About
Link exchange
soal Fisika
o soal kelas X
o Soal kelas XI
Momentum dan Impuls dalam pembahasan fisika adalah sebagai satu kesatuan karena
momentum dan Impuls dua besaran yang setara. Dua besaran dikatakan setara seperti
momentum dan Impuls bila memiliki satuan Sistim Internasional(SI) sama atau juga
dimensi sama seperti yang sudah dibahas dalam besaran dansatuan. Posting kali ini akan
sedikit membahas mengenai pengertian momentum dan impuls.
Pengertian Momentum
Momentum adalah hasil kali antara massa dan kecepatan. Secara matematis dapat dituliskan
sebagai berikut
P = m.v
Keterangan
P = momentum(kg.m/s)
M=massa(kg)
V=kecepatan(m/s)
Jadi momentum adalah besaran yang dimiliki oleh sebuah benda atau partikel yang bergerak.
Contoh
Sebuah bus bermassa 5 ton bergerak dengan kecepatan tetap 10 m/s. Berapa momentum
yang dimiliki bus tersebut?
Penyelesaian:
Dengan menggunakan persamaan diatas maka kita mendapatkan besar momentum bus
sebesar P = mv
P = 5000 kg x 20 m/s
P= 100000 kg m/s
(catatan 1 ton = 1000 kg)
Pengertian Impuls
Impuls adalah peristiwa gaya yang bekerja pada benda dalam waktu hanya sesaat. Atau
Impuls adalah peristiwa bekerjanya gaya dalam waktu yang sangat singkat. Contoh dari
kejadian impuls adalah: peristiwa seperti bola ditendang, bola tenis dipukul karena pada saat
tendangan dan pukulan, gaya yang bekerja sangat singkat.
I=F.t
Keterangan
I= impuls
F=gaya(N)
t=selang waktu(s)
Contoh:
Sebuah bola dipukul dengan gaya 50 Newton dengan waktu 0,01 sekon. Berapa besar Impus
pada bola tersebut?
Penyelesaian
Dengan menggunakan persamaan diatas maka
I=F.t
I=50 N. 0,01s
I=0,5 Ns
Contoh soal
Sebuah bola sepak massa 200 gram menggelinding ke arah timur dengan kecepatan 2 m/s.
Ditendang dalam waktu 0,1 sekon. Sehingga kecepatannya menjadi 8 m/s pada arah yang
sama. Tentukan gaya yang diberikan kaki penendang terhadap bola!
Demikian posting kali ini semoga membantu buat siswa kelas 10 tentang Momentum dan
Impuls, kurang lebih silakan tulis di kolom komentar
Latar Belakang
Pelajaran Fisika tidak harus selalu dengan rumus-rumus saja. Tanpa kita sadari,
kegiatan kita sehari-hari juga memanfaatkan system kerja rumus fisika. Seperti mengendarai
motor ke sekolah saja, kita memakai 2 teori fisika. Pertama, energy kinetic yang membuat
motor bisa berjalan. Kedua, saat kita mengerem menggunakan gaya pegas agar motor bisa
berhenti dan tidak menabrak.
Pada kesempatan ini, akan dibahas penerapan teori Impuls dan Momentum dalam
kehidupan sehari-hari. Dalam makalah ini juga terdapat beberapa gambar ilustrasi agar
memudahkan pemahaman kita. Ada pula latihan-latihan soal yang mempergunakan rumus-
rumus Impuls dan Momentum.
Sebelum kita mengetahui latar belakang pembahasan Impuls dan Momentum Linear
maka terlebih dahulu kita pahami apa yang dimaksud dengan Impuls dan Momentum Linear.
Impuls adalah besaran vektor yang arahya sejajar dengan arah gaya dan Menyebabkan
perubahan momentum dan Momentum Linear adalah momentum yang dimiliki benda-benda
yang bergerak pada lintasan lurus
Pernahkah menyaksikan tabrakan antara dua kendaraan di jalan. apa yang terjadi
ketika dua kendaraan bertabrakan. kondisi mobil atau sepeda motor mungkin hancur
berantakan. Kalau kita tinjau dari ilmu fisika, fatal atau tidaknya tabrakan antara kedua
kendaraan ditentukan oleh momentum kendaraan tersebut. Dalam ilmu fisika terdapat dua
jenis momentum yakni momentum linear dan momentum sudut. Kadang-kadang momentum
linear disingkat momentum.
Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang telah ada, dapat ditarik beberapa rumusan masalah yang
akan dibahas pada bab berikutnya. Rumusan masalah itu berupa:
a. Pengertian impuls beserta penerapannya pada kehidupan sehari-hari
b. Pengertian momentum beserta penerapannya pada kehidupan sehari-hari
c. Pengertian tumbukan beserta jenis-jenisnya
d. Contoh soal dan pembahasannya
BAB II
Pembahasan
Impuls
1. Pengertian Impuls
Impuls dinotasikan dengan I, satuannya N.s atau kg.m/s.
Untuk membuat benda yang diam menjadi bergerak, maka perlu dikerjakan gaya pada benda
tersebut selama selang waktu tertentu.
Perhatikan peristiwa berikut :
Sebuah bola bergerak dipukul dengan tongkat besar. Gaya pukul tongkat dikalikan dengan
selang waktu selama gaya bekerja pada bola impuls.
Jadi, Impuls adalah hasil kali gaya konstan sesaat dengan selang waktu gaya bekerja.
Impuls merupakan besaran vektor, jadi perhatikan arah gerak benda serta arah gaya yang
bekerja.
Contoh lain dalam kehidupan sehari-hari adalah :
Impuls juga dapat dihitung dengan metode hitung integral atau metode grafik.
Jika gaya F yang bekerja pada sebuah benda tidak tetap.
a. Dengan metode Integral
Penggunaan metode hitung integral jika gaya F yang bekerja pada sebuah benda tidak tetap.
Atau Gaya F bukan merupakan fungsi linear terhadap waktu.
Pernah nonton pertandingan Tinju di TV ? nah, sarung tinju yang dipakai oleh para
petinju itu berfungsi untuk memperlama bekerjanya gaya impuls. ketika petinju memukul
lawannya, pukulannya tersebut memiliki waktu kontak yang lebih lama. Karena waktu
kontak lebih lama, maka gaya impuls yang bekerja juga makin kecil. Makin kecil gaya
impuls yang bekerja maka rasa sakit menjadi berkurang.
Mengapa palu tidak dibuat dari kayu saja,tetapi dibuat dari besi ? tujuannya supaya
selang waktu kontak menjadi lebih singkat, sehingga gaya impuls yang dihasilkan lebih
besar. Kalau gaya impulsnya besar, maka paku, misalnya, akan tertanam lebih dalam.
3. Matras
Matras sering dipakai ketika olahraga atau biasa dipakai para pejudo. Matras
dimanfaatkan untuk memperlama selang waktu bekerjanya gaya impuls, sehingga tubuh kita
tidak terasa sakit ketika dibanting. Bayangkanlah ketika dirimu dibanting atau berbenturan
dengan lantai? Ini disebabkan karena waktu kontak antara tubuhmu dan lantai sangat singkat.
Tapi ketika tubuh dibanting di atas matras maka waktu kontaknya lebih lama, dengan
demikian gaya impuls yang bekerja juga menjadi lebih kecil.
4. Helm
Kalau anda perhatikan bagian dalam helm, pasti anda akan melihat lapisan lunak.
Seperti gabus atau spons, lapisan lunak tersebut bertujuan untuk memperlama waktu kontak
seandainya kepala anda terbentur ke aspal ketika terjadi tabrakan. Jika tidak ada lapisan lunak
tersebut, gaya impuls akan bekerja lebih cepat sehingga walaupun memakai helm, anda akan
pusing-pusing ketika terbentur aspal.
Momentum
1. Pengertian Momentum
Momentum dinotasikan dengan P, dengan satuan kg.m/s.
Sebuah benda bermassa m yang bergerak dengan kecepatan v mempunyai momentum
(disimbolkan p). Besar momentum benda tersebut merupakan perkalian antara massa (m)
dengan kecepatannya ( v).
Benda-benda yang massanya besar atau benda-benda yang bergerak dengan laju yang besar,
memiliki momentum yang besar .
