PENDAHULUAN
Pemekaran Wilayah Desa secara intensif hingga saat ini telah berkembang
keuangan (rencana dana add 1 Milyar setiap desa), pelayanan public dan aparatur
pemerintah desa termasuk juga mencakup aspek social politik, batas wilayah
maupun keamanan serta menjadi pilar utama pembangunan pada jangka panjang.
politik dan pemerintahan di Indonesia jauh sebelum bangsa ini terbentuk. Dalam
setempat, berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan
Dalam Struktur sosial sejenis desa, masyarakat adat dan lain sebagainya telah
merupakan institusi yang otonom dengan tradisi, adat istiadat dan hukumnya
sendiri serta relative mandiri. Otonomi desa merupakan otonomi yang asli, bulat
1
Sebagai kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai susunan asli
berdasarkan hak istimewa, desa dapat melakukan perbuatan hukum, baik hokum
publik maupun hokum perdata, memiliki kekayaan, harta benda serta dapat
dibentuk Badan Perwakilan Desa yang berfungsi sebagai Lembaga Legislatif dan
Belanja serta Keputusan Kepala Desa. Untuk itu, kepala desa dengan persetujuan
ketiga dan melakukan pinjaman desa. Kemudian berdasarkan hak atas asal-usul
desa bersangkutan, kepala desa dapat mendamaikan perkara atau sengketa yang
tujuan meningkatkan kemampuan masyarakat desa. Selain itu luas wilayah yang
desa. Dengan syarat pemekaran wilayah desa untuk wilayah Sulawesi jumlah
penduduknya harus mencapai 1000 jiwa atau 200 KK, desa Waturempe sudah
2
1.2 Rumusan Masalah
adalah
a. Manfaat Teoritis
3
b. Manfaat Praktis
saran, ataupun wacana yang mendalam kepada pihak yang terkait dengan
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
yang sudah ada menjadi dua atau lebih daerah otonom baru. Berdasarkan UU RI
secara hukum memiliki dasar yang kuat dimana Undang-Undang No. 32 Tahun
daerah yang bersandingan atau pemekaran dari satu daerah menjadi dua daerah
4
Semua urusan terkait pemekaran wilayah menelan biaya, yang celakanya
dalam banyak kasus tidak diimbangi oleh kenaikan memadai pada pelayanan
wilayah. Konsep yang sudah terlanjur muncul sebagai trend pemerintah daerah di
lainnya.
terhadap makna dan tujuan penataan wilayah karena penataan wilayah dikaitkan
terkandung dealam konsep penataan wilayah jauh lebih luas dari sekedar indikator
5
sup-sup wilayah dalam daerah yang bersangkutan (misalnya regrouping
yang mencakup faktor kemampuan ekonomi, potensi daerah, sosial budaya, sosial
politik, kependudukan, luas daerah, pertahanan, keamanan, dan faktor lain yang
masyarakat, melalui:
6
buktinyata dari pelayanan yang di berikan oleh pemberi jasa, yang
penampilan pegawai.
tersebut.
Usulan dan kebijakan pemekaran daerah sangat banyak terjadi dan bahkan
pemekaran daerah yang berjumlah lebih dari dua ratusankasus tidak didorong oleh
latar belakang yang seragam, dan tidak pulamembawa dampak yang sama.
7
pemerintahan, pelayanan publik dan pembangunan di tingkat nasional, tetapi juga
ruang politik local bagi tumbuhnya partisipasi politik dan demokratisasi di tingkat
sini maksudnya adalah lokasi dan dana perimbangan dan DAU yang harus di
beberapa daerah atau beberapa daerah yang bersandingan atau pemekaran dari
satu daerah menjadi dua daerah atau lebih. Sedangkan daerah otonom mempunyai
dua penafsiran. Penafsiran yang pertama tentang istilah daerah otonomi berasal
8
dari pemahaman yang meluas atas pengertian daerah yang dipahami sebagai area,
teritorial atau kekuasaan atas luas tanah tertentu. Daerah dalam penafsiran ini
dipahami sebagai teritorial fisik berupa lahan, daratan, tanah dalam batas-batas
berikutnya tentang daerah otonom yaitu dimaknai kumpulan orang yang secara
harus diperhatikan jika suatu daerah akan di mekarkan. Syarat teknis mencangkup
untuk dimekarkan jika total nilai dari sebelas indikator tersebut masuk dalam
kategori mampu atau sangat mampu. Sementara syarat fisik kewilayahan meliputi
ekonomi, potensi daerah, sosial budaya, sosial politik, jumlah penduduk, luas
9
terselenggaranya otonomi seperti keamanan dan ketertiban, ketersedian sarana
a. Jumlah penduduk, untuk wilayah Sulawesi paling sedikit 1000 jiwa atau
200 KK
pembinaan masyarakat
dusun
e. Potensi desa, yang meliputi sumber daya alam dan sumber daya manusia
f. Batas desa, yang dinyatakan dalam bentuk pea desa yang diteapkan
a. Jumlah penduduk
b. Luas wilayah
10
d. Perangkat
terlalu besar, mungkin karena ingin mendapatkan uang bantuan desa lebih
banyak.
