IDENTITAS PASIEN Case Pak Kasmen
IDENTITAS PASIEN Case Pak Kasmen
I. IDENTITAS PASIEN
A. Keluhan Utama
Emosi pasien labil sejak 1 tahun yang lau, kalau dituduh pasien langsung marah.
Pasien merasa lebih emosi lagi semenjak satu bulan terakhir ini, saat emosi pasien
1
biasanya memecahkan alat alat rumah tangga dan terkadang melempari gerobak sate
orang dengan batu.
Pasien sakit sejak 17th yang lalu, dirawat di RSJ prof HB Saanin sudah 12 kali.SMP
kelas 3 tahun 1989 , keluhan pertama muncul, saat itu pasien episode depresi.
Keluhan membaik tanpa berobat, bisa melanjutkan sekolah sampai kelas 2 SMA,
kambuh kembali, kemudian dibawa berobat, keluhan membaik, menjadi TKI 2 tahun
d Malaysia (putus minum obat) ulang ke indonesia, tahun 2006 pasien sakit lagi karna
gagal menikah dan timbul gejala episode depresi. Sempat membaik 2 tahun dan
menikah. Tahun 2008 sampai 2009, sakit lagi dengan episode manik. Tahun 2015
keluhan memberat, emosi semakin tidak terkontrol. Timbul gejala episode manic.
Pasien pernah menggunakan ganja dan sabu-sabu pada tahun 2004 sampai 2006
Pasien lahir dengan bantuan bidan didaerah setempat, lahir sepontan, cukup bulan,
langsung menangis, tidak ada kejang, dan tidak ada kelainan bawaan.
2
Pertumbuhan dan perkembangan sesuai dengan anak seusianya. Pasien mulai berjalan
sesuai dengan umur, tidak ada kelainan yang timbul saat pasien balita dan tidak
pernah kejang.
Tumbuh dan berkembang sesuai dengan anak seusianya dan memiliki banyak teman
dan bermain dengan anak seusiannya
E. Masa Dewasa
1. Riwayat Pendidikan
2. Riwayat Pekerjaan
Pasien pernah menjadi TKI selama 2 tahun di Malaysia, pekerjaan terakhir sebagai
tukang ojek.
3. Riwayat Perkawinan
Pasien pernah menikah dan memiliki satu orang anak, dan pasien sudah bercerai
selama 5 tahun belakangn ini.
4. Agama
5. Aktivitas Sosial
Pasien tinggal bersama ibunya satu orang adik laki-laki dan 2 orang kakak
3
6. Situasi Kehidupan Sekarang
Pasien merasa tidak nyaman dan semakin stress jika berada dirumah, karena ibu dan
adiknya selalu melarang larang untuk keluar rumah
7. Riwayat Hukum
8. Riwayat Psikoseksual
Pasien menyukai lawan jenis, pernah menikah dan memiliki seorang anak
9. Riwayat Keluarga
Keterangan: : Laki-laki
: Perempuan
: Pasien
Pasien merasa senang berada di rumah sakit karena tidak ada tekanan dari keluarga,
tapi pasien juga ingin hidup normal lagi dan kembali sebagai tukang ojek.
4
12. Impian, Fantasi, dan Nilai-nilai
A. Deskripsi Umum
Penampilan
Perilaku dan aktivitas motorik pasien cukup tenang selama proses wawancara yang
berlangsung agak kurang lebih 30 menit.
Mood : Eutimia
Afek : Appropriate
Keserasian : Serasi
C. Pembicaraan
Pasien berbicara spontan dan menjawab dengan baik semua pertanyaan yang di
ajukan.
D. Gangguan Persepsi
5
E. Pikiran
kecurigaan : ada
6
a. kelainan dorongan instinctual dan perbuatan
Orientasi
Daya Ingat
7
- Daya ingat jangka sedang : baik, pasien dapat menceritakan kejadian
..........................................................dalam 1 bulan terakir.
- Daya ingat jangka pendek : baik, pasien dapat mengingat kejadian 3 hari
..........................................................yang lalu.
