Anda di halaman 1dari 84

HUBUNGAN PERAN KELUARGA DAN MOBILISASI DINI DENGAN PROSES

PENYEMBUHAN LUKA SECTIO CAESAREA DIRUANG KEBIDANAN BLUD

RSU DATU BERU TAKENGON

Skripsi

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk


Memperoleh Gelar Sarjana Terapan Kebidanan

Diajukan oleh :

SULASTRI
Nim : 162204204

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN DARUSSALAM PROGRAM STUDI D-

1V BIDAN PENDIDIK LHOKSEUMAWE

TAHUN 2017
LEMBAR PERSETUJUAN

HUBUNGAN PERAN KELUARGA DAN MOBILISASI DINI DENGAN PROSES

PENYEMBUHAN LUKA SECTIO CAESAREA DIRUANG KEBIDANAN BLUD RSU

DATU BERU TAKENGON


Proposal Penelitian Untuk Skripsi

Diajukan oleh :

SULASTRI

Pembibing 1 Pembimbing 11

( ) ( )
LEMBARAN PENGESAHAN

HUBUNGAN PERAN KELUARGA DAN MOBILISASI DINI DENGAN PROSES

PENYEMBUHAN LUKA SECTIO CAESAREA DIRUANG KEBIDANAN BLUD RSU

DATU BERU TAKENGON

Diajukan Oleh :

SULASTRI

NIM : 162204204
Telah Dipertahankan di Depan Penguji pada tanggal ( )

Ketua Sekretariat

( ) ( )

Penguji 1 Pengujin 11

( ) ( )

Mengetahui

Ketuan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ( STIKes)

Darusalam lhukseumawe

( )
Stikes Darussalam lhoukseumawe

Program Studi D IV Bidan Pendidik

Skripsi

Sulastri

162204204

HUBUNGAN PERAN KELUARGA DAN MOBILISASI DINI DENGAN PROSES

PENYEMBUHAN LUKA SECTIO CAESAREA DIRUANG KEBIDANAN BLUD

RSU DATU BERU TAKENGON Tahun 2017

INTISARI
Latar belakang : menurut WHO keluarga adalah anggota rumah tangga yang

saling berhubungan melalui pertalian darah, adopsi, atau perkawinan. Persalinan section

caesarea adalah persalinan melalui sayatan pada dinding abdomen dan uterus yang masih

utuh dengan berta badan 1.000 gr atau umur kehamilan 28 minggu. Mobilisasi dini adalah

kebikjaksanaan untuk secepat mungkin untuk membibing penderita keluar dari tempat

tidurnya dan membimbing secepat mungkin untuk berjalan. Tujuan penelitian :

mengetahui hubungan peran Keluarga dan mobilisasi Dini Dengan Proses Penyembuhan

luka Section Caesarea Diruang kebidanan BLUD RSU Datu Beru Takengon Tahun 2017.

Metode penelitian : jenis penelitian ini bersifat analitik dengan pendekatan Cross

sectional, metode penelitian ini menggunakan tehnik accidental sampling dengan jumlah

respondent 30 responden. Alat pengumpulan data menggunakan kuisioner pernyataan

dalam bentuk checklist dengan 18 soal. Diteliti dan diolah secara bivariat dengan uji chi

square. Penelitian ini dilaksanakan tanggal 2-8 oktober 2017. Hasil Penelitian:

Berdasarkan hasil penelitin didapatkan bahwa analisa univariat dari peran keluarga yaitu

25 (83%) responden, mobilisasi dini 27 ( 90%) responden, dan yang mengalami proses

penyembuhan luka yang lebih cepat sebanyak 19 (63%) responden. Analisa bivariat

menunjukan bahwa ada hubungan yang signifikan anatar peran keluarga dengan proses

penyembuhan luka dibuktikan dengan hasil analisa statistik yaitu p-value 0,028 dan ada

hubungan yang signifikan anatara mobilisasi dini dengan proses penyembuhan luka

dibuktikan dengan hasil analisa statistic p-value 0,016. Kesimpulan: dari hasil penelitian

didapatkan bahwa ada hubungan bahwa yang signifikan anatar peran keluarga dengn

proses penyembuhan luka post section caesarea. Saran ; bagi tenaga kesehatan, bagi ibu
post SC dan keluarg diharapkan dapat memahami serta mengaflikasikan ilmu tentang

perawatan luka post SC.

Kata kunci : peran keluarg, mobilisasi Dini, proses penyembuhan luka

Kepustakaan : 16 buku +6 situs internet (2004-2014)

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulilah penulis persembahkan kehadiran allh SWT yang telah

melimpahkan berkah, rahmah, dan hidayahnya serta selawat dan salam kepangkuan nabi besar

Muhamad SAW sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi dengan judul ; HUBUNGAN

PERAN KELUARGA DAN MOBILISASI DINI DENGAN PROSES PENYEMBUHAN

LUKA SECTIO CAESAREA DIRUANG KEBIDANAN BLUD RSU DATU BERU

TAKENGON ;

Adapun tujuan skripsi ini adalah untuk dapat memperoleh gelar sarjana terapan

Kebidanan program studi bidan pendidik STIkes Drussalam lhokseumawe.


Dalam penulisan skripsi ini, penulis banyak bimbingan dari berbagai pihak oleh karena

itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar besarnya,

semoga jerih payahnya mendapatkan ridha allh yaitu kepada :

1.selaku Ketua STIkes Darussalam Lhouksemawe

2.selaku Ketua Prodi Bidan Pendidik STIkes Darussalam Lhuoksemawe

3. .Selaku pembimbing yang telah banyak mengeluangkan waktu dan pikiran

dalam proses penyusunan skiipsi

4.selaku Dewan Penguji yang memberikan saran dan masukan pada penulis

5. Seluruh Staf Pengajaran pada Program D-IV Bidan Pendidik STIkes Darussalam

lhoukseumawe.

6.Ayahnda, ibunda dan Suami tercinta yang selalu mendoakan dan memberikan

dukungan baik moril mau pun material.

Penulis menyadari sepenuhnya skiripsi ini masih banyak terdapat kekeurangan, untuk itu

penulis mengharapkan kritikan dan saran pembaca yang membangun.

Lhokseumawe, 2017

( )
BIODATA PENULIS

A. Indetitas Pribadi

1.Nama : SULASTRI

2.Tempat/Tgl Lahir : Penarun, 19 juli 1990

3.Agama : Islam
4. jenis kelamin : Perempuan

5. Suku / Bangsa : gayo

6.Alamat : Jln Pintu Nangka Desa Bebesen, Kec bebesen Kab Aceh

Tengah

7. Nama orang tua (Ayah) : Usman

8. Nama orang tua (ibu) : alm,Seniyah

9. Kedudukan Dalam keluarga: Anak keempat Dari 4 bersaudara

B. Riwayat Pendidikan

1. SD Negeri penarun 2004

2. SMP Negeri 3 takengon 2007

3. SMA Negeri 2 takengon 2009

4. D III Kebidanan Akbid Pemkab Aceh Tengah 2012


5. D IV Bidan pendidik Darussalam lhouksemawe 2017

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Tujuan pembangunan kesehatan menuju Indonesia sehat 2014 adalah

meningkatkan kesadaran, kemajuan, dan kemampuan hidup, hidup sehat bagi

setiap orang agar terwujudnya derajat kesehatan masyarakat yang optimal

melalui tercapainya masyarakat bahagia dinegara Indonesia. Sasaran

pembangunan kesehtanmenuju Indonesia sehat 2013 adalah prilaku hidup sehat

yang secara bermakna ditandai dengan jumlah ibu memeriksakan diri dan
melahirkan ditolong tenaga kesehatan adalah proses persalinan dengan operasi

section caesarea (Anggraini dkk,2014).

Tindakan section caesarea hanya dilakukan untuk kepentingan bayi dan ibu yang

mengalami kesulitan persalinan, minsalnya janinnya sudah meninggal dalam uterus,

plasenta previa totalis, panggul sempit, dan janin terbukti cacat seperti hidrosepalus

dan sebagainya. Tindakan sectio caesarea yang dilakukan dengan cara pembedahan

abdomen yang akan meninggalkan luka dan dapat menyebabkan komplikasi yaitu

perdarahan yang terjadi pada saat pembedahan (Christina dkk,2012).

