OLEH :
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
Saya panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada Saya, sehingga Saya dapat menyelesaikan paper Patologi
Ikan.
Paper ini telah Saya susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan paper ini. Selanjutnya Saya
menyampaikan ucapan terima kasih yang teramat besar kepada pihak pihak yang
Saya menyadari bahwa paper ini tidak luput dari kekurangan atau kesalahan, Oleh
karena itu dengan segala kerendahan hati Saya mengharapkan kritikan dan saran yang
sifatnya membangun demi kesempurnaannya. Akhirnya Saya berharap semoga Paper ini
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Budidaya ikan di Indonesia merupakan salah satu komponen yang penting pada
sektor perikanan. Hal ini berkaitan dengan perannya dalam menunjang ketersediaan pangan
nasional, menciptakan pendapatan dan lapangan kerja. Budidaya ikan juga berperan dalam
pembenihan di dalam lingkungan perairan terbatas atau tertutup maupun semi tertutup
untuk meningkatkan produktivitas atau kualitas di atas kemampuan alami dengan berbagai
manipulasi tempat, air, ikan, sarana atau prasarana. Intensifikasi budidaya perikanan
(Amelia, 2013). Salah satu kendala itu adalah timbulnya penyakit yang disebabkan oleh
Menurut Handayani et al., (2004), dalam Pramono dan Syakuri (2008), salah satu
jenis penyakit ikan adalah parasit. Parasit adalah organisme yang hidup pada tubuh
organisme lain dan umumnya menimbulkan efek negatif pada organisme yang
ditempatinya. Salah satu penyakit ikan adalah ektoparasit. Kerugian akibat dari infeksi
ektoparasit memang tidak sebesar kerugian yang diakibatkan oleh infeksi organisme lain
seperti virus dan bakteri. Namun, infeksi ektoparasit dapat menjadi salah satu faktor
predisposisi bagi infeksi organisme pathogen yang lebih berbahaya. Menurut Sommerville
(1998), dalam Pramono dan Syakuri (2008), tingkat ektoparasit yang tinggi dapat
mengakibatkan mortalitas tinggi yang bersifat akut akibat infeksi ektoparasit yaitu
Jenis ektoparasit yang sering menyerang ikan nila (O. niloticus) adalah Trichodina
sp.; Dactylogyrus sp.; Gyrodactylus sp.; Ichtyopthirius mulrifilis sp.; Lernaea sp.; dan
Myxobolus sp. (Mulyana et al., 1990). Dari beberapa penyakit ikan tersebut, Trichodina sp.
merupakan ektoparasit yang sering menyerang ikan budidaya terutama pada benih ikan air
tawar.n Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini, saya akan menyusun paper mengenai
Trichodina sp.
B. Tujuan
Adapun tujuan dari penyusunan paper ini, yaitu memberikan informasi ilmiah
PEMBAHASAN
A. Deskripsi Trichodina sp
Trichodina sp. adalah ektoparasit patogen dari golongan ciliata yang biasa
menyerang ikan air tawar. Parasit ini merupakan masalah utama dalam budidaya air tawar
di Indonesia terutama pada fase benih karena parasit ini dapat menyebabkan kerugian
mempunyai peranan yang sangat besar terhadap budidaya ikan karena parasit ini
menurunkan daya tahan tubuh ikan dan menyebabkan terjadinya infeksi sekunder.
Trichodina sp. dalam jumlah sedikit tidak menyebabkan dampak serius, akan tetapi infeksi
berat parasit ini akan menimbulkan bekas luka terbuka pada tubuh luar ikan (Untergasser,
1989). Bekas luka ini akan menjadi vektor pembawa patogen lainnya yang lebih berbahaya
(Lom, 1995).
Trichodina sp. adalah permukaan tubuh, sirip dan insang. Trichodina sp. menyebabkan
penyakit gatal pada ikan yang disebut dengan Trichodiniasis. Ikan yang terserang
Trichodina sp. ditandai dengan adanya bintik-bintik putih keabu-abuan dan terjadi
disebabkan karena parasit ini berkembangbiak dengan cepat dan kondisi perairan kolam
al., 2004).
