Anda di halaman 1dari 17

Tugas Kelompok

Mata Kuliah : Epidemiologi Pelayanan Kesehatan


Dosen : Prof. Dr. Ridwan Amiruddin, SKM, M.Kes, M.Sc.PH

MANAJEMEN DATA RUMAH SAKIT

KELOMPOK 4

NURASIAH MUSA P1804216004


UTAMY HAMDANI SAKTI P1804216008
LAODE YASIR HAMUSU P1804216012
DIAN REZKI WIJAYA P1804216016
ELVA CRISTY IRIANTI P1804216020
ANDI HARDIANTI P1804216024

KONSENTRASI EPIDEMIOLOGI
PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
PROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2017
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................
DAFTAR ISI ........................................................................................................ 1
ABSTRAK............................................................................................................ 2
A. Pendahuluan .............................................................................................. 3
B. Manajemen Data ........................................................................................
1. Pengertian ............................................................................................
2. Tujuan Manajemen Data ......................................................................
3. Tahapan Manajemen Data ...................................................................
4. Jenis dan Data Rumah Sakit ................................................................
5. Kegiatan Manajemen Data ...................................................................
6. Mekanisme Manajemen Data ..............................................................
C. Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit ..............................................
D. Sistem Manajemen dan Informasi rumah Sakit ........................................
Kesimpulan ...........................................................................................................
Referensi ...............................................................................................................

1
ABSTRAK
Pentingnya data telah diperhatikan sejak dulu pada berbagai bidang termasuk
kesehatan. Namun, sebagai penyedia pelayanan kesehatan, Rumah sakit, sulit untuk
menyediakan data yang berkualitas. Rekam medis sering tidak komplit. Sumber infomasi
pasien tidak jelas sehingga terjadi konflik dari data tersebut. Pemanfaatan data dan
informasi dalam manajemen kesehatan belum bisa optimal karena belum berkembangnya
sistem kesehatan dan manajemen kesehatan di rumah sakit tersebut. Untuk meminimalisir
kesalahan dan tidak terpakainya data maka diperlukan management data yang dapat
mengatur data dan informasi dari data tersebut.
Pengelolaan data Rumah Sakit yang sangat besar baik data medik pasien maupun
data-data administrasi yang dimiliki oleh rumah sakit dapat menyebabkan redudansi data,
unintegrated data, human error, dan terlambatnya informasi.
Tujuan manajemen data adalah sebagai standar untuk mengukur kinerja program.
Sebagai salah satu upaya untuk mengatur dan mengelolah data rumah sakit
dikembangkanlah Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit. Sistem Manajemen &
Informasi Rumah Sakit (HMIS) adalah sistem perawatan pasien dan manajemen rumah
sakit. HMIS mengotomatisasi kegiatan keuangan, administrasi dan perawatan pasien di
rumah sakit, menghasilkan laporan manajemen yang ekstensif, statistik operasional &
menawarkan modul permintaan yang kuat.
HMIS memantau indikator kesehatan yang telah ditentukan sebelumnya dan
menggunakan laporan pengecualian untuk memungkinkan pengambilan keputusan yang
efisien oleh manajemen rumah sakit, manajemen puncak dan administrator untuk
keputusan kebijakan dan strategis.

