185 191 Mohammad Istnaeny Hudha PDF
185 191 Mohammad Istnaeny Hudha PDF
Email :istnaeny.hudha@gmail.com
Abstrak. Limbah cair industri tahu memiliki nilai COD dan TSS yang melebihi baku mutu air yang telah ditetapkan.
Namun, seringkali limbah tersebut dibuang ke sungai tanpa pengolahan terlebih dahulu, sehingga berpotensi
mencemari air sungai yang mengganggu kehidupan biotik yang ada di sungai. Oleh karena itu, diperlukan
pengolahan limbah salah satunya dengan proses elektrolisis. Variabel yang dipelajari dalam penelitian ini yaitu
variabel waktu elektrolisis dan voltase. Berdasarkan hasil penelitian semakin lama waktu dan semakin besar
tegangan dalam proses elektrolisis limbah tahu berpengaruh terhadap % removal COD dan TSS yang semakin
meningkat. Proses elektrolisis dengan elektroda besi mampu menurunkan COD sampai 42,11% pada tegangan 6
volt selama 90 menit, sedangkan TSS dapat diturunkan sampai 77,27% pada tegangan 6 volt dengan waktu
elektrolisis selama 60 menit
Kata kunci: L imbah cair tahu, Elektrolisis, COD, TSS, Waktu elektrolisis, T egangan listrik.
Abstract. Wastewater from tofu industry has COD and TSS that exceed water standart quality which was
decided. However, tofu wastewater without treatment processing often throw away into a river and it
potentially pollute the river. Beside that, it can interfere biotic habitat. Because of that reason, tofu
wastewater must to have a treatment processing before, one of treatment processing is electrolysis. This
research was studied about time and voltage effect toward COD and TSS. According to the research
result, more time and higher voltage that used in electrolysis process, it can increase % removal COD
and TSS from tofu wastewater. Elecrolysis process with iron electrode achieved 42,11 % COD removal at
6 voltage in 90 minute and 77,27% TSS removal at 6 voltage in 60 minutes
B - 185
Prosiding Seminar Nasional Kimia, ISBN : 978-602-0951-00-3
Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Surabaya, 20 September 2014
B - 186
Prosiding Seminar Nasional Kimia, ISBN : 978-602-0951-00-3
Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Surabaya, 20 September 2014
2. Analisa COD
BAHAN DAN METODE
B - 187
Prosiding Seminar Nasional Kimia, ISBN : 978-602-0951-00-3
Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Surabaya, 20 September 2014
3. Analisa TSS
Panaskan kertas saring ke dalam oven 105o
C selama 1 jam, setelah dingin timbang (b
mg).
Saring 500-1000 mL sampel limbah cair
menggunakan perlatan filtasi vacuum.
Cuci kertas saring dengan air aquadem 20
mL.
Keringkan kertas saring dalam oven pada
temperatur 103 o C-105o C selama 1 jam.
Dinginkan dalam desikator untuk Gambar 1 Hubungan antara waktu dengan %
menyeimbangkan suhu, kemudian removal COD pada berbagai tegangan
timbang.
Ulangi tahap pengeringan, pendinginan Selain itu ion Fe2+/Fe3+ yang terbentuk
dan penimbangan sampai diperoleh berat selama proses elektrolisis dapat berfungsi
konstan atau sampai perubahan lebih kecil
sebagai koagulan. Sesuai dengan yang
dari 4% / lebih kecil dari 0,5 mg.
Rumus perhitungan: dikemukakan oleh Michael Faraday, bahwa
semakin lama waktu elektrolisis hasil dari suatu
reaksi kimia yang dikehendaki juga akan
semakin bertambah. Sehingga, semakin lama
a = berat kertas saring + residu kering (mg)
b = berat kertas saring (mg) waktu elektrolisis semakin banyak bahan
v = volume sampel (mL) organik yang teroksidasi, seperti ditunjukkan
gambar 1 adanya peningkatan % removal COD
pada limbah tahu.
B - 188
Prosiding Seminar Nasional Kimia, ISBN : 978-602-0951-00-3
Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Surabaya, 20 September 2014
Namun pada tegangan 1,5 V dan 3 V pada B. Pengaruh Waktu Elektrolisis Terhadap %
waktu 45 menit terjadi peningkatan % removal Removal TSS Pada Berbagai Tegangan.
COD yang kemudian terjadi penurunan pada Pengaruh waktu dan tegangan listrik
menit selanjutnya, sedangkan pada tegangan 4,5 terhadap TSS tidak jauh berbeda sepeti yang
V pada menit 75 mulai terjadi peningkatan % telah dibahas di atas, gambar 2 juga
removal COD kemudian mengalami penurunan menampilkan karakteristik yang sama. Secara
pada menit 90. Hal ini disebabkan dalam reaksi umum dapat dilihat bahwa semakin lama waktu
elektrolisis pada kondisi sebenarnya dibutuhkan elektrolisis % removal TSS dalam limbah tahu
voltase yang jauh lebih tinggi dibandingkan semakin bertambah yang mengindikasikan TSS
dengan yang ditunjukkan oleh potensial dalam limbah cair tahu semakin berkurang.
elektroda standar (Chang, R. 2003, 221). Dalam
hal ini, berkaitan dengan jumlah spesies aktif
dan ion Fe yang terbentuk. Sedangkan pengaruh
waktu terhadap % removal COD pada tegangan
6 V dan 7,5 V semakin lama waktu elektrolisis
% removal COD dalam limbah tahu juga
semakin meningkat.
