Anda di halaman 1dari 10

Tugas Individu

Kultur Pakan Alami

PENYAKIT INFEKSI PADA IKAN


Trichodina sp.

OLEH :

NAMA : MUHAMMAD AKBAR

NIM : L221 15 307

PROGRAM STUDI BUDIDAYA PERAIRAN


DEPARTEMEN PERIKANAN
FAKULTAS ILMU KELAUTAN DAN PERIKANAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2017
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,

Saya panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,

hidayah, dan inayah-Nya kepada Saya, sehingga Saya dapat menyelesaikan paper Patologi

Ikan.

Paper ini telah Saya susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari

berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan paper ini. Selanjutnya Saya

menyampaikan ucapan terima kasih yang teramat besar kepada pihak pihak yang

membantu membimbing, memberikan nasehat, petunjuk dan saran yang senantiasa

diberikan kepada Saya.

Saya menyadari bahwa paper ini tidak luput dari kekurangan atau kesalahan, Oleh

karena itu dengan segala kerendahan hati Saya mengharapkan kritikan dan saran yang

sifatnya membangun demi kesempurnaannya. Akhirnya Saya berharap semoga Paper ini

dapat bermanfaat bagi semua pihak.


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Budidaya ikan di Indonesia merupakan salah satu komponen yang penting pada

sektor perikanan. Hal ini berkaitan dengan perannya dalam menunjang ketersediaan pangan

nasional, menciptakan pendapatan dan lapangan kerja. Budidaya ikan juga berperan dalam

mengurangi beban sumber daya laut (Sitanggang, 2014).

Budidaya perikanan merupakan upaya pemeliharaan baik pembesaran maupun

pembenihan di dalam lingkungan perairan terbatas atau tertutup maupun semi tertutup

untuk meningkatkan produktivitas atau kualitas di atas kemampuan alami dengan berbagai

manipulasi tempat, air, ikan, sarana atau prasarana. Intensifikasi budidaya perikanan

biasanya selalu diikuti oleh timbulnya kendala-kendala yang merugikan pembudidaya

(Amelia, 2013). Salah satu kendala itu adalah timbulnya penyakit yang disebabkan oleh

mahluk hidup lain.

Menurut Handayani et al., (2004), dalam Pramono dan Syakuri (2008), salah satu

jenis penyakit ikan adalah parasit. Parasit adalah organisme yang hidup pada tubuh

organisme lain dan umumnya menimbulkan efek negatif pada organisme yang

ditempatinya. Salah satu penyakit ikan adalah ektoparasit. Kerugian akibat dari infeksi

ektoparasit memang tidak sebesar kerugian yang diakibatkan oleh infeksi organisme lain

seperti virus dan bakteri. Namun, infeksi ektoparasit dapat menjadi salah satu faktor

predisposisi bagi infeksi organisme pathogen yang lebih berbahaya. Menurut Sommerville

(1998), dalam Pramono dan Syakuri (2008), tingkat ektoparasit yang tinggi dapat

mengakibatkan mortalitas tinggi yang bersifat akut akibat infeksi ektoparasit yaitu

kematian yang terjadi tanpa menunjukkan gejala terlebih dahulu.

Jenis ektoparasit yang sering menyerang ikan nila (O. niloticus) adalah Trichodina

sp.; Dactylogyrus sp.; Gyrodactylus sp.; Ichtyopthirius mulrifilis sp.; Lernaea sp.; dan
Myxobolus sp. (Mulyana et al., 1990). Dari beberapa penyakit ikan tersebut, Trichodina sp.

merupakan ektoparasit yang sering menyerang ikan budidaya terutama pada benih ikan air

tawar.n Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini, saya akan menyusun paper mengenai

Trichodina sp.

B. Tujuan

Adapun tujuan dari penyusunan paper ini, yaitu memberikan informasi ilmiah

mengenai Trichodina sp.


