PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi
dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Kurikulum di
Indonesia telah mengalami banyak sekali perubahan. Mulai dari kurikulum tradisional
pasca kemerdekaan sampai kurikulum modern.
Kemudian dikenal kurikulum modern hingga pada Kurikulum Berbasis
Kompetensi (KBK), Kuikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), dan yang terakhir
yaitu Kurikulum 2013. Dari ketiga kurikulum ini terjadi banyak perubahan dan
perkembangan dalam pendidikan di Indonesia.
Pada kurikulum berbasis kompetensi (KBK), siswa dituntut untuk memiliki
suatu kompetensi yang dihasilkan dari proses pembelajaran di sekolah, dan guru dalam
kurikulum ini hanya menjalankan kurikulum yang telah dirancang oleh pusat. Pada
kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP), siswa dituntut untuk aktif dalam
pembelajaran dan kurikulum yang digunakan adalah hasil dari rancangan tiap satuan
pendidikan masing-masing dengan melihat dari beberapa aspek. Kurikulum 2013
merupakan penyempurna dari kurikulum-kurikulum yang ada sebelumnya.
Dalam makalah ini akan dibahas lebih banyak tentang kurikulum KBK, KTSP
dan kurikulum 2013. Yang mana tiga kurikulum inilah yang banyak menjadi
permasalah dalam ranah pendidikan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian kurikulum?
2. Bagaimana hakikat kurikulum KBK, KTSP, dan Kurikulum 2013?
3. Bagaimana persamaan dan perbedaan antara ketiga kurikulum?
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kurikulum
Istilah kurikulum adalah suatu istilah yang berasal dari bahasa Yunani.1 Pada
awalnya istilah ini digunakan untuk dunia olahraga, yaitu berupa jarak yang harus
ditempuh oleh pelari. Pada masa Yunani dahulu kala istilah kurikulum digunakan
untuk menunjukkan tahapan-tahapan yang harus dilalui atau ditempuh oleh seorang
pelari dalam perlombaan estafet yang dikenal dalam dunia atletik, proses lebih lanjut
istilah ini ternyata mengalami perkembangan, sehingga penggunaan istilah ini
merambah ke dunia pendidikan. Sejauh ini belum diketahui secara pasti kapan istilah
kurikulum masuk dalam ranah pendidikan. Persoalan ini memerlukan penelitian
sejarah kurikulum yang lebih mendalam untuk melihat lebih jauh mengenai sejarah
istilah kurikulum yang dari awalnya telah berkembang dari bahasa Yunani.
Secara etimologis, kurikulum merupakan tejemahan dari
kata curriculum dalam bahasa Inggris, yang berarti rencana
pelajaran. Curriculum berasal dari bahasa latin currere yang berarti berlari cepat, maju
dengan cepat, menjalani dan berusaha untuk. Dari sudut terminologi, pengertian
kurikulum menurut S. Nasution2 ialah sebagai sejumlah mata pelajaran yang atau
bahan ajar yang harus dikuasai murid dan diajarkan oleh guru untuk mencapai suatu
tingkatan atau ijazah.
Sedangkan pengertian kurikulum menurut para ahli kurikulum adalah
perangkat pendidikan yang merupakan jawaban terhadap kebutuhan dan tantangan
masyarakat. Ada ahli yang mengungkapkan bahwa kurikulum adalah pernyataan
1
Lias Hasibuan. Kurikulum dan Pemikiran Pendidikan.: (Jakarta : Gaung Persada,
2010).hal.1-3
2
Ibid. hal 6
2
mengenai tujuan (MacDonald; Popham), ada juga yang mengemukakan bahwa
kurikulum adalah suatu rencana tertulis (Tanner, 1980)
Dan berikut ini beberapa pengertian kurikulum yang dikemukakan oleh para ahli:3
Pengertian Kurikulum Menurut Kerr, J. F (1968): Kurikulum adalah semua
pembelajaran yang dirancang dan dilaksanakan secara individu ataupun secara
kelompok, baik di sekolah maupun di luar sekolah.
Pengertian Kurikulum Menurut Neagley dan Evans (1967): kurikulum adalah semua
pengalaman yang dirancang dan dikemukakan oleh pihak sekolah.
3
http://www.pengertianahli.com/2013/09/pengertian-kurikulum-menurut-para-ahli.html
jumat 28-april-2017 jam 22.00 wib
3
B. Hakikat Kurikulum KBK, KTSP, dan Kurikulum 2013
1. Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK).
a. Pengertian Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK).
