Anda di halaman 1dari 2

SEMINAR DIABETES MELITUS

SEMARANG, DINKES PROV JATENG - Kami berharap masyarakat


mendapatkan informasi tentang penyakit Diabetes Mellitus dan mengetahui cara
pencegahannya, disamping mengeta- hui bagaimana cara pengendalikannya. Melalui
seminar ini masyarakat akan mendapatkan informasi tentang pola makan atau asupan
gizi penderita Diabetes Melitus. Bagi penderita atau masyarakat juga mendapatkan
informasi tentang bagaiman cara perawatan kaki penderita Diabetes Melitus,
demikian penjelasan panitia Seminar Penyakit Diabetes Melitus. (Rabu, 26/6)

Menurut pemegang program pencegahan dan pengendalian Penyakit Diabetes Militus,


seminar tentang Diabetes Militus ini dilatarbelakangi adanya perubahan transisi
epidemiologi penyakit yaitu meningkatnya penyakit degeneratif atau penyakit tidak
menular (PTM). Selain itu adanya Penyakit Tidak Menular (PTM) tertentu yang
mempunyai Faktor Risiko yang sama (common underlying risk faktor) seperti
kardiovaskuler, stroke, diabetes mellitus, penyakit paru obstruktif kronik, dan kanker
tertentu.

Faktor risiko PTM tersebut adalah pola makan yang tidak seimbang, aktifitas fisik dan
Olah raga kurang, Stress dan merokok. Di Jawa Tengah pada Tahun 2012, penyakit
Diabetes mellitus menduduki urutan ke dua jumlah kasusnya setelah Hipertensi

Kondisi tersebut yang mendorong dilaksanakanya seminar ini, guna penyebarluasan


informasi kepada masyarakat untuk mencegah peningkatan penyakit Diabetes mellitus
agar masyarakat mampu dan mau mengendalikannya.

Sebanyak 200 orang peserta yang mengikuti semniar ini, mereka adalah para
pengurus/anggota PKK Kab/Kota se Jawa Tengah.

Dengan mengadirkan para pakar Diabetes Melitus dari RSUP Dr Kariadi Semarang,
PERSAGI Wilayah Jawa Tengah dan Dokter Keluarga Program Pengendalian Penyakit
Kronis ( Prolanis) PT Askes, dismapaikan materi yang menarik tentang Penyakit
Diabetes Melitus Pencegahan dan Pengendalian, Pengaturan pola makan / diet bagi
penderita Diabetes Melitus dan Perawatan kaki Diabetus Melitus.

Peserta tampak antusias mengikuti seminar ini. Tampaknya mataeri yang disampaikan
para narasumber memang menyangkut hal-hal yang sering dijumpai di masyarakat.

Menurut Dr Tjokorda Gde Dalem Pemayun (Bagian Ilmu Penyakit Dalam RSUP Dr
Kariadi), Diabetes Melitus merupakan penyakit kronik yang dipengaruhi oleh gangguan
metabolisme karbohidrat, protein dan lemak. Diabetes Melitus ini dilandasi oleh faktor
genetik, perubahan pola hidup dan pengaruh lingkungan. Akibat yang ditimbulkan
penyakit ini, mempunyai risiko komplikasi makro-angiopati berupa penyakit jantung,
saraf, kaki diabetik. Selain itu juga mempunyai risiko komplikasi mikro angiopati, yang
mempengaruhi mata, ginjal dan syaraf.

Masih menurut Dr Tjokorda Gde Dalem Pemayun, bahwa kelompok risiko tinggi
Diabetes melitus diantaranya umur >40 tahun, kegemukan, hipertensi, keluarga ada
riwayat DM(+), kehamilan dengan berat bayi > 4 kg, kehamilan dengan hiperglikemia,
dislipidemia dan ganguan toleransi glukosa.

Gejala dan tanda klinik diabetes diantaranya merasa lapar terus, merasa haus terus,
sering kencing, cepat lelah, pandangan kabur, kesemutan tangan dan kaki.

Ada beberapa klasifikasi tipe Diabetes Melitus, diantaranya tipe 1 dimana sel beta
Pankreas mendadak rusak akibat autoimun atau idiopatik. Type ini umumnya dimulai
masa anak-anak atau remaja, yang disebabkan oleh proses otoimun. Penderita
Diabetes Melitus tipe ini perlu insulin seumur hidup.

Untuk Diabetes Melitus tipe 2, sebagian besar disebabkan resistensi insulin sampai
dengan defisiensi insulin. Untuk tipe ini dimulai setelah dewasa. Insulin pankreas tidak
cukup, tubuh tidak mampu menggunakan insulin, dan biasanya ada riwayat keluarga.
Pengobatannya dengan diet, olahraga, obat dan insulin.

Diabetes Melitus tipe lain, disebabkan karena kekurangan kalori dan protein jangka
panjang. Biasanya berkaitan dengan penyakit lain (tumor, obat steroid dll). Untuk
Diabetes Melitus tipe ini Insulin dibutuhkan absolut dan tidak ada faktor keturunan.

Pilar utama penanganan Diabetes Melitus meliputi penyuluhan, perencanaan makan,


latihan jasmani dan obat. Perencanaan makan dengan komposisi makan seimbang,
sesuaikan pertumbuhan, status gizi, umur dan keadaan fisik. Tujuannya adalah agar
berat bdan ideal dan kesegaran jasmani meningkat.

Penyusunan Program Diet Diabetes Melitus untuk penghitungan jumlah energi perhari
sesuai dg kebutuhan setiap Diabetisi dan mengarah ke berat badan normal. Tujuan
lain adalah untuk menunjang pertumbuhan, mempertahankan kadar glukosa darah
dalam batas normal. Yang tak kalah penting adalah untuk mencegah atau
memperlambat perkembangan komplikasi vaskuler, sesuai dengan kemampuan daya
beli setiap kasus serta komposisi sesuai dengan pola makan sehari-hari. (gnw/har)

Anda mungkin juga menyukai