2
A. Pendahuluan
Pentingnya data telah diperhatikan sejak dulu pada berbagai bidang termasuk
kesehatan. Namun, sebagai penyedia pelayanan kesehatan, Rumah sakit, sulit untuk
menyediakan data yang berkualitas. Rekam medis sering tidak komplit. Sumber infomasi
pasien tidak jelas sehingga terjadi konflik dari data tersebut. Pemanfaatan data dan
informasi dalam manajemen kesehatan belum bisa optimal karena belum berkembangnya
sistem kesehatan dan manajemen kesehatan di rumah sakit tersebut. Untuk meminimalisir
kesalahan dan tidak terpakainya data maka diperlukan management data yang dapat
mengatur data dan informasi dari data tersebut.
Berdasarkan kenyataan tentang manajemen kesehatan yang belum optimal tersebut,
maka rumah sakit membutuhkan suatu sistem untuk memanajemen data yang masuk
untuk membantu dalam pengelolaan data, sehingga mudah dalam memantau laporan-
laporan. Hasil akhir pengelolaan data dari laporan tersebut dapat disimpan dengan baik
serta memudahkan dalam pelaporan dan dimasukkan ke dalam Sistem Informasi
Manajemen Kesehatan.
Pengelolaan manajemen berbasis data membutuhkan suatu perangkat / tools untuk
dapat mengelolanya, sehingga manajemen basis data dapat terus dikelola dan terus
ditingkatkan kinerjanya. Dengan adanya sistem informasi maka suatu rumah sakit akan
berusaha untuk lebih kompetitif dan efisien yang akan menambah nilai untuk
mendapatkan, mengubah dan mendistribusikan informasi dengan tujuan meningkatkan
pengambilan keputusan dan meningkatkan kirnerja dalam rumah sakit. Sebuah Sistem
Informasi yang efektif menyediakan informasi yang akurat, tepat waktu dan relevan bagi
penggunanya sehingga dapat digunakan untuk pengambilan keputusan baik dalam
operasional sehari-hari maupun dalam perencanaan strategis.

B. Manajemen Data
1. Pengertian
Manajemen Data adalah bagian dari manajemen sumber daya informasi yang
mencakup semua kegiatan yang memastikan bahwa data Akurat, Up to Date
(Mutakhir), Aman dan Tersedia bagi pemakai (user). Sumber Daya Data disimpan
dalam data sekunder yang dapat berbentuk berurutan (sequential), atau akses
langsung (direct access), magnetic tape merupakan media penyimpanan
sequential, magnetic disk merupakan media penyimpanan akses langsung

3
serta compact disk merupakan media penyimpanan yang canggih dan dapat
menyimpan data.
Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehataan yang menyelenggarakan
pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat
inap, rawat jalan, dan rawat darurat (Permenkes No.147 Tahun 2010). Manajemen
kesehatan adalah suatu kegiatan atau suatu seni untuk mengatur para petugas
kesehatan dan non petugas kesehatan guna meningkatkan kesehatan masyarakat
melalui program kesehatan. Dengan kata lain manajemen kesehatan masyarakat
adalah penerapan manajemen umum dalam sistem pelayanan kesehatan masyarakat
sehingga yang menjadi objek dan sasaran manajemen adalah sistem pelayanan
kesehatan masyarakat.
2. Tujuan Manajemen Data
Manajemen data, seperti fungsi manajemen lain, harus berorientasi hasil dan
berfikir pelayanan. Ini berarti tujuan harus ditetapkan sebagai standar untuk mengukur
kinerja program. Sebagai hasil dari tujuan pelayanan umum ini, muncul tujuan
program yang lebih spesifik yaitu :
a. Menyediakan informasi akurat dan tepat waktu.
b. Mengembangkan dan mempertahankan satu sistem yang efisien untuk membuat,
menyimpan, memanfaatkan, memelihara dan menempatkan informasi rumah
sakit.
c. Melindungi kepentingan informasi rumah sakit, dan mendisain dan mengontrol
standar yang efektif dan metode evaluasi periodik berkaitan dengan manajemen
data, peralatan dan prosedur.
d. Membantu mendidik pegawai rumah sakit dengan metode yang paling efektif
untuk mengontrol dan mengolah data rumah sakit.
3. Tahapan Manajemen Data
Manajemen data adalah serangkaian kegiatan yang meliputi tahapan-tahapan
sebagai berikut :
a. Pencatatan data
b. Pengumpulan data
c. Pengolahan data termasuk didalamnya analisis data
d. Penyajian atau visualisasi data
e. Pemantauan dan umpan balik