Contohnya, sebuah mobil bergerak dengan laju tertentu kemudian menabrak sebuah pohon,
semakin cepat mobil itu bergerak maka kerusakan yang timbul semakin besar.
Atau semakin besar massa mobil semakin besar pula kerusakan yang ditimbulkan. Maka
mobil dikatakan memiliki momentum yang besar.
Karena momentum termasuk besaran vektor, maka momentum memiliki sifat seperti halnya
vektor, yaitu dapat dijumlahkan dan dapat diuraikan. Penyelesaian beberapa momentum
menggunakan konsep vektor.
2. Penjumlahan Momentum
Bila terdapat 2 buah benda yang massanya masing-masing m1 dan m2 bergerak dengan
kecepatan masing-masing v1 dan v2 seperti pada gambar, sehingga kedua benda masing-
masing memiliki momentum P1 danP2, maka momentum kedua benda dapat dijumlahkan
dengan ketentuan sebagai berikut :
Resultan momentum P dari dua buah benda P1 dan P2 yang diapit sudut :
Dapat disimpulkan Impuls (I) sama dengan perubahan momentum (P). Ini menunjukkan
bahwa gaya yang bekerja pada sebuah benda sama dengan perubahan momentum benda
persatuan waktu.
P1 = momentum awal benda dalam kg.m/s
P2 = momentum akhir benda dalam kg.m/s
v1 = kecepatan awal benda dalam m/s
v2 = kecepatan akhir benda dalam m/s
Catatan:
Impuls adalah besaran vektor, jadi arah gaya yang bekerja harus diperhatikan.
Contoh Konsep Hubungan Impuls dan Momentum
Sebuah bola bermassa 200 gram dilemparkan ke kanan dengan kelajuan 10m/s. Sesaat setelah
dipukul, bola berbalik arah dengan kelajuan 20 m/s. Jika diketahui bola bersentuhan dengan
pemukul selama 1 ms. Tentukan :
Pembahasan :
Diketahui : m = 200 gram = 0,2 kg
v1 = 10 m/s (ke kanan)
v2 = -20m/s (berbalik arah ke kiri )
t = 1 ms = 10-3 s.
Ditanya : a. I
b. F
Jawab :
1. I = P2 P1
I = mv2 - mv1
I = (0,2kg)(-20m/s) (0,2kg)(10m/s)
I = -6 N.s
2. I = F. t
-6 N.s = F. 10-3s
F = -6.103 N
Tanda (-) menunjukkan bahwa gaya yang diberikan oleh pemukul berlawanan arah dengan
arah kecepatan bola mula-mula.
Tumbukan benda
Interaksi dua benda
Peristiwa ledakan
Peristiwa tarik-menaik
Peristiwa jalannya roket maupun jet
Contoh Penerapan dalam kehidupan sehari-hari konsep dari Hukum Kekekalan momentum :
a. Prinsip Peluncuran Roket.
Besar momentum yang dihasilkan gaya dorong oleh bahan bakar sama dengan momentum
meluncurnya roket.
b. Senapan/Meriam
Momentum senapan mundur ke belakang sama dengan momentum peluru yang lepas dari
senapan.
Momentum perahu mundur ke belakang sama dengan momentum orang yang melompat
kedepan.
d. Ayunan Balistik
Untuk menghitung kecepatan peluru yang melesat dari sebuah senapan dan menumbuk balok
yang tergantung pada seutas tali (bandul).
1. Peluru bersarang pada bandul
2. Peluru menembus bandul
Tumbukan
1. Pengertian Tumbukan
Tumbukan adalah pertemuan dua benda yang relatif bergerak. Pada setiap jenis
tumbukan berlaku hukum kekekalan momentum tetapi tidak selalu berlaku hukum kekekalan
energi mekanik. Sebab disini sebagian energi mungkin diubah menjadi panas akibat
tumbukan atau terjadi perubahan bentuk :
Macam tumbukan yaitu :
Tumbukan elastis sempurna, yaitu tumbukan yang tak mengalami perubahan energi.
Koefisien restitusi e = 1
Tumbukan elastis sebagian, yaitu tumbukan yang tidak berlaku hukum kekekalan energi
mekanik sebab ada sebagian energi yang diubah dalam bentuk lain, misalnya panas.
