Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
2. Teori Dasar
a) Prinsip Dasar Baby Incubator
Definisi kedokteran tentang prematur adalah bayi yang
dilahirkan dalam usia kurang dari 36 minggu. Semua bayi prematur
membutuhkan terapi khusus tapi dengan ruangan perawatan khusus.
Karena bayi prematur belum siap hidup dan menyesuaikan diri diluar
rahim dan mungkin dapat mengalami gangguan hidup seperti:
Pernafasan
Karena paru-paru belum sempurna, kebayakan bayi prematur
mengalami kesulitan bernafas, disebut sindrom gawat nafas
(respiration distress syndrome, RDS).
Sistem Imun
Sistem imun (kekebalan) yang belum berkembang dan tubuh
yang terlalu lemah untuk mempertahankan dirinya dengan baik
berarti resiko lebih besar mengalami infeksi.
Pencernaan
Lambung bayi prematur kecil dan sensitif. Ia belum mampu
menyimpan makanan sehingga cenderung mudah muntah. Sistem
190
pencernaan yang belum sempurna mempersulit pencernaan protein
essensial sehingga harus diberikan dalam bentuk tercerna sebagian.
Pengaturan Suhu
Pengontrolan suhu pada bayi prematur tidak efisien. Ia
cenderung terlalu dingin atau terlalu panas. Ia tidak memiliki
penyekat panas seperti bayi cukup bulan, karena kekurangan lemak
tubuh.
Refleks
Perkembangan refleks yang belum sempurna, khususnya
refleks menghisap, menimbulkan kesulitan makan. Bayi prematur
biasanya memerlukan selang makan.
191
dilakukan dengan hati-hati, sebab keseimbangan kadar oksigen dan
karbon dioksida bayi prematur harus diperhatikan benar. Bila jumlah
oksigen pada bayi prematur terlalu sedikit, jumlah karbon dioksidanya
akan meningkat. Akibatnya, pembuluh darah di otak akan melebar,
bahkan bias pecah dan mengakibatkan pendarahan diotak. Sebaliknya,
bila oksigen terlalu banyak, maka pembuluh-pembuluh darah bisa
menyempit yang mengakibatkan sel-sel tubuh bayi kurang mendapat
makanan.
192
1) Incubator Sistem Terbuka
Yang dimaksud dengan incubator system perawatan terbuka
adalah incubator yang memerlukan pembukaan ruangan jika akan
melakukan perawatan bayi ( perawatantidak dilakukan secara
otomatis dari dalam ruangan incubator ). Peralatan ini biasanya
digunakan untuk bayi yang lahir premature dengan kebutuhan
perawatan normal.
Umur dan Berat Badan Bayi Suhu Awal (C) Batas Suhu (C)
0-6 Jam
Dibawah 1200 gram
35,0 34,0-35,4
1200-1500 gram
34,1 33,9-34,4
1501-2500 gram
33,4 32,8-33,8
Diatas 2500 gram (dan lebih
32,9 32,033,8
dari 36 minggu)
6-12 Jam
Dibawah 1200 gram 35,0 34,0-35,4
1200-1500 gram 34,0 33,5-34,4
193
1501-2500 gram 33,1 32,2-33,8
Diatas 2500 gram (dan lebih 32,8 31,4-33,8
dari 36 minggu)
12-24 Jam
Dibawah 1200 gram 34,0-35,4
34,0
1200-1500 gram 33,3-34,3
33,8
1501-2500 gram 31,8-33,8
32,8
Diatas 2500 gram (dan lebih 31,0-33,7
32,4
dari 36 minggu)
24-36 Jam
Dibawah 1200 gram
34,0 34,0-35,0
1200-1500 gram
33,6 33,1-34,2
1501-2500 gram
32,6 31,6-33,6
Diatas 2500 gram (dan lebih
32,1 30,7-33,5
dari 36 minggu)
36-48 Jam
Dibawah 1200 gram
34,0 34,0-35,0
1200-1500 gram
33,5 33,0-34,1
