Anda di halaman 1dari 4

PEKERJAAN

KAYU
KUSEN
Kusen terdiri atas:
1. Tiang menahan gerakan kusen kemuka atau
2. Ambang (dorpel) pada kusen jendela kebelakang selain itu juga agar apabila
terdapat ambang atas dan ambang terjadi penyusutan, tidak timbul celah.
bawah sedangkan pada pintu tidak ada 6. Angkur, dipasang pada tiang berfungsi
ambang bawah. untuk memperkuat melekatnya pada
3. Sponneng, yaitu tempat tembok juga menahan gerakan ke
perletakan/melekatnya daun pintu samping.dan ke muka/ke belakang.
atau daun jendela. 7. Duk (neut), dipasang pada tiang di
4. Telinga, yaitu bagian ambang (dorpel) bagian bawah, khusus untuk kusen
yang masuk/ditanam kedalam tembok pintu, berfungsi untuk menahan
yang berfungsi untuk menahan gerakan gerakan tiang ke segala arah dan
kusen kemuka atau kebelakang. melindung tiang kayu terhadap
5. Alur kapur, bagian dari tiang yang resapan air dari latai ke atas.
dialur/dicoak dengan fungsi untuk

1. Kusen Pintu
CARA MEMASANG KUSEN PINTU spasi atau ruangan untuk
1. Pemasangan kusen terdiri dari dua memasang keramik.
macam, yaitu kusen pintu dan 6. P asang angkur pada bagian bawah
kusen jendela. Secara teknis kusen, kanan dan kiri. Juga pasang
masing-masing memiliki cara yang angkur (berupa paku 3 inchi) pada
sama. Namun menurut saya hanya kedua sisi kusen yang
dari segi waktu pemasangan saja bersinggungan dengan batu bata.
yang berbeda. Pasang beberapa saja misalnya 4
2. Jika proses membuat rumah paku di sisi kanan dan 4 paku di sisi
dimulai dari nol (membuat baru), kiri.
maka kusen pintu ditegakkan 7. Cek kedua sudut kusen
setelah pengecoran SLOOF pondasi menggunakan penggaris siku, jika
selesai dan telah kering, sehingga sudutnya 90, maka kondisi kusen
daya tekan beban kusen tidak adalah baik, jika tidak 90 maka
merusak sloof. perbaiki dahulu sampai kedua
3. BOWPLANK yang ada di sekeliling sudut kusen 90.
pondasi tidak dibongkar terlebih 8. Tegakkan pada setiap lokasi yang
dahulu, karena titik tengah pondasi akan dipasang kusen, biasanya
dijadikan sebagai pedoman ruang tamu, kamar, dapur, dan
pemasangan kusen dan dinding. ruangan belakang. Posisikan sisi
4. Pasang papan lurus sebagai profil
dengan posisi tegak lurus,
menggunakan lot pada setiap titik
yang akan dipasang dinding dan
kusen. Garis benang sebagai
patokan sisi paling pinggir kusen.
5. Siapkan dulu kaki kusen dengan
cara memasang papan kecil selebar
kusen pada bagian bawah kusen.
Jika kusen memiliki tinggi 200 cm,
sedangkan daun pintu tingginya
210 cm, maka tinggi kaki harus 216
cm, ukuran 6 cm digunakan sebagai
luar kusen dengan benang. Pasang tandai dengan pensil. Jika posisi air
lot untuk mengecek kusen agar yang ada dalam selang sama
tegak lurus. Lakukan pengecekan ini tingginya dengan tanda garis pensil,
pada kedua kaki kusen. maka kedua kaki kusen telah sama
9. Sebagai penyempurna, lakukan dan tegak lurus.
pengetesan menggunakan selang 10. Agar tidak bergerak, kedua sisi
kecil yang diisi air sebagai waterpas. kusen harus disekur menggunakan
Caranya, tarik meteran ukur pada reng atau papan.
bagian atas kusen pada kedua sisi 11. Lakukan langkah-langkah di atas
kaki kusen, misalnya 1 meter, pada kusen yang lain.



2. Kusen jendela
CARA MEMASANG KUSEN JENDELA
Langkah teknis pemasangan kusen jendela sama dengan
kusen pintu, namun dipasang setelah ada pasangan batu
pada bagian bawahnya sebagai tumpuan kusen.
1. Tinggi bagian atas kusen jendela harus sama dengan
sisi atas kusen pintu, gunakan selang sebagai
waterpas.
2. Tarik meteran ukur pada bagian atas kusen misalnya
1 meter (sama dengan tanda pada kusen pintu, yaitu
satu meter).
3. Cek dengan selang jika ketinggian air sama dengan
tanda tadi, maka kusen dalam posisi tegak dalam.
Kemudian cek menggunakan lot untuk mengukur tegak lurus kusen bagian luar.
4. Cara ini bisa juga digunakan, tarik benang di kedua ujung profil yang sudah tegak lurus, posisi
benang harus bersinggungan dengan sisi luar kusen.