BAB II

PEMBAHASAN

A. Deskripsi Trichodina sp

Trichodina sp. adalah ektoparasit patogen dari golongan ciliata yang biasa

menyerang ikan air tawar. Parasit ini merupakan masalah utama dalam budidaya air tawar

di Indonesia terutama pada fase benih karena parasit ini dapat menyebabkan kerugian

ekonomis, pertumbuhan terhambat , periode pemeliharaan lebih lama. Trichodina sp.

mempunyai peranan yang sangat besar terhadap budidaya ikan karena parasit ini

menurunkan daya tahan tubuh ikan dan menyebabkan terjadinya infeksi sekunder.

Trichodina sp. dalam jumlah sedikit tidak menyebabkan dampak serius, akan tetapi infeksi

berat parasit ini akan menimbulkan bekas luka terbuka pada tubuh luar ikan (Untergasser,

1989). Bekas luka ini akan menjadi vektor pembawa patogen lainnya yang lebih berbahaya

(Lom, 1995).

Menurut Afrianto dan Liviawaty (1992) dalam Mulia (2006), predileksi

Trichodina sp. adalah permukaan tubuh, sirip dan insang. Trichodina sp. menyebabkan

penyakit gatal pada ikan yang disebut dengan Trichodiniasis. Ikan yang terserang

Trichodina sp. ditandai dengan adanya bintik-bintik putih keabu-abuan dan terjadi

peningkatan produksi lendir (Gusrina, 2008). Tingginya intensitas Trichodina sp.

disebabkan karena parasit ini berkembangbiak dengan cepat dan kondisi perairan kolam

yang menunjang bagi kehidupan ektoparasit tersebut (Sachlan,1972 dalam Rustikawati et

al., 2004).

B. Klasifikasi Trichodina sp

Klasifikasi dari parasit Trichodina sp. menurut Kabata (1985), adalah sebagai

berikut:

Filum : Protozoa
Subfilum : Ciliophora

Class : Ciliata

Ordo : Petrichida

Famili : Trichodinidae

Genus : Trichodina

Gambar Trichodina sp.

B. Morfologi Trichodina sp.

Trichodina sp dapat menyebabkan penyakit Trichodiniasis, yang bisa menyerang

kulit ikan maupun insang pada ikan. Trichodina sp., merupakan protozoa berbentuk

cakram bulat seperti mangkok dengan gigi-gigi yang terdapat di bagian tengah. Sisi-sisi

tubuh Trichodina sp., berbentuk cembung. Bagian ini berfungsi sebagai tempat menempel

cilia yang berfungsi sebagai pergerakan pada permukaan tubuh inang. Parasit ini memiliki

dua bagian yaitu anterior dan posterior yang berbentuk cekung dan berfungsi sebagai alat

penempel pada inang. Parasit ini juga memiliki dua inti, yaitu inti besar dan inti kecil, inti

kecil yang dimiliki berbentuk bundar menyerupai vakuola dan inti besar berbentuk tepal

kuda.

C. Siklus Hidup Trichodina sp.

Siklus hidup trichodina sangat sederhana, dia hanya memiliki 1 host definitif dan

tidak memiliki host intermediet. Transmisi Trichodina terjadi melalui kontak langsung dari

host yang terinfeksi kepada host yang tidak terinfeksi. Trichodina berkembnag biak dengan
cara membelah diri atau binner. Pada saat melakukan pembelahan, dentikel dari sel induk

yg menghasilkan sel anak .

D. Patogenesis

Trichodina sp. menginfeksi dengan cara menempel di lapisan epitel ikan dengan

bantuan ujung membran yang tajam. Setelah menempel, parasit segera berputar-putar

sehingga merusak sel-sel di sekitar tempat penempelannya, memakan sel-sel epitel yang

hancur dan mengakibatkan iritasi yang serius. Pada lingkungan dengan populasi parasit

yang cukup tinggi, umumnya apabila kadar bahan organik cukup tinggi, kondisi ini menjadi

lebih berbahaya.

Gambar Ikan yang terinfeksi Trichodina sp.