Insiden kelahiran sectio caesarea telah meningkat secara drastis pada beberapa

tahun terakhir.Menurut WHO jumlah sectio caesarea pada tahun 2001sebanyak 5.185

atau 17,0% dan mengalami peningkatan pada tahun 2006 sebanyak 6.775 atau 27,3%

(Christina dkk,2012).

Angka bedah sesar di Inggris telah meningkat hampir dua kali lipat dalam tahun-

tahun terakhir ini ,dari 12% pada tahun 1990 menjadi 21% pada tahun 2000.Antara

tahun 2005 dan 2006,23,5% kelahiran terjadi melalui bedah sesar dan lebih dari

separuhnya merupakan bedah sesar darurat (Baston 2008).

Badan kesehatan dunia (WHO) menyatakan bahwa persalinan dengan bedah

caesar adalah sekitar 10-15% dari semua proses persalinan di Negara-negara

berkembang.Salah satu hal yang berperan pada proses penyembuhan luka adalah
mobilisasi dini yang dapat meningkatkan proses penyembuhan luka ( Angriani

dkk,2014).

Hasil Riskesdas Tahun 2013 menunjukan kelahiran dengan bedah sectio caesarea

di Indonesia sebesar 9,8% dengan proporsi tertinggi di DKI Jakarta (19,9%) dan

terendah di Sulawesi Tenggara (3,3%) (Purnawati,2014).

Pada tahun 2010 di Rumah Sakit Umum Zainal Abidin Banda Aceh ibu yang

melahirkan sebanyak 3.151 kasus,dengan persalinan pervaginaam 1.954 kasus dan

sectio caesarea 1.197 kasus (Data RSU Zainal abiding Banda Aceh).

Berdasarkan survey awal di Dinas kesehatan jumlah kelahiran di Aceh Tengah

pada tahun 2013 adalah 3.808 jiwa,dengan jumlah kematian 35 bayi.jumlah ibu yang

melahirkan secara keseluruhan di BLUD Rumah Sakit Umum Datu Beru Takengon
tahun 2014 adalah 1467 orang,persalinan normal 654 orang dan sectio caesarea 813

0rang dengan berbagai indikasi (Profil umum BLUD RSU Datu Beru).

Berdasarkan banyaknya angka operasi sectio caesarea serta mengingat

pentingnya mobilisasi dini untuk penyembuhan luka post sectio caesarea dan

pemulihan kesehatan ibu maka peneliti tertarik untuk mengetahui lebih jauh tentang

hubungan peran keluarga dan mobilisasi dini dengan proses penyembuhan luka sectio

caesarea diruang kebidanan BLUD RSU Datu Beru Takengon tahun 2017.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas,maka rumusan masalah dari penelitian

ini adalah : Apakah Ada Hubungan Peran Keluarga Dan Mobilisasi Dini Dengan

Proses Penyembuhan Luka Sectio Caesarea di Ruang Kebidanan Badan Layanan

Umum Daerah Datu Beru Takengon Tahun 2017.

C. Ruang lingkup Penelitian

Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) RSU Datu Beru Takengon Aceh

Tengah menempati areal seluas 32,820 M3 yang terletak di Kecamatan Kebayakan.


Secara geografis Badan Layanan Umum Daerah Datu Beru Takengon

Kabupaten Aceh Tengah Terletak + 2 Km dari pusat kota.Untuk tempat pelayanan

kesehatan ,dengan batas-batas wilayah sebagai berikut:

1. Sebelah Utara berbatsan dengan Desa Bukit

2. Sebelah Selatan berbatsan dengan Desa Lentik

3. Sebelah Barat berbatsan dengan Komplek Kantor Dinas Kesehatan

KabupatenAceh Tengah

4. Sebelah Timur berbatsan dengan Kampus Akademi Kebidanan Pemkab Aceh

Tengah.

Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) RSU Datu Beru Takengon

Kabupaten Aceh Tengah merupakan satu-satunya Rumah Sakit yang ada di


Kabupaten Aceh Tengah pada saat ini dan merupakan tempat pelayanan kesehatan

masyarakat, baik masyarakat yang datang langsung ke rumah sakit untuk

memeriksakan kesehatan maupun pasien rujukan dari 14 puskesmas dan klinik 24

jam.jumlah pegawai yang memberikan pelayanan + 615 orang dengan kapasitas

ruangan 44 ruangan yang terdiri dari ruang rawat inap, dan juga rawat jalan (poli).

D. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Mengetahui Hubungan Peran Keluaraga Dan Mobilisasi Dini di Ruang

Kebidanan Badan Layanan Umum Daerah Datu Beru Takengon Tahun 2017.

2. Tujuan Khusus

a. Mengidentifikasi peran keluarga dengan proses penyembuhan luka Sectio

Caesarea di ruang Kebidanan BLUD RSU Datu Beru Takengon Tahun 2017.

b. Mengidentifikasi mobilisasi dini dengan proses penyembuhan luka Sectio

Caesarea di ruang Kebidanan BLUD RSU Datu Beru Takengon Tahun 2017.

c. Mengidentifikasi ada tidaknya Hubungan peran Keluarga Dan Mobilisasi Dini

Dengan Proses penyembuhan luka Sectio Caesarea di ruang Kebidanan BLUD

RSU Datu Beru Takengon Tahun 2017.


E. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Bagi ilmu pengetahuan sebagai bahan informasi ilmiah yang dapat bermanfaat

dalam usaha pembangunan ilmu pengetahuan.

2. Manfaat Praktis

a. Untuk peneliti

penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan,wawasan serta

pengalaman dalam membuat karya tulis ilmiah.

b. Bagi institusi pendidikan


penelitian ini diharapkan dapat dijadikan referensi bagi maha-siswa lain

yang ingin melakukan penelitian selanjutnya.

c. Bagi RSUD

penelitian ini dapat digunakan sebagai penilaian terhadap asuhan yang

telah diberikan terhadap ibu post sectio caesarea selama perawatan masa nifas.

d. Bahan masukan bagi ibu dan keluarga

Penelitian ini diharapkan dapat menambah dan meningkatkan kesadran ibu

beserta keluarga tentang pentingnya peran keluarga dan mobilisasi dini post sectio

caesarea yang bermanfaat untuk pemulihan kesehatan fisiknya seperti keadaan

semula.

F. Keaslian penelitian

Beberapa penelitian terkait dengan penelitian ini antara lain :

1. Khairiyati 2013,dengan judul penelitian Hubungan mobilisasi dini post sectio

caesarea dengan proses penyembuhan luka di ruang Kebidanan BLUD RSU Datu

Beru Takengon.

2. Yulinda Handayani 2014,dengan judul Tinjauan terhadap factor penyebab

kegagalan mobilisasi dini pada ibu post sectio caesarea di ruang Kebidanan

Rumah Sakit Umum Datu Beru Takengon Kabupaten Aceh Tengah.


Perbedaaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah judul yaitu

peran keluarga, populasi, sampel dan waktu penelitian.sedangkan persamaannya

adalah sama-sama meneliti tentang mobilisasi dini.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teoritis

1. Konsep Hubungan

Hubungan adalah keadaan berhubungan atau dihubungkan : sesuatu yang

di pakai untuk berhubungan atau dihubungkan ( KBBI,2006).


2. Konsep peran keluarga

a. Pengertian peran

Peran adalah adalah pola sikap perilaku nilai dan tujuan yang diharap-kan

dari seseorang berdasarkan posisinya di masyarakat ( Bahiyatun,2010)

Peran adalah seperangkat tingkah laku yang diharapkan oleh orang lain

terhadap seseorang sesuai kedudukannya dalam suatu system.peran didasarkan

pada persepsi dan harapan peran yang menerangkan apa yang individu-individu

harus lakukan dalam suatu situasi tertentu agar dapat memenuhi harapan harapan

mereka sendiri atau harapan orang lain menyangkut peran peran tersebut.peran

dipengaruhi oleh keadaan sosial,baik dari dalam maupun luar dan bersifat stabil

(Mubarak.dkk,2009).

b. Pengertian Keluarga

Menurut WHO keluarga adalah anggota rumah tangga yang saling

berhubungan melalui pertalian darah,adopsi,atau perkawinan.