4
Wilrahmi Izati, Diktat pengembangan kurikulum,( Padang: 2007). Hal 176
5
E. Mulyasa, Kurikulum Berbasis Kompetensi Konsep, Karakteristik, dan
Implementas, Bandung: 2005, hlm. 40
4
yang bermakna, dan (2) keberagaman yang dapat diwujudkan sesuai dengan
kebutuhannya.
Dalam KBK, proses pembelajaran difokuskan pada pemerolehan kompetensi-
kompetensi oleh peserta didik. Oleh sebab itu, kurikulum ini mencakup sejumlah
kompetensi, dan seperangkat tujuan pembelajaran yang dinyatakan sedemikian rupa,
sehingga pencapaiannya dapat diamati dalam bentuk perilaku atau keterampilan
peserta didik sebagai suatu kriteria keberhasilan. Kegiatan pembelajaran perlu
diarahkan untuk membantu peserta didik sekurang-kurangnya tingkat kompetensi
minimal, agar mereka dapat mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan.
b. Karakteristik KBK
Kurikulum berbasis kompetensi (KBK) memiliki sejumlah kompetensi yang
harus dikuasai oleh peserta didik, penilaian dilakukan berdasarkan standar khusus oleh
peserta didik, sebagai hasil demonstrasi kompetensi yang ditunjukkan oleh peserta
didik, pembelajaran lebih menekankan pada kegiatan individual personal untuk
menguasai kompetensi yang dipersyaratkan.6
Depdiknas (2002) mengemukakan bahwa kurikulum berbasis kompetensi
memiliki karakteristik sebagai berikut :
1. Menekankan pada ketercapaian kompetensi siswa baik secara individual maupun
klasikal.
2. Berorientasi pada hasil belajar (learning outcomes) dan keberagamaan.
3. Penyampaian dalam pembelajaran menggunakan pendekatan dan metode yang
bervariasi.
4. Sumber belajar bukan hanya guru, tetapi juga sumber belajar lain yang memenuhi
unsur edukatif.
5. Penilaian menekankan pada proses dan hasil belajar dalam upaya penguasaan atau
pencapaian suatu kompetensi.
6
Dian sukmara, Implentasi life skill dalam ktsp, ( Bandung :Mugni sejahtera, 2006). Hal 21
5
Selanjutnya Mulyasa menjelaskan bahwa sedikitnya dapat diidentifikasi enam
karakteristik kurikulum berbasis kompetensi, yaitu:
1. Sistem belajar dengan modul.
2. Menggunakan keseluruhan sumber belajar.
3. Pengalaman lapangan.
4. Strategi belajar individual personal.
5. Kemudahan belajar.
6. Belajar tuntas.
6
a. Konsep Dasar KTSP
Dalam Standar Nasional Pendidikan (SNP Pasal 1, Ayat 15) dikemukakan
bahwa kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) adalah kurikulum operasional
yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan.7 Penyusunan
KTSP dilakukan oleh satuan pendidikan dengan memperhatikan dan berdasarkan
standar kompetensi dan kompetensi dasar yang dikembangkan oleh Badan Standar
Nasional Pendidikan (BSNP).
KTSP disusun dan dikembangkan berdasarkan undang-undang No.20 Tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 36 ayat 1), dan 2) sebagai berikut.8
1. Pengembangan kurikulum mengacu pada Standar Nasional Pendidikan untuk
mewujudkan Tujuan Pendidikan Nasional.
2. Kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan dengan prinsip
diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, petensi daerah, dan peserta didik.
b. Pengertian Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi,
dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. KTSP yang
merupakan penyempurnaan dari Kurikulum 2004 (KBK) adalah kurikulum operasional
yang disusun dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan/sekolah.9 KTSP
terdiri dari tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan
kurikulum tingkat satuan pendidikan, kalender pendidikan, dan silabus. Silabus adalah
rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata pelajaran/tema tertentu yang
mencakup standar kompetensi , kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran,
kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu, dan sumber/bahan/alat
7
Ibid. hal 42
8
E. Mulyasa. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Sebuah Panduan Praktis.( Bandung
Rosdakarya. 2007). Hal. 20
9
Masnur Muslich. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.: Jakarta: Bumi Aksara
2007). Hal. 10
7
belajar. Silabus merupakan penjabaran standar kompetensi dan kompetensi dasar ke
dalam materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian
kompetensi untuk penilaian.
c. Tujuan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
d. Karakteristik KTSP
KTSP merupakan bentuk operasional pengembangan kurikulum dalam konteks
desentralisasi pendidikan dan otonomi daerah, yang akan memberikan wawasan baru
terhadap system yang sedang berjalan selama ini. Hal ini diharapkan depat membawa
dampak terhadap peningkatan efisiensi dan efektivitas kinerja sekolah, khususnya
dalam meningkatkan kualitas pembelajaran.
