Written by Andy
Monday, 11 June 2007
Ban dan Velg bagi sepeda motor bisa dibilang salah satu komponen
terpenting. Kalo nggak pakai ban, bagaimana mungkin motor
kesayangan kita bisa jalan ... ya nggak?
Untuk mengenal lebih jauh mengenai ban dan velg, nggak ada
salahnya untuk kita baca artikel berikut ini.
I. STRUKTUR BAN
Selain terdapat Merk dan Type Ban, kalau kita perhatikan disekujur
permukaan
ban tertera banyak symbol / kode. Mungkin diantara kita masih ada
yang
bingung dengan banyaknya simbol / kode yang ada pada ban. Apa sih
maksudnya...?
Berikut ini akan dibahas beberapa simbol yang paling sering ada pada
permukaan ban.
a) Ukuran Ban
Contoh lain, 3,00-18 inci. Orang awam biasa menyebutnya 'tiga ratus
delapan
belas'. Angka 3.00 menunjukkan lebar ban 3 inci, sedang 18 berarti
diameter
pelek, juga dalam satuan inci.
b) Batas TWI
c) Usia Produksi
d) Simbol Kecepatan
Simbol kecepatan adalah simbol (huruf alfabet) yang menunjukan
batas
maksimum kecepatan sebuah ban yang dipacu dengan membawa
beban yang sesuai
dengan spesifikasi yang telah ditetapkan dalam standar, selama 1
(satu) jam
terus menerus.
SIMBOL KECEPATAN KECEPATAN(KM/JAM) SIMBOL KECEPATAN
KECEPATAN(KM/JAM)
A1 5 K 110
A2 10 L 120
A3 15 M 130
A4 20 N 140
A5 25 P 150
A6 30 Q 160
A7 35 R 170
A8 40 S 180
B 50 T 190
C 60 U 200
D 65 H 210
E 70 V 240
F 80 W 270
G 90 Y 300
J 100 Z DI ATAS 240
Pada ban merk tertentu, biasanya akan ada simbol tambahan (huruf
alphabet)
yang membedakan antara ban untuk roda depan dengan ban untuk
roda belakang.
Biasanya digunakan simbol F atau R.
Simbol F kepanjangan dari Front" yang berarti ban tersebut
special didesain untuk ban depan. Sedangkan R kepanjangan dari
Rear" yang berarti ban tersebut special didesain untuk ban
belakang. Pembedaan ini biasanya dikarenakan adanya perbedaan
fungsi antara
ban depan dengan ban belakang. Ban depan lebih berfungsi sebagai
Steering
atau penentu arah gerak. Sedang ban belakang sebagai penerus
perpindahan
daya ke gerak, jadi traksi sangat dibutuhkan. Makanya pattern
didesain lebih
bisa menggigit. Selain itu, biasanya berat dan jenis kembangan ban
depan dan
belakang biasanya akan sedikit berbeda.
h) Simbol-simbol Lain
Kombinasi ban dan pelek tak sesuai berakibat ban meninggi atau
melebar dari
ukuran standar. Bila tapak ban terlalu besar ketimbang tapak pelek,
ban
cenderung meninggi dan jadi lancip. Sehingga rawan melejit dari
jepitan
pinggir pelek yang kelewat sempit. Biasanya terjadi bila memaksa
pakai ban
ukuran besar tanpa diikuti ganti pelek lebar. Jika tapak ban lebih kecil
daripada tapak pelek, ban akan melebar dan jadi kotak. Akibatnya
bibir ban
ditarik paksa melewati batas agar menempel ke pinggir pelek. Belum
lagi
suspensi motor terasa lebih keras karena fungsi ban meredam beban
menurun.
Contohnya, aplikasi ban drag di motor harian.
Ban lancip atau kotak sama ruginya. Jika lancip, saat jalan tegak,
gigitan
karet bundar ke aspal gak maksimal. Bahayanya di jalan gak rata,
motor
oleng.
Saat menikung pun ban lancip tidak lantas lebih baik. Sebab, tapak
sampingnya yang besar bisa menipu kita. Rasanya ban masih
menapak. Padahal,
motor udah terlalu rebah. Kalo ndak disadari, tau-tau ngegelosor.
Ban kotak pun tak kurang ruginya. Kalau saat jalan tegak sih enak
bener.
Tapi, Giliran mau nikung, permukaan ban yang menempel di aspal
minim. Jika
maksa rebah, pasti langsung mencium tanah.
Sebaiknya naik turun lebar tapak ban jangan melebihi 1 tingkat.
Misalkan
pelek depan 1,60x17 inci dengan ban standarnya 70/90-17 dapat
diganti dengan
ukuran ban 80/90-17 atau pelek belakang 1,85x17inci dengan ban
standarnya
80/90-17 dapat diganti dengan ban 90/90-17.
Karet bundar standar lebih bernuansa campuran. Pola ini untuk segala
medan.
Bisa kering, licin, bergelombang, dan kecepatan tinggi.
Sedang Pabrikan Ban IRC membagi dengan slick (kering) dan wet
(basah). Pola
kering ditandai dengan kembangan garis lurus tidak terlalu banyak.
Sedangkan
basah dengan pola kembangan lebih rapat.