian Akhir Program Tahap I dan data yang didapat

tentang Congestive Heart Failure, maka penulis menuangkan hal tersebut di

dalam Karya Tulis Ilmiah sehingga dapat lebih memahami dan meningkatkan

mutu asuhan keperawatan pada klien gagal jantung. Penulis menyusun Karya

Tulis Ilmiah ini dengan judul Asuhan Keperawatan Pada Ny.A dengan

Gangguan Sistem Kardiovaskular Congestive Heart Failure Di Ruang

Perawatan Dahlia Rumah Sakit Umum Daerah Tingkat I Tarakan.

B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum

Mendapatkan gambaran tentang pelaksanaan dan pendokumentasian

Asuhan Keperawatan pada Ny.A dengan Gangguan Sistem

Kardiovaskular Congestive Heart Failure Di Ruang Perawatan Dahlia

Rumah Sakit Umum Daerah Tingkat I Tarakan.

6
2. Tujuan Khusus
a. Mendapatkan gambaran nyata dalam pengkajian asuhan

keperawatan pada Ny.A dengan Gangguan Sistem Kardiovaskular

Congestive Heart Failure Di Ruang Perawatan Dahlia Rumah Sakit

Umum Daerah Tingkat I Tarakan.


b. Mendapatkan gambaran nyata dalam merumuskan diagnosa asuhan

keperawatan yang tepat pada Ny.A dengan Gangguan Sistem

Kardiovaskular Congestive Heart Failure Di Ruang Perawatan

Dahlia Rumah Sakit Umum Daerah Tingkat I Tarakan.


c. Mendapatkan gambaran nyata dalam penyusunan intervensi

keperawatan pada Ny.A dengan Gangguan Sistem Kardiovaskular

Congestive Heart Failure Di Ruang Perawatan Dahlia Rumah Sakit

Umum Daerah Tingkat I Tarakan.


d. Mendapatkan gambaran nyata dalam implementasi rencana

keperawatan pada Ny.A dengan Gangguan Sistem Kardiovaskular

Congestive Heart Failure Di Ruang Perawatan Dahlia Rumah Sakit

Umum Daerah Tingkat I Tarakan.


e. Mendapatkan gambaran nyata dalam pelaksanaan evaluasi hasil

dari tindakan keperawatan yang telah dilakukan pada Ny.A dengan

Gangguan Sistem Kardiovaskular Congestive Heart Failure Di

Ruang Perawatan Dahlia Rumah Sakit Umum Daerah Tingkat I

Tarakan.
C. Manfaat Penulisan
Adapun manfaat penulisan Karya Tulis Ilmiah ini adalah sebagai berikut:
1. Institusi Pendidikan
a. Sebagai bahan referensi ilmiah dalam memberikan sumbang asih

pada instansi pendidikan.


b. Meningkatkan mutu pendidikan staf pengajar dan mahasiswa.
c. Meningkatkan kualitas proses pembelajaran.

7
d. Menambah referensi literatur dalam program pembelajaran.
2. Rumah Sakit
a. Meningkatkan kualitas asuhan keperawatan yang komprehensif

dan prefesional.
b. Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilannya melalui media

(penelitian, latihan, pendidikan, seminar, dan lain-lain).


c. Meningkatkan mutu pelayanan dalam memberikan asuhan

keperawatan pada pasien.


3. Penulis
a. Mengetahui lebih dalam tentang study kasus pada klien dengan

Gangguan Sistem Kardiovaskular.


b. Agar dapat menerapkan asuhan keperawatan pada klien dengan

Gangguan Sistem Kardiovaskular.


c. Melatih untuk mengembangkan keterampilan dan meningkatkan

pengetahuan dalam memberikan asuhan keperawatan.


d. Melatih untuk menggabungkan hasil bacaan dari berbagai sumber.
D. Metode Penulisan

Metode yang digunakan dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini adalah

metode deskritif tipe studi kasus dengan menggunakan pendekatan proses

keperawatan dan studi pendokumentasi teknik pengumpulan data melalui:

1. Studi Kasus
a. Wawancara

Dengan melakukan tanya jawab langsung dengan klien dan

keluarga untuk mendapatkan informasi secara pasti tentang keadaan

klien.

b. Observasi

Data yang diperoleh dari hasil observasi adalah data obyektif, yaitu

segala sesuatu yang dilihat, dirasa, didengar haruslah dicatat.

8
c. Pemeriksaan fisik

Data yang diperoleh dari panca indera dan pemeriksaan mulai dari

ujung rambut sampai dengan ujung kaki dengan menggunakan alat

pengukur yang dilakukan secara sistematis melalui inspeksi, palpasi,

perkusi dan auskultasi.

2. Studi Dokumentasi

Diambil dari status klien yang ada diruangan baik itu berupa catatan

medik, laporan perawat ataupun instruksi dari dokter yang menangani.

a. Studi Kepustakaan

Digunakan untuk mengumpulkan data teori yang berhubungan

dengan isi Karya Tulis Ilmiah yang terdiri dari buku, diktat dan sumber

lain yang bersifat ilmiah.

b. Medical Record

Berkas yang berisi catatan dan dokumen antara lain identitas pasien,

hasil pemeriksaan, pengobatan yang telah diberikan, serta tindakan dan

pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien.

E. Sistematika Penulisan

Dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini penulis membagi dalam lima bab,

yaitu yang terdiri dari bab I pendahuluan, terdiri dari latar belakang masalah,

tujuan penulisan, manfaat penulisan, metode penulisan dan sistematika

penulisan. Bab II landasan teori, yang terdiri dari konsep dasar medis yang

menguraikan pengertian, anatomi fisiologi, etiologi, patofisiologi, manifestasi

9
klinis, pemeriksaan penunjang, komplikasi, penatalaksanaan, dan pencegahan.

Konsep dasar keperawatan yang terdiri dari pengkajian, diagnosa keperawatan

,perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Bab III tinjauan kasus yang terdiri

dari pengkajian, diagnosa keperawatan, rencana keperawatan, implementasi

keperawatan dan evaluasi. Bab IV pembahasan, pada bab ini menguraikan

tentang pembahasan mengenai kesenjangan yang penulis jumpai antara teori

dan fakta yang ditemukan selama pelaksanaan asuhan keperawatan, sedangkan

pada bab V penutup yang terdiri dari kesimpulan dan saran, dilanjutkan

dengan daftar pustaka dan lampiran.

10

Anda mungkin juga menyukai