Anda di halaman 1dari 36

APLIKASI KONTAKTOR

MAGNETIK
CONTOH PANEL KENDALI MOTOR
KONTAKTOR MAGNETIK DC (RELE)
KONTAKTOR MAGNETIK AC
TOMBOL TEKAN DAN RELE
RANGKAIAN KONTAKTOR MAGNETIK
APLIKASI KONTAKTOR MAGNETIK UNTUK
PENGENDALIAN MOTOR 1 FASE
RANGKAIAN BEBAN 3 FASE
PERBANDINGAN TEGANGAN, ARUS, DAYA DAN TORSI
PENYAMBUNGAN BELITAN MOTOR 3 FASE
PENGENDALIAN BEBAN 3 FASE
SKEMA STAR-DELTA MOTOR 3 FASE
JENIS SERTA KEGUNAAN KONTAKTOR MAGNET
http://erick-son1.blogspot.com/2009/10/mengoperasikan-motor-3-fasa-dengan.html

JENIS DAN KEGUNAAN KONTAKTOR MAGNET


Sistem pengontrolan motor listrik semi otomatis yang menggunakan
alat kontrol kontaktor magnet memerlukan alat bantu lain agar fungsi
pengontrolan berjalan dengan baik seperti: tombol tekan, thermal
overload relay dan alat bantu lainnya. Kontaktor magnet banyak
digunakan untuk mengontrol motor-motor listrik 1 fasa dan 3 fasa,
anatara lain untuk mengontrol motor dua arah putaran, strating
bintang-segitiga, beberapa unit motor bekerja dan berhenti berurutan
dan lain-lain.

A. Kontaktor Magnet
Kontaktor magnet atau sakelar magnet adalah sakelar yang bekerja
berdasarkan kemagnetan. Artinya sakelar ini bekerja bila ada gaya
kemagnetan. Magnet berfungsi sebagai penarik dan pelepas kontak-
kontak. Sebuah kontaktor harus mampu mengalirkan arus dan
memutuskan arus dalam keadaan kerja normal. Arus kerja normal
ialah arus yang mengalir selama pemutusan tidak terjadi. Sebuah
kontaktor kumparan magnetnya (coil) dapat dirancang untuk arus
searah (arus DC) atau arus bolak-balik (arus AC). Kontaktor arus AC ini
pada inti magnetnya dipasang cincin hubung singkat, gunanya adalah
untuk menjaga arus kemagnetan agar kontinu sehingga kontaktor
tersebut dapat bekerja normal. Sedangkan pada kumparan magnet
yang dirancang untuk arus DC tidak dipasang cincin hubung singkat.

1. Kontaktor Magnet Arus Searah (DC)


Kontaktor magnet arus searah (DC) terdiri dari sebuah kumparan yang
intinya terbuat dari besi. Jadi bila arus listrik mengalir melalui
kumparan, maka inti besi akan menjadi magnet. Gaya magnet inilah
yang digunakan untuk menarik angker yang sekaligus menutup/
membuka kontak. Bila arus listrik terputus ke kumparan, maka gaya
magnet akan hilang dan pegas akan menarik/menolak angker
sehingga kontak kembali membuka atau menutup.
Untuk merancang kontaktor arus searah yang besar dibutuhkan
tegangan kerja yang besar pula, namun hal ini akan mengakibatkan
arus yang melalui kumparan akan besar dan kontaktor akan cepat

1
panas. Jadi kontaktor magnet arus searah akan efisien pada tegangan
kerja kecil seperti 6 V, 12 V dan 24 V.

