Anda di halaman 1dari 12

FORUM TEKNOLOGI Vol. 06 No.

PERHITUNGAN EMISI GAS RUMAH KACA DARI SUMBER


PEMBAKARAN TETAP

Oleh: Martono*)

ABSTRAK

Setelah pada tulisan sebelumnya tentang mengidentifikasi sumber emisi dan


beban emisi sehingga mampu mengestimasi bahan bakar campuran dari data masing
masing komponen dan cara mengkonversinya selanjutnya pada tulisan ini akan
membahas bagaimana cara menghitung emisi Gas Rumah Kaca (GRK) dari Sumber
Pembakaran Tetap.

1. Umum yang mempengaruhi proses


Carbon dioxide, CH4, and N2O pembentukan N2O juga akan
dihasilkan sebagai hasil pembakaran. berpengaruh terhadap proses
Formula umum dalam pembakaran pembentukan CH4. Emisi CH4
sempurna adalah sebagai berikut: bervariasi terhadap tipe bahan bakar
dan konfigurasi pembakaran.Secara
keseluruhan, emisi CH4 dan N2O dari
sumber pembakaran secara kuantitas
Dimana :
lebih rendah emisi CO2 (dalam bentuk
x = koefisien stoikiometri untuk karbon;
CO2e).
y = koefisien stoikiometri untuk
Dalam inventarisasi GRK, perlu
hidrogen; dan
dipahami akurasi data dalam
z = koefisien stoikiometri untuk oksigen.
perhitungan. Tingkat akurasi dari
Untuk operasi industri minyak
perhitungan emisi tergantung pada
bumi, N2O terbentuk selama
akurasi input data. Tabel dibawah ini
pembakaran melalui rangkaian reaksi.
menggambarkan pilihan-pilihan untuk
Karena proses pembentukannya
estimasi GRK dan beberapa
tergantung pada banyak faktor, emisi
pertimbangannya.
N2O sangat bervariasi dari satu unit ke
unit lainnya. Biasanya faktor faktor

Tabel 1.Pendekatan Estimasi Emisi GRK dan Sumber Pertimbangan Khusus


untuk Sumber Pembakaran

81
FORUM TEKNOLOGI Vol. 06 No. 4

2. Estimasi Konsumsi Bahan Bakar 4. Properti bahan bakar. Jenis bahan


dari Data Energi Output atau bakar apapun, yang diperlukan
Aliran Volumetrik adalah nilai kalor dan kandungan
Estimasi konsumsi bahan bakar dari karbon bahan bakar. Khusus untuk
Data peralatan bahan bakar cair, densitas bahan
Dalam hal pengukuran bahan bakar dibutuhkan untuk perhitungan.
bakar tidak tersedia, sehingga Nilai kalor yang digunakan dan
konsumsi perlu didekati dengan properti bahan bakar harus memiliki
konversi output energi menjadi input efisiensi yang sama.
energi yaitu dengan cara: Penggunaan bahan bakar dapat
1. Rating peralatan, HP aktual lebih dihitung pada dasar informasi peralatan
bagus atau paling tidak HP yang tersebut dengan rumus :
tertera dari pabrik.
2. Jam operasi. Jika jam operasi
peralatan tersedia maka total jam dimana :
operasi peralatan setahun dihitung FC = konsumsi bahan bakar tahunan
dengan: menghitung emisi CO2 dari (volume/tahun);
sumber pembakaran (tidak termasuk ER = tingkat peralatan (hp,kW, or J);
flares) LF = faktor beban peralatan (fraksi);
OT = waktu operasi tahunan (hr/yr);
ETT = efisiensi peralatan termal
(BTUinput/hp-hroutput, BTUinput/kW-hroutput,
dimana :
or Jinput/Joutput);
OT = annual operating time (hr/year).
HV = nilai pemanasan bahan bakar
Bila diketahui % runtime, maka
(energy/volume).
persamaan diatas diubah menjadi
Kadangkala faktor emisi dibuat
dalam basis input energi sehingga
persamaan diatas dihitung dengan:
3. Efisiensi termal peralatan. Apabila
peralatan memiliki karakteristik input
dimana :
energi per output energi (BTU/HP-
Ein = masukan energi (Btu, J);
hr). Satuan energi dapat berbeda
ER = tingkat peralatan (hp, kW, or J);
untuk itu perlu konversi satuan
LF = faktor beban peralatan (fraction);
energi yang digunakan dalam
perhitungan.