Karekteristik KTSP bisa diketahui antara lain dari bagaimana sekolah dan
satuan pendidikan dapat mengoptimalkan kinerja, proses pembelajaran, pengelolaan
sumber belajar, profesionalisme tenaga kependidikan, serta system penilaian.
10
Ibid. hal 22
8
Berdasrkan uraian di atas, dapat dikemukakan beberapa karakteristik KTSP sebagai
berikut; pemberian otonomi luas kepada sekolah dan satuan pendidikan, partisipasi
masyarakat dan orang tua yang tinggi, kepemimpinan yang demokratis dan
professional, serta tim-kerja yang kompak dan transparan.
Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan terdapat 11 mata pelajaran yang
diajarkan, sebagai berikut; pendidikan agama, pendidikan kewarganegaraan, bahasa
Indonesia, matematika, IPA, IPS, kerajinan tangan dan kesenian, pendidikan jasmani,
seni budaya dan keterampilan, mulok, dan pengembangan diri.
b. Mendorong para guru, kepala sekolah, dan pihak manajemen sekolah untuk
semakin meningkatkan kreativitasnya dalam penyelenggaraan program-program
pendidikan.
d. KTSP akan mengurangi beban belajar siswa yang sangat padat dan memberatkan
kurang lebih 20%.
e. KTSP memberikan peluang yang lebih luas kepada sekolah-sekolah plus untuk
mengembangkan kurikulum sesuai dengan kebutuhan.
2. Kekurangan.
a. Kurangnya SDM yang diharapkan mampu menjabarkan KTSP pada kebanyakan
satuan pendidikan yang ada
9
b. Kurangnya ketersediaan sarana dan prasarana pendikung sebagai kelengkapan dari
pelaksanaan KTSP
c. Masih banyak guru yang belum memahami KTSP secara Komprehensif baik
konsepnya, penyusunanya maupun prakteknya di lapangan
3. Kurikulum 2013
a. Pengertiaan Kurikulum 2013
Kurikulum 2013 merupakan kurikulum yang sedang dalam tahap perencanaan
dan saat ini sedang dalam proses pelaksanaan oleh pemerintah, karena ini merupakan
perubahan dari struktur kurikulum KTSP. Perubahan ini dilakukan karena banyaknnya
masalah dan salah satu upaya untuk memperbaiki kurikulum yang kurang tepat.
Dalam KTSP, kegiatan pengembangan silabus merupakan kewenangan satuan
pendidikan, namun dalam Kurikulum 2013 kegiatan pengembangan silabus beralih
menjadi kewenangan pemerintah, kecuali untuk mata pelajaran tertentu yang secara
khusus dikembangkan di satuan pendidikan yang bersangkutan11.
Meskipun silabus sudah di kembangkan oleh pemerintah pusat , namun guru
tetap dituntut untuk dapat memahami seluruh pesan dan makna yang terkandung dalam
silabus, terutama untuk kepentingan operasionalisasi pembelajaran. Oleh karena itu,
kajian silabus tampak menjadi penting, baik dilakukan secara mandiri maupun
kelompok sehingga diharapkan para guru dapat memperoleh perspektif yang lebih
tajam, utuh dan komprehensif dalam memahami seluruh isi silabus yang telah
disiapkan tersebut.
Adapun penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) masih
merupakan kewenangan guru yang bersangkutan, yaitu dengan berusaha
mengembangkan dari Buku Babon (termasuk silabus) yang telah disiapkan pemerintah.
11
Ibid.hal 182
10
b. Kelebihan dan Kekurangan Kurikulum 2013
1. Kelebihan.
Lebih menekankan pada pendidikan karakter. Selain kreatif dan inovatif, pendidikan
karakter juga penting yang nantinya terintegrasi menjadi satu. Misalnya, pendidikan
budi pekerti luhur dan karakter harus diintegrasikan kesemua program studi.
Asumsi dari kurikulum 2013 adalah tidak ada perbedaan antara anak desa atau kota.
Seringkali anak di desa cenderung tidak diberi kesempatan untuk memaksimalkan
potensi mereka.
Merangsang pendidikan siswa dari awal, misalnya melalui jenjang pendidikan anak
usia dini.
Kesiapan terletak pada guru. Guru juga harus terus dipacu kemampuannya melalui
pelatihan-pelatihan dan pendidikan calon guru untuk meningkatkan kecakapan
profesionalisme secara terus menerus.
