Anda di halaman 1dari 3

Asap Rokok

Selasa, 29 Agustus 2006

Di Dublin, AS, warga bisa menuntut perokok jika merasa terganggu oleh asap rokok dari perokok itu.

Dublin, California, bukan DKI Jakarta. Dalam kadar tertentu, wajah Dublin terasa lebih 'sangar'
ketimbang DKI. Contohnya, jangan coba-coba menyetel musik ingar-bingar di Dublin atau membuang
sampah busuk yang berakibat tetangga Anda terusik berat. Anda bisa diadukan ke pengadilan.

Meski tak sekeras Dublin dalam aturan hubungan antartetangga, ada kesamaan antara DKI Jakarta
dan Dublin: sama-sama 'benci' perokok. Dalam perkara ini, Dublin, kota yang bertetangga dengan
San Fransisco, Amerika Serikat (AS) itu, masih lebih sangar dari Jakarta.

Belum lama DKI Jakarta memberlakukan peraturan daerah (perda) antirokok, mengganjar perokok
depan umum denda hingga Rp 50 juta. Tapi hingga saat ini perda tersebut belum kelihatan taringnya.
Dublin, selangkah lagi mengekor DKI Jakarta, dengan kelebihan: memungkinkan warganya menuntut
perokok ke pengadilan. Hal yang tak dipunyai Jakarta.

Dublin City Council dilaporkan telah memberi persetujuan pendahuluan (preliminary approval) soal
bakal dirilisnya aturan yang mengategorikan asap rokok (secondhand smoke) sebagai gangguan
umum --seperti juga musik ingar-bingar dan sampah busuk. Sengketa soal asap rokok kelak bisa
berujung di pengadilan.

Bagi Associated Press, ini adalah informasi menarik, membuat kantor berita resmi AS itu menerbitkan
isu tersebut sebagai artikel akhir pekan lalu. ''Kita perlu mengundangkan kesopanan (kenyamanan),''
terang anggota legislatif Dublin, Kasie Hildenbrand, seraya menyatakan rencana pemungutan suara
soal aturan anyar itu.

Andai disetujui pada 5 September, Dublin akan menjadi kawasan ketiga setelah Calbasas (Los
Angeles) dan negara bagian Utah yang menempatkan isu asap rokok dalam koridor hukum.
Calbasas memberlakukan Maret lalu: melarang merokok di area publik. Sementara Utah, sejak
pertengahan 1990.

Namun, berbeda dengan DKI Jakarta, asap rokok telah sejak lama diperlakukan bak 'pesakitan' di
Dublin. Sebelum aturan anyar soal secondhand smoke direncanakan dirilis, asap rokok tak boleh
secuil pun muncul pada jarak 15 kaki (sekitar 54 meter) dari arena bermain anak-anak. Ia juga
diharamkan hadir sekitar di ATM-ATM di Dublin, pemberhentian bus, tempat duduk outdoor di
restoran, di beberapa titik di apartemen, rumah perawatan, dan komunitas pensiunan.

Nah, aturan anyar yang tengah digodok Dublin City Council membuat daya jangkau larangan
merokok lebih luas: siapa pun yang merasa terganggu oleh asap rokok, sah-sah saja mengadukan
seseorang ke pengadilan. Tentu saja ada segepok argumentasi bagi warga Dublin untuk menggalang
perang yang lebih sengit terhadap asap rokok.

Ribuan kematian
Wacana ini bergulir kurang dari satu bulan setelah vonis Badan Sumber Daya Udara California
(CARB) dirilis. Otoritas tertinggi soal polusi udara di negara bagian tersebut menyatakan bahwa asap
rokok dari perokok terbukti sebagai polutan beracun yang menyumbang saham terhadap kematian
dan sakit bagi warga nonperokok di California.

Nyatanya bukan cuma di California semata. Dianggap barang sepele, asap rokok adalah penyebab
kematian 46 ribu warga AS saban tahunnya akibat serangan jantung. Ia juga pemicu kematian 3.000
orang akibat kanker paru-paru. Badan Proteksi Lingkungan (EPA) AS memastikan bahwa mereka
adalah orang-orang tak bersalah: mereka hanya perokok pasif, yang kesulitan menghindar dari
terpaan asap.