Gambar Komponen Kontaktor Magnetik DC atau Rele

Gambar Animasi kerja Rele

2
Gambar fisik kontaktor magnet DC

Bentuk fisik relay dikemas dengan wadah plastik transparan, memiliki


dua kontak SPDT (Single Pole Double Throgh) Gambar 2.1, satu kontak
utama dan dua kontak cabang). Relay jenis ini menggunakan tegangan
DC 6V, 12 V, 24 V, dan 48 V. Juga tersedia dengan tegangan AC 220 V.
Kemampuan kontak mengalirkan arus listrik sangat terbatas kurang
dari 5 ampere. Untuk dapat mengalirkan arus daya yang besar untuk
mengendalikan motor induksi, relay dihubungkan dengan
Bila kontaktor untuk arus searah digunakan pada arus AC maka
kemagnetannya akan timbul dan hilang setiap saat mengikuti
gelombang arus AC.

1. Kontaktor Magnet Arus Bolak balik (AC)


Kontruksi kontaktor magnet arus bolak-balik pada dasarnya sama
dengan kontaktor magnet arus searah. Namun karena sifat arus bolak-
balik bentuk gelombang sinusoida, maka pada satu periode terdapat
dua kali besar tegangan sama dengan nol. Jika frekuensi arus AC 50
Herz berarti dalam 1 detik akan terdapat 50 gelombang. Dan 1 periode
akan memakan waktu 1/50 = 0,02 detik yang menempuh dua kali titik
nol. Dengan demikian dalam 1 detik terjadi 100 kali titik nol atau
dalam 1 detik kumparan magnet kehilangan magnetnya 100 kali.

3
Simbol dan kode angka serta bentuk fisik dari kontaktor

Karena itu untuk mengisi kehilangan magnet pada kumparan magnet


akibat kehilangan arus maka dibuat belitan hubung singkat yang
berfungsi sebagai pembangkit induksi magnet ketika arus magnet
pada kumparan magnet hilang. Dengan demikian maka arus magnet
pada kontaktor akan dapat dipertahankan secara terus menerus
(kontinu).
Bila kontaktor yang dirancang untuk arus AC digunakan pada arus DC
maka pada kumparan itu tidak timbul induksi listrik sehingga
kumparan menjadi panas. Sebaliknnya, bila kontaktor magnet untuk
arus DC yang tidak mempunyai belitan hubung singkat diberikan arus
AC maka pada kontaktor itu akan bergetar yang disebabkan oleh
kemagnetan pada kumparan magnetnya timbul dan hilang setiap 100
kali.

4
Catatan:
Kontaktor akan bekerja normal bila tegangannya mencapai 85 % dari
tegangan kerja, bila tegangan turun kontaktor akan bergetar.
Ukuran dari kontaktor ditentukan oleh batas kemampuan arusnya.
Biasanya pada kontaktor terdapat beberapa kontak, yaitu kontak
normal membuka (Normally Open = NO) dan kontak normal menutup
(Normally Close = NC). Kontak No berarti saat kontaktor magnet
belum bekerja kedudukannya membuka dan bila kontaktor bekerja
kontak itu menutup/ menghubung. Sedangkan kontak NC berarti saat
kontaktor belum bekerja kedudukan kontaknya menutup dan bila
kontaktor bekerja kontak itu membuka. Jadi fungsi kerja kontak NO
dan NC berlawanan. Kontak NO dan NC bekerja membuka sesaat lebih
cepat sebelum kontak NO menutup.

Simbol-simbol kontaktor magnet.

Fungsi dari kontak-kontak dibuat untuk kontak utama dan kontak


bantu. Kontak utama terdiri dari kontak NO dan kontak bantu terdiri
dari kontak NO dan NC. Kontak utama digunakan untuk mengalirkan
arus utama, yaitu arus yang diperlukan untuk pesawat pemakai listrik
misalnya motor listrik, pesawat pemanas dan sebagainya. Sedangkan
kontak bantu digunakan untuk mengalirkan arus bantu yaitu arus
yang diperlukan untuk kumparan magnet, alt bantu rangkaian, lampu-
lampu indikator, dan lain-lain.
Dari informasi diatas dapat dilihat bahwa keuntungan penggunaan
kontaktor magnet daripada saklar togel dan saklar Cam adalah,

5
* Arus listrik yang mengalir pada saklar pengontrol sangat kecil
dibandingkan arus beban.
* Dapat mengontrol beban listrik dari tempat jauh dengan kerugian
tegangan yang relatif kecil.