Keluarga adalah sekumpulan orang yang di hubungkan oleh ikatan

perkawinan, adopsi, kelahiran yang bertujuan menciptakan dan mempertahankan


budaya yang umum,meningkatkan perkembangan fisik,mental,emosional dan

sosial dari tiap individu (Mubarak.dkk,2009).

Menurut Departemen Kesehatan RI,keluarga adalah unit terkecil dari

suatu masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang

terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling

ketergantungan.

c. Peran peran Formal Keluarga

Setiap posisi formal dalam keluarga adalah peran-peran yang terkait, yaitu

sejumlah peran perilaku yang kurang lebih bersifat homogeny.keluarga membagi

peran secara merata kepada para anggotanya, seperti cara masyarakat membagi

peran-perannya menurut pentingnya pelaksanaan peran berfungsinya suatu

system.ada peran yang membutuhkan keterampilan dan kemampuan tertentu,ada

juga peran yang tidak terlalu kompleks,sehingga dapat didelegasikan kepada

mereka yang kurang terampil atau kepada mereka yang kurang memiliki

kekuasaan.peran dasar posisi sosial dalam sebuah keluarga adalah peran sebagai
penyedia,sebagai pengatur rumah tangga,perawatan anak yang sehat maupun yang

sakit,sosialisasi anak, rekreasi,persaudaraan, peran teraupetik (memenuhi

kebutuhan afektif dari pasangan),peran seksual.

d. Peran informasi keluarga

Peran-peran informal bersifat implisit, biasanya tidak tampak, dimainkan

hanya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan emosional individu dan/atau untuk

menjaga keseimbangan dalam keluarga.ada beberapa contoh peran informal

antara lain pendorong, pengharmonis, inisiator-kontributor, pendamai, pencari

nafkah, perawatan keluarga yaitu peran yang dijalankan terkait merawat anggota

keluarga jika ada yang sakit, penghubung keluarga,piomir keluarga,sahabat,

penghibur dan coordinator, pengikut serta saksi.

3. Konsep Sectio Caesare

a. Definisi Sectio Caesare

Sectio Caesare adalah suatu cara melahirkan janin dengan membuat

sayatan pada dinding uterus melalui dinding depan perut, Sectio Caesare juga

dapat didefenisikan sebagai suatu histeretomia untuk melahirkan janin dari

dalam rahim(Moctar,2011).
Persalinan sectio caesarea adalah persalinan melalui sayatan pada dinding

abdomen dan uterus yang masih utuh dengan berat janin 1.000 gr atau umur

kehamilan 28 minggu (Manuaba, 2012 ).

Pelahiran caesarea didefenisikan sebagai kelahiran janin melalui insisi

pada dinding abdomen (laparatomi) dan dinding uterus (histeretomi) (Simkim

dkk,2007).

b. Indikasi Sectio Caesarea

Indikasi persalinan Sectio Caesarea dapat berasal dari ibu dan janin.dari

factor ibu dapat disebabkan karena plasenta previa sentralis dan rateralis

(posterior), panggul sempit, disproporsi sefalopelvik yaitu ketidakseimbangan

antara ukuran panggul, rupture, uteri mengancam, partus lama (prolonged

labor), partus tak maju (obstructed iabor), distosia serviks, pre eklampsia dan

hipertensi.sedangkan dari factor janin dapat disebabkan karena letak lintang,

gemeli, gawat janin, janin besar (Mochtar 2012).

c. Klarifikasi Sectio Caesarea


Ada beberapa macam jenis/klarifikasi operasi Sectio Caesarea menurut

mochtar 2012 antara lain:

1) Sectio Caesarea Klasik (corporal)

Dilakukan dengan membuat sayatan pada korpus uteri kira-kira

sepanjang 10 cm.kelebihan Sectio Caesarea jenis ini yaitu mengeluarkan

janin lebih cepat, tidak menyebabkan komplikasi tertariknya kandung

kemih, sayatan dapat diperpanjang ke proksimal atau distal.sedangkan

kekurangannya yaitu infeksi mudah menyebar, pada persalinan

berikutnya, lebih mudah terjadi rupture uteri spontan.

2) Sectio Caesarea ismika (corporal)

Dilakukan dengan membuat sayatan melintang pada segmen bawah

rahim ( low cervical transversal) kira-kira sepanjang 10 cm.kelebihannya

adalah penjahitan luka lebih mudah, penutupan luka dengan

reperitonealisasi yang baik, pendarahan kurang dibandingkan dengan cara

klasik, kemungkinan rupture uteri spontan lebih kecil.sedangkan

kekurangannya adalah luka dapat melebar kekiri, kanan, dan bawah

sehingga dapat menyebabkan putusnya arteri uterine yang mengakibatkan

pendarahan dalam jumlah banyak serta tingginya keluhan pada kandung

kemih setelah pembedahan.


d. Kompilkasi dan Efek Persalinan Sectio Caesarea

Kompilkasi utama persalinan Sectio Caesarea adalah kerusakan organ-

organ seperti vesika urinaria dan uterus saat dilangsungkannya operasi,

komplikasi anastesi, pendarahan, infeksi dan tromboemboli.kematian ibu lebih

besar daripada persalinan Sectio Caesarea dibandingkan persalinan

pervaginaan.takipneu pada bayi baru lahir lebih sering terjadi pada persalinan

Sectio Caesarea,dan kejadian trauma persalinan pun tidak dapat

disingkirkan.resiko jangka panjang yang dapat terjadi adalah terjadinya

plasenta previa, solusio plasenta, plasenta akreta dan rupture uteri (

Rasjidi,2009).

e. Nasehat pasca operasi


Ibu yang melahirkan dengan Sectio Caesarea dianjurkan jangan hamil

selama kurang lebih satu tahun, dengan memakai kontrasepsi, kehamilan

berikutnya hendaknya diawasi dengan pemeriksaan antenatal yang baik.ibu

dianjurkan untuk bersalin dirumah sakit yang besar, harus diperhatikan apakah

kelahiran selanjutnya harus ditolong dengan Sectio Caesarea bergantung pada

indikasi Sectio Caesarea dan keadaan pada kehamilan berikutnya

(Mochtar,2011).

4. Konsep Mobilisasi

a. Pengertian Mobilisasi

Mobilisasi adalah proses pembuatan bagian yang terfiksasi atau

penyimpanan bahan yang digerakan ,seperti dengan memisahkan suatu bagian

dari struktur sekelilingnya untuk membuatnya dapat dicapai untuk suatu

prosedur operasi atau menyebabkan pelepasan kedalam sirkulasi suatu bahan

yang disimpan di dalam tubuh untuk digunakan (Kamus kedoktoran

Dorland,2002).

Mobilisasi merupakan suatu kemampuan secara bebas,mudah, dan teratur

dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan aktivitas guna mempertahankan

kesehatannya (Alimul H,2008).

Mobilisasi dini adalah kebijaksanaan untuk secepat mungkin untuk

membimbing penderita keluar dari tempat tidurnya dan membimbingnya

secepat mungkin untuk berjalan (Vivian,2012).


mobilisasi dini adalah mobilisasi segera setelah ibu melahirkan dengan

membimbing ibu bangun dari tempat tidurnya 24-48 jam setelah melahirkan

,anjurkan ibu untuk memulai mobilisasi dengan miring kanan/kiri, duduk

kemudian berjalan (Heryani,2010).

Seseorang yang baru menjalani operasi karena adanya nyeri akan

cenderung untuk bergerak lebih lambat.rasa sakit atau nyeri yang masih terasa

2-3 hari setelah operasi Caesarea umumnya membuat ibu enggan

menggerakkan badan ,apalagi turun dari tempat tidur (Purnawati,2014).