Koefisien restitusi 0 < e < 1.
Tumbukan tidak elastis , yaitu tumbukan yang tidak berlaku hukum kekekalan energi
mekanik dan kedua benda setelah tumbukan melekat dan bergerak bersama-sama. Koefisien
restitusi e = 0.
Dua benda, benda 1 dan benda 2 bergerak saling mendekat. Benda 1 bergerak dengan
kecepatan v1 dan benda 2 bergerak dengan kecepatan v2. Kedua benda itu bertumbukan dan
terpantul dalamarah yang berlawanan. Perhatikan bahwa kecepatan merupakan besaran
vektor sehingga dipengaruhi juga oleh arah. Sesuai dengan kesepakatan, arah ke kanan
bertanda positif dan arah ke kiri bertanda negatif. Karena memiliki massa dan kecepatan,
maka kedua benda memiliki momentum (p = mv) dan energi kinetik (EK = mv2). Total
Momentum dan Energi Kinetikkedua benda sama, baik sebelum tumbukan maupun setelah
tumbukan.
Secara matematis, Hukum Kekekalan Momentum dirumuskan sebagai berikut :
m v + m v = m v' +m v' Persamaan 1
Keterangan :
m1 = massa benda 1,
m2 = massa benda 2
v1 = kecepatan benda sebelum tumbukan dan
v2 = kecepatan benda 2 Sebelum tumbukan
v1 = kecepatan benda Setelah tumbukan,
v2 = kecepatan benda 2 setelah tumbukan
Jika dinyatakan dalam momentum,
m1v1 = momentum benda 1 sebelum tumbukan,
m1v1 = momentum benda 1 setelah tumbukan
m2v2 = momentum benda 2 sebelum tumbukan,
m2v2 = momentum benda 2 setelah tumbukan
Pada Tumbukan Lenting Sempurna berlaku juga Hukum Kekekalan Energi Kinetik.
Secara matematis dirumuskan sebagai berikut :
Keterangan :
m v+mv=mv'+mv'
m v-mv=mv'-mv'
mv-v'=m(v'-v) Persamaan a
Ini merupakan salah satu persamaan penting dalam Tumbukan Lenting sempurna,
selain persamaan Kekekalan Momentum dan persamaan Kekekalan Energi Kinetik.
Persamaan 3 menyatakan bahwa pada Tumbukan Lenting Sempurna, laju kedua benda
sebelum dan setelah tumbukan sama besar tetapi berlawanan arah, berapapun massa benda
tersebut.
dengan cara membagi persamaan (iii) dengan persamaan (ii) maka didapat:
Tumbukan tak lenting sama sekali adalah tumbukan yang sama sekali tak lenting. Pada
tumbukan tak lenting sempurna, benda yang bertumbukan melekat satu sama lain. Oleh
karena itu kecepatan benda setelah bertumbukan sama (v1` = v2`).
Pada tumbukan ini jumlah energi kinetik kedua benda sebelum tumbukan (Ek) lebih besar
dari setelah tumbukan (Ek`)
Pada tumbukan tak lenting sama sekali berlaku hukum kekekalan momentum:
artinya:
kecepatan benda 1 dengan benda 2 setelah bertumbukan sama
Contoh Soal:
Sebuah peluru yang massanya 20 gram mengenai segumpal lilin mainan yang massanya 200
gram dan tergantung pada seutas tali yang panjang. Peluru itu masuk dan melekat pada lilin
mainan. Jika kecepatan peluru sebelum mengenai lilin adalah 200 m/s, maka besarnya
kecepatan lilin mainan setelah peluru tersebut masuk didalamnya adalah ...
a. 12,8 m/s
b. 14,2 m/s
c. 18,2 m/s
d. 20,2 m/s
e. 22,8 m/s
Jawaban: c
Penyelesaian:
Impuls adalah selisih dari momentum atau momentum awal dikurangi momentum
akhir. Dalam Fisika impuls dilambangkan dengan simbol / huruf I. Secara matematis
impuls dirumuskan :
I = p2 p1 = p
I = m.v2 m.v1
I = m(v2 v1)
I = m. v
Karena m = F/a (bisa dibaca di Aplikasi Hukum Newton Dalam Kehidupan) , maka :
I = F/a . v
I = [F/(v/t)] . v
I = F . t
F = I/t
I = impuls, p1 = momentum awal, p2 = momentum akhir, F = gaya, t = waktu sentuh, v =
selisih kecepatan
Nah, dari rumus F = I/t inilah letak pemanfaatan aplikasi momentum dan
impuls. Semakin kecil waktu sentuh, maka semakin besar gaya yang akan diterima benda.