Mengoperasikan Motor 1 Fasa


Dalam mengoperasikan motor 1 fasa dengan kendali elektromagnetik,
dibutuhkan kontaktor magnet, MCB, dan tombol ON/ OFF (saklar
tekan) untuk alat kontrolnya. Dengan kontaktor magnet, motor 1 fasa
jenis split phasa dapat dijalankan dari jarak jauh, kontaktor dapat
diletakkan pada tempat yang jauh dari operator. Sedangkan operator
hanya mengendalikan tombol start untuk menjalankan dan tombol
stop untuk mengendalikan. Dengan demikian operator dapat bekerja
ditempat yang aman.
Dari gambar rangkaian kontrol dan daya, terlihat kontak-kontak
kontaktor magnet dipakai sesuai keperluannya. Pada rangkaian
kontrol, fasa dihubungkan ke MCB 1 fase, kemudian melalui tombol
OFF, menuju ke tombol ON, yang kemudian menuju coil pada
kontaktor dan berakhir di netral, karena sakelar ON yang digunakan
merupakan sakkelar tombol, maka dipakai sakelar pengunci/ bantu
yang terhubung pararel ke kontak bantu kontaktor NO (Normally
Open). Sedangkan pada rangkaian daya, perjalanannya yaitu dari Fasa
melalui MCB dan menuju ke kontaktor (pada kontak utama), dan dari
kontak utama menuju motor 1 fasa. Salah satu masukan kontak utama
pada kontaktor dihubungkan melalui sumber netral dan keluarannya
dihubungkan ke motor listrik.

6
a. Rangkain Kontrol

b. Rangkaian Utama

7
c. Rangkaian Pengawatan

8
RANGKAIAN BINTANG / STAR-DELTA (Y-) MOTOR
INDUKSI TIGA FASA
Pengasutan Motor Induksi dengan menghubungkan langsung
pada saluran (Direct On Line)
Pengasutan ini digunakan untuk motor-motor berdaya kecil. Pada cara
ini motor dapat diasut pada tegangan saluran penuh dengan
menggunakan penstart saluran yang dilengkapi dengan relai termis
beban lebih. Cara ini dapat menghasilkan kopel start yang lebih besar
mengingat kopel motor induksi berbanding lurus dengan kuadrat
tegangan yang dikenakan. Kelemahan pengasutan cara ini adalah
dapat menghasilkan arus start yang besar, karena itulah hanya
digunakan untuk motor-motor yang berdaya kecil.

Gambar rangkaian pengasutan langsung pada saluaran atau Direct On


Line (DOL)

9
Rangkaian kendalinya disuplai dari tegangan 220 Volt. Pada saat
tombol start S2 ditekan arus mengalir melalui F2 S1 S2 K1.
Kontaktor megnetik 1 (K1) bekerja, kontak bantu K1 (NO) menutup
dan motor terhubung pada saluran. Untuk selanjutnya, arus akan
mengalir melalui F2 S1 Kontak bantu K1 K1.

Pengasutan Motor Induksi dengan menggunakan penstart


bintang/Stardelta (Y-)

Pada pengasutan ini selama periode start lilitan motor akan berada
dalam hubungan bintang dan setelah selang waktu tertentu akan
berpindah ke hubungan lilitan delta. Dengan cara ini kenaikan arus
start dapat dibatasi hingga sepertiga kali saja dibandingkan bila motor
langsung terhubung delta. Gambar berikut memperlihatkan rangkaian
daya dan rangkaian kendali pengasutan star delta.