82
FORUM TEKNOLOGI Vol. 06 No. 4

83
FORUM TEKNOLOGI Vol. 06 No. 4

Studi Kasus I: Perhitungan Gas alam dengan laju


6
mengkonversi dari Energi Keluar ke volumetrik 800 juta (10 ) scf/year
Energi Masuk untuk Estimasi Emisi dibakar pada ruang bakar. Tanpa
Sebuah mesin pembakaran diketahui komposisi bahan bakar
internal (IC) dengan bahan bakar maupun nilai kalor yang diketahui
bensin berdaya 100 HP dioperasikan hitung input energi dengan basis HHV
selama 8000 jam pada beban 90% Jawab : Laju volumetrik dikonversi
sselama setahun. Hitung input energi menjadi laju input kalor dengan nilai
dalam satuan british dan SI/US HHV yang sesuai yaitu 1020 Btu/scf
berdasar HHV (untuk gas alam) dari tabel, jadi laju
Jawab: input kalor adalah:
Hitungan dalam satuan US/British.
Output energi dikonversi dalam basis
input energi menggunakan faktor
konversi 7000 BTU/Hp-hr (Lihat tabel).
3. Konversi HHV dan LHV
Secara umum konversi HHV ke
LHV mengikuti aturan bahwa LHV
sekitar 5% lebih rendah untuk batu bara
dan minyak, dan 10% lebih rendah
Konversi untuk satuan SI adalah
untuk gas alam. Namun lebih resminya
bentuk Joule (input)/Joule (output).
dengan formula oleh konvensi IPCC
Untuk mengkonversi output energi ke
yaitu:
input energi pada satuan SI, daya (P)
Untuk bahan bakar gas:
harus dikonversikan dahulu ke output
energi.

dimana: EF = Faktor Emisi, massa atau


dasar energi. Sedangkan untuk bahan
bakar cair maupun padat:
Kemudian basis output energi
dikonversi ke dalam basis input energi
dengan faktor konversi 2.751 J (input) /
J (output) (HHV basis) Studi Kasus III : Perhitungan untuk
menkonversi LHV menjadi HHV
Faktor karbon gas alam cair
adalah 17.5 kg C/GJ (17.5 tonne/1012
Apabila input bahan bakar J) dengan basis LHV , konversikan
dinyatakan dalam basis volumetrik faktor karbon ke faktor emisi CO2
(contohnya scf/yr), kemudian faktor dalam tonnes/BTU pada basis HHV..
HHV dapat digunakan untuk Jawab: Langkah pertama adalah
mengkonversi laju volumetrik bahan mengkonversi faktor karbon ke HHV,
bakar dengan asumsi LHV bahan bakar cair
Studi Kasus II : Perhitungan untuk adalah 5% dari HHV, maka konversinya
Emisi Pembakaran Bahan Bakar dasar sbb:
dengan Analisis Karbon yang tidak
diketahui.

84
FORUM TEKNOLOGI Vol. 06 No. 4

Faktor emisi karbon Wt% Cmixture = carbon content of


dikonversikan pada faktor emisi CO2 mixture, on mass percent basis;
dengan menggunakan BM senyawa Wt%i = weight percent of
dan faktor konversi seperti pada tabel component i; and
konversi sebelumnya (Modul 3) Wt% Ci = carbon content of
component i on a weight percent basis
Dalam perhitungan ini, dianggap
reaksi dalam keadaan stoikiometris
untuk menghasilkan CO2.Sedangkan
4. Estimasi Emisi Pembakaran
emisi CH4 berdasar faktor emisi. Jadi
Bahan Bakar Berdasar
emisi CO2 dari bahan bakar gas dapat
Komposisi dan Penggunaan
diperkirakan menjadi:
Bahan Bakar
Metode kesetimbangan massa
merupakan salah satu metode yang
handal untuk estimasi emisi dari dimana :
sumber pembakaran stasioner. E CO2 = emisi massa CO2 (lb or kg);
Kandungan karbon dari campuran FC = konsumsi bahan bakar (scf or
bahan bakar merupakan rata-rata m3);
pembobotan dari tiap komponen Molar volume conversion = konversi
kandungan karbon. Metode ini dimulai dari volume mol ke massa (379.3
dengan menghitung % berat karbon scf/lbmol or 23.685 m3/kgmole);
dari tiap komponen bahan bakar. Hal ini MW mixture = berat molekul
diperoleh dengan mengalikan BM campuran;
karbon dengan jumlah mol karbon dan = konversi stiokiometri C ke CO2
membaginya dengan BM senyawa Sedangkan emisi CO2 dari
seperti formula dibawah ini: pembakaran bahan bakar cairan dapat
dihitung dengan persamaan berikut
(asumsi oksidasi 100%)