Mobilisasi dini yang dilakukan secara teratur menyebabkan sirkulasi

didaerah insisi menjadi lancer sehingga jaringan insisi yang mengalami

cedera akan mendapatkan zat-zat ensensial untuk penyembuhan, seperti

oksigen asam amino, vitamin dan mineral, oleh karena itu ,sangat disarankan

oleh ibu untuk sesegera mungkin melakukan mobilisasi dini sesuai prosedur

,yaitu setelah 6 jam pertama post section caesarea ibu yang dilakukan tirah

baring hendaknya melakukan gerakan gerakan lengan tangan, kaki dan

tungkai bawah ,serta miring kiri maupun kanan setelah 8 sampai 12 jam ibu

mulai dapat duduk.kemudian,secara bertahap mulai dapat belajar berjalan

secara perlahan.namun pada hari hari pertama post operasi biasanya ibu
masih berjalan sempoyongan sehingga memerlukan bantuan dan hari

berikutnya perlahan-lahan dapat berjalan sendiri (Purnawati,2014).

b. keuntungan Mobilisasi dini

Ibu post partum Sectio caesarea yang melakukan mobilisasi dini akan

mendapatkan keuntungan antara lain ibu merasa lebih sehat dan kuat, faal

usus dan kandung kemih lebih baik, kesempatan yang baik untuk mengajar

ibu merawat atau memelihara anaknya, tidak menyebabkan pendarahan yang

abnormal ,tidak mempengaruhi penyembuhan luka episiotomy atau luka

diperut dan tidak memperbesar kemungkinan prolaps(Vivian, 2012).

c. Kerugian Bila tidak melakukan Mobilisasi Dini

1) peningkatan suhu tubuh

Karena adanya involusi uterus yang tidak baik sehingga sisa darah

tidak dapat dikeluarkan dan menyebabakan infeksi dan salah satu dari

tanda infeksi adalah peningkatan suhu tubuh.


2) pendarahan yang abnormal

Dengan mobilisasi dini kontraksi uterus akan baik sehingga fundus

uteri keras, maka resiko pendarahan yang abnormal dapat

dihindarkan,karena kontraksi membentuk penyempitan pembuluh darah

yang terbuka.

3) involusi uterus yang tidak baik

Tidak melakukan mobilisasi ssecara dini akan menghabat pengeluaran

darah dan sisa plasenta sehingga menyebabkan terganggunya kontraksi

uterus.

d. Tahap-Tahap Mobilisasi Dini

tahap-tahap mobilisasi dini ibu post partum section caesarea ;


1) 6 jam pertama ibu post partum SC, istirahat tirah baring, mobilisasi dini

yang bias dilakukan adalah menggerakan tangan, lengan, menggerakan

ujung jari kaki, mengakat tumit, menegangkan otot betis serta menekuk

dan menggeser kaki.

2) 6-10 jam, ibu diharuskan untuk dapat miring kekiri dan kekanan untuk

mencegah thrombosis dan trombo emboli

3) setelah 24 ibu dianjurkan untuk dapat mulai belajar untuk duduk

4) setelah ibu dududk, dianjurkan ibu belajar berjalan.

e. Faktor-Faktor yang mempengaruhi mobilisasi

mobilisasi sesorang dapat dipengaruhi oleh beberpa factor

diantaranya :

1) gaya hidup, perubahan gaya hidup dapat mempengaruhi kemampuan

mobilisasi seseorang. Karna gaya hidup berdampak prilaku atau

kebiasaan sehari-hari.

2) Proses penyakit/injury, proses penyakit dapat memengaruhi kemapuan

mobilisasi karena dapat memengaruhi fungsi system tubuh.

3) Kebudayaan, kemampuan melakukan mobilisasi dapat juga

dipengaruhi oleh kebudayaan.

4) Tingkat energi sesorang, energy adalah sumber melakukan

mobilisasi.agar sesorang dapat melakukan mobilisasi dengan baik,

dibutuhkan energy yang cukup.


5) Usia adan status perkembangan, terdapat perbedaan kemampuan

mobilisasi pada tingkat usia yang berbeda. Hal ini dikarenakan

kamampuan atau kematangan fungsi alat gerak sejalan dengan

perkembangan usia.

5. konsep luka

a. Definisi luka

kulit yang utuh adalah mekanisme pertahan dasar utama yang

memberikan perlindungan fisik dan kimiawi. Kulit, yang berlanjut ke mukosa

adalah organ terbesar tubuh pada orang dewasa memiliki berat hingga 5 kg.

kulit adalah pelindung fisit yang keras dan dapat menahan cedera

(Boyle,2008).

Penyembuhan luka adalah suatu proses yang kompleks dengan melibatkan

banyak sel. Proses yang dimaksud disini karena penyembuhan luka melalui

beberapa fase. Fase tersebut meliputi :koagulasi, inflamasi, proliferasi, dan

fase remodeling.

Penutupan luka insisi section caesarea terjadi pada hari hari ke-5 pasca

bedah, luka pada kulit akan sembuh dengan baik dalam waktu 2-3 minggu
sedangkan luka fasia abdomen akan mendapatkan dalam waktu 6 minggu, tapi

terus berkembang makin erat selama 6 bulan, tendon atau ligamentum

membutuhkan waktu sekurang-kurangnya 3 bulan untuk penyembuhan awal

dan terus makin kuat dalam waktu lebih dari 1 tahun. Factor-faktor yang

mempengaruhi penyembuhan luka adalah pasien, pengnan jaringan,

hipovolemi.

b. Klafikasi Luka Bedah

1) Luka Bersih

Luka operasi yang tidak terinfeksi dimana tidak ditemukan adanya

inflanmasi dan tidak ada infeksi saluran peranafasan, saluran pencernaan,

dan urogenital. Kondisi luka tertutup dan tidak drainase

2) Luka Bersih terkotaminasi

Adalah luka operasi dimana berhubungan dengan saluran

pernafasan, pencernaan, genital, atau bagian yang mengenai saluran kemih

yang dibawah kondidi yang terkendali dan tanpa pencemaran. Secara

khusus termasuk, dan termasuk katagori ini operasi yang melibatkan

saluran biliary apendik, vagina, oropharynx. Biasanya memerlukan

antibiotic sebagai propilaksis.


3) Luka terkontaminasi

Adalah operasi dengan kerusakan utama dalam tehnik steril atau

tercemar dari saluran gastrointestinal, saluran perkemihan atau saluran

biliary. Kemudian dalam luka pembedahan ditemukan peradangan

nonprulen.

4) Luka terkontaminasi

Luka dengan terdapat pus,perforasi visera,luka yang mengalami

traumatic dan sydah lama atau terinfeksi dari sumber lain.

e. Fisiologi penyembuhan luka

Menurut suriadi, proses penyembuhan luka melalui beberapa fase, yaitu :

1) Fase Koagulasi

Fase koagulasi merupakan awal proses penyembuhan luka.dengan

melibatkan platelet.awal pengeluaran platelet akan menyebabkan

vasokontriksi dan terjadi koagulasi .proses ini adalah sebagai hemostasis


dan mencegah pendarahan yang lebih luas.fase ini berlangsung dari awal

sampai hari ke 2.

2) Fase Inflamasi

Luka dapat berlangsung sampai beberapa hari.fase ini biasanya

berlangsung sampai hari ke 5.

Fase inflimasi ditandai dengan terjadinya pembekuan darah

(clotting) untuk mempertahankan hemostasis, pelepasan bermacam

macam factor untuk menarik sel-sel yang akan memfagosit debris, bakteri,

dan jaringan yang rusak, serta pelepasan factor yang akan memulai

proliferasi jaringan.

3) Fase Proliferasi

Pada Fase Proliferasi ini terjadi proses granulasi dan kontraksi

dan proses perbaikan pembuluh darah.fase ini berlangsung pada hari ke 6

sampai 3 minggu.
4) Fase remodeling atau maturasi

Pada fase remodeling yaitu banyak terdapat komponen

matrik.komponen hyaluronic acid, proteoglycan, dan kolagen yang

berdeposit selama perbaikan untuk memudahkan perekatan pada migrasi

seluler dan menyokong jaringan,fase maturasi sering disebut dengan fase

penyembuhan luka.fase ini berlangsung pada bulan ke tiga sampai dengan

1 tahun atau tanda peradangan sudang menghilang.