3. Daun pintu
Jumlah daun pintu ada yang tunggal, ada 5. Lepaskan daun pintu,
pula yang ganda. Lebar dan tingginya daun pasang/tanam engsel daun
pintu diukur dari sisi dalam kusen sampai pintu pada tiang daun pintu (sisi
sisi luar kusen. Ukuran yang lazim dipakai tebal) dengan jarak dari sisi
untuk pintu adalah sebagai berikut dalam bagian bawah 30 cm, dan dari
manajemen proyek: sisi bagian atas 25 cm (untuk
Tinggi 2,00 - 2,10 meter pintu dengan 2 engsel), dan
pada bagian tengah (untuk
0,70 - 0,90 meter (tunggal) pintu dengan 3 engsel)
Lebar
0,60 - 0,80 meter (ganda) 6. Masukkan/pasang lagi daun
pintu pada kusennya, stel
Tebal 0,30 - 0,40 meter sampai baik kedudukannya, kemudian terpasanglah daun pintu pada kusen
beri tanda pada tiang kusen pintu pintunya.
Cara pemasangan: tempat engsel yang sesuai dengan 9. Coba daun pintu dengan cara
engsel pada daun pintu. membuka dan menutup.
1. Ukur lebar dan tinggi kusen pintu.
7. Lepaskan sebelah bagian engsel pada 10. Bila masih dianggap kurang pas,
2. Ukur lebar dan tinggi daun pintu.
daun pintu dengan cara melepas lepaskan daun pintu dengan cara
3. Ketam dan potong daun pintu (bila
pennya, kemudian pasang/tanam pada melepaskan pen.
terlalu lebar dan terlalu tinggi).
tiang kusen 11. Stel lagi sampai daun pintu dapat
4. Masukkan/pasang daun pintu pada
8. Pasang kembali daun pintu pada membuka dan menutup dengan baik,
kusennya, stel sampai masuk dengan
kusennya dengan memasangkan rata dan lurus dengan kusen.
toleransi kelonggaran 3 5 mm, baik ke
engselnya, kemudian masukkan
arah lebar maupun kearah tinggi.
pennya sampai pas, sehingga


4. Daun jendela
Jumlah daun jendela ada yang tunggal, ada pula yang ganda. Lebar dan tingginya daun jendela 0,80 - 1,7 meter
diukur dari sisi dalam kusen sampai sisi luar kusen. Ukuran yang lazim dipakai untuk pintu Tinggi (menyesuaikan dengan fungsi
adalah sebagai berikut: dan kondisi bangunan)
Lebar 0,60 - 0,80 meter
Tebal 0,30 - 0,40 meter



Cara pemasangan
1. Ukur lebar dan tinggi kusen jendela. 7. Lepaskan sebelah bagian engsel pada
2. Ukur lebar dan tinggi daun jendela. daun jendela dengan cara melepas
3. Ketam dan potong daun jendela (bila pennya, kemudian pasang/tanam pada
terlalu lebar dan terlalu tinggi). tiang/ambang atas kusen
4. Masukkan/pasang daun jendela pada 8. Pasang kembali daun jendela pada
kusennya, stel sampai masuk dengan kusennya dengan memasangkan
toleransi kelonggaran 3 5 mm, baik ke engselnya, kemudian masukkan
arah lebar maupun kearah tinggi. pennya sampai pas, sehingga
5. Lepaskan daun jendela, pasang/tanam terpasanglah daun jendela pada kusen
engsel daun jendela pada tiang daun jendelanya.
jendela (sisi tebal) dengan jarak dari sisi 9. Coba daun jendela dengan cara
bagian bawah 15-20 cm dari bagian tepi membuka dan menutup.
(untuk putaran horizontal) atau engsel 10. Bila masih dianggap kurang pas,
ditanam pada bagian ambang atas lepaskan daun jendela dengan cara
daun jendela dengan jarak 15-20 cm melepaskan pen.
dari bagian tepi (untuk putaran 11. Stel lagi sampai daun jendela dapat
vertikal). membuka dan menutup dengan baik,
6. Masukkan/pasang lagi daun jendela pada tiang/ambang atas jendela rata dan lurus dengan kusen.
pada kusennya, stel sampai baik tempat engsel yang sesuai dengan
kedudukannya, kemudian beri tanda engsel pada daun jendela.