4
4. Jenis data Rumah Sakit
Pencatatan data/pengumpulan data dalam rumah sakit maksudnya adalah
pendokumentasian segala informasi medis pasien ke dalam rekam medis. Data
tersebut dapat berupa data sosial dan data medis. Jenis data dalam database (rekam
medis) rumah sakit :
a. Informasi personal pasien
b. Rekam Medis
c. Data gaya hidup dan riwayat kesehatan keluarga
d. Hasil laboratorium
e. Resep yang diberikan
f. Laporan hasil operasi dan prosedir klinik yang diberikan
g. Kecacatan dan alergi
h. Laporan asuransi
i. Dst
Selain data pencatatan data pasien, dalam manajemen data diperlukan juga data
kegiatan rumah sakit. Data kegiatan ini mencakup data rawat inap, rawat jalan,
pelayanan instalasi rawat darurat, kegiatan bedah dan non bedah, pelayanan kesehatan
gigi, kegiatan radiologi, pengujian kesehatan, rehabilitasi medik, latihan kerja,
pelayanan kesehatan jiwa, kegiatan transfusi darah, kegiatan pengujian kesehatan,
kegiatan farmasi rumah sakit, kegiatan pemeriksaan laboratorium klinik, kegiatan
rujukan, kegiatan keluarga berencana.
5. Kegiatan Manajemen Data
a. Pengumpulan Data. Data yang diperlukan dikumpulkan dan dicatat dalam suatu
formulir yang disebut dokumen sumber yang berfungsi sebagai input bagi system.
b. Integritas dan Pengujian. Data tersebut diperiksa untuk meyakinkan konsistensi
dan akurasinya berdasarkan suatu peraturan dan kendala yang telah ditentukan
sebelumnya.
c. Penyimpanan. Data disimpan pada suatu medium, seperti pita magnetic atau
piringan magnetic.
d. Pemeliharaan. Data baru ditambahkan, data yang ada diubah, dan data yang tidak
lagi diperlukan dihapus agar sumberdaya data (berkas) tetap mutakhir.
e. Keamanan. Data dijaga untuk mencegah penghancuran, kerusakan atau
penyalahgunaan.

5
f. Organisasi. Data disusun sedemikian rupa untuk memenuhi kebutuhan informasi
pemakai.
g. Pengambilan. Data tersedia bagi pemakai.
6. Mekanisme Manajemen Data
Mekanisme manajemen data harus mencakup hal-hal sebagai berikut :
a. Identifikasi sumber dan defenisi dari data yang penting dan kebijakannya,
prosedur dan teknologi dan alat yang dibutuhka untuk mengelola data
b. Buat garis besar langkah-langkah, komunikasi dan alat yang diperlukan untuk
membuat perubahan pada data strategis.
c. Tentukan peran dan tanggung jawab untuk mengelola aset data organisasi
d. Mengembangkan sarana untuk mengukur kualitas data dan menentukan
peningkatan kualitas data
e. Memprioritaskan permitaan akan analisis data dan memastikan bahwa permintaan
yang tidak tepenuhi tersebut tudak mengarah pada berkembangnya sistem
bayangan.

Pengelolaan data Rumah Sakit yang sangat besar baik data medik pasien maupun
data-data administrasi yang dimiliki oleh rumah sakit dapat menyebabkan terjadinya :
1. Redudansi Data, pencatatan data yang berulang-ulang menyebabkan duplikasi
data sehingga kapasitas yang di perlukan membengkak dan pelayanan menjadi
lambat, tumpukan filing sehingga memerlukan tempat filing yang cukup luas.
2. Unintegrated Data, penyimpanan data yang tidak terpusat menyebabkan data
tidak sinkron, informasi pada masing-masing bagian mempunyai asumsi yang
berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan masing-masing unit /Instalasi.
3. Human Error, proses pencatatan yang dilakukan secara manual menyebabkan
terjadinya kesalahan pencatatan yang semakin besar dan tidak singkrong dari unit
satu ke yang lainya dan akan menimbulkan banyaknya perubahan data (efeknya
banyak pelayanan akan berdasarkan sesuka perawat/dokter sehinga dokter /
perawat bisa menambah bahkan mengurangi data/tarif sesuai dengan kondisi saat
itu, misal yang berobat adalah sodaranya makan dengan seenaknya
dokter/perawat memberikan discont tanpa melalu prosedur yang tepat. Dan
menimbulkan kerugian pada rumah sakit.

6
4. Terlambatnya Informasi, dikarenakan dalam penyusunan informasi harus direkap
secara manual maka penyajian informasi menjadi terlambat dan kurang dapat
dipercaya kebenarannya.

C. Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit


Sebagai salah satu upaya untuk mengatur dan mengelolah data rumah sakit
dikembangkanlah Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit. Sistem pengelolaan
data/informasi terkait pada Sistem Manajemen dan Prosedur Kerja instansi mendukung
pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya guna mendukung pengembangan SIK berbasis
database berikut langkah-langah yang ditempuh :
1. Meninjau kembali Sistem yang ada (Reviewing the existing system)
Langkah awal yang harus dilaksanakan dengan meninjau kembali sistem yang
ada dengan melihat apakah sistem saat ini telah ada kita tidak dapat serta merata
membangun sistem baru melainkan harus melihat kedalam apakah saat ini sudah ada
sistem yang dilaksanakan
2. Menentukan kebutuhan data (Defining data needs)
Langkah kedua yang kita laksanakan ialah melihat setiap tingkatan administratif
memiliki peran yang tidak sama, sehingga kebutuhan data akan berbeda-beda. Tidak
semua kebutuhan data dapat dipenuhi melalui sistem pengumpulan data rutin. Data
yang jarang dikumpulkan atau hanya diperlukan untuk suatu kecamatan tertentu dapat
diperoleh melalui penelitian atau survei menggunakan sampel.
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi alur data (Determining the data flow)
Langkah ketiga yang kita lakukan yaitu melihat faktor-faktor yang
mempengaruhi alur data dimana tidak semua data yang terkumpul pada puskesmas
tertentu harus di kirim ke Dinas Kesehatan diatasnya. Data paling rinci disimpan
sebagai arsip ditempat yang telah ditentukan, penyampaian laporan ke Dinas
Kesehatan sebaiknya sesuai dengan kesepakatan bersama data apa yang harus dikirim.
4. Desain pengumpulan dan cara pelaporan data (Designing the data collection and
reporting tools)
Langkah keempat mendesain pengumpulan dan cara pelaporan data. Prinsip
yang perlu kita penuhi guna mendesain pengumpulan dan cara pelaporan data yaitu :
Staf yang bertugas untuk mengisi formulir laporan harus mempunyai pemahaman
yang baik mengenai maksud dari formulir tersebut. Sekiranya Pengumpulan dan
pelaporan data sefektif mungkin, sederhana dan lengkap.
7
5. Pengembangan prosedur pemerosesan data (Developing procedures for data
processing)
Langkah kelima Mengembangkan prosedur pemerosesan data dimana data
Sistem Informasi yang kita rencanakan diproses secara konsisten sesuai dengan tujuan
pengumpulan, perencanaan, analisis dan pemanfaatan data.
6. Mengembangkan program pelatihan (Developing the training programme)
Langkah keenam Mengembangkan program pelatihan dengan tunjuan
meningkatkan sumber daya pelaksana dengan merancang pelatihan sesuai dengan
tingkatan pengetahun pengelola.
7. Ujicoba sistem (Pre-testing the system)
Salah satu tahapan penting dalam pengembangan suatu Sistem Informasi yaitu
Uji coba sistem sebelum diimplementasikan, suatu sistem harus diujicoba pada
kondisi yang mencerminkan kondisi sebenarnya.
8. Monitoring dan Evaluasi pada sistem (Monitoring and evaluating the system)
Tujuan dari monitoring dan evaluasi tidak hanya fokus pada mencari kesalahan
dan kekurangan pada sistem tetapi terhadap aspek-aspek lain yang mendukung secara
tidak langsung. Cara ini sangat baik dilaksanakan untuk dapat mengidentifikasi
kesalahan yang terjadi pada pelaksanaan uji coba suatu sistem.
9. Mengembangkan mekanisme diseminasi dan umpan balik data (Developing data
dissemination and feedback mechanisms)
Cara efektif untuk memotivasi para pengolah data pada level terendah seperti
Puskesmas adalah dengan terus menerus memberikan umpan balik baik positif dan
negatif mengenai data yang telah mereka hasilkan.
10. Mengembangkan sistem informasi dan manajemen kesehatan (Enhancing the Health
Management Information Systems)
Pengembangan sistem informasi manajemen kesehatan akan selalu berkembang,
dimana para pelaku yang terlibat di bidang ini akan selalu mencoba untuk
mengembangkannya mengikuti trend yang ada.