1501-2500 gram
32,5 31,4-33,5
Diatas 2500 gram (dan lebih
31,9 30,5-33,3
dari 36 minggu)
48-72 Jam
Dibawah 1200 gram
34,0 34,0-35,4
1200-1500 gram
33,5 33,0-34,0
1501-2500 gram
32,8 31,2-33,4
Diatas 2500 gram (dan lebih
32,4 30,1-33,2
dari 36 minggu)
72-96 Jam
Dibawah 1200 gram 34,0 34,0-35,4
1200-1500 gram 33,5 33,0-34,0
1501-2500 gram 32,2 31,1-33,2
194
Diatas 2500 gram (dan lebih 31,3 29,8-32,8
dari 36 minggu)
4-12 Hari
Dibawah 1500 gram 33,5 33,0-34,0
1501-2500 gram 32,1 31,0-33,2
Diatas 2500 (dan lebih dari 36 31,0 29,5-32,6
minggu)
4-5 hari 30,9 29,4-32,3
5-6 hari 30,6 29,0-32,2
8-10 hari 30,3 29,0-31,8
10-12 hari 30,1 29,0-31,4
12-14 Hari
Dibawah 1500 gram
33,5 32,6-34,0
1501-2500 gram
32,1 31,0-33,2
Diatas 2500 (dan lebih dari 36
30,1 29,0-31,4
minggu)
2-3 Minggu
Dibawah 1500 gram 33,1 32,2-34,0
1501-2500 gram 31,7 30,5-33,0
3-4 Minggu
Dibawah 1500 gram 32,6 31,6-33,6
1501-2500 gram 31,4 30,0-32,7
4-5 Minggu
Dibawah 1500 gram 32,0 31,2-33,0
1501-2500 gram 30,9 29,5-32,2
5-6 Minggu
Dibawah 1500 gram 31,4 30,6-32,3
1501-2500 gram 30,4 29,0-31,8
195
b) Prinsip Kerja Pesawat Baby incubator
Prinsip kerja pesawat ini adalah dengan mengatur serta
menstabilkan suhu dalam ruangan inKubator agar sesuai degan suhu
yang dibutuhkan oleh bayi prematur, pesawat ini menggunakan
pemanasan elemen (heater) yang dikontrol oleh suatu rangkaian control
suhu agar suhu tetep stabil. Heater akan bekerja pada saat sensor suhu
kurang dari setting suhu yang telah ditentukan, dan sebaliknya apabila
sensor suhu lebih besar dari setting suhu, secara otomatis heater akan
mati.
3. Spesifikasi Alat
196
Nama pesawat : BABY INCUBATOR
Merk : GEA MEDICAL
Type : YP-90A
Tegangan input : AC220V-230V/50Hz
Maksimal VA input : 850VA
Output heater maksimal : 377W/240V
Air temperature control range : 25C~39C
Baby temperature control range : 34C~37C
Pembacaan sensor suhu : 5C~65C
Akurasi sensor suhu : 0.3 C
Kelembapan di dalam : 30%RH-75%RH
Aliran udara : <0.3m/s
Aliran udara diatas matras : 0.35m/s
Kebisingan dengan motor AC : 55dB
Kebisingan dengan motor DC : 45dB
4. Bagian-Bagian Alat
197
Keterangan Gambar:
a. Main body of incubator adalah bagian utama dari baby incubator
ataupun body utama baby incubator.
b. Guard rail adalah pelindung sela sela body baby incubator dan bisa
juga berfungsi sebagai pegangan pendorong baby incubator.
c. Lock mechanism yaitu kunci untuk membuka mesin dari cabinet.
d. Cabinet adalah tempat untuk penyimpanan asesoris alat.
.
Gambar 3.76 : Tempat Air untuk Kelembaban Chamber
1 5
Keterangan Gambar:
a. Tampilan suhu aktual di dalam chamber.
b. Tombol untuk menurunkan setting suhu.
198
c. Tombol untuk menaikkan setting suhu
d. Tampilan suhu yang diatur
e. Tampilan suhu kulit bayi.
1 3
2 5
Keterangan Gambar:
1. Serial communication untuk ke PC
2. Kabel power untuk phototherap
3. Konektor untuk sensor kulit
4. Saklar power
5. Kabel power
199
memberikan tegangan kepada buzzer yang merupakan alarm sehingga
alarm menyala.
