Analisis Busines Dan Study Kelayakan Usa
Analisis Busines Dan Study Kelayakan Usa
Disusun oleh :
DHANI CHRISNA P.P 12010113120027
PRAHENDHITA PUTRI 12010113120107
AMARILA TUNGGA D. 12010113120128
MEIZZA JAUZA A. 12010113130145
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebelum bisnis baru dimulai atau dikembangkan terlebih dahulu harus mengadakan
penelitian tentang apakah bisnis yang akan dirintis atau dikembangkan menguntungkan atau
tidak. Bila menguntungkan, apakah keuntungan itu memadai dan dapat diperoleh secara terus
menerus dalam waktu yang lama? Secara teknis mungkin saja usaha itu layak dilakukan,
tetapi secara ekonomis dan sosial kurang memberi manfaat.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian dari bisnis
2. Studi kelayakan usaha bisnis
3. Analisis kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman
4. Proses dan tahapan studi kelayakan
5. Analisis kelayakan bisnis
6. Analisis aspek manajemen
7. Analisis aspek keuangan
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari bisnis.
2. Untuk mengetahui studi kelayakan dalam sebuah usaha bisnis.
3. Untuk mengetahui proses analisis dan tahapan kelayakan studi usaha.
4. Untuk mengetahui analisis kelayakan bisnis dari segi aspek manajemen dan keuangan.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Bisnis
Dalam ilmu ekonomi, bisnis adalah suatu organisasi yang menjual barang atau jasa
kepada konsumen atau bisnis lainnya, untuk mendapatkan laba. Secara historis kata bisnis
dari bahasa Inggris business, dari kata dasar busy yang berarti "sibuk" dalam konteks
individu, komunitas, ataupun masyarakat. Dalam artian, sibuk mengerjakan aktivitas dan
pekerjaan yang mendatangkan keuntungan.
Dalam ekonomi kapitalis, dimana kebanyakan bisnis dimiliki oleh pihak swasta,
bisnis dibentuk untuk mendapatkan profit dan meningkatkan kemakmuran para pemiliknya.
Pemilik dan operator dari sebuah bisnis mendapatkan imbalan sesuai dengan waktu, usaha,
atau kapital yang mereka berikan. Namun tidak semua bisnis mengejar keuntungan seperti
ini, misalnya bisnis koperatif yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan semua anggotanya
atau institusi pemerintah yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan rakyat. Model bisnis
seperti ini kontras dengan sistem sosialistik, dimana bisnis besar kebanyakan dimiliki oleh
pemerintah, masyarakat umum, atau serikat pekerja.
Secara etimologi, bisnis berarti keadaan dimana seseorang atau sekelompok orang
sibuk melakukan pekerjaan yang menghasilkan keuntungan. Kata "bisnis" sendiri memiliki
tiga penggunaan, tergantung skupnya penggunaan singular kata bisnis dapat merujuk pada
badan usaha, yaitu kesatuan yuridis (hukum), teknis, dan ekonomis yang bertujuan mencari
laba atau keuntungan. Penggunaan yang lebih luas dapat merujuk pada sektor pasar tertentu,
misalnya "bisnis pertelevisian." Penggunaan yang paling luas merujuk pada seluruh aktivitas
yang dilakukan oleh komunitas penyedia barang dan jasa. Meskipun demikian, definisi
"bisnis" yang tepat masih menjadi bahan perdebatan hingga saat ini.
2. Mengetahui Studi Kelayakan Dalam Sebuah Usaha Bisnis
Analisis SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan memilah berbagai
hal yang mempengaruhi keempat faktornya, kemudian menerapkannya dalam gambar matrik
SWOT, dimana aplikasinya adalah bagaimana kekuatan (strengths) mampu mengambil
keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities) yang ada, bagaimana cara mengatasi
kelemahan (weaknesses) yang mencegah keuntungan (advantage) dari peluang
(opportunities)yang ada, selanjutnya bagaimana kekuatan (strengths) mampu menghadapi
ancaman (threats) yang ada, dan terakhir adalah bagimana cara mengatasi kelemahan
(weaknesses) yang mampu membuat ancaman (threats) menjadi nyata atau menciptakan
sebuah ancaman baru.
o Strengths (kekuatan)
o Weakness (kelemahan)
Merupakan kondisi kelemahan yang terdapat dalam organisasi, proyek atau
konsep bisnis yang ada.Kelemahan yang dianalisis merupakan faktor yang
terdapat dalam tubuh organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri.
o Opportunities (peluang)
Merupakan kondisi peluang berkembang di masa datang yang terjadi. Kondisi
yang terjadi merupakan peluang dari luar organisasi, proyek atau konsep
bisnis itu sendiri. misalnya kompetitor, kebijakan pemerintah, kondisi
lingkungan sekitar.
o Threats (ancaman)
Selain pemilihan alternatif analisis Swot juga bisa digunakan untuk melakukan
perbaikan dan improvisasi. dengan mengetahui kelebihan (Strength dan opportunity) dan
kelemahan kita (weakness dan threat), maka kita melakukan strategi untuk melakukan
perbaikan diri. Mungkin salah satu strateginya dengan meningkatkan Strength dan
opportunity atau melakukan strategi yang lain yaitu mengurangi weakness dan threat.
Studi kelayakan usaha sangat diperlukan oleh banyak kalangan, khususnya terutama
bagi para investor yang selaku pemrakarsa, bank selaku pemberi kredit, dan pemerintah yang
memberikan fasilitas tata peraturan hukum dan perundang-undangan, yang tentunya
kepentingan semuanya itu berbeda satu sama lainya.