D. Sistem Manajemen & Informasi Rumah Sakit (HMIS)


Sistem Manajemen & Informasi Rumah Sakit (HMIS) adalah sistem perawatan
pasien dan manajemen rumah sakit. HMIS mengotomatisasi kegiatan keuangan,
administrasi dan perawatan pasien di rumah sakit, menghasilkan laporan manajemen yang
ekstensif, statistik operasional & menawarkan modul permintaan yang kuat. Ini
8
menghasilkan serta mempertahankan Electronic Medical Record (EMR) dan membuatnya
tersedia di seluruh rumah sakit.
HMIS telah dipertimbangkan untuk tidak hanya membantu para administrator untuk
memiliki pemantauan dan pengendalian yang lebih baik mengenai fungsi rumah sakit
dengan menggunakan indikator pendukung keputusan namun juga membantu dokter dan
staf medis untuk memperbaiki layanan kesehatan dengan referensi pasien EMR. Ini juga
menyediakan alur kerja yang memungkinkan proses dan parameterisasi alarm dan pemicu
saat siklus perawatan pasien.
HMIS memantau indikator kesehatan yang telah ditentukan sebelumnya dan
menggunakan laporan pengecualian untuk memungkinkan pengambilan keputusan yang
efisien oleh manajemen rumah sakit, manajemen puncak dan administrator untuk
keputusan kebijakan dan strategis.
Tujuan Sistem Manajemen & Informasi Rumah Sakit:
a. Merampingkan keseluruhan operasi dan meningkatkan efisiensi rumah sakit
pemerintah
b. Mempertahankan indeks kepuasan pasien yang tinggi melalui layanan kesehatan
berkualitas
c. EMR pasien terkonsolidasi dibuat tersedia pada setiap titik waktu Pengelolaan sumber
daya yang tersedia secara efektif (tenaga kerja, mesin, ruang)
d. Pengelolaan sumber daya yang efektif (tenaga kerja, mesin, ruang)

9
ALUR SISTEM MANAJEMEN & INFORMASI RUMAH SAKIT

1. Fungsional Cakupan Sistem Manajemen & Informasi Rumah Sakit:


a. Layanan Perawatan Pasien
1) Pendaftaran
2) Bangsal
3) Farmasi
4) Penagihan
5) Pendidikan Pasien
6) Kios Informasi
7) Asuhan keperawatan
b. Layanan Klinik
1) Klinis / EMR (Ginekologi, Oftalmik, Ortopedi, THT, Pengobatan Umum,
Pediatrik, Bedah, Kulit, Gigi dll ...)
2) Laboratorium (Patologi, Mikrobiologi, Bio Kimia, Radiologi)
3) Bank darah

10
c. Admin Rumah Sakit
1) Admin Rumah Sakit
2) Sumber daya manusia
3) Daftar gaji
4) Akuntansi Keuangan
5) Toko / Persediaan
6) Membeli
7) Keluhan & Redresses
8) Angkutan
9) Laporan MIS
10) Laporan EIS
d. Layanan Tambahan
1) Program Nasional
2) Manajemen Linen
3) Pemeliharaan Peralatan
4) Penjadwalan Sumber Daya
5) Kamp & Pelatihan Khusus
6) Limbah Bio Medis
7) Keamanan aplikasi
8) NABH (Badan Akreditasi Nasional untuk Rumah Sakit & Kesehatan)
9) RKS (Rogi Kalyan Samiti)

11
Fitur dan layanan tingkat luas disediakan di Sistem Manajemen & Informasi Rumah
Sakit

2. Manfaat Sistem Manajemen & Informasi Rumah Sakit


a. Pasien
1) Pengurangan waktu tunggu pasien
2) Digitized Patient EMR di seluruh rumah sakit
3) Pemesanan Penunjukan sebelum mengunjungi rumah sakit
4) Akses mudah ke layanan rumah sakit
5) Mudah Cari Pasien melalui Informasi Kio
6) SMS & alert email untuk berbagai aktivitas seperti janji temu, tindak lanjut,
tes laboratorium dan pengumpulan laporan
b. Dokter & Staf Kesehatan
1) Proses berbasis alur kerja untuk layanan klinis & diagnostik
2) Akses mudah ke Pasien EMR