POWER
SUPPLY BATERAI
KEYPAD
CONTROL
INDIKATOR
SENSOR SUHU
UDARA
ADC
SENSOR SUHU
KULIT
BUZZER
c. Keyboard Control
Merupakan tombol yang befungsi mengatur setting seperti
setting suhu, tombol start mematikan alarm yang mengirim logika ke
MCU dan menampilkannya ke display.
d. Indikator
Indikator atau display berfungsi menampilkan suhu, alarm
kerusakan, indicator heater dll.
e. MCU (Microcontoler Unit)
MCU merupakan otak atau pusat pengendali utama dari
rangkaian baby incubator. MCU merupakan pengolah data dari input
200
input sensor seperti sensor suhu udara, sensor suhu kulit, sensor aliran
udara, dan outputnya mengirimkan logika kepada driver heater dan
motor, ketika ada trouble di salah tiap blok dia mematikan system dan
kemudian membunyikan alarm.
f. Input Output Control
I/O control ini bekerja sebagai driver untuk heater dan motor.
I/O control ini di kendalikan oleh MCU yang input dari I/O control ini
menerima logika dari MCU dan outputnya mengendalikan tegangan ke
motor dan heater.
g. Motor
Motor mempunyai beberapa fungsi yang sangat penting dalam
baby incubator. Motor mengatur sirkulasi udara atau menghantarkan
panas ke seluruh bagian dalam chamber, sehingga panas dalam
chamber rata selain itu motor mengatur kelembaban di dalam chamber
melalui udara dengan membawa uap air dari wadah air di luar chamber.
Motor di kendalikan oleh I/O control yang di control lagi oleh MCU.
Karena peranannya yang penting ketika motor mati alarm langsung
berbunyi karena berbahaya terhadap bayi.
h. Heater
Heater merupakan sumber panas di baby incubator, heater di
atur oleh driver I/O control yang di control juga oleh MCU, heater
mengeluarkan panas yang kemudian panas tersebut di tiup oleh blower
atau motor sehingga panas merata di dalam chamber. Heater adalah
komponen inti dari baby incubator karena prinsip dasar dari baby
incubator adalah memanfaatkan panas.
i. ADC
ADC atau singkatan dari Analog to Digital Converter ini
merupakan perubah tegangan analog dan merubahnya menjadi tegangan
digital, perlunya pemakaian ADC dikarenakan output dari sensor
merupakan tegangan analog dan tidak bias dibaca oleh MCU, karena
MCU mengolah data yang berupa tegangan digital.
201
j. Sensor Suhu Udara
Sensor suhu udara merupakan sensor suhu yang membaca suhu
di dalam chamber . dan dia membatasi suhu yang ada di dalam chamber
ketika suhu di dalam chamber tersebut melebihi setting yang sudah di
atur pada keyboard control maka dia memberikan referensi ke MCU
untuk mematikan heater sehingga suhu di dalam chamber tersebut
stabil. Suhu yang bisa di baca oleh sensor ini adalah 5C sampai 65C.
k. Sensor Suhu Kulit
Sensor suhu kulit merupakan sensor suhu yang mengukur suhu pada
kulit bayi. Ketika suhu bayi mengalami override dia akan mematikan
heater sehingga suhu bayi tercontrol.
l. Buzzer
Buzzer merupakan alarm peringatan, menyala ketika ada kesalahan
system yang di control oleh MCU.
6. PROSEDUR PENGOPERASIAN
Untuk mendapatkan pemakaian yang tepat perlu diperhatikan hal-hal
berikut ini :
1) Yang menjadi operator adalah personil yang terlatih dan dibawah
pengawasan para medic yang mahir dan mengetahui tentang bahaya
resiko dan manfaat penggunaan baby incubator.
2) Penggunaan oksigen yang dapat meningkatkan bahaya kebakaran dan
peralatan yang dapat menimbulkan percikan bunga api listrik tidak
boleh ditempatkan dalam incubator.
3) Waktu pemanasan dari incubator kurang lebih 30 menit.
4) Sensor suhu kulit harus tetap pada bayi.
5) Posisi pemasangan dan penggunaan sensor suhu kulit adalah dipasang
di kulit tangan atau kaki bayi dan diplester agar tidak terlepas/mudah
lepas.
6) Jangan menempatkan incubator dalam ruangan yang langsung terkena
sinar matahari atau langsung terkena udara dari AC.
202
A. Persiapan
1) Sebelum alat dioperasikan, perhatikan suhu ruangan disekitar
incubator yaitu antara 25o-30o C.