B. Klasifikasi Trichodina sp
Klasifikasi dari parasit Trichodina sp. menurut Kabata (1985), adalah sebagai
berikut:
Filum : Protozoa
Subfilum : Ciliophora
Class : Ciliata
Ordo : Petrichida
Famili : Trichodinidae
Genus : Trichodina
kulit ikan maupun insang pada ikan. Trichodina sp., merupakan protozoa berbentuk
cakram bulat seperti mangkok dengan gigi-gigi yang terdapat di bagian tengah. Sisi-sisi
tubuh Trichodina sp., berbentuk cembung. Bagian ini berfungsi sebagai tempat menempel
cilia yang berfungsi sebagai pergerakan pada permukaan tubuh inang. Parasit ini memiliki
dua bagian yaitu anterior dan posterior yang berbentuk cekung dan berfungsi sebagai alat
penempel pada inang. Parasit ini juga memiliki dua inti, yaitu inti besar dan inti kecil, inti
kecil yang dimiliki berbentuk bundar menyerupai vakuola dan inti besar berbentuk tepal
kuda.
Siklus hidup trichodina sangat sederhana, dia hanya memiliki 1 host definitif dan
tidak memiliki host intermediet. Transmisi Trichodina terjadi melalui kontak langsung dari
host yang terinfeksi kepada host yang tidak terinfeksi. Trichodina berkembnag biak dengan
cara membelah diri atau binner. Pada saat melakukan pembelahan, dentikel dari sel induk
D. Patogenesis
Trichodina sp. menginfeksi dengan cara menempel di lapisan epitel ikan dengan
bantuan ujung membran yang tajam. Setelah menempel, parasit segera berputar-putar
sehingga merusak sel-sel di sekitar tempat penempelannya, memakan sel-sel epitel yang
hancur dan mengakibatkan iritasi yang serius. Pada lingkungan dengan populasi parasit
yang cukup tinggi, umumnya apabila kadar bahan organik cukup tinggi, kondisi ini menjadi
lebih berbahaya.
Penyakit ini menyerang hampir semua jenis ikan air tawar, terutama pada ukuran
benih termasuk berudu kodok lembu dan menempel di bagian kulit, sirip dan insang ikan
Gejala Klinis
Pengobatan :
Pengobatan penyakit ini dapat dilakukan dengan formalin 25 ppm dan NaCl 500
ppm
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah menyusun paper ini dapat saya simpulkan bahwa Trichodina sp merupakan
protozoa yang dapat menyebabkan penyakit Trichodiniasis atau penyakit gatal pada
ikan. Trichodina sp. yang bisa menyerang kulit ikan maupun insang pada ikan dan
gejalanya dapat dilihat dengan munculnya bintik putih pada ikan dibagian permukaan
tubuh, sirip dan insang. Trichodiniasis atau penyakit gatal pada ikan dapat disembuhkan
B. Saran
Manusia tidak luput dari keslahan dan rasa khilaf. Barangkali hanya ini yang dapat
saya ungkapkan. Jika ada kesalahan materi maupun merugikan pihak-pihak tertentu saya
meminta kritik dan sarannya, kritik maupun sarannyan sangatlah penting untuk
Amelia W. 2013. Profiling Kimiawi Dan Aktivitas Antivibrio Fraksi Aktif Heksana Dari
Yogyakarta.
Gusrina. 2008. Budidaya Ikan Jilid 3. Direktorat Pembinaan Sekolah Menegah Kejuruan.
Jakarta.
Kabata,Z. 1985. Parasites and Diseases of Fish Cultured in the Tropics. Taylor And Francis,
Lom, J. 1995. Trichodinid ciliates (Peritrichida: Urceolariidae) from some marine fishes.
Mulia, D.S. 2006. Tingkat Infeksi Ektoparasit Proozoa Pada Benih Ikan Nila (Oreochromis
niloticus) di Balai Benih Ikan (BBI) Pandak dan Sidabowa, Kabupaten Banyumas.
Purwokerto, Purwokerto.
Penyakit Ikan dan Udang. Laporan Penelitian. Balai Penelitian Perikanan Air
Pramono, T. dan Syakuri, H. 2008. Infeksi Parasit Pada Permukaan Tubuh Ikan Nilem
Vol. 3 No.2
Rustikawati, I., Rostika, R. Iriana, D., dan Herlina, E. 2004. Intensitas dan Prevalensi
Ektoparasit Pada Benih Ikan Mas (Cyprinus carpio L.) yang Berasal dari Kolam