Kemampuan visuospasial
Pikiran Abstrak
Pasien dapat menyebutkan persamaan diantara dua benda seperti persamaan apel
dan jeruk.
8
Daya nilai sosial dan uji daya nilai
Daya nilai sosial baik karena pasien ikut serta dalam kegiatan bermasyarakat.
Uji daya nilai baik karea pasien mengetahui bahwa memecahkan kaca adalah
tindakan yang tidak baik.
Penilaian realita
Terganggu karena tampak perilaku halusinatorik yaitu tiba-tiba merasa ada bisikan
yang mengajarkannya tentang kehidupan dan melihat ada pasukan yang
mengatakan bahwa orang disekitarnya ada yang baik dan ada yang jahat kepada
pasien.
Tilikan
Derajat empat: menyadari dirinya sakit dan butuh bantuan namun tidak memahami
penyebab sakitnys.
A. Status Interna
Keadaan : Baik
Tanda-tanda Vital :
9
o Tekanan Darah :140/80 mmHg
o Suhu :37
Thoraks :
Abdomen : datar, hepar dan lien tidak teraba membesar, bising usus (+)
normal
B. Status Neurologis
10
o Bradikinesia :Tidak ada
1. Hb : 10,2 gr%
2. Leukosit : 6000/mm
5. GDS : 94mg/dl
6. SGOT : 20 U/1
7. SGPT : 17 U/1
11
Pemeriksaan Psikiatri Tambahan :
Berdasarkan pmeriksaan, pada pasien ditemukan riwayat gejala dan perilaku yang
bermakna menimbulkan penderitaa maupun hendaya dalam kehidupan pasien.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pasien mengalami gangguan jiwa.
1. Aksis I
Pasien mengalami gangguan bersifat episode berulang dimana pada waktu tertentu
terjadi peningkatan afek dan diwaktu lain, terjadi penurunan afek disertai
pengurangan energy dan aktifitas. Diantara episode depresi dan manic ada
penyembuhan sempurna. Saat ini pasien memiliki gejala berupa perubahan afek
disertai dengan energy yang bertambah dan di kombinasi dengan iritabilitas yang
memuncak serta kebutuhan tidur yang menurun. Berdasarkan gejala-gejala
tersebut maka pasien memenuhi kriteria diagnosis untuk gangguan afektif bipolar,
episode kini manik tanpa gejala psikotik (F31.1).
2. Aksis II
Saat ini belum ada diagnosis untuk ciri atau gangguan kepribadian pada pasien
karena belum ada data yang cukup dan sesuai untuk menegakkan kriteria
diagnosisnya
Aksis III
Hipertensi derajat 1
12
Aksis IV
Masalah dengan primary support group karena ibu dan adek laki-lakinya selalu
membatasi aktivitas pasien, sering dilarang keluar rumah. Selain itu pasien juga
tidak teratur minum obat, karena keluarga pasien hanya membawa pasien berobat
ketika pasien sudah timbul gejala halusinasi atau mengamuk dirumah.
Aksis V
psikotik (F31.1)
Aksis IV : Masalah primary support group bertengkar dengan ibu dan adek
kandungnya
Aksis V : GAF 70 61
IX. Prognosis
13
Riwayat premorbid baik dalam sosial dan pekerjaan
Duda
VIII. PENATALAKSANAAN
b. Terapi Farmakologi:
14
X. KURVA PERJALANAN PENYAKIT
15
Pasien mengalami gangguan bersifat episode berulang dimana pada waktu
tertentu terjadi peningkatan afek dan diwaktu lain, terjadi penurunan afek disertai
pengurangan energy dan aktifitas. Diantara episode depresi dan manic ada
penyembuhan sempurna. Saat ini pasien memiliki gejala berupa perubahan afek
disertai dengan energy yang bertambah dan di kombinasi dengan iritabilitas yang
memuncak serta kebutuhan tidur yang menurun. Berdasarkan gejala-gejala
tersebut maka pasien memenuhi kriteria diagnosis untuk gangguan afektif bipolar,
episode kini manik tanpa gejala psikotik (F31.1).
16