2) Periksa sambungan daya (stop kontak), apakah memiliki grounding
dan bertegangan stabil pada 220 VAC,50/60Hz. Apabila dilakukan
pemeriksaan hasilnya baik maka pengoperasian setting suhu
control baby incubator dapat dilakukan, tetapi bila tegangan jala-
jalanya tidak stabil maka lebih baik gunakan stabilizer.
B. Pengoperasian Baby Incubator
1) Sambungkan steker incubator pada stop kontak yang telas
diperiksa tadi, pastikan pemasangannya kuat dan tidak mudah
lepas.
2) Tekan switchpower yang ada di box panel pada posisi ON dan saat
itu juga display serta beberapa indikator yang ada di display
menyala.
3) Untuk selanjutnya incubator sudah dapat disetting suhu kontrolnya
sesuai dengan keperluan.
C. Setting Suhu
1) Setting suhu pada keypad control pada suhu yang diinginkan.
2) Temperatur dalam incubator akan segera mncapai suhu yang telah
disetting
3) Biarkan incubator menyala dalam keadaan kosong kurang lebih 30
Menit.
4) Selanjutnya Incubator dapat dipakai.
7. PROSEDUR PEMELIHARAAN
A. Pemeliharaan Harian
1) Bersihkan pesawat dari kotoran debu.
2) Periksa kondisi air, jangan sampai habis.
3) Periksa setting suhu dan sesuaikan dengan termometer.
203
B. Pemeliharaan Perminggu
1) Buka kabel power dan kabel sensor kemudian pengait pada setiap
sisi dan buka temperature control, jika heater masih panas maka
tunggu dingin dan bersihkan.
2) Buka dan bersihkan keranjang bayi.
3) Lepaskan penutup pada deck utama.
4) Lepaskan kemudian bersihkan selang saluran air
C. Pemeriksaan Bulanan
1) Periksa fungsi blower jangan sampai blower tidak berfungsi. Sebab
akan menyebabkan pemanasan tidak merata dan akan terjadi error.
2) Bila pesawat akan disimpan atau tidak digunakan, usahakan untuk
membuang semua yang ada sampai habis.
204
kondisi lingkungan yang cocok untuk bayi yang lahir prematur atau y
sakit.
3. Buku service manual adalah buku petunjuk yang dikeluarkan oleh pabr
untuk melakukan tindakan pemeliharaan dan perbaikan.
4. Unit pelayanan pengguna alat adalah unit dimana alat digunakan.
5. Penyetelan/adjustment adalah tindakan yang dilakukan oleh teknisi elek
mengatur alat agar sesuai dengan nilai standar yang berlaku.
TUJUAN 1. Agar pemeliharaan dapat dilakukan sesuai dengan prosedur yang benar.
2. Alat selalu dalam kondisi siap dan laik pakai, sehingga usia teknis alat d
3. B. Pelaksanaan Pemeliharaan
1. Lakukan pembersihan seluruh bagian alat.
2. Lakukan pelumasan pada bagian-bagian yang bergerak.
3. Lakukan pengencangan.
4. Lakukan pengecekan fungsi dan kondisi bagian alat
5. Lakukan penggantian bahan pemeliharaan
6. Lakukan pemeriksaan kinerja
7. Lakukan penyetelan / adjustment
(i) C. Pencatatan
1. Lakukan pengisian formulir lembar kerja dan kartu pemeliharaan alat
2. Simpulkan hasil pemeliharaan alat (baik atau tidak baik)
3. Pengguna alat menandatangani formulir lembar kerja sebagai buk
alat telah dilaksanakan.