Mengingat bahwa kondisi yang akan datang dipenuhi dengan ketidakpastian, maka
diperlukan pertimbangan-pertimbangan tertentu karena di dalam studi kelayakan terdapat
berbagai aspek yang harus dikaji dan diteliti kelayakannya sehingga hasil daripada studi
tersebut digunakan untuk memutuskan apakah sebaiknya proyek atau bisnis layak dikerjakan
atau ditunda atau bahkan dibatalkan. Hal tersebut di atas adalah menunjukan bahwa dalam
studi kelayakan akan melibatkan banyak tim dari berbagai ahli yang sesuai dengan bidang
atau aspek masing-masing seperti ekonom, hukum, psikolog, akuntan, perekayasa teknologi
dan lain sebagainya.
Dan studi kelayakan biasanya digolongkan menjadi dua bagian yang berdasarkan
pada orientasi yang diharapkan oleh suatu perusahaan yaitu berdasarkan orientasi laba, yang
dimaksud adalah studi yang menitik-beratkan pada keuntungan yang secara ekonomis, dan
orientasi tidak pada laba (social), yang dimaksud adalah studi yang menitik-beratkan suatu
proyek tersebut bisa dijalankan dan dilaksanakan tanpa memikirkan nilai atau keuntungan
ekonomis.
Penetuan layak atau tidaknya suatu usaha dapat dilihat dari berbagai aspek. Ukuran
kelayakan tiap proyek berbeda-beda berdasarkan jenis usahanya, namun mengacu pada
aspek-aspek yang sama. Untuk melakukan penilaian terhadap aspek-aspek ini, perlu dibentuk
suatu team yang terdiri dari orang-orang yang berasal dari berbagai bidang keahlian.
Aspek hukum untuk meneliti kelengkapan, kesemperunaan dan keaslian izin-izin dan
dokumen-dokumen.
Aspek pasar dan pemasaran meneliti besar pasar dan kemampuan perusahaan
menguasainya, serta menilai strateginya.
Aspek keuangan menilai perolehan pendapatan dan biaya yang dikeluarkan.
Aspek teknis/operasional menentukan lokasi, layout gedung dan uangan serta
teknologi yang digunakan.
Aspek manajemen meneliti kesiapan SDM yang menjalani usaha.
Aspek ekonomi dan social menilai manfaat usaha terhadap ekonomi dan social
masyarakat.
Aspek dampak lingkungan menilai dampak lingkungan yang dapat ditimbulkan.
Hasil studi kelayakan bisnis pada prinsipnya bisa digunakan antara lain untuk melakukan hal-
hal berikut :
1. Merintis usaha baru , misalnya : membuka took , membangun pabrik, mendirikan
perusahaan jasa, membuka usaha dagang dan lain sebagainya.
2. Mengembangkan usaha yang sudah ada , misalnya : untuk menambah kapasitas pabrik ,
memperluas skala usaha, mengganti peralatan/ mesin menambah mesin baru ,
memperluas cakupan usahan , dan sebagainya.
3. Memilih jenis usaha atau investasi /proyek yang paling menguntungkan misalnya :
pilihan usaha dagang, pilihan usaha barang atau jasa ,pabrikasi/ perakitan , proyek A atau
proyek B dan lain sebagainya
Adapun pihak yang memerlukan dan berkepentingan dengan studi kelayakan usaha
dintaranya :
o Tahap keputusan
Setelah dievaluasi, dipelajari, dianalisis dan hasilnya meyakinkan, maka langkah
berikutnya adalah tahapan mengambil keputusan apakah bisnis layak dilaksanakan
atau tidak. Keputusan bisnis biasanya berdasarkan pada beberapa kriteria investasi,
seperti periode pembayaran kembali (pay back periodPBP), nilai sekarang bersih.
4. Mengetahui analisis kelayakan bisnis dari segi aspek manajemen dan keuangan.
o Kepemilikan
o Organisasi
o Tim manajemen
o Karyawan
Analisis Aspek Keuangan
Aliran kas masuk bersih = laba setelah pajak + penyusutan + (1 tarif pajak) bunga
Kriteria Investasi
Rumus :
Rumus : NPV(t) = Bt Ct
(1+ i) Co+ (1 +i )
Dimana:
Bila uang yang diinvestasikan tersebut dapat dipinjam dari bank dengan bunga 18% pertahun,
apakah keputusan pembelian mesinbaru itu layak secara ekonomis ?
Dengan menggunakan rumus :
NPV(t) = Bt Co + Ct
(1 + 0,18)t (1 + 0,18)t
Dengan bunga 0,18 maka dalam tabel akan tampak sebagai berikut :
Tahun PF Ct Bt PF(Ct) PF(Bt) NPV
(1) (2) (3) (4) (5)=(2). (3) (6)=(2).(4) (7)=(6)-(5)
0 1 40 0 40,00 0 -4
BAB III
PENUTUP
Studi kelayakan usaha adalah suatu penelitian tentang layak tidaknya suatu bisnis
dilaksanakan dengan menguntungkan secara terus menerus.
Sebelum bisnis baru dimulai atau dikembangkan terlebih dahulu harus diadakan
penelitian tentang apakah bisnis yang akan dirintis atau dikembangkan menguntungkan atau
tidak. Bila menguntungkan, apakah keuntungan itu memadai dan dapat diperoleh secara terus
menerus dalam waktu yang lama? Secara teknis mungkin saja usaha itu layak dilakukan,
tetapi secara ekonomis dan sosial kurang memberi manfaat.
Untuk itulah pentingnya analisis bisnis dan studi kelayakan usaha agar bisnis yang
akan kita jalankan sesuai dengan harapan kita dimasa yang akan datang.