B. Kerangka Teori

Indikasi sc:

*Faktor ibu:

CPD,disfungsi uterus

neoplasma,riw SC

sebelumnya,apruptioplasent

a,diabetes maternal,inveksi

herpest pada traktus

genitalia
*Faktor janin:

Bayi besar ,gawat

janin,cacat /

mati,malposisi,malpresentas

i,insupisiensi plasenta

SC

pendamping

Mobilisasi dini

Dampak mobilisasi
*Faktor internal:takut
*ibu lebih sehat
bergerak
dan kuat
,kelelahan,persepsi
*Mencegah
nyeri,motivasi,anastesi,gaya
trombosit dan
hidup,emosi.
tromboemboli
*Faktor

eksternal:dukungan

suami,keluarga,budaya
sosial ekonomi,pelayanan

dari petugas

BAB III

KERANGKA KONSEP PENELITIAN

A. Kerangka Konsep

Kerangka konsep adalah atu terhadap dan visualisasi hubungan atau kaitan

antara konsep satu terhadap konsep yang lainnya, atau antara variable yang satu

dengan variable yang lain dari masalah yang ingin diteliti.

Kerangka konsep penelitian ini adalah Hubungan Peran Keluarga Dan

Mobilisasi Dini Dengan Penyembuhan Sectio Caesarea di Ruang Kebidanan

BLUD RSU Datu Beru Takengon tahun 2017 adalah sebagai berikut :
Variabel Independent Variabel Dependent

1.Peran keluarga

Penyembuhan Luka Sectio Caesarea

2.Mobilisasi Dini

Gambar 2.1 Kerangka Konsep

B. Variabel penelitian

Menurut Notoatmodjo (2010), analisis data suatu penelitian,biasanya

melalui prosedur bertahap antara lain :

1. Analisis Univariat

Analisis univariat bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan

karakteristik setiap variable penelitian (Notoaymodjo,2010).

Ket:

P=Fx100%

P =Persentase

F =Frekuensi

N =Jumlah seluruh responden

100 =Bilangan tetap


2. Analisis Bivariat

Analisis bivariat digunakan untuk melihat pengaruh atau hubungan antar

variable independen yaitu peran keluarga dan mobilisasi dini dengan variable

dependent yaitu penyembuhan luka Sectio Caesarea.dalam penelitian ini

menggunakan uji Chi-square.pengujian ini dilakukan dengan cara

membandingkan frekuensi yang diamati dengan frekuensi yang diharapkan

apakah ada perbedaan bermakna.

Derajat yang digunakan dalam penelitian ini yaitu 95% taraf kebebesan

dan < 0,05 artinya ada hubungan bermakna secara statistic atau Ha diterima dan
jika p value > 0,05 tidak ada hubungan secara statistic atau Ho di tolak

(Notoatmodjo,2010).

Perhitungan yang digunakan pada uji pearson untuk program

komputerisasi pada program SPSS adalah sebagai berikut:

a. Bila pada tabel 2x2 dijumpai nilai Expected (harapan) kurang dari 5 maka uji

yang digunakan adalah Fisher Exact.

b. Bila pada tabel 2x2 dan tidak ada nilai E<5, maka nilai yang dipakai

sebaiknya continuity Correction.

c. Bila tabel lebih dari 2x2, misalnya 3x2, 3x3 dan lain-lain,maka yang

digunakan adalah uji Pearson Chi Square.

d. Uji Likehood Ratio dan Linear-by-Linear Associaton,biasanya digunakan

untuk keperluan lebih spesifik misalnya untuk analisis stratifikasi pada bidang

epidemiologi dan juga untuk mengetahui hubungan linear antara dua variable

kategorik,sehingga kedua jenis ini jarang digunakan (Muhammad,2012).

C. Hipotesa

a. Ha : Ada hubungan peran keluarga dengan proses penyembuhan luka

section caesarea

Ada hubungan mobilisasi dini dengan proses penyembuhan

luka section caeserea

b. Ho : Tidak ada hubungan peran keluarga dengan proses

penyembuhan luka section caesarea


Tidak hubungan mobilisasi dini dengan proses penyembuhan

luka section caesarea

D. Defenisi Operasional

Defenisi operasional adalah mendefinisikan variable secaraoperasional

berdasarkan karakteristik yang diamati ,sehingga memungkinkan peneliti untuk

melakukan observasi atau pengukuran secara cermat terhadap suatu objek atau

fenomena (Hidayat,2009).

Tabel 2.1 Defenisi Operasional

Variabel Defenisi Cara ukur Alat ukur Skala Hasil

penelitian Operasional ukur ukur

Independen

Peran-peran Kuisioner / Berupa Nominal Ada peran


Peran
yang wawancara kuisioner keluarga
keluarga
terkait,yaitu dengan 6

sejumlah peran pernyataan

perilaku yang dalam Tidak ada

kurang lebih bentuk peran

bersifat checklist keluarga

homogeny

Independen

Kemampuan Kuisioner / Berupa Nominal Dilakukan


Mobilisasi
individu untuk wawancara kuisioner
dini
bergerak secara dengan 6

bebas,dan teratur pernyataan Tidak ada

dengan tujuan dalam peran

untuk memenuhi bentuk keluarga

kebutuhan checklist

aktivitas guna

mempertahankan

kesehatannya

Devenden

Proses yang Kuisioner / Berupa Nominal Ada peran


Penyembuhan
kompleks wawancara kuisioner keluarga
luka
dengan dengan 6

melibatkan pernyataan
banyak sel dalam Tidak ada

bentuk peran

checklist keluarga

BAB IV

METODELOGI PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian survey analitik dengan

pendekatan cross sectional yaitu suatu penelitian untuk mempelajari dinamika kolerasi

antara factor-faktor resiko dengan efek, dengan cara pendekatan,observasi atau

pengumpulan data sekaligus pada suatu saat ( Notoatmodjo,2010).

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Tempat penelitian

Penelitian ini dilakukan di ruang Kebidanan BLUD RSU Datu Beru Takengon.

2. Waktu penelitian

Penelitian ini telah dilaksanakan pada tanggal 02-08 Oktober tahun 2017

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu post sectio caesarea yang berada

di ruang kebidanan BLUD Rumah Sakit Umum Datu Beru Takengon.

2. sampel

Sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik Accidental sampling yaitu

mengambil kasus atau responden yang kebetulan ada atau tersedia di suatu tempat

sesuai dengan konteks penelitian, respondennya yaitu ibu post sectio caeserea

sebanyak yang ada pada saat melakukan penelitian (Notoatmodjo 2010).

D. Alat dan Metode Pengumpulan Data

1. Alat pengumpulan data

Alat pengumpulan data untuk hubungan peran keluarga dan mobilisasi dini dengan

proses penyembuhan luka section caesarea berupa kuisioner dengan pernyataan

dalam bentuk checklist yang berjumlah 18 soal.

2. Metode pengumpulan Data

a. Data primer

Data primer diperoleh langsung dari ibu post section caesarea melalui kuisioner.

b. Data sekunder

Data sekunder diperoleh dari Dinas Kesehatan Aceh Tengah dan BLUD Datu

Beru Takengon.
Metode pengolahan data

1. Editing

Melihat dan memeriksa kembali apakah semua pertanyaaan telah dijawab/telah terisi,

dapat terbaca dan melihat apakah ada kekeliruan yang mungkin dapat mengganggu

pengolahan data selanjutnya.

2. Coding

Pemberian symbol ,kode berupa nomor pada kusioner untuk memudahkan

pengolahan data

3. Transferring

Data yang telah diberi kode secara berurutan mulai dari responden pertama hingga

responden yang terakhir untuk dimasukan ke dalam table

4. Tabulating

Mengelompokan jawaban-jawaban yang sama dengan teliti dan teratur ,lalu

dihitung berapa item pertanyaan yang termasuk satu katagori ,kemudian ditabulasi

kedalam bentuk table distribusi frekuensi.


BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Analisa Univariat

Analisa Univariat adalah uji statistic yang dipergunakan untuk menganalisis

secara deskriftif karakteristik responden dalam bentuk tabel frekuensi seperti variable

peran keluarga dan mobilisasi dini terhadap penyembuhan luka.

a. Peran keluarga

Tabel 4.1

Distribusi Frekuensi Peran Keluarga pada ibu Post Sectio Caesarea di

Ruang Kebidanan Badan Layanan Umum Daerah Rumah Sakit Umum Datu

Beru Takengon Kabupaten Aceh Tengah Tahun 2017

No Post Sectio Caesarea Frekuensi (f) Persentase

1. Ada 25 83

2. Tidak ada 5 17
Jumlah 30 100

Sumber :Data Primer (diolah tahun 2017)

Berdasarkan analisa tabel 4.1 diatas menunjukan bahwa adanya peran keluarga pada

ibu post Sectio Caesarae sebanyak 25 (83%) responden.

b. Mobilisasi dini

Tabel 4.2

Distribusi Frekuensi Mobilisasi Dini Post Sectio Caesarea di Ruang

Kebidanan Badan Layanan Umum Daerah Rumah Sakit Umum Datu Beru

Takengon Kabupaten Aceh Tengah Tahun 2017

No Post Sectio Caesarea Frekuensi (f) Persentase

1. Melakukan 27 90

2. Tidak Melakukan 3 10

Jumlah 30 100

Sumber :Data Primer (diolah tahun 2017)

Berdasarkan analisa tabel 4.2 di atas menunjukan bahwa proporsi ibu post Sectio

Caesarea yang melakukan mobilisasi dini sebanyak 27 (90%) responden.


c. Proses Penyembuhan Luka

Tabel 4.3

Distribusi Frekuensi Proses Penyembuhan Luka di Ruang Kebidanan Badan

Layanan Umum Daerah Rumah Sakit Umum Datu Beru Takengon

Kabupaten Aceh Tengah Tahun 2017

No Post Sectio Caesarea Frekuensi (f) Persentase

1. Lebih cepat sembuh 19 63

2. Lebih lama sembuh 11 37

Jumlah 30 100

Sumber :Data Primer (diolah tahun 2017)

Berdasarkan analisa tabel 4.3 di atas menunjukan bahwa jumlah ibu post Sectio

Caesarea yang lebih cepat sembuh adalah 19 (63%) responden.

2. Analisa Bivariat

Analisa bivariat digunakan untuk mengetahui kemaknaan hubungan antara variable

dependent dengan independent yang dilakukan melalui uji chi-square dengan nilai

0.05.variabel yang memiliki nilai p 0,05 adalah variable yang berhubungan secara

segnifikan dan variable yang memiliki nilai p 0,05 dalah variable yang tidak

signifikan.
Tabel 4.4

Hubungan Peran Keluarga Dengan Proses Penyembuhan Luka Sectio

Caesarea di Ruang Kebidanan Badan Layanan Umum Daerah Rumah Sakit

Umum Datu Beru Takengon Kabupaten Aceh Tengah Tahun 2017

No Peran Proses penyembuhan Luka Total P

Keluarga Lebih cepat Lebih lama value

sembuh sembuh

F % F % F %

1. Ada 18 95% 7 64% 25 83 0,028

2. Tidak ada 1 5% 4 36% 5 17

Total 19 100% 11 100% 30 100

Berdasarkan analisa tabel 4.4 di atas menunjukan bahwa jumlah ibu post Sectio

Caesarea yang memiliki peran keluarga dan lebih cepat sembuh sebanyak 18 (95%)

responden,dan yang lebih lama sembuh sebanyak 7 ( 64%) responden.Sedangkan

yang tidak memiliki peran keluarga dan lebih cepat sembuh adalah 1 (5%) responden

dan yang lebih banyak sembuh yaitu 4 (36%).


Tabel 4.5

Hubungan Mobilisasi Dini Dengan Proses Penyembuhan Luka Sectio

Caesarea di Ruang Kebidanan Badan Layanan Umum Daerah Rumah Sakit

Umum Datu Beru Takengon Kabupaten Aceh Tengah Tahun 2017

No Mobilisasi Proses penyembuhan Luka Total P

Dini Lebih cepat Lebih lama value

sembuh sembuh

F % F % F %

1. Ada 19 100% 8 73% 27 90% 0,016

2. Tidak ada 0 0% 3 27% 3 10%

Total 19 100% 11 100% 30 100

Berdasarkan analisa tabel 4.5 di atas menunjukan bahwa jumlah ibu post Sectio

Caesarea yang melakukan mobilisasi dini dan lebih cepat sembuh sebanyak 19

(100%) responden,dan yang lebih lama sembuh sebanyak 8 ( 73%)

responden.Sedangkan ibu yang tidak melakukan mobilisasi dini dan lebih cepat

sembuh adalah 0 responden dan yang lebih lama sembuh yaitu 3 (27%).
B. Pembahasan

Pada pembahasan ini akan diuraikan hasil penelitian mengenai hubungan peran

keluarga dan mobilisasi dini dengan proses penyembuhan luka Sectio Caesarea di ruang

kebidanan BLUD RSU Datu Beru Takengon Tahun 2017 yang dilaksanakan pada tanggal

8-22 juli dengan jumlah populasi dan sampel sebanyak,30 orang, menunjukan hasil

sebagai berikut:

1. Hubungan Peran Keluarga pada Ibu Post Sectio Caesarea

Penelitian menunjukan bahwa peran keluarga pada ibu post sectio caesarea

sebanyak 25 (83%) responden, dan yang tidak memiliki peran keluarga 5 orang

(17%).

2. Mobilisasi Dini Pada Ibu Post Sectio Caesarea

Penelitian menunjukan bahwa proporsi ibu post sectio caesarea yang

melakukan mobilisasi dini sebanyak 27 (90%) responden, dan yang tidak melakukan

mobilisasi dini sebanyak 3 (10%) responden.

3. Proses Penyembuhan Luka Post Sectio Caesarea

Penelitian menunjukan bahwa ibu post sectio caesarea yang lebih cepat

sembuh adalah 19 (63%) responden, dan yang lebih lama sembuh sebanyak 11 (37%)

responden.
4. Peran Keluarga dengan Proses Penyembuhan Luka

Penelitian menunjukan bahwa jumlah ibu post sectio caesarea yang memiliki

peran keluarga dan lebih cepat sembuh sebanyak 18 (95%) responden, dan yang lebih

lama sembuh sebanyak 7 (64%) responden.sedangkan yang tidak memiliki peran

keluarga lebih cepat sembuh adalah 1 (5%) responden dan yang lebih banyak sembuh

yaitu 4 (36%) responden. Penelitian ini menunjukan bahwa ada hubungan peran

keluarga dengan proses penyembuhan luka sectio caesarea dengan hasil uji chi square

0,028.

Keluarga membagi peran secara merata kepada para anggotanya, seperti cara

masyarakat membagi peran-perannya menurut pentingnya pelaksanaan peran

berfungsinya suatu system.ada peran yang membutuhkan keterampilan dan

kemampuan tertentu, ada juga peran yang tidak terlalu kompleks, sehingga dapat

didelegasikan kepada mereka yang kurang terampil atau kepada mereka yang kurang

memiliki kekuasaan.peran dasar posisi sosial dalam sebuah keluarga adalah peran

sebagai penyedia, sebagai pengatur rumah tangga, perawatan anak yang sehat

maupun yang sakit ,sosialisasi anak, rekreasi, persaudaraan, peran teraupetik

(memenuhi kebutuhan afektif dari pasangan), peran seksual (Mubarak,2009).


Menurut asumsi peneliti peran keluarga dalam penyembuhan luka sectio

caesarea sangat diperlukan karena dengan dukungan dan bantuan dari keluarga ibu

semangat dalam menjalani proses penyembuhan luka,sehingga proses penyembuhan

luka dapat berjalan dengan cepat.peran keluarga dibutuhkan bukan hanya untuk

memberikan dukungan kepada ibu post sectio caesarea, tetapi juga turut membantu

ibu mendampingi dan mengajarkan kepada ibu mobilisasi dini secara bertahap ,mulai

dari 6 jam menggerakan tangan dan kaki , membantu ibu miring kanan dan kiri 10

jam post operasi,membantu ibu belajar berjalan pada 2 hari post operasi section

caesarea.

5. Mobilisasi Dini Dengan Proses Penyembuhan Luka

Penelitian menunjukan bahwa ada hubungan mobilisasi dini dengan proses

penyembuhan luka section caesarea dengan hasil uji chi square 0,016 karena nilai p

value dari nilai (0,016 0,05).

Mobilisasi merupakan factor yang menonjol dalam mempercepat pemulihan

pasca bedah dan mencegah komplikasi pasca bedah.dengan mobilisasi dini ibu nifas

dapat menjadi lebih sehat dan kuat dan dapat mempelancar pengeluaran lokhea

,membantu proses penyembuhan luka, mempelancar fungsi alat gastrointestinal dan

mempelancar perkemihan serta meningkatkan system peredaran darah sehingga

mempercepat ASI dan pengeluaran sisa metabolism (purwanti,2013).


