Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
jo etto advena
Selasa, 18 November 2014 Mengenai Saya
etto kono
Ikuti 0
MAKALAH KONFLIK KERJA DAN STRES KERJA
Lihat profil lengkapku
2014
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat
dan perlindungannya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan makalah ini tepat
pada waktunya, walaupun dalam penulisan makalah ini penulis masih mengalami berbagai
Selesainya makalah ini bukan semata-mata atas usaha penulis sendiri melainkan atas
bantuan dan dorongan dari berbagai pihak untuk itu penulis ucapkan terima kasih yang
tulus kepada :
yang baik dan benar dan sangat membantu penulis dalam penyusunan makalah yang
2. Kepada teman-teman semua karena dengan caranya masing-masing yang dari awal
Akhir kata penulis menyadari bahwa makalah ini masih sangat jauh dari yang
diharapkan untuk itu penulis selalu terbuka dan menerima semua kritik dan saran yang
membangun demi kesempurnaan makalah ini.
ii
Penulis
DAFTAR ISI
JUDUL..................................................................................................................
KATA PENGANTAR.........................................................................................
DAFTAR ISI.........................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................
1.1 Latar Belakang..................................................................................................
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................
1.3 Tujuan Penulisan...............................................................................................
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................
2.1 Konflik Kerja....................................................................................................
2.1.1 Penyebabpenyebab konflik ................................................................
2.1.2 Bentukbentuk Konflik Struktural ......................................................
2.1.3 Jenisjenis Konflik ...............................................................................
2.1.4 Penyebab Terjadinya Konflik Kerja ....................................................
2.1.5 Cara Mengatasi Konflik Kerja..............................................................
2.1.6 Faktor Penyebab Konflik......................................................................
2.1.7 Akibat konflik.......................................................................................
2.2 Stres Kerja........................................................................................................
iii
BAB I
PENDAHULUAN
menimbulkan dampak yang sangat merugikan bagi ribuan bahkan jutaan tenaga kerja.
Mereka harus rela dipindahkan ke bagian yang sangat tidak mereka kuasai dan tidak
tahu berapa lagi mereka akan dapat bertahan atau diperkerjakan. Selain itu mereka
harus menghadapi boss baru, pengawasan yang ketat, tunjangan kesejahteraan
berkurang dari sebelumnya, dan harus bekerja lebih lama dan lebih giat demi
mempertahankan status sosial ekonomi keluarga. Para pekerja di setiap level
mengalami tekanan dan ketidakpasitan. Situasi inilah yang sering kali memicu
dengan penyakit, seperti jantung, gangguan pencernaan, darah tinggi, maag, alergi, dan
beberapa penyakit lainnya. Oleh karena itu perlu kesadaran penuh setiap orang untuk
mempertahankan tidak hanya kesehatan dan keseimbangan fisik saja, tetapi juga
psikisnya.
Dengan melihat rumusan masalah yang telah ditulis diatas maka penulis dapat
BAB II
PEMBAHASAN
lebih ( bisa juga kelompok ) di mana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak
lain dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya.
Tidak satu masyarakat pun yang tidak pernah mengalami konflik antar
anggotanya atau dengan kelompok masyarakat lainnya, konflik hanya akan hilang
fisik, kepandaian, pengetahuan, adat istiadat, keyakinan, dan lain sebagainya. Dengan
dibawa ciri-ciri individual dalam interaksi sosial, konflik merupakan situasi yang
wajar dalam setiap masyarakat Konflik bertentangan dengan integrasi. Konflik dan
integrasi berjalan sebagai sebuah siklus di masyarakat. Konflik yang terkontrol akan
konflik.
komunikasi, hubungan pribadi, atau struktur organisasi. Konflik adalah segala macam
interaksi pertentangan antara dua pihak atau lebih. Konflik organisasi (organizational
dan atau karena kenyataan bahwa mereka mempunyai perbedaan status, tujuan, nilai,
atau persepsi.
Konflik adalah suatu pertentangan yang terjadi antara apa yang diharapkan oleh
seseorang terhadap dirinya, orang lain, organisasi dengan kenyataan apa yang
diharapkannya.
sulit dimengerti, atau informasi yang tidak lengkap, serta gaya individu
manajer yang tidak konsisten.
konflik disfungsional ).
organisasi.
berikut ini :
yang moderat.
Segi fungsional konflik antara lain :
sering timbul :
3. Konflik lini staf yaitu konflik yang terjadi antara pimpinan unit dengan
organisasi.
2.Konflik antar individu dalam organisasi yang sama, hal ini sering
norma kelompok.