Semakin lama waktu sentuh, maka semakin kecil gaya yang diterima benda.
Mobil di desain untuk mudah penyok, hal ini bertujuan untuk memperbesar waktu
sentuh untuk memperkecil gaya yang diterima oleh pengendara. Dengan demikian
diharapkan, keselamatan pengemudi lebih dapat terjamin. Jika kecepatannya besar, maka
gaya yang diterima akan besar, sehingga pengendara akan mengalami kecelakaan yang fatal.
Jadi pesan saya jangan ngebut, walaupun mobil sudah di design sedemikian rupa.
Balon udara pada mobil juga bertujuan untuk memperlambat waktu sentuh antara
kepala pengemudi dengan setir mobil. Ingat, semakin besar waktu sentuh, maka semakin
kecil gaya yang akan mengenai kepala pengemudi. Sabuk pengaman juga fungsi dan cara
kerjanya sama dengan balon udara pada mobil, yakni untuk mengurangi waktu sentuh antara
pengemudi dengan dashboard mobil pada saat bersentuhan.
TUMBUKAN
Berlaku
Fluar= 0
Fisika merupakan ilmu yang mempelajari materi dan interaksinya. Banyak konsep-konsep
fisika yang bisa menjelaskan fenomena-fenomena di alam. Salah satunya penerapan konsep
impuls dan momentum. Impuls adalah gaya yang bekerja pada benda dalam waktu yang
relatif singkat, sedangkan momentum merupakan ukuran kesulitan untuk memberhentikan
(mendiamkan) benda. Impuls dipengaruhi oleh gaya yang bekerja pada benda dalam selang
waktu tertentu sedangkan momentum dipengaruhi oleh massa benda dan kecepatan benda
tersebut. Berikut ini disajikan beberapa contoh penerapan konsep impuls dan momentum
dalam kehidupan sehari-hari:
1. Karateka
Apakah anda seorang karateka atau penggemar film action? Jika kita
perhatikan karateka setelah memukul lawannya dengan cepat akan menarik tangannya. Ini
dilakukan agar waktu sentuh antara tangan dan bagian tubuh musuh relatif singkat. Hal ini
berakibat musuh akan menerima gaya lebih besar. Semakin singkat waktu sentuh, maka gaya
akan semakin besar.
2. Mobil
Desain mobil yang mudah penyok tidak cukup untuk menjamin keselamatan
pengemudi pada saat tetabrak. Benturan yang keras penggemudi dengan bagian dalam mobil
dapat membahayakan keselamatan pengemudi. Untuk meminimalisir resiko kecelakaan
tersebut, pabrikan mobil ternama menydiakan balon udara di dalam mobil (biasanya di bawah
setir), wah bisa terbang dong (guyon.). Ketika terjadi kecelakaan pengemudi akan menekan
tombol dan balon udara akan mengembang, sehingga waktu sentuh antara kepala atau bagian
tubuh yang lain lebih lama dan gaya yang diterima lebih kecil. Sabuk pengaman juga
didesain untuk mengurangi dampak kecelakaan. Sabuk pengaman didesain elastis.. tis
tis.
4. Sarung Tinju
Chris John seorang petinju juara dunia asal Indonesia (hebat ya) pada
saat bertinju menggunakan sarung tinju, ya iyalah masa sarung yang kupakai waktu habis di
sunat dulu
Sarung tinju yang dipakai oleh para petinju ini berfungsi untuk memperlama bekerjanya gaya
impuls ketika memukul lawannya, pukulan tersebut memiliki waktu kontak yang lebih lama
dibandingkan memukul tanpa sarung tinju. Karena waktu kontak lebih lama, maka gaya yang
bekerja juga semakin kecil sehingga sakit terkena pukulan bisa dikurangi.