Kesembuhan luka operasi sangat dipengaruhi suplai oksigen dan nutrisi

kedalam jaringan, oksigen yang berkaitan dengan molekul protein hemoglobin di

edarkan kejaringan dan sel sel tubuh melalui system peredaran darah (Fauza,2013).

Hasil penelitian ini diperkuat oleh penelitian terdahulu yang dilakukan oleh

Khairiyati dengan judul Hubungan Mobilisasi Dini Post sectio caesarea dengan

proses penyembuhan luka di ruang kebidanan rumah sakit Umum Datu Beru

Takengon.Secara statistic penelitian ini menunjukan ada hubungan yang bermakna

antara mobilisasi dini post sectio caesarea dengan proses penyembuhan luka operasi,

karena nilai p value dari nilai ( 0,004 0.05 ).

Menurut asumsi peneliti dalam proses penyembuhan luka ibu post sectio

caesarea perlu melakukan mobilisasi dini secara bertahap agar mempercepat tingkat

penyembuhan.sedangkan ibu yang melakukan mobilisasi dengan ragu-ragu

mengalami proses penyembuhan yang lebih lama.untuk mempercepat proses

penyembuhan luka factor yang berperan selain mobilisasi dini adalah asupan nutrisi

yang adekuat , oksigenisasi pada luka bekas operasi dan personal hygine
ibu.diharapkan kepada ibu agar tidak takut untuk melakukan mobilisasi agar tidak

terjadi komplikasi pasca sectio caesarea.

C. Keterbatasan Penelitian

Dalam melakukan penelitian ini penulis banyak mendapatkan kesulitan serta

kekurangan,banyak hal-hal yang penulis tidak mengerti.penulis juga kesulitan dalam

mencari referensi untuk pembuatan karya tulis ilmiah.


BAB VI

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisa data dengan menggunakan uji chi square dan

pembahasan yang telah dilakukan mengenai peran keluarga dan mobilisasi dini dengan

proses penyembuhan luka sectio caesarea di ruang kebidanan BLUD RSU Datu Beru

Takengon Tahun 2017 dapat disimpulkan bahwa:

1. Penelitian menunjukan bahwa ada hubungan peran keluarga dengan proses

penyembuhan luka sectio caesarea dengan hasil uji chi square 0,028 karena nilai p

value dari nilai ( 0,028 0,05 ).

2. Penelitian menunjukan bahwa ada hubungan mobilisasi dini dengan proses

penyembuhan luka sectio caesarea dengan hasil uji chi square 0,016 karena nilai p

value dari nilai ( 0,016 0,05 ).

B. REKOMENDASI
Mengingat pentingnya peran keluarga dan mobilisasi dini dengan proses

penyembuhan luka untuk pemulihan ibu post sectio caesarea dengan ini disarankan

kepada:

1. Petugas Kesehatan

Diharapakan kepada petugas kesehatan khususnya yang merawat ibu post

sectio caesarea untuk senantiasa aktif dalam memberikan informasi, konseling serta

mengaplikasikan kepada ibu post sectio caesarea dan keluarganya tentang pentingnya

kehadiran dan dukungan dari keluarga serta pentingnya mobilisasi yang dapat

membantu proses penyembuhan luka ibu.

2. Ibu Post Sectio Caesarea

Pada ibu post sectio caesarea diharapkan dapat memanfaatkan serta

mengaflikasikan informasi baik dari petugas kesehatan, lingkungan dan media

lainnya untuk menambah pengetahuan tentang pentingnya mobilisasi dini post sectio

caesarea.ibu tidak perlu takut untuk melaukan mobilisasi dini pasca operasi, karena

dengan mobilisasi secara bertahap dan ditambah dengan dukungan dari keluarga ibu

akan merasa lebih sehat dan mempercepat pemulihan ,selain iti ibu juga lebih cepat

untuk merawat bayinya serta mencegah komplikasi yang disebabkan oleh kuranggnya

mobilisasi.
3. Keluarga

Diharapkan pada keluarga agar selalu memberikan dukungan serta

mendampingi ibu post sectio caesarea ,keluarga juga dapat membantu ibu dengan

merawat bayinya.selain memberikan dukungan keluarga juga harus selalu

mendampingi dan membantu ibu melakukan mobilisasi dini secara bertahap mulain

dari jam 6 jam menggerakan tangan dan kaki sampai dengan dua hari post sectio

caesarea untuk mulai berjalan kekamar mandi.selain membantu ibu untuk mobilisasi

dini kelurga juga harus mengingatkan ibu untuk menjaga asupan nutrisi yang baik

dengan makan makanan yang mengandung protein yang tinggi dan menjaga personal

hygine ibu post sectio caesarea.


DAFTAR PUSTAKA

Bahiyatun.( 2010) Psikolog Ibu dan Anak.EGC .Jakarta

Baston, H. ( 2008).Persalinan. EGC .Jakarta

Boyle. (2008) Pemulihan Luka. EGC .Jakarta

Cunningham.& Leveno.(2012) Obsterti Williams. EGC .Jakarta

Heryani. (2010) Asuhan Kebidanan Ibu Nifas dan Menyusui .CV Trans Info Medika.Jakarta

Hidayat.& Uliyah. (2008) Keterampilan Dasar Praktik Klinik.Salemba Medika Jakarta

Manuaba,G.(2012) Teknik Operasi Obstetri dan Keluarga Berencana.CV Trans Info

Medika.Jakarta

Mochtar,R. (2011) Sinopsis Obstetri. EGC .Jakarta

Mubarak. (2009) Ilmu Keperawatan Komunitas Konsep dan Aplikasi .Salemba Medika Jakarta

Muhammad . I.(2012) Pemanfaatan SPSS.Citapustaka media perintis.Bandung

Notoatmodjo, S. (2010) Metodologi Penelitian Kesehatan .PT Rineka Cipta.Jakarta

Rasjidi, I. (2009) Manual seksio Sesarea dan Laparatomi Kelainan Adneksa.Sagung Seto.Jakarta

Suriadi.(2004) Perawatan Luka. Sagung Seto.Jakarta

Siskim.(2007) Panduan Lengkap Kehamilan,Melahirkan dan Bayi.Arcan.2007

Vivian.& Sunarsih.(2012) Asuhan Kebidanan pada ibu Nifas.Salemba Medika.Jakarta


Wahmuji.(2008) Kamus Besar Bahasa Indonesia Gramedia Pustaka Utama.Jakarta

E,Purwanti.(2013).Hubungan Mobilisasi Dini Pada Ibu post operasi section caesarea dengan

pengeluaran lochea rubra di RSUD Dr.M Ashari pemalang

http:/download.portalgaruda.org/article.php?article (diakses pada 31 juli 2015)

Jolanda putrid.(2014).efektivitas mobilisasi dini pada ibu post partum terhadap percepatan proses

penyembuhan luka sektio caesarea.

http:/jurnal.untan.ac.id/index.php/jmkeperawatanFK/article/download/6034/6130 (diakses pada

02 maret 2015)

Septianraha. (2014).Faktor-faktor yang mempengaruhi penyembuhan luka SC.

http://www.slideshare.net/184472913 (diakses pada 25 Mei 2015)

Sela Kristina.(2012).Hubungan mobilisasi dini pada pasien pos operasi section caesaria dengan

tingkat kesembuhan luka operasi. http://stikesbaptis.ac.id./utama/index.php?option=com

docman&task=doc download&gid=16&Itemid=111 (diakses pada 12 maret 2015)

Sri Anggriani .(2014). Hubungan mobilisasi dini terhadap penyembuhan luka pos Off section

caesaria. http://library.stikesnh.ac.id/files/disk1/11/e-library%20stikes%20nani%20hasanuddin-

-sriangrian-531-1-45146096-1.pdf (diakses pada 5 maret 2015)

Z,fauza.(2013).hubungan mobilisasi dini pada ibu post partum dengan SC dengan percepatan

pemulihan post partum di ruang kebidanan RSUZA Banda Aceh simtakp.uui.ac.id/dockti/.pdf

(diakses pada 31 juli)


Lampiran 1

FORMULIR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN ( INFORMED CONSEN)

Judul Penelitian : Hubungan Peran Keluarga dan Mobilisasi Dini dengan Proses

Penyembuhan Luka Sectio Caesarea DI Ruang Kebidanan BLUD RSU Datu

Beru Takengon Tahun 2017

Nama Peneliti : Sulastri,Amd.Keb

Saya adalah mahasiswa STIKES DARUSSALLAM Lhoksemawe,tujuan dari penelitian ini

adalah untuk mengetahui hubungan peran keluarga terhadap Mobilisasi

Dini dengan proses penyembuhan Luka Sectio Caesarea di Ruang

Kebidanan BLUD RSU Datu Beru Takengon Tahun 2017

Partisipasi anda dalam penelitian ini bersifat sukarela,kegiatan yang akan dilakukan dalam

kegiatan ini adalah mengisi soal yang telah disediakan dalam rangka

pengumpulan data untuk penelitian ini.