12
3) EMR untuk pesanan dan pengobatan klinis
4) Pengurangan waktu penyajian pasien melalui Template
5) Peringatan dan pengingat untuk indikator kunci yang terkait dengan perawatan
Pasien
6) Mengurangi kemungkinan kesalahan pengobatan
c. Administrator
1) Pandangan menyeluruh tentang fungsi rumah sakit sehari-hari
2) Online review & monitoring berdasarkan indikator yang teridentifikasi
3) Akses terhadap Trend Penyakit
4) Pengelolaan obat yang komprehensif dan pemantauan Konsumsi
5) Alarm & Sinyal Visual untuk parameter medis utama
6) Pemanfaatan Sumber Daya dan Peralatan yang Efektif

3. Perbedaan Sistem Managemen & Informasi Rumah Sakit Dulu dan Sekarang
Dulu Sekarang
a. Pemeliharaan catatan manual dan a. Transisi ke digital record keeping dan
tidak ada alur kerja tetap alur kerja digital untuk setiap proses
b. Tidak ada akses real time terhadap b. Riwayat pasien tersedia dalam EMR
riwayat masa lalu pasien
c. Proses pelaporan indikator kesehatan c. Dalam konsolidasi waktu dan
menjadi tantangan dengan pengambilan kembali laporan real
penundaan penerimaan data time
d. Tidak mungkin mengelola d. Manajemen persediaan real time
persediaan obat menghasilkan ketersediaan obat-
obatan penting
e. Beberapa sumber + saluran untuk e. Platform pelaporan bersatu tunggal
melaporkan dan memantau kinerja dengan pelaporan standar yang
seragam
f. Tidak ada tim yang berdedikasi f. Pembentukan ITCELL untuk
untuk menjawab kebutuhan TIK di memanfaatkan dan menjawab
rumah sakit kebutuhan TIK di rumah sakit

4. Tantangan Manajemen Data untuk Penyedia Layanan Kesehatan


Ketika data tentang pasien, dokter, karyawan, layanan, dan lokasi tidak lengkap
dan terfragmentasi di beberapa sistem, hampir tidak mungkin untuk mengakomodir
hubungan di antara semua entitas ini dan mendapatkan wawasan dari interaksi
mereka. Tantangan berbasis informasi yang paling umum untuk penyedia layanan

13
kesehatan adalah kurangnya data master yang lengkap dan konsisten. Kurangnya data
master menyebabkan masalah operasional utama ini:
a. Pelaporan tidak akurat untuk Peningkatan Mutu
Data pasien, penyedia, dan fasilitas perlu dikumpulkan dan dianalisis untuk
meningkatkan pelayanan dan kualitas asuhan. Pengidentifikasi beberapa pasien
dan penyedia, dan bahkan nama fasilitas, bisa tidak konsisten. Data yang
bervariasi dari sumber ke sumber memperkenalkan duplikasi, ketidakakuratan,
dan ketidakkonsistenan yang secara mendasar merongrong integritas laporan - dan
keberhasilan inisiatif berdasarkan laporan tersebut. Akibatnya, Chief Quality
Officers dan eksekutif klinis lainnya sering kali memiliki informasi yang buruk
jika tidak menyesatkan mengenai keputusan dasar yang mempengaruhi hasil
pasien.
b. Kesulitan Mendukung Strategi Pertumbuhan Pasien
Tidak termasuk asal pasien (dan dengan ekstensi, pendapatan yang terkait)
dan hubungan antara pasien, dokter, dan peserta kunci lainnya sangat penting jika
organisasi perawatan kesehatan mengalokasikan sumber daya yang sesuai untuk
memenuhi tujuan pertumbuhan. Tanpa wawasan ini, para pemimpin berjuang
untuk menentukan nilai relatif berbagai sumber rujukan dan hubungan di antara
mereka, mengidentifikasi kesenjangan geografis dan kesenjangan lainnya di
bidang layanan, dan menetapkan penggunaan anggaran pemasaran yang paling
efisien.
c. Respon Organisasi yang Tertunda
Organisasi kesehatan perlu merespons dengan cepat terhadap perubahan
cepat dalam industri ini. Perusahaan perlu membedakan diri mereka di pasar yang
semakin kompleks, menghindari risiko ketidakpatuhan peraturan, dan
mengimbangi model pembayaran. Infrastruktur TI harus bisa mengakses data
otoritatif dengan cepat begitu pengguna bisnis dapat menggunakannya untuk
keuntungan strategis.