5. Palu
Kepala palu dibuat dari bahan yang keras misalnya besi atau baja. Kenapa
tidak dibuat dari kayu atau bambu ya? Kan lebih mudah mendapatkan kayu dan bambu,
nggak mahal lagi (hemat atau pelit kambuh!!!) Palu dibuat dengan bahan yang keras agar
selang waktu kontak menjadi lebih singkat, sehingga gaya yang dihassilkan lebih besar. Jika
gaya impuls besar maka paku yang dipukul dengan palu akan tertancap lebih dalam.
6. Matras
A A B B A A B B m v m v m v m v (5.8)
Jumlah momentum dari A dan B sebelum dan sesudah
tumbukan adalah sama/tetap. Keadaan ini disebut sebagai Hukum
Kekekalan Momentum Linier.
Contoh Soal 4:
Sebuah peluru massa 5 gram ditembakkan dari senapan dengan
kecepatan 200 m/s, jika massa senapan 4 kg. Berapakah laju senapan?
Penyelesian:
Mula-mula peluru dan senapan diam, jadi:
vs = vp = 0
sehingga,
ms vs + mp vp = ms vs + mp vs
0 = 4. vs+ 0,005 kg.200 m/s
vs= -0,25 m/s
Kecepatan senapan pada saat peluru ditembakan 0,25 m/s, tanda (-)
menyatakan arahnya kebelakang/tertolak.
Contoh Soal 5:
Dua orang nelayan massanya sama 60 kg berada di atas perahu yang
sedang melaju dengan kecepatan 5 m/s, karena mengantuk seoramg
nelayan yang ada diburitan terjatuh, jika massa perahu 180 kg.
Berapakah kecepatan perahu sekarang?
Penyelesaian:
Momentum mula-mula (perahu dan nelayan):
P1 = (2mo + mp).vp = (2.60 kg + 180 kg).5 m/s = 1500 kg.m/s
137
Momentum setelah seorang nelayan terjatuh:
P2 = (mo + mp).vp = (60 kg + 180 kg). vp = 240 kg. vp
Sehingga menurut hukum kekekalan mementum, maka P1 = P2.
1500 kg.m/s = 240 kg. vp
vp = 6,25 m/s
5.4 Tumbukan
Pada setiap jenis tumbukan berlaku hukum kekekalan
momentum tetapi tidak selalu berlaku hukum kekekalan energi
mekanik, sebab sebagian energi mungkin diubah menjadi energi bentuk
lain, misalnya panas atau bunyi, akibat tumbukan atau terjadi
perubahan bentuk benda.
Besarnya koefisien restitusi (e) untuk semua jenis tumbukan berlaku :
(5.9)
dengan:
vA; vB= kecepatan benda A dan B setelah tumbukan
vA ; vB = kecepatan benda A dan B sebelum tumbukan
Macam tumbukan yaitu:
1. Tumbukan elastis sempurna, yaitu tumbukan yang tak
mengalami perubahan energi. Koefisien restitusi e = 1, berlaku
hukum kekekalan momentum dan hukum kekekalan energi
mekanik (kerena pada kedudukan/posisi sama, maka yang
diperhitungkan hanya energi kinetiknya)
2. Tumbukan elastis sebagian, yaitu tumbukan yang tidak berlaku
hukum kekekalan energi mekanik sebab ada sebagian energi
yang diubah dalam bentuk lain, misalnya panas. Koefisien
restitusi 0 < e < 1.
3. Tumbukan tidak elastis , yaitu tumbukan yang tidak berlaku
hukum kekekalan energi mekanik dan kedua benda setelah
tumbukan melekat dan bergerak bersama-sama. Koefisien
restitusi e = 0
Energi yang hilang setelah tumbukan dirumuskan:
Ehilang = Eksebelum tumbukan Eksesudah tumbukan
Ehilang = { mA vA
2 + mB vB
2} { mA (vA)2 + mB (vB)2}
Tumbukan yang terjadi jika bola dijatuhkan dari ketinggian h
meter dari atas lanmtai. Kecepatan bola waktu menumbuk lantai dapat
dicari dengan persamaan :
138
vA = 2gh
Kecepatan lantai sebelum dan sesudah tumbukan adalah 0.
vB = vB = 0
Dengan memsukkan persamaan tumbukan elastis sebagian :
diperoleh :
sehingga diperoleh :
h
e h
dengan:
h = tinggi pantulan
h = tinggi bola jatuh.