2. Kekurangan.
Pemerintah seolah melihat semua guru dan siswa memiliki kapasitas yang sama dalam
kurikulum 2013. Guru juga tidak pernah dilibatkan langsung dalam proses
pengembangan kurikulum 2013.
Tidak ada keseimbangan antara orientasi proses pembelajaran dan hasil dalam
kurikulum 2013. Keseimbangan sulit dicapai karena kebijakan ujian nasional (UN)
masih diberlakukan.
Pengintegrasian mata pelajaran IPA dan IPS dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia
untuk jenjang pendidikan dasar tidak tepat, karena rumpun ilmu pelajaran-pelajaran
tersebut berbeda.
Untuk jam pelajaran dan pembelajaran dalam kurikulum 2013 nanti, untuk SD
yang semula 10 mata pelajaran akan menjadi enam mata pelajarann yakni Matematika,
Bahasa Indonesia, Pendidikan Agama, Pendidikan Jasmani dan Kesehatan, Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan, serta Kesenian. Di lain pihak, materi IPA dan IPS
menjadi tematik di pelajaran-pelajaran lainnya. Untuk Siswa SMP dari 32 jam menjadi
38 jam pelajaran per minggu. Mengacu kurikulum baru, jumlah mata pelajaran SMP
11
yang semula 12 nanti menjadi 10 mata pelajaran. Mata ajar muatan lokal dan
pengembangan diri akan melebur ke dalam mata pelajaran seni budaya dan prakarya.
Sedangkan mata pelajaran yang lain tetap, yakni Pendidikan Agama, Pancasila
dan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, IPS, Bahasa Inggris, Seni
Budaya (muatan lokal), Pendidikan Jasmani dan Kesehatan.
c. PRO KONTRA PUBLIC TERHADAP KURIKULUM 2013
Kurikulum 2013, yang rencananya diterapkan mulai tahun ajaran 2013/2014,
masih menimbulkan pro dan kontra di kalangan praktisi pendidikan. Pihak yang
mendukung kurikulum baru menyatakan, Kurikulum 2013 memadatkan pelajaran
sehingga tidak membebani siswa, lebih fokus pada tantangan masa depan bangsa, dan
tidak memberatkan guru dalam penyusunan kurikulum tingkat satuan pendidikan.
Pihak yang kontra menyatakan, Kurikulum 2013 justru kurang fokus karena
menggabungkan mata pelajaran IPA dengan Bahasa Indonesia di sekolah dasar. Ini
terlalu ideal karena tidak mempertimbangkan kemampuan guru serta tidak dilakukan
uji coba dulu di sejumlah sekolah sebelum diterapkan. Masa sosialisasinya juga
terlalu pendek, kata David Bambang, guru SD Negeri 03 Santas, Entikong, Kabupaten
Sanggau, Kalimantan Barat, Kamis (20/12).12
C. Persamaan dan Perbedaan Antara KBK, KTSP, dan Kurikulum 2013
Dalam perkembangan kurikulum di Indonesia terjadi banyak perubahan dalam
sistem pendidikan di Indonesia. Antara kurikulum yang satu dengan lainnya terdapat
perbedaan, tetapi juga masih ada persamaan di antara kurikulum itu.
1. Persamaan dan Perbedaan Kurikulum KBK dengan Kurikulum KTSP13
a. Persamaan.
Sama sama menekankan pada aspek kompetensi yang harus dimiliki oleh siswa
12
http://panduanmu.blogspot.com/2012/12/pro-kontra-kurikulum-2013.html. jumat
28-april-2017. jam 22.20 wib
13
www.academia.edu/9343784/Perbedaan_KBK_KTSP_and_Kurikulum_2013
html. Jumat 28-april-2017
12
Sama sama merupakan kurikulum yang bersifat otonomi daerah dimana setiap
daerah diberikan kesempatan yng seluas-luasnya untuk mengembangkanya.
Adanya persamaan dalam perancangan pembelajaran berupa adanya standar
kompetensi, kompetensi dasar dan indikator pencapaian.
Sama sama adanya sistem evaluasi dalam penenentuan hasil belajar siswa.
Adanya kebebasan dalam pengembngan yang dilakukan oleh guru waluapun di
KTSP itu guru diberikan kebebasan yang lebih.
Sama -sama berorientasi pada prinsip pendidikan sepanjang hayat.
Sama- sama memerlukan sarana dan prasarana yang memadai
b. Perbedaan.
KBK KTSP
13
Terdapat kesamaan esensi kurikulum, misalnya pada pendekatan ilmiah yang pada
hakekatnya berpusat pada siswa. Dimana siswa yang mencari pengetahuan bukan
menerima pengetahuan.
b. Perbedaan.