Peringatan buat perokok pasif


Mengapa asap rokok begitu destruktif? EPA mencatat asap rokok memuat empat ribu senyawa kimia,
200 di antaranya toksik (beracun), 43 di antaranya pemicu kanker. Sang asap juga tercatat sebagai
biang keladi bagi 62 ribu kasus jantung koroner di Negeri Paman Sam.

EPA memperingatkan ada dua kategori secondhand smoke --kedua-keduanya berbahaya. Pertama,
mainstream smoke, yakni asap yang terkepul dari mulut si perokok, setelah terlebih dahulu diisap
dan melewati paru-paru sang perokok.

Kedua, sidestream smoke, yakni asap yang terbit dari pangkal rokok menjelang rokok habis. Ini yang
paling berbahaya. Kandungan kimia beracun dari asap jenis ini berlipat-lipat ketimbang mainstream
smoke.

EPA menghitung sidestream smoke --seringkali terekpose ke udara tanpa filter-- memuat kandungan
senyawa karbonmonoksida (CO) lima kali lebih besar ketimbang asap rokok utama.
Karbonmonoksida sendiri, kita tahu, adalah gas beracun yang cukup efektif dalam melumpuhkan
kemampuan darah menyerap oksigen.

Sidestream smoke juga mengandung tiga kali lebih besar benzopyrene (pemicu kanker) dan 50 kali
lipat kandungan amonia (penyebab iritasi mata dan pernafasan) ketimbang mainstream smoke. Jadi,
waspadai rokok di dalam asbak!

Selain rokok di asbak, jauhi ruangan yang dipenuhi kepulan asap. Para peneliti membuktikan tingkat
polusi asap rokok dalam ruangan tak tertandingi, bahkan oleh polusi udara pada jalanan macet
sekalipun (lima kali lebih polutif ketimbang jalanan kota besar). Para pakar juga mencatat, perlu
waktu minimal dua minggu untuk benar-benar dapat mensterilkan suatu ruangan setelah ia terpapar
asap rokok.

Akhirnya, EPA menggolongkan asap rokok sebagai zat karsinogenik (pemicu kanker) golongan A
yang tak terbantahkan, berdasarkan studi terhadap banyak kasus. EPA memperingatkan, sebatang
rokok memuat puluhan senyawa kimia beracun yang lazim digunakan dalam keperluan industri.
Karenanya, ia tak boleh sedikit pun terpapar ke dalam darah.

Bayangkan. Pada sebatang rokok termuat kandungan aseton (bahan pembuat cat), arsen (racun),
butane (bahan bakar mobil), kadmium (aki mobil), karbonmonoksida (asap knalpot), DDT
(insektisida), naftalen (kamper), DDT (insektisida), metanol (bensin roket), atau hidrogen sianida (gas
beracun).

Nasib Indonesia
Indonesia adalah surga perokok terbesar kelima di dunia setelah Rusia. Sebanyak 62 juta jiwa atau
31,4 persen penduduk negeri ini adalah pengepul nikotin. Seperlima pelajar SD, SMP, dan SMA di
DKI Jakarta dan Medan sudah getol mengisap sang 'paku maut'. Sementara delapan dari sepuluh
pelajar di Jakarta terpaksa menjadi perokok pasif di tempat-tempat umum.

Sudah saatnya bagi DKI Jakarta untuk lebih serius menerapkan perda antirokok. Sementara bagi
kota-kota lain tak ada salahnya mengekor DKI Jakarta atau Dublin, California, untuk mengukir satu
kalimat: tak ada kompromi buat asap rokok.

Akibat Terpapar Asap Rokok


-Anak-anak:
Meningkatkan frekuensi flu
Memberi peluang infeksi telinga
Risiko tinggi pneumonia dan bronkhitis
Risiko membuat paru-paru lemah
Menumbuhkan asma
-Bayi:
Meningkatkan risiko sudden infant death syndrome (SIDS)
-Dewasa:
Memicu kanker
Memberi jalan problem paru-paru
Serangan jantung
Peluang stroke
Sumber: http://chfs.ky.gov/dph/tobacco.html.

(ap/givingupsmoking/maricopa.gov/imy).

Anda mungkin juga menyukai