Contoh Soal 6:
Dua bola dengan massa identik mendekati titik asal koordinat; yang
satu sepanjang sumbu +y dengan kecepatan 2 m/s dan yang kedua
sepanjang sumbu x dengan kecepatan 3 m/s. Setelah tumbukan satu
bola bergerak keluar sepanjang sumbu +x dengan kecepatan 1,20
m/s. Berapakah komponen-komponen kecepatan dari bola lainnya?
Penyelesaian:
Pada tumbukan berlaku kekekalan momentum sehingga :
Pada sumbu x berlaku: m1v1x + m2v2x = m1v1x +
m2v2x
m(3) + 0 = m (1,2) + mv2x
v2x = 1,8 m/s
Pada sumbu y berlaku: m1v1y + m2v2y = m1v1y +
m2v2y
0 + m (-2) = 0 + mv2y
v2y = -2 m/s
Jadi, bola kedua bergerak dengan kecepatan 1,8 m/s pada sumbu-x
dan -2,0 m/s pada sumbu-y.
Contoh Soal 7:
139
Sebuah batu 2 kg bergerak dengan kecepatan 6 m/s. Hitunglah gaya
F yang dapat menghentikan batu itu dalam waktu 7.10-4 detik.
Penyelesaian:
Impuls = F.t = m (v vo)
F. (7.10-4) = 2 (0 6) ; jadi F = 1,71.104 Newton.
Contoh Soal 8:
Dua orang gadis (m1 dan m2) berada di atas sepatu roda dan dalam
keadaan diam, saling berdekatan dan berhadapan muka. Gadis 1
mendorong tepat pada gadis 2 dan menjatuhkannya dengan
kecepatan v2. Misalkan gadis-gadis itu bergerak bebas di atas sepatu
roda mereka, dengan kecepatan berapakah gadis 1 bergerak?
Penyelesaian:
Kita ambil kedua gadis mencakupi sistem yang ditinjau. Tidak ada
gaya resultan dari luar pada sistem (dorongan dari gadis terhadap
yang lain adalah gaya internal) dan dengan demikian momentum
dikekalkan.
Momentum sebelum = momentum sesudah, sehingga 0 = m1v1 +
m2v2
Jadi 2
1
,2
1v
m
v m , gadis 1 bergerak mundur dengan kecepatan ini.
5.5 Kegiatan
Tujuan: mengamati jenis tumbukan
Langkah kerja:
1. Ambil benda sebanyak mungkin yang ada disekitar anda.
2. Jatuhkan dari ketinggian tertentu. Pilih ketinggian yang sama
untuk tiap benda.
3. Amati pantulan yang terjadi, kemudian catat dan masukan
dalam tabel berikut:
No Jenis Benda Lenting
Sempurna
Lenting
Sebagian
Tak lenting
140
Tugas 1:
A. Bahan : benang, bandul, malam
B. Alat : neraca analitis, penggaris 1m, 2 buah statif
C. Langkah Kerja:
1. Ikat bandung dengan benang dan gantungkan pada statif,
ikat penggaris pada statif yang lain. Letakkan kedua statif
di atas meja dengan jarak kira-kira sama dengan panjang
tali.
2. Lempar bandul dengan malam, sehingga terjadi ayunan,
usahakan malam dapat menempel pada bandul. Ukur tinggi
bandul berayun.
3. Timbang massa bandul dan massa malam.
4. Tentukan kecepatan bandul dan malam saat mulai berayun.
Tentukan pula kecepatan malam saat menumbuk bandul.
5.6 Rangkuman
1. Momentum merupakan hasil kali massa sebuah benda dengan
kecepatan. Momentum merupakan besaran vektor yang arahnya
searah dengan kecepatannya.