tersebut, dan tidak hanya berdasarkan persetujuan bupati dan DPRD setempat.
Menurut dia, ke depan untuk pemekaran desa atau nagari harus ada izin gubernur
dan yang tidak seringan dulu lagi. Dulu ada daerah dengan penduduk hanya 6.000
ingin jadi kabupaten juga dan ini terjadi pada beberapa provinsi," katanya. Justru
itu, kata dia, sekarang persyaratan lebih ketat dan ada tiga persyarakat umum,
status desa menjadi kelurahan diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri
11
pembentukan desa adalah penggabungan beberapa desa, atau bagian desa yang
bersandingan, atau pemekaran dari satu desa menjadi dua desa atau lebih, atau
pembentukan desa di luar desa yang telah ada. Dengan kata lain, Permendagri ini
desa.
1. jumlah pendudukan untuk wilayah Jawa dan Bali paling sedikit 1500 jiwa atau
300 KK, wilayah Sumatera dan Sulawesi paling sedikit 1000 jiwa atau 200
KK, dan wilayah Kalimantan, NTB, NTT, Maluku, Papua paling sedikit 750
masyarakat.
4. sosial budaya yang dapat menciptakan kerukunan antar umat beragama dan
5. potensi desa yang meliputi sumber daya alam dan sumber daya manusia.
6. batas desa yang dinyatakan dalam bentuk peta desa yang ditetapkan dengan
peraturan daerah.
dan perhubungan.
12
Desa dibentuk atas prakarsa masyarakat dengan memperhatikan asal usul
desa, adat istiadat dan kondisi sosial budaya masyarakat setempat. Pembentukan
Pemerintah daerah Muna dalam hal ini Bupati selaku Kepala Daerah harus benar-
Desa yang masuk. Dengan memperhatikan hasil observasi yang dilakukan oleh
Tim Verifikasi yang dibentuk Bupati, dari hasil itulah akan terlihat layak atau
yang ada.
Desa.
melalui Camat, disertai Berita Acara Hasil Rapat BPD dan rencana wilayah
13
5. Melakukan observasi ke Desa yang akan dibentuk, yang hasilnya menjadi
desa.
10. Rancangan Peraturan Daerah tentang Pembentukan Desa yang telah disetujui
persetujuan bersama.
14
12. Penetapan Rancangan Peraturan Daerah tentang Pembentukan Desa oleh
dianggap sah.
mengembangkannya dari desa yang telah ada. Pemekaran Desa ini bertujuan
15
Dalam pelaksanaan pembentukan Desa terdapat faktor pendukung dan
pembentukan Desa.
b. Adanya tarik ulur kepentingan antara pihak yang ingin memisahkan diri
16
c. Pembahasan di DPRD yang terlalu lama membuat masyarakat sempat
akan pentingnya tujuan dari pemekaran wilayah sering terabaikan, hal ini
serta desa sebagai lembaga pemerintahan yang berada paling dekat dengan
17
menjalankan roda pemerintahannya sendiri melalui prinsip-prinsip pemerintahan
partisipatif.
METODE PENELITIAN
ini akan di mulai pada bulan oktober 2017 samapai selesai di Desa
19
3.3 Jenis Data
1. Data kualitatif adalah data yang akan disajikan dalam bentuk narasi untuk
2. Data kuantitatif adalah data yang diperoleh dan disajikan dalam bentuk
1. Data primer yaitu data yang diperoleh secara langsung pada saat
2. Data sekunder yaitu data tambahan yang diperoleh dari kajian pustaka
20
a. Studi Kepustakaan (Library Studi) yakni pengumpulan data dan informasi
sederhana agar lebih mudah dipahami, dan kemudian akan dilihat faktor
21
diobservasi atau diukur gejalanya dilapangan. Untuk dapat
desa.
22
Proses penyusunan ranperda yang dimaksud peneliti adalah
pemekaran desa.
23