Saya menjamin kerahasiaan identitas dan jawaban yang anda berikan , saya berharap

anda setuju untuk berpartisipasi menjadi responden dengan

menandatangani surat persetujuan ini dan mengisi lembar pertanyaan.


Demikian penjelasan tentang maksud dan tujuan penelitian ini,atas partisipasi dan kerja

sama ini yang baik saya ucapkan terima kasih.

Takengon, oktober 2017

Sulastri

Nim : 162204204
Lampiran 2

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini,bersedia untuk berpartisipasi dalam penelitian

yang dilakuka oleh mahasiswi akademi kebidanan darussallam Banda Aceh :

Nama : Sulastri,Amd.Keb

NIM : 162204204

Judul : Hubungan peran keluarga dan mobilisasi dini dengan proses

penyembuhan luka section caesarea di Ruang Kebidanan BLUD RSU

Datu Beru Takengon Tahun 2017

Saya mengetahui bahwa informasi yang saya berikan ini sangat besar manfaatnya bagi

peningkatan dan pengembangan kebidanan di Indonesia dan di Provinsi Aceh khususnya.

Demikian persetujuan responden dari saya semoga dapat dipergunakan sebelumnya.

Takengon, Oktober 2017

Responden

( )
Lampiran 3
HUBUNGAN PERAN KELUARGA DAN MOBILISASI DINI DENGAN PROSES PENYEMBUHAN LUKA

SECTIO CAESAREA DI RUANG KEBIDANAN BLUD RSU DATU BERU TAKENGON TAHUN 2017

i. Identitas Responden :

Hari/Tanggal Masuk :

Hari/Tanggal Keluar :

No.Responden :

ii. Pilihlah salah satu jawaban yang menurut anda benar dan dengan memberikan

tanda ()Pada salah satu jawaban ya atau tidak.

No Pernyataan Ya Tidak

A. Mobilisasi

1.Ibu sudah melakukan

pergerakan 6 jam setelah operasi

2.Setelah 6 jam ibu sudah dapat

menggerakan

lengan,tangan,ujung

kaki,tumit,menekuk dan

menggeser kaki.

3.10 jam setelah operasi ibu sudah


dapat miring kekiri dan kekanan

4.24 jam ibu setelah operasi sudah

mulai belajar duduk

5.2 hari setelah operasi ibu sudah

dapat belajar berjalan

6.Ibu mengalami kesulitan saat

pertama kali melakukan

mobilisasi

B. Peran keluarga

7.Suami atau keluarga membantu

ibu melakukan gerakan setelah

operasi

8.Suami atau keluarga ikut

membantu ibu menggerakan

tangan dan kaki 6 jam setelah

operasi

9.Suami atau keluarga ikut

membantu ibu miring kanan dan

kiri 10 jam setelah operasi

10.Suami atau keluarga ikut

membantu ibu untuk belajar

duduk 24 jam setelah operasi

11.Suami atau keluarga


membantu ibu belajar berjalan 2

hari setelah operasi

12.Suami dan keluarga

membantu ibu memberikan

motivasi dalam melakukan

pergerakan setelah operasi

C. Proses Penyembuhan Luka

13.Ibu merasakan nyeri pada

luka bekas operasi

14.Ibu merasakan adanya

ketidaknyamanan serta demam

pada luka operasi

15.Ada pendarahan pada luka

operasi

16.Terdapat nanah pada luka

bekas operasi

17.Ibu merasakan kekakuan pada

luka bekas operasi

18.Setelah melakukan pergerakan

setelah operasi apakah nyeri pada

luka operasi yang dialami ibu

berkurang
Lampiran 4

KUNCI JAWABAN

1.Ya 7. Ya 13. Ya

2.Ya 8. Ya 14.Tidak

3.Ya 9. Ya 15.Tidak

4. Ya 10. Ya 16.Tidak

5. Ya 11. Ya 17.Tidak

6. Ya 12. Ya 18. Ya
Lampiran 7

1.Transfering Peran Keluarga

Peran Keluarga

NR 1 2 3 4 5 6

Y T Y T Y T Y T Y T Y T

10

11

12

13

14
15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

Hasil Tabel

Ada Peran Keluarga ( + ) : 25

Tidak Ada Peran Keluarga ( - ) :5

2.Transfering Mobilisasi Dini


Mobilisasi Dini

NR 7 8 9 10 11 12

Y T Y T Y T Y T Y T Y T

10

11

12

13

14

15

16

17

18
19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

Hasil Tabel

Yang Melakukan Mobilisasi Dini ( + ) : 27

Yang Tidak Melakukan Mobilisasi Dini ( - ) :3

3.Transfering Proses Penyembuhan Luka

Proses Penyembuhan Luka

NR 13 14 15 16 17 18
Y T Y T Y T Y T Y T Y T

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20
21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

Hasil Tabel

Lebih Cepat Sembuh ( + ) : 19

Lebih Lama Sembuh ( - ) : 11

Lampiran 9

FREQUENCIES VARIABLES=Peran_ Keluarga Mobilisasi_Dini Proses_Penyembuhan_Luka

/ORDER=ANALYSIS.

Frequencies

[ DataSet 0] D:/SPSS/SPSS/SULASTRI

Statistics
Proses

Peran Keluarga Mobilisasi Dini Penyembuhan Luka

N Valid 30 30 30

Missing 0 0 0

Frequency Table

Peran Keluarga

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Tidak ada 5 16.7 16.7 16.7

Ada 25 83.3 83.3 100.0

Total 30 100.0 100.0

Mobilisasi Dini

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Tidak 3 10.0 10.0 10.0

Ya 27 90.0 90.0 100.0

Total 30 100.0 100.0

Proses Penyembuhan Luka


Cumulative

Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Lebih cepat 19 63.3 63.3 63.3

Lebih lama 11 36.7 36.7 100.0

Total 30 100.0 100.0

Crosstabs

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Proses penyembuhan Luka* 30 100.0% 0 0% 30 100.0%

Peran keluarga

Proses penyembuhan Luka* 30 100.0% 0 0% 30 100.0%


Mobilisasi Dini

Proses Penyembuhan Luka * Peran Keluarga

Crosstab

Peran keluaraga

Tidak Ada Total

Ada

Proses penyembuhan Lebih cepat Count 1 18 19

Luka % whitin proses 5.3% 94.7% 100.00

penyembuhan

luka 3.3% 60.0% 63.3%

% of total

Lebih lama Count 4 7 11

% whitin proses 36.4% 63.6% 100.00

penyembuhan

luka

% of total 13.3% 23.3% 36.7%

Total Count 5 25 30

% whitin proses 16.7% 83.3% 100.00

penyembuhan
Luka

% of total

16.7% 83.3% 100.0%

Chi-Square Test

Asymp.Sig.(2- Exact Sig.(2- Exact Sig.(1-

Value df sided sided) sided)

Pearson Chi-square 4.852 1 .028

Continuity correction 2.871 1 .090

Likelihood Ratio 4.778 1 .029

FisherExact Test .047 .047

Linear-by-Linear Assocation 4.690 1 .0.30

N of Valid Cases 30
a. 2 cell ( 50%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 1.83

b. Computed only for a 2x2 table

Anda mungkin juga menyukai