Anda di halaman 1dari 5

PPG PRAJABATAN 2017

MEMASANG DAN MENGUKUR PENTANAHAN (GROUNDING)

I. TUJUAN
Mahasiswa dapat memasang dan mengukur pentanahan (grounding) berdasarkan
gambar kerja.

II. TEORI SINGKAT


Sistem pembumian adalah suatu rangkaian/ jaringan mulai dari kutub
pembumian/ elektroda, hantaran penghubung/ conductor sampai terminal
pembumian yang berfungsi untuk menyalurkan arus lebih ke bumi sehingga dapat
memberikan proteksi terhadap manusia dari sengatan listrik (shock), dan
mengamankan komponen - komponen instalasi agar dapat terhindar dari bahaya
arus dan tegangan asing, serta perangkat dapat beroperasi sesuai dengan
kententuan teknis yang semestinya.
Pembumian merupakan salah satu faktor utama dalam setiap pengamanan
(perlindungan) peralatan atau rangkaian listrik. Untuk melakukan pengamanan
tersebut diperlukan perancangan pembumian sesuai standar yang berlaku, yaitu
sebagai berikut.
1. Tahanan pembumian harus memenuhi syarat yang diinginkan untuk
keperluan pemakaian
2. Elektroda yang ditanam dalam tanah harus bahan konduktor yang baik, tahan
korosi dan cukup kuat.
3. Elektroda harus mempunyai kontak yang baik dengan tanah sekelilingnya.
4. Tahanan pembumian harus baik untuk berbagai musim.
5. Biaya pemasangan serendah mungkin.
Pengukuran tahanan tanah 5 dilakukan untuk mengetahui kondisi
dari sistem pentanahan, baik untuk pentanahan yang baru selesai dibangun
maupun yang sudah lama dipasang sebagai upaya pemeliharaan, yang dapat
berlanjut kepada perbaikan bila pentanahan sudah melebihi standar yang berlaku.
Standar nilai tahanan pembumian adalah atau sekecil mungkin. Material
grounding dapat berupa batang tembaga, lempeng tembaga atau kerucut tembaga,
semakin luas permukaan material grounding yang di tanam ke tanah maka
resistansi akan semakin rendah atau semakin baik.
PPG PRAJABATAN 2017
MEMASANG DAN MENGUKUR PENTANAHAN (GROUNDING)

Nilai tahanan suatu sistem pembumian diharapkan serendah mungkin.


Elektroda pembumian yang ditanamkan ke dalam tanah diharapkan langsung
memperoleh tahanan yang rendah, namun hal itu sangat jarang diperoleh. Ada
beberapa faktor yang berbengaruh terhadap nilai tahanan pembumian.
1. Faktor internal: bentuk elektroda, jenis bahan dan ukuran elektroda, jumlah
atau konfigurasi elektroda dan kedalaman pemancang atau penanaman di
dalam tanah.
2. Faktor eksternal: sifat geologi (karakteristik) tanah, komponen zat kimia
dalam tanah, kandungan air tanah, dan temperatur tanah

III. ALAT DAN BAHAN


1. Megger 9. Pisau Instalasi
2. Tang kupas 10. Gergaji besi
3. Tang potong 11. Palu besi
4. Tang kombinasi 12. Elektroda tembaga
5. Obeng bunga 13. Klem
6. Cangkul 14. Kabel penghubung
7. Mistar kayu
8. Multimeter

IV. KESELAMATAN KERJA


1. Periksalah baterai alat ukur meger yang akan digunakan, apakah masih baik.
2. Hati hati memukul elektroda batang agar tidak terjadi kecelakaan kerja.
3. Jangan menghidupkan meger disaat teman melakukan penyambungan kabel
penghubung.

V. PETUNJUK KERJA
1. Sebelum memulai praktek, siapkanlah semua bahan dan peralatan yang
diperlukan.
2. Kerja praktek berkelompok maksimal 9 orang, dan penilaiannya tergantung
pada kemampuan invidu dan kelompok.
3. Tandai dan tancapkan elektroda bantu dan elektroda tembaga sesuai dengan
gambar kerja.
PPG PRAJABATAN 2017
MEMASANG DAN MENGUKUR PENTANAHAN (GROUNDING)