6. Perbedaan persepsi.
pendirian dan perasaan akan sesuatu hal atau lingkungan yang nyata ini
yang berbeda.
yang berbeda. Oleh sebab itu, dalam waktu yang bersamaan, masing-
harus dijaga dan tidak boleh ditebang. Para petani menebang pohon-pohon
kepentingan ini dapat pula menyangkut bidang politik, ekonomi, sosial, dan
budaya. Begitu pula dapat terjadi antar kelompok atau antara kelompok
menjadi pembagian waktu yang tegas seperti jadwal kerja dan istirahat
dalam dunia industri. Perubahan-perubahan ini, jika terjadi seara cepat atau
ada.
dimensi; pengertian terhadap hasil tujuan kita dan pengertian terhadap hasil
tujuan pihak lainnya. Skema ini akan menghasilkan hipotesa sebagai berikut :
1. Pengertian yang tinggi untuk hasil kedua belah pihak akan menghasilkan
percobaan untuk mencari jalan keluar yang terbaik.
2. Pengertian yang tinggi untuk hasil kita sendiri hanya akan menghasilkan
menghadapi pekerjaan. Stress kerja ini tampak dari Simpton, antara lain emosi
tidak stabil, perasaan tidak tenang, suka menyendiri, sulit tidur, merokok yang
berlebihan, tidak bisa relaks, cemas, tegang, gugup, tekanan darah meningkat,
dan mengalami gangguan pencernaan.
Penyebab stres kerja antara lain beban kerja yang dirasakan terlalu berat,
waktu kerja yang mendesak, kualitas pengawasan kerja yang rendah, iklim
kerja yang tidak sehat, otoritas kerja yang tidak memadai yang berhubungan
dengan tanggung jawab, konflik kerja, perbedaan yang lain antara karyawan
3. Pendekatan biofeedback
teratur.
1. Pola sehat, yaitu pola menghadapi stres yang terbaik dengan kemampuan
dengan cara yang baik dan teratur sehingga mereka tidak perlu merasa ada
banyak.
2.Pola harmonis adalah pola menghadapi stress dengan kemampuan
teratur. Ia pun slalu menghadapi tugas secara tepat, dan kalau perlu ia
(http://muhammad-reza.blogspot.com/2013/03/stress-kerja_26.html)
(http://ppm-manajemen.ac.id/manajemen-stres-di-tempat-kerja/)
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dengan melihat beberapa pernyataan dalam pembahasan di atas maka penulis dapat
1. Konflik adalah suatu proses sosial antara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok) di
mana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya atau
membuatnya tidak berdaya.
3. Setiap manusia adalah individu yang unik. Artinya, setiap orang memiliki pendirian dan
perasaan yang berbeda-beda satu dengan lainnya. Perbedaan pendirian dan perasaan akan
sesuatu hal atau lingkungan yang nyata ini dapat menjadi faktor penyebab konflik sosial,
sebab dalam menjalani hubungan sosial, seseorang tidak selalu sejalan dengan
kelompoknya.
4. Stres Kerja adalah perasaan tertekan yang dialami karyawan dalam menghadapi pekerjaan.
Stress kerja ini tampak dari Simpton, antara lain emosi tidak stabil, perasaan tidak tenang,
suka menyendiri, sulit tidur, merokok yang berlebihan, tidak bisa relaks, cemas, tegang,
mendesak, kualitas pengawasan kerja yang rendah, iklim kerja yang tidak sehat, otoritas
kerja yang tidak memadai yang berhubungan dengan tanggung jawab, konflik kerja,
perbedaan yang lain antara karyawan dengan pemimpin yang prustasi dalam kerja.
3.2 Saran
Dengan membaca beberapa penjelasan mengenai konflik kerja dan stres kerja di atas
maka penulis dapat menyampaikan beberapa saran antara lain:
1. Dengan mengerjakan tugas yang diberikan oleh Ibu mengenai konflik kerja dan stres kerja
maka penulis berharap agar Ibu memberikan penjelasan mengenai pembuatan makalah
yang baik dan benar agar ke depannya penulis bisa mengetahui cara penulisan makalah
2. Makalah tentang konflik kerja dan stres kerja menyadarkan kepada kita semua bahwa
didalam melakukan suatu pekerjaan harus lebih berhati-hati sehingga tidak menimbulkan
konflik yang dapat membuat seseorang merasa stres atau down.
DAFTAR PUSTAKA
Business and Society, oleh Archie B. Carrol, South Western College Publiching. Ethics
and The Conduct of Business, John R. Boatright, Prentice Hall.
Psikologi Kerja, oleh Pandji Anoraga, S.E. M.M. Penerbit Rineka Cipta.
Psikologi Pelayanan dalam Industri Jasa, oleh Ir. Endar Sugiarto, M.M. Penerbit Gramedia
Pustaka Utama.
Posting Komentar