Jika, diperhatikan pada gambar 1 ada
perbedaan yang kontras antara tegangan listrik
pada 1,5; 3 dan 4,5 V dengan 6 dan 7,5 V. Pada
1,5; 3 dan 4,5 V cenderung stabil dan tidak
terlihat perbedaan yang mencolok. Oleh karena
itu, pada elektrolisis limbah tahu untuk
menurunkan COD voltase minimun yang
diperlukan berdasarkan data hasil penelitian
sebesar 6 Volt. Begitu juga dengan pengaruh Gambar 2. Hubungan antara waktu dengan %
tegangan, semakin besar tegangan dalam proses removal TSS pada berbagai tegangan
elektrolisis % removal COD dalam limbah tahu
dari tegangan 1,5; 3 dan 6 V secara keseluruhan Begitu juga dengan pengaruh tegangan yang
juga semakin meningkat. Hal ini dapat terjadi semakin besar, % removal TSS semakin
karena kuat arus yang mengalir berbanding lurus meningkat terutama pada tegangan 1,5; 4;5 dan
dengan tegangan listrik. 6 V. Telah dijelaskan di atas bahwa semakin
Jadi, semakin besar tegangan listrik maka lama waktu elektrolisis dan semakin besar kuat
kuat arus yang mengalir juga semakin besar. arus yang digunakan hasil dari suatu reaksi
Baik waktu elektrolisis atau pun arus listrik kimia yang dikehendaki juga akan semakin
merupakan komponen dasar elektrolisis yang bertambah
diteliti oleh Michael Faraday, berdasarkan
penelitian tersebut disimpulkan bahwa semakin KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan
lama waktu elektrolisis dan semakin besar kuat
bahwa :
arus yang digunakan hasil dari suatu reaksi
1. Semakin lama waktu dan semakin besar
kimia yang dikehendaki juga akan semakin
tegangan dalam proses elektrolisis limbah
bertambah.
cair industri tahu berpengaruh terhadap %
removal baik COD ataupun TSS semakin
meningkat.
B - 189
Prosiding Seminar Nasional Kimia, ISBN : 978-602-0951-00-3
Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Surabaya, 20 September 2014
2. Tegangan dan waktu paling baik untuk and Development, Vol. 5, No. 1,
menurunkan COD yaitu pada tegangan 6 p.139.
Volt selama 90 menit dengan % removal Chang, R. 2003. Kimia dasar konsep-
42,11%. konsep inti, jilid 2, edisi III,
3. Tegangan dan waktu paling baik untuk
Erlangga, Jakarta, p.221.
menurunkan TSS yaitu pada tegangan 6 Volt
Cheng, H., Xu, W., Liu, J., Wang, H., He,
selama 60 menit dengan % removal 77,27%.
4. Limbah cair indutri tahu masih belum layak
Y., Chen, G. 2006. Pretreatment of
untuk dibuang ke sungai karena jika waste water from triazine
dibandingkan dengan baku mutu air, nilai manufacturing by coagulation,
COD limbah tahu setelah elektrolisis masih electrolysis, and internal
di atas 100 mg/lt. microelctrolysis, p.386, p.389.
Husni, H. Uji Toksisitas Akut Limbah Cair
UCAPAN TERIMA KASIH Industri Tahu Terhadap Ikan Mas
Ucapan terimakasih disampaikan kepada LPPM
(Cyprinus carpio Lin), Studi kasus:
ITN Malang yang telah membiayai penelitian ini.
limbah cair industri tahu SUPER,
Padang, p.5.
DAFTAR PUSTAKA Isnani, R. M. N. 2010. Pengaruh Waktu
Pada Elektrokoagulasi Berelektroda
Anonim, 2013, Elektrokimia,
Multiplate Fe-Al Terhadap Limbah
http://id.wikipedia.org/wiki/Elektroki
Cair Industri Tahu Ditinjau Dari
mia, diakses tanggal 10 November
Nilai BOD dan TSS, Proposal
2013.
program kreativitas mahasiswa, p.8.
Anonim, Elektrode,
Kristanto, P. 2004. Ekologi Industri, edisi
http://id.wikipedia.org/wiki/Elektrod
II, ANDI, Yogyakarta, 77.
e, diakses tanggal 28 Oktober 2013.
Mollah, M. Y. A. 2004. Fundamental,
Anonim, Modul Elektrolisis Air II,
present and future prespectives of
http://akademik.che.itb.ac.id/labtek/
electrocoagulation, p.202.
wp-content/uploads/2010/08/modul-
Mulya, H. V. 2011. Pemanfaatan Limbah
elektrolisis-air-ii.pdf, diakses tanggal
Bijih Tembaga Dari Industri
16 Oktober 2013.
Pengolahan Logam Dengan Metode
Avsar, Y. 2007. Comparison of Classical
Elektrolisis, laporan akhir,
Chemical and Electrochemical
politeknik negeri malang, p.26.
Processes for Treating Rose
Mulyani, S., Hendrawan. 2005. Kimia
Processing Wastewater, Journal of
Fisika 2, UM Press, Malang, p.55,
Hazardous Materials, p.341-342,
p.78.
343.
Myrasandri, P. Degradasi Senyawa
B. M. Krishna, U. N. M. 2010. Study of The
Organik Limbah Cair Tahu Dalam
Electrochemical Process for
Anaerobic Baffled Reactor, p. 1.
Distillery Waste Water Treatment,
Journal of Environmental Research
B - 190
Prosiding Seminar Nasional Kimia, ISBN : 978-602-0951-00-3
Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Surabaya, 20 September 2014
B - 191