E. Pengobatan dan Pencegahan

Penyakit ini menyerang hampir semua jenis ikan air tawar, terutama pada ukuran

benih termasuk berudu kodok lembu dan menempel di bagian kulit, sirip dan insang ikan

serta dapat menyebabkan iritasi di bagian tubuh tersebut.

Gejala Klinis

Seringkali tanpa memperlihatkan tanda klinis. Kadang-kadang terjadi kerusakan

pada kulit dan sirip disertai infeksi sekunder.

Pengobatan :

Pengobatan penyakit ini dapat dilakukan dengan formalin 25 ppm dan NaCl 500

ppm
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah menyusun paper ini dapat saya simpulkan bahwa Trichodina sp merupakan

protozoa yang dapat menyebabkan penyakit Trichodiniasis atau penyakit gatal pada

ikan. Trichodina sp. yang bisa menyerang kulit ikan maupun insang pada ikan dan

gejalanya dapat dilihat dengan munculnya bintik putih pada ikan dibagian permukaan

tubuh, sirip dan insang. Trichodiniasis atau penyakit gatal pada ikan dapat disembuhkan

dengan formalin 25 ppm dan NaCl 500 ppm.

B. Saran

Manusia tidak luput dari keslahan dan rasa khilaf. Barangkali hanya ini yang dapat

saya ungkapkan. Jika ada kesalahan materi maupun merugikan pihak-pihak tertentu saya

meminta kritik dan sarannya, kritik maupun sarannyan sangatlah penting untuk

pengintrospesikan diri melengkapi paper ini. Terima kasih.


DAFTAR PUSTAKA

Amelia W. 2013. Profiling Kimiawi Dan Aktivitas Antivibrio Fraksi Aktif Heksana Dari

Gracilaria Edulis. Skripsi. Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada,

Yogyakarta.

Gusrina. 2008. Budidaya Ikan Jilid 3. Direktorat Pembinaan Sekolah Menegah Kejuruan.

Jakarta.

Kabata,Z. 1985. Parasites and Diseases of Fish Cultured in the Tropics. Taylor And Francis,

London and Philadelphia.

Lom, J. 1995. Trichodinid ciliates (Peritrichida: Urceolariidae) from some marine fishes.

Folia Parasitolology 17: 113-125.

Mulia, D.S. 2006. Tingkat Infeksi Ektoparasit Proozoa Pada Benih Ikan Nila (Oreochromis

niloticus) di Balai Benih Ikan (BBI) Pandak dan Sidabowa, Kabupaten Banyumas.

Skripsi. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Muhammadiyah

Purwokerto, Purwokerto.

Mulyana, R. I. Riadi, S. L. Angka, dan A. Rukyani. 1990. Pemakaian Sistem Saringan

Untuk Mencegah Infeksi Parasit Pada Benih Ikan.Dalam Prosiding Seminar II

Penyakit Ikan dan Udang. Laporan Penelitian. Balai Penelitian Perikanan Air

Tawar Bogor, Bogor.

Pramono, T. dan Syakuri, H. 2008. Infeksi Parasit Pada Permukaan Tubuh Ikan Nilem

(Osteochilus hasellti) yang Diperdagangkan di PPI Purbalingga. Ilmiah Perikanan.

Vol. 3 No.2

Rustikawati, I., Rostika, R. Iriana, D., dan Herlina, E. 2004. Intensitas dan Prevalensi

Ektoparasit Pada Benih Ikan Mas (Cyprinus carpio L.) yang Berasal dari Kolam

Tradisional dan Longyam di Desa Sukamulya Kecamatan Singaparman Kabupaten

Tasikmalaya. Akuakultur Indonesia. Vol. 3 No. 3 hal 33-39.


Sitanggang L D. 2014. Laju Pertumbuhan Populasi Ikan Bawal Air Tawar (Colossoma

Macropomum) Dengan Pemberian Pakan Alami Dan Buatan Serta Kombinasinya.

Skripsi. Departemen Biologi Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam,

Universitas Sumatera Utara, Medan.

Untergasser, D. 1989. Handbook of Fish Disease. TFH Publication. Hongkong.

Anda mungkin juga menyukai