Gambar rangkaian start motor star/bintang delta/segitiga

10
Rangkaian kendali pengasutan dengan cara ini disuplai oleh tegangan
220 Volt. Cara kerjanya : jika tombol start S2 ditekan, arus mengalir
melalui F2 S1 S2 kontak bantu timer T (NC) kontak bantu K3
K1. Kontaktor magnetik 1 (K1) bekerja dan motor terhubung dalam
lilitan bintang. Saat itu juga kontak bantu K1 (NC) membuka dan
kontak bantu K1 (NO) menutup sehingga arus mengalir melalui F2
S1 S2 kontak bantu K1 (NO) K2. Kontaktor magnetik 2 (K2)
bekerja dan motor terhubung pada sumber tegangan. Pada saat yang
sama kontak bantu K2 (NO) menutup dan timer T bekerja. Setelah t
detik kontak bantu T (NC) membuka sehingga K1 tidak dilewati arus
(K1 tidak bekerja), kontak bantu T (NC) menutup, arus mengalir
melalu F2 S1 kontak K2 (NO) kontak bantu T (NO) kontak bantu
K1 (NC) K3. Kontaktor magnetik K3 bekerja, motor terhubung dalam
belitan delta. Tombol S1 digunakan untuk melepaskan motor dari
sumber tegangan.

Dengan pengasutan cara ini, kenaikan arus start dapat dibatasi hingga
sepertiga kali saja dibandingkan bila lilitan motor langsung
terhubung delta. Hal ini dapat dibuktikan sebagai berikut:

11
Hubungan belitan, Tegangan, Arus Star dan Delta
Bila stator dihubung star, maka :
- Tiap belitan mendapatkan tegangan sebesar U/3
- Sehingga arus yang mengalir ditiap belitan sebesar I fY = IY

Bila stator dihubungkan delta, maka :


- Tiap belitan mendapatkan tegangan sebesar U
- Sehingga arus yang mengalir ditiap belitan sebesar I f
- Arus fasa untuk belitan delta : If = 3 IfY

Bila dibandingkan,

SUMBER:
http://notesdjahwalfietrah.blogspot.com/2012/05/ngkaian-bintang-
star-delta-y-motor.html

12
Penyambungan Rangkaian Motor On Off (interlock)
http://electric-mechanic.blogspot.com/

Rangkaian ini dikenal juga dengan istilah DOL Starter seperti artikel
yang pernah saya bahas sebelumnnya. Sebelum melihat gambar
penyambungan rangkaian motor On Off ini, anda sebaiknya membaca
artikel saya yang berjudul InterLock Kontaktor.. disana anda akan
menemukan penjelasan apa dan bagaimana cara kerja rangkaian ini,
berikut juga wiring diagramnya.
Di foto gambar penyambungan rangkaian motor On Off ini, saya
menggunakan tegangan 380V pada kontrol pengendalinya. Artinya,
disini saya menggunakan Kontaktor 380V agar lebih efisien. Nah...
bagaimanakah wiring diagramnya bila menggunakan kontaktor 220V?
(cari caranya sendiri yahh.. :P).

13
Penyambungan Rangkaian Motor Star Delta (Bintang Segitiga)

Dalam penyambungan rangkaian motor star delta ini, mungkin sedikit


agak berbeda dari wiring diagram yang ada pada artikel saya
sebelumnya yaitu yang berjudul Wiring Diagram Star Delta dan
Pengaplikasian Kerja NO dan NC Proteksi Motor Listrik. Tetapi tidak
akan menjadi masalah, karena prinsip kerjanya tetaplah sama.

Disini saya menggunakan 1 tegangan pada rangkaian pengendalinya..


yaitu 220V untuk Kontaktor dan Timer. Khusus untuk timer, saya
menggunakan Omron H3CR-A8, 220V, yang mempunyai range 0~30
Jam. Selamat menikmati keruwetan gambarnya.. :)

14
Penyambungan Rangkaian Motor Forward Reverse (bolak balik)

Pada gambar diatas, secara prinsipanya sama dengan wiring diagram


yang terdapat pada artikel saya sebelumnya yang berjudul Wiring
Diagram Motor Bolak Balik (Forward Reverse), hanya saja disini saya
memasang NC dari thermal overload langsung pada koil kontaktor,
dan NC dari K1 dan K2 yang terhubung dari NO tombol masing-
masing. Silahkan untuk membandingkan wiring diagramnya dengan
foto gambar penyambungannya diatas