5. Rangka Plafond
Plafon merupakan salah satu aksesories dari sebuah rumah, dan bukan bagian dari struktur
bangunan. Dengan adanya plafon di dalam rumah maka akan menutupi bagian rangka atap,
mengurangi debu dan kotoran, mengurangi bersarangnya nyamuk dan serangga lainnya. Selain
itu akan menambah nilai lebih bagi keindahan rumah.
Berikut langkah memasang rangka plafond:
1. Ruangan yang hendak dipasang plafon harus telah diplester dengan rapi.
2. Kemudian siapkan bahan yang digunakan. Ukur ruangan agar diketahui jumlah bahannya.
Secara umum saya akan sebutkan beberapa bahan yang diperlukan, antara lain: kayu kaso 5
cm x 7 cm, atau 5 cm x 5 cm, papan kalsiboard atau triplek, paku 2,5 inchi, paku 3 inchi, paku
triplek atau paku khusus kalsiboard, cornice, cat tembok, dan lis plafon.
3. Siapkan bahan pendukung, seperti bangku atau meja kerja panjang
secukupnya.
4. Timbang sudut ruangan menggunakan selang air kecil sebagai waterpas. Tandai
dengan pensil posisi tinggi plafon, hingga nantinya akan menghasilkan plafon yang
sama tingginya.
5. Ukur dinding ruangan, usahakan dipaskan ke dinding, potong kaso dengan ukuran
tadi. Gunakan gergaji kayu untuk memotongnya, ujung potongan harus siku
sehingga akan mudah memasangnya dan terlihat rapi.
6. Ambil potongan kaso tadi dan pasang pada dinding dengan paku 3 inchi pada
bagian yang telah ditandai. Jika paku menjadi bengkok setelah dipukul dengan
palu, maka ganti paku dan gunakan paku beton ukuran 3 inchi. Hal ini akibat dinding
yang sudah terlalu lama dan memiliki plesteran yang berkualitas sehingga keras
dan tahan paku.
7. Potong dan pasang lagi sesuai dengan ukuran selanjutnya, pada setiap sisi
dinding.
8. Pada penjelasan ini saya menggunakan triplek atau kalsiboard dengan ukuran 122 cm x 244 cm. Sehingga memudahkan pengukuran kaso
sebagai kerangka plafon.
9. Ukur sepanjang 81 cm, tandai dengan pensil dan pasang paku ke arah bawah, pasang benang. hal ini juga dilakukan pada bagian ujung arah
yang berlawanan, dan tarik benang dengan kencang. Benang ini berfungsi sebagai patokan pemasangan rangka sehingga lurus dan sejajar.
Jika kerangka pada ukuran 81 tadi telah selesai, kemudian mengukur dan memasang ukuran 61 cm.
10. Pasang benang seperti langkah sebelumnya, ukur dan potong sesuai dengan ruang antar kaso, biasanya setiap potongan akan berbeda-beda
sesuai dengan ketebalan kayu. Pasang dengan paku 2,5 inchi. Ratakan dengan benang agar lurus hasilnya.
11. Pasang sekur ke arah gordeng atau usuk atap, sehingga memperkuat plafon untuk menahan bebannya sendiri. Pasang sekur dalam jumlah
yang cukup agar kuat.
12. Jika memasang kerangka telah selesai, langkah selanjutnya adalah memasang triplek atau kalsiboard. Pemasangan dimulai dari sudut,
kemudian dilanjutkan ke arah berikutnya. Hal yang harus diperhatikan adalah nat atau jarak antar triplek sebaiknya jangan terlalu rapat,
sehingga masih ada ruangan untuk mengisi nat tersebut dengan cornice. Gunakan paku triplek atau paku kalsiboard jika menggunakan
kalsiboard untuk melekatkan triplek atau kalsiboard pada kerangka plafon.
13. Jika telah selesai memasang triplek atau kasliboard, selanjutnya memasang lis plafon menggunakan lis kayu. Ukur dan potong lis sesuai
dengan panjang dinding. Potong bagian ujung dengan sudut 45 derajat. Pakukan pada kerangka plafon atur jarak sekitar 50 cm tiap paku.
Usahakan pertemuan antara ujung lis rapat dan rapi.
14. Selanjunya adalah mengisi nat dengan cornice.
15. Pengecatan adalah langkah terakhir jika kerangka dan plafon telah selesai. Gunakan rol dan kuas untuk mengecat plafon. Jika telah
mengering, ulangi sebanyak dua kali. Pada bagian lis gunakan kuas untuk mengecatnya. Periksa semua bagian yang telah dicat, ulangi jika
ada bagian yang masih terlihat belum rata (belang-belang).
16. Campur cornice dengan air secukupnya hingga menjadi pasta. Buat adonan secukupnya, sebab sifat cornice cepat sekali mengering. Gunakan
sekrap plastik yang berukuran 7 inchi untuk meratakannya. Lakukan dua atau tiga kali poles sehingga hasilnya rata dan halus, tidak terlihat
sambungan antar triplek atau kalsiboard.

Anda mungkin juga menyukai