2. Impuls merupakan perubahan momentum yaitu hasil kali gaya
dengan waktu yang ditempuhnya. Impuls merupakan Besaran
vektor yang arahnya se arah dengan arah gayanya.
3. Macam-macam tumbukan:
a. Lenting sempurna, e = 1
b. Lenting sebagian, 0 < e < 1
c. Tak lenting, e = 0
4. Hukum kekekalan momentum: momentum awal = momentum
akhir
5.7 Soal Uji Kompetensi
1. Seorang pemain bisbol akan memukul bola yang datang padanya
dengan massa 2 kg dengan kecepatan 10 m/s, bola bersentuhan
dengan pemukul dalam waktu 0,01 detik sehingga bola berbalik
arah dengan kecepatan 15 m/s.
141
a. Carilah besar momentum awal
b. Carilah besar momentum akhir
c. Carilah besar perubahan momentumnya.
d. Carilah besar impulsnya.
e. Carilah besar gaya yang dialamibola.
2. Dua buah benda bermassa 5 kg dan 12 kg bergerak dengan
kecepatan masing-masing 12 m/s dan 5 m/s pada arah berlawanan.
Jika keduanya bertumbukan sentral, hitunglah:
a. Kecepatan masing-masing benda sesudah tumbukan dan
hilangnya energi jika tumbukannya elastis sempurna.
b. Kecepatan masing-masing benda sesudah tumbukan dan energi
yang hilang jika tumbukannya tidak elastis sama sekali.
3. Sebuah perahu sekoci bermassa 200 kg bergerak dengan kecepatan
2 m/s. dalam perahu tersebut terdapat orang dengan massa 50 kg.
Tiba-tiba orang tersebut meloncat dengan kecepatan 6 m/s.
Hitunglah kecepatan sekoci sesaat (setelah orang meloncat)
jika : a. arah loncatan berlawanan dengan arah sekoci.
b. arah loncatan searah dengan arah perahu.
4. Sebuah benda jatuh di atas tanah dari ketinggian 9 m. Ternyata
benda terpantul setinggi 1 meter. Hitunglah:
a. Koefisien kelentingan.
b. Kecepatan pantulan benda.
c. Tinggi pantulan setelah pantulan ketiga.
5. Sebuah peluru dari 0,03 kg ditembakkan dengan kelajuan 600 m/s
diarahkan ppada sepotong kayu yang massanya 3,57 kg yang
digantung pada seutas tali. Peluru mengeram dalam kayu, hitunglah
kecepatan kayu sesaat setelah tumbukan ?
6. Bola seberat 5 newton bergerak dengan kelajuan 3 m/s dan
menumbuk sentral bola lain yang beratnya 10 N dan bergerak
berlawanan arah dengan kecepatan 6 m/s. Hitunglah kelajuan
masing-masing bola sesudah tumbukan, bila:
a. koefisien restitusinya 1/3
b. tumbukan tidak lenting sama sekali
c. tumbukan lenting sempurna.
142
7. Sebuah bola dijatuhkan dari ketinggian 1 m di atas sebuah lantai
lalu memantul setinggi 0,9 m. Hitunglah koefisien restitusi antara
bola dan lantai
8. Sebuah truk dengan berat 60.000 newton bergerak ke arah utara
dengan kecepatan 8 m/s bertumbukan dengan truk lain yang
bermassa 4 ton dan bergerak ke Barat dengan kecepatan 22 m/s.
Kedua truk menyatu dan bergerak bersama-sama. Tentukan besar
dan arah kecepatan truk setelah tumbukan.
9. Dua buah benda A dan B yang masing-masing massanya 20 kg dan
40 kg bergerak segaris lurus saling mendekati. A bergerak dengan
kecepatan 10 m/s dan B bergerak engan kecepatan 4 m/s. Kedua
benda kemudian bertumbukan sentral. Hitunglah energi kinetik
yang hilang jika sifat tumbukan tidak lenting sama sekali.
10. Sebuah peluru massanya 20 gram ditembakkan pada ayunan
balistik yang massanya 5 kg, sehingga ayunan naik 0,2 cm setelah
umbukan. Peluru mengeram di dalam ayunan. Hitunglah energi
yang hilang.