4. Pasanglah kabel penghubung dari alat ukur meger dari terminal (P) ke
elektroda bantu nomor 1 (satu), terminal (C) ke elektroda bantu yang ke 2
(dua) dan terminal (E) ke elektroda tembaga yang nomor 1 (satu) yang sudah
ditancapkan sesuai dengan gambar kerja.
5. Mulailah melakukan pengukuran pada elektroda tembaga yang nomor 1
(satu) dan tentukan tahanan pentanahan.
6. Pindahkan kabel penghubung dari elektroda tembaga yang nomor 1 (satu) ke
elektroda tembaga yang nomor 2 (dua) dan tentukan tahanan pentanahan pada
elektroda tembaga yang nomor 2 (dua).
7. Pindahkan kabel penghubung dari elektroda tembaga yang nomor 2 (dua) ke
elektroda tembaga yang nomor 3 (tiga) dan tentukan tahanan pentanahan pada
elektroda tembaga yang nomor 3 (tiga).
8. Pindahkan kabel penghubung dari elektroda tembaga yang nomor 3 (tiga) ke
elektroda tembaga yang nomor 4 (empat) dan tentukan tahanan pentanahan
pada elektroda tembaga yang nomor 4 (empat).
9. Tambahkan kabel penghubung untuk menghubungkan elektroda tembaga
yang nomor 1 (satu) dengan elektroda tembaga yang nomor 2 (dua). dan
tentukan tahanan pentanahannya.
10. Tambahkan kabel penghubung untuk menghubungkan elektroda tembaga
yang nomor 1 (satu), elektroda tembaga yang nomor 2 (dua) dan elektroda
tembaga yang nomor 3 (tiga) dan tentukan tahanan pentanahannya.
11. Tambahkan kabel penghubung untuk menghubungkan elektroda tembaga
yang nomor 1 (satu), elektroda tembaga yang nomor 2 (dua) dan elektroda
tembaga yang nomor 3 (tiga), dan elektroda tembaga yang nomor 4 (empat)
tentukan pentanahannya.
PPG PRAJABATAN 2017
MEMASANG DAN MENGUKUR PENTANAHAN (GROUNDING)

VI. GAMBAR KERJA

E P C

Alat Ukur Meger

5 - 10 m 5 - 10 m 5 - 10 m 5 - 10 m 5 - 10 m

1 2
Elektroda Batang
1 2 3 4
Elektroda Batang

VII. HASIL PENGUKURAN DAN ANALISA


Pada pratikum ini elektroda dipasang seri. Berikut adalah hasil pratikum
memasang dan mengukur pentanahan (grounding).
Tabel 1. Tabel Hasil Pengukuran Tahanan Pemasangan Pentanahan (grounding)
No Jumlah Elektroda R ()
1 Satu 22
2 Dua 7.4
3 Tiga 5.2
4 Empat 8

Pada pratikum ini dilakukan empat kali pengukuran elektroda batang


dengan bahan tembaga. Pada pengukuran 1, untuk pengukuran satu elektroda
diperoleh nilai tahanan pentanahan 22. Pengukuran 2, untuk pengukuran dua
elektroda dipasang seri diperoleh nilai tahanan pentanahan 7.4. Pengukuran 3,
untuk pengukuran tiga elektroda dipasang seri diperoleh nilai tahanan pentanahan
5.2. Pengukuran 4, untuk pengukuran empat elektroda dipasang seri diperoleh
nilai tahanan pentanahan 8.
Standar nilai tahanan pentanahan
5 adalah . Berdasarkan hasil pengukuran,
diperoleh nilai tahanan pentanahan terkecil 5.2. Hal ini menunjukkan bahwa pada
PPG PRAJABATAN 2017
MEMASANG DAN MENGUKUR PENTANAHAN (GROUNDING)

pratikum ini tidak diperoleh nilai tahanan pentanahan , yang berarti tahanan
pentanahan belum memenuhi standar.
Tahanan pentanahan yang belum memenuhi standar tersebut
dipengaruhi oleh beberapa faktor. Salah satunya adalah kondisi tanah tempat
ditanamkannya elektroda. Kondisi tanah penanaman elektroda basah dan berpasir
karena terletak dekat area pantai. Berdasarkan tabel nilai tipikal tahanan jenis
tanah pada PUIL 2000, nilai resistansi jenis (m) untuk jenis tanah pasir basah
adalah 200. Dengan demikian untuk merancang sistem pembumian perlu
diketahui terlebih dahulu sifat-sifat tanah dimana akan dipasang elektroda
pembumian untuk mengetahui resistansi jenis pembumian.

VIII. KESIMPULAN
1. Pada pratikum pemasangan dan pengukuran pentanahan diperoleh nilai
tahanan terkecil 5.2, artinya tahanan pentanahan belum memenuhi standar.
2. Nilai tahanan pentanahan yang belum memenuhi standar tersebut
dipengaruhi oleh faktor eksternal (kondisi tanah pasir basah). Tanah pasir
basah ini memiliki nilai resistansi jenis yang tinggi yaitu 200m.

Anda mungkin juga menyukai