No KTSP Kurikulum 2013
1 Mata pelajaran tertentu mendukung Tiap mata pelajaran mendukung semua
kompetensi tertentu kompetensi (Sikap, Keteampilan,
Pengetahuan)
2 Mata pelajaran dirancang berdiri Mata pelajaran dirancang terkait satu dengan
sendiri dan memiliki kompetensi yang lain dan memiliki kompetensi dasar
dasar sendiri yang diikat oleh kompetensi inti tiap kelas
3 Bahasa Indonesia sejajar dengan Bahasa Indonesia sebagai penghela mapel lain
mapel lain (sikap dan keterampilan berbahasa)
4 Tiap mata pelajaran diajarkan Semua mata pelajaran diajarkan dengan
dengan pendekatan berbeda pendekatan yang sama (saintifik) melalui
mengamati, menanya, mencoba, menalar
5 Tiap jenis konten pembelajaran Bermacam jenis konten pembelajaran
diajarkan terpisah diajarkan terkait dan terpadu satu sama
lainKonten ilmu pengetahuan diintegrasikan
dan dijadikan penggerak konten pembelajaran
lainnya
6 Tematik untuk kelas I-III (belum Tematik integratif untuk kelas I-III
integratif)
7 TIK mata pelajaran sendiri TIK merupakan sarana pembelajaran,
dipergunakan sebagai media pembelajaran
mata pelajaran lain
14
8 Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi dan
pengetahuan carrier of knowledge
9 Untuk SMA ada penjurusan sejak Tidak ada penjurusan SMA. Ada mata
kelas XI pelajaran wajib, peminatan, antar minat, dan
pendalaman minat
10 SMA dan SMK tanpa kesamaan SMA dan SMK memiliki mata pelajaran wajib
kompetensi yang sama terkait dasar-dasar pengetahuan,
keterampilan dan sikap.
11 Penjurusan di SMK sangat detil Penjurusan di SMK tidak terlalu detil sampai
bidang studi, didalamnya terdapat
pengelompokkan peminatan
15
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi,
dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
nasional. Sedangkan pengertian kurikulum menurut para ahli kurikulum adalah
perangkat pendidikan yang merupakan jawaban terhadap kebutuhan dan tantangan
masyarakat. Ada ahli yang mengungkapkan bahwa kurikulum adalah pernyataan
mengenai tujuan (MacDonald; Popham), ada juga yang mengemukakan bahwa
kurikulum adalah suatu rencana tertulis (Tanner, 1980).
Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) dapat diartikan sebagai suatu konsep
kurikulum yang menekankan pada pengembangan kemampuan melakukan
(kompetensi) tugas-tugas dengan standar performansi tertentu, sehingga hasilnya dapat
dirasakan oleh peserta didik, berupa penguasaan terhadap seperangkat kompetensi
tertentu. KTSP yang merupakan penyempurnaan dari Kurikulum 2004 (KBK) adalah
kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan di masing-masing satuan
pendidikan/sekolah. KTSP terdiri dari tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan,
struktur dan muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan, kalender pendidikan, dan
silabus. Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata
pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi , kompetensi dasar, materi
pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu, dan
sumber/bahan/alat belajar. Silabus merupakan penjabaran standar kompetensi dan
kompetensi dasar ke dalam materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan
indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian. Kurikulum 2013 merupakan
kurikulum yang sedang dalam tahap perencanaan dan saat ini sedang dalam proses
pelaksanaan oleh pemerintah, karena ini merupakan perubahan dari struktur
kurikulum KTSP.
16
Dalam perkembangan kurikulum di Indonesia terjadi banyak perubahan dalam
sistem pendidikan di Indonesia. Antara kurikulum yang satu dengan lainnya terdapat
perbedaan, tetapi juga masih ada persamaan di antara kurikulum itu. Antara kurikulum
KBK dengan KTSP terdapat beberapa persamaan seperti, sama-sama menekankan
pada aspek kompetensi yang harus dimiliki oleh siswa dan sama-sama berorientasi
pada prinsip pendidikan sepanjang hayat. Dan juga persamaan antara KTSP dan
Kurikulum 2013, seperti, Kurikulum 2006 (KTSP) dan Kurikulum 2013 sama-sama
menampilkan teks sebagai butir-butir KD.
B. SARAN
Kami menyadari bahwa makalah kami masih jauh dari kesempurnaan, untuk
itu kepada rekan- rekan kami mengharapkan sebanyak-banyaknya untuk memberi
kritik dan saran yang membangun. Agar kami sebagai pemakalah bisa lebih teliti dalam
membuat makalah untuk yang akan dating.
17