(ii) D. Pengemasan
1. Cek alat kerja dan alat ukur.
2. Cek dan rapihkan dokumen teknis penyerta
3. Kembalikan alat kerja, alat ukur dan dokumen teknis penyerta ke tem
205
(iii) E. Laporan
1. Laporkan hasil pemeliharaan alat kepada unit pelayanan penguna alat
2. Laporkan hasil pemeliharaan alat kepada pemberi tugas.
206
8. PROSEDUR PERBAIKAN
Muncul kode
5. error alarm E0.2 Sensor suhu rusak Ganti sensor suhu
pada display
207
a. Periksa apakah ada
kebocoran udara dari
Muncul kode
Sensor aliran udara luar aliran udara
7. error alarm E0.4
rusak b. Periksa semua konektor
pada display
yang terhubung dengan
sensor aliran udara
208
Muncul kode
Kegagalan system
16. error alarm H0.2 Ganti MCU
internal MCU
pada display
a. Cek konector antara
Muncul kode Kesalahan komunikasi MCU bantu dan MCU
17. error alarm H0.3 pada MCU utama dan utama
pada display MCU bantu b. Ganti MCU utama dan
MCU bantu
Muncul kode
Kesalahan ROM MCU
18. error alarm H0.4 Ganti MCU tambahan
tambahan
pada display
Muncul kode Kesalahan system
19. error alarm H0.5 internal MCU Ganti MCU tambahan
pada display tambahan
Muncul kode
20. error alarm H0.6 Kesalahan EEPROM Ganti MCU
pada display
Muncul kode
21. error alarm H0.7 Kesalahan SRAM Ganti MCU
pada display
Muncul kode
Pengolahan ADC error
22. error alarm H0.8 Ganti IC ADC
atau ic ADC rusak
pada display
Muncul kode
Kesalahan pada ADC
23. error alarm H0.9 Ganti IC ADC tambahan
tambahan
pada display
Muncul kode a. Periksa konektor control
24. error alarm H1.0 Control panas rusak panas
pada display b. Ganti IC control
Muncul kode
25. error alarm H1.1 RTC tidak berfungsi Ganti IC RTC
pada display
9. KALIBRASI
Baby Incubator merupakan salah satu dari alat kesehatan yang harus
dikalibrasi setiap tahun sekali. Karena kalibrasi merupakan serangkaian
kegiatan yang membentuk hubungan antara nilai yang ditunjuk oleh
instrumen pengukur atau system pengukuran atau nilai yang diwakili oleh
209
bahan ukur dengan nilai-nilai yang sudah diketahui yang berkaitan dari
besaran yang diukur dalam kondisi tertentu.
C. Metode Pengukuran
Mengacu kepada :
1. Prosedur penggunaan Digital Thermometer
2. petunjuk system pemeliharaan dan pemeriksaan dari ECRI no. 415-
0595
210
D. Prosedur Kerja
1. Lakukan pendataan sarana pelayanan kesehatan, alat, daftar alat
ukur, dan besaran standart serta alat kerja/bantu.
2. Lakukan pengukuran kondisi lingkungan, meliputi : catu tegangan,
konsumsi arus, suhu dan kelembaban ruangan. Bila mana hasil
pengukuranmelebihi julat (range) maka perlu diberikan saran
pemecahannya.
3. Lakukan pemeriksaan kondisi fisik dan komponen alat meliputi :
a. Chasis/selungkup
b. Fitting/penghubung
c. Penyangga/penguat
d. Probe
e. Roda/rem
f. filter
g. Kotak kontak
h. Pengatur /saklar
i. Kabel daya
j. Pemanas
k. Kelenturan/daya pegas
l. Motor/fan
m. Pemutus arus/sekering
n. Baterai/charger
o. Slang
p. Tanda/tampilan
q. Kabel penghubung
r. Kalibrasi oleh pemakai
s. Alarm
t. Sinyal suara
u. Label
v. Aksesori
211
4. Lakukan pengukuran keselamatan listrik , meliputi tahanan isolasi
kabel catu daya, impedansi pembumian alat, arus bocor pada chasis
dan selungkup.
5. Lakukan pengukuran dan pemeriksaan kinerja, melipuuti:
a. Patient probe
b. Hood air temperature
c. alarm temperature udara
d. Safety thermostat
e. Skin temperature alarm
f. Portable power supply
g. Temperature control
Keterangan:
Tiap parameter dengan tiga kondisi : rendah, sedang tinggi dan
dilakukan pengukuran tiga sampai lima kali tiap kondisi. Dengan
mengikuti prosedur pengoperasian alat kesehatan dan intruksi kerja
alat ukur dan besaran standar yang digunakan. Dengan
memperhatikan interval tiap pengukuran berdasarkan prosedur
pengoperasian alat kesehatan.
6. Catat hasil pendataan, pemeriksaan dan pengukuran sesuain dengan
lembar kerja no : ..
Tahanan kabel
4 Impedansi pembumian alat 0.2
pembumian
213
2. Kinerja sesuai dengan ECRI No : 415-0595
214