Prinsip kerjanya adalah, bila tombol fwd ditekan maka motor akan
berputar kekanan. Untuk memutar balik putaran motor kekiri maka
perlu ditekan terlebih dahulu tombol Off, baru bisa memutar kearah
sebaliknya (kiri) dengan menekan tombol rev. Dan untuk
mematikannya tekan tombol Off yang sama, karena fungsi tombol Off
disini untuk memutuskan kedua fungsi kerja rangkaian.

15
Penyambungan Rangkaian Motor Off dengan Timer

Rangkaian ini belum pernah saya bahas sebelumnya, tetapi bila anda
jeli untuk mempelajari artikel-artikel tentang wiring diagram saya
yang ada di blog ini, maka anda pasti akan menemukan prinsip dasar
kerjanya.

Prinsip kerja dari rangkaian ini adalah, memutus kerja rangkaian


kontaktor sesuai dengan waktu yang diinginkan secara otomatis
dengan timer. Pada rangkaian ini, saya juga memasang tombol off
sebagai pemutus rangkaian manual. Hal tersebut semata-mata hanya
untuk menjaga kalau-kalau kerja rangkaian tersebut tidak sesuai yang
diharapkan atau mengalami masalah (trouble).

16
Penyambungan Rangkaian Motor Work Interchangeably (Kerja
Bergantian)

Khusus untuk foto gambar rangkaian ini, saya mengadaptasikan kerja


rangkaian lampu flip-flop seperti pada artikel saya sebelumnya yang
berjudul Wiring Diagram Rangkaian Lampu Flip Flop Menggunakan
TDR (Timer), dengan hanya menggunakan 2 timer saja pada kerja
rangkaiannya. Rangkaian ini bisa diaplikasikan pada rangkaian kerja
motor sirkulasi, atau kerja motor induksi 3 phasa yang bekerja secara
terus menerus. Pada sistem kerja seperti itulah rangkaian ini sangat
dibutuhkan, agar motor induksi dapat diistirahatkan kerjanya. Karena
pemakaian yang terlalu lama bisa juga mengurangi umur sebuah
motor induksi.

Prinsip kerjanya adalah, ketika tombol On ditekan maka motor 1 akan


bekerja sesuai waktu yang diinginkan. Ketika telah mencapai
waktunya, maka motor 1 akan mati dan bersamaan itu juga motor 2
akan bekerja sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan. Dan begitu
telah mencapai waktunya, maka motor 2 akan mati dan motor 1 akan
menyala lagi sesuai ketetapan waktunya.. begitu seterusnya. Dan

17
untuk mematikan kerja rangkaian ini, cukup dengan menekan tombol
Off. Rangkaian ini menggunakan tegangan 220V pada rangkaian
pengendalinya, artinya Timer, Relay dan Kontaktor menggunakan
koil bertype 220V (perhatikan pengabelan yang berwarna hijau
terang).
Catatan
Motor Induksi 3/380V diatas 5 HP, harus dihubung
star delta. (atau baca dulu penjelasan tentang name
plate-nya disini)
Karena penampakan gambar rangkaian diweb browser
ini amat terbatas, Anda disarankan untuk
mendownload gambar-gambar yang ada dan
mencetaknya dengan printer berwarna agar lebih jelas
mempelajarinya.