14
KESIMPULAN
1. Manajemen Data adalah bagian dari manajemen sumber daya informasi yang mencakup
semua kegiatan yang memastikan bahwa data Akurat, Up to Date (Mutakhir), Aman dan
Tersedia bagi pemakai (user). Sumber Daya Data disimpan dalam data sekunder yang
dapat berbentuk berurutan (sequential), atau akses langsung (direct access), magnetic
tape merupakan media penyimpanan sequential, magnetic disk merupakan media
penyimpanan akses langsung serta compact disk merupakan media penyimpanan yang
canggih dan dapat menyimpan data.
2. Sistem pengelolaan data/informasi terkait pada Sistem Manajemen dan Prosedur Kerja
instansi mendukung pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya guna mendukung
pengembangan SIK berbasis database dengan langkah-langah yaitu meninjau kembali
Sistem yang ada (Reviewing the existing system), menentukan kebutuhan data (Defining
data needs), faktor-faktor yang mempengaruhi alur data (Determining the data flow),
desain pengumpulan dan cara pelaporan data (Designing the data collection and reporting
tools), pengembangan prosedur pemerosesan data (Developing procedures for data
processing), mengembangkan program pelatihan (Developing the training programme),
ujicoba sistem (Pre-testing the system), monitoring dan Evaluasi pada sistem (Monitoring
and evaluating the system), mengembangkan mekanisme diseminasi dan umpan balik data
(Developing data dissemination and feedback mechanisms), dan mengembangkan sistem
informasi dan manajemen kesehatan (Enhancing the Health Management Information
Systems),
3. Sistem Manajemen & Informasi Rumah Sakit (HMIS) adalah sistem perawatan pasien dan
manajemen rumah sakit. HMIS mengotomatisasi kegiatan keuangan, administrasi dan
perawatan pasien di rumah sakit, menghasilkan laporan manajemen yang ekstensif,
statistik operasional & menawarkan modul permintaan yang kuat. Ini menghasilkan serta
mempertahankan Electronic Medical Record (EMR) dan membuatnya tersedia di seluruh
rumah sakit.

15
REFERENSI

Glaser, John. 2017. A Blueprint For Hospital To Manage Their Valuable Data. Hospital And
Health Networks.

Handiwidjojo, Wimmie. 2009. Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit. Jurnal Eksis Vol 2
No 2: 32-38

Informatica Corporation.2013. Healthcare Data Management For Providers Expanding


Insight, Increasing Efficiency, Improving Care.

Mayyasari, Octarini. 2013. Sistem Informasi Dan Manajemen Data Kesehatan.

Putra, D. S. H., & Siswanto, M. (2016). Pengaruh Kualitas Sistem, Kualitas Informasi Dan
Kualitas Layanan Terhadap Kepuasan Pengguna Sistem Informasi Manajemen
Rumah Sakit Daerah Kalisat Kabupaten Jember. Prosiding.

Siagian, S. (2016). Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Rekam Medik Pada
Puskesmas Pakuan Baru. Scientia Journal, 5(2).

Susanto, G. (2012). Sistem Informasi Rekam Medis Pada Rumah Sakit Umum Daerah
(RSUD) Pacitan Berbasis Web Base. Speed-Sentra Penelitian Engineering Dan
Edukasi, 3(4).

Susilowati, E. B., & Purnama, B. E. (2017). Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi
Pasien Rumah Sakit Umum Nirmala Suri Sukoharjo. Speed-Sentra Penelitian
Engineering Dan Edukasi, 3(4).

Tata Concultancy Services. Hospital Management Informasi System.

Triwibowo, Cecep. 2013. Manajemen Pelayanan Keperawatan Di Rumah Sakit. CV Trans


Info Media. Jakarta Timur.

16

Anda mungkin juga menyukai