18
WIRING DIAGRAN MEMBALIK PUTARAN
MOTOR AC 3 FASE
http://electric-mechanic.blogspot.com/
Motor Bolak Balik ini adalah salah satu kerja motor induksi 3 phasa
yang sering digunakan pada mesin mesin produksi oleh banyak
kalangan industri, baik industri kecil maupun industri besar. Secara
spesifik penggunaannya tidaklah terlalu penting, karena mesin mesin
produksi terus mengalami perkembangan dari segi pemanfaatan dan
kontruksi mesinnya itu sendiri. Namun secara prinsipalnya adalah
sama, yaitu membolak balikkan arah putaran motor induksi dengan
tombol tombol atau rangkaian interlock tertentu.
Baiklah.. langsung saja saya jelaskan prinsip sederhana dari
rangkaian Motor induksi 3 phasa Bolak Balik atau Forward Reverse,
melalui bahasa gambar agar mudah mempelajarinya. Coba lihat
gambar di bawah ini

19
Dalam gambar diatas dijelaskan:
gambar A: arah putaran motor ke arah kanan bila urutan
phasa input R-S-T masuk dalam
rangkaian Breaker dan Kontaktor ke motor.
gambar B: arak putaran motor ke arah kiri bila urutan phasa
input yang masuk dalam rangkaian dan ke motor adalah
kebalikannya, yaitu T-S-R
Klik disini untuk mengetahui secara teoritis bagaimana arah putaran
motor menjadi bolak balik sesuai dengan urutan phasa input. Lalu
perhatikan gambar berikut dibawah ini.

Dalam gambar diatas dijelaskan

20
gambar A: Saya sudah menambahkan thermal overload dan 2
kontaktor dalam rangkaian, yaitu K1 dan K2. Dalam gambar A
ini K1 dalam posisi NC atau sedang dalam kondisi ON, dan K2
dalam posisi Off. Lihatlah bagaimana urutan phasa input R-S-
T masuk dalam rangkaian, sehingga putaran motor menjadi
kearah kanan.
gambar B: Dalam gambar B ini urutan phasa input yang masuk
dalam rangkaian adalah kebalikannya, yaitu T-S-R bila K2
dalam posisi NC atau ON, dan K1 dalam posisi Off. Dan
membuat arah putaran motor menjadi kearah kiri.
Dalam penggambaran realnya atau Rangkaian Utamanya dapat dilihat
pada gambar dibawah ini:

urutan phasa input motor R-S-T

21
urutan phasa input motor T-S-R

Pada gambar A dibawah ini adalah wiring untuk menghidup matikan


K1 dan K2 satu persatu. Artinya adalah: bila tombol hijau ditekan,
maka K1 akan bekerja dan berhenti bila tombol dilepas. Begitu juga K2
bila tombol merah ditekan dan dilepas. Bisakah Anda bayangkan bila
tombol tombolnya ditekan bersamaan ?? iya... pada rangkaian
utamanya akan terjadi korsleting 3 phasa!! Lalu bagaimana
kelanjutannya..??

Lihat gambar B !!

klik gambar untuk memperbesar

22
Untuk membuat kerja K1 dan K2 secara bergantian, kita bisa
memanfaatkan NC pada masing masing kontaktor seperti
pada gambar B. NC dari K1 dipasang seri pada jalur input koil K2,
begitu juga sebaliknya, NC dari K2 dipasang seri pada jalur input koil
K1.

Lalu lihat gambar C dan D !!


bila tombol hijau ditekan, maka K1 akan bekerja dan NC dari K1 akan
menjadi NO yang menyebabkan tombol merah atau K2 tidak akan bisa
berfungsi karena jalur inputnya terputus selama K1 masih bekerja.
Begitu juga sebaliknya yang terjadi bila tombol merah ditekan setelah
K1 tidak bekerja.

Sebagi finalisasi wiring rangkaian Forward Reverse ini, kita harus


memasang juga sistem Proteksi Motor untuk mengamankan motor
dari beban lebih dengan menggunakan NC dari Thermal Overloadyang
telah terpasang sebelumnya, seperti pada gambar berikut dibawah ini

Dan saya sertakan juga wiring rangkaian Forward Reverse ini dengan
sistem interlock untuk fungsi kerja motor lain yang mungkin Anda
butuhkan.

23
24

Anda mungkin juga menyukai