Dimana :
Wt% Cci = carbon content of dimana :
individual hydrocarbon compound on a FC = konsumsi bahan bakar (gal or
mass percent basis; m3);
j = any hydrocarbon compound CxHyOz D = densitas bahan bakar (lb/gal or
from Equation 4-1; kg/m3).
12 = berat molekul karbon
X = koefisien stoikiometri untuk karbon
(contoh X=3 untuk pentane, C3H8); dimana: FC = konsumsi bahan bakar
MWcxy = berat molekul senyawa dalam unit massa (lb,kg,ton)
hidrokarbon Studi Kasus IV : Perhitungan untuk
Kandungan karbon dapat dihitung sbb: Emisi Pembakaran Bahan Bakar dasar
(BahanBakar Gas)
Gas alam sejumlah 800 juta
6
dimana : (10 ) scf/tahun dibakar dalam ruang
bakar. Komposisi gas dari bahan bakar
85
FORUM TEKNOLOGI Vol. 06 No. 4

diketahui dari pengukuran dan karbon dari campuran bahan bakar.


diberikan pada tabel berikut.Prosentase Kandungan karbon dari setiap
berat dari komponen bahan bakar penyusun senyawa dihitung sbb
dihitung dari komposisi molarnya. (contoh disini adalah etana/C2H6)
Hitung emisi CO2 tahunan.
Tahap awal adalah menghitung emisi
CO2 adalah menghitung kandungan

Tabel komposisi bahan bakar

Perhitungan untuk Emisi Pembakaran tahunan bila informasi detail bahan


Bahan Bakar (Gas alam) bakar diketahui/nilai default juga
Untuk menghitung emisi CO2, diketahui.
konsumsi bahan bakar dikonversi ke Jawab: Emisi CO2 dihitung berdasar
basis massa dengan konversi densitas dan kandungan karbon sbb:.
volumetrik sebagaimana pada bab
terhadulu. Dengan menggunakan BM
dan kandungan karbon dari gas,
dikonversikan massa gas yang dibakar
ke massa karbon yang dibakar. 5. Estimasi Emisi Pembakaran
Sehingga hitungan emisi sbb: Bahan Bakar Sumber Tetap
Estimasi Emisi Berdasarkan
Komposisi Rata-Rata Bahan Bakar
Apabila laju konsumsi bahan bakar di
fasilitas yang diketahui, sementara
Untuk bahan bakar cair, maka metode analisis kandungan kabron tidak
perhitungan disini mengikutsertakan tersedia, faktor emisi berdasar
kandungan karbon bahan bakar, komposisi rata rata bahan bakar dapat
densitas dan nilai kalor digunakan sebagai estimasi emisi
Studi Kasus V : Perhitungan untuk
pembakaran. Tabel dibawah ini adalah
Emisi Pembakaran Bahan Bakar faktor emisi untuk tipe-tipe bahan bakar
(Bahan Bakar Cair) yang sering digunakan di operasi
Bahan Bakar minyak Residual Oil (No.6
minyak bumi dan beberapa bahan
di tabel) sebanyak 4 juta (106) gallon bakar yang lain yang tidak umum.
per tahun dibakar pada ruang Faktor emisi CH4 dan N2O disediakan
bakar.Densitas residual oil adalah 8.3 untuk pembakaran eksternal (boiler dan
lb/gallon, wt% carbon dari bahan bakar heater) serta pembakaran internal
adalah 92.3% Hitung emisi CO2 (mesin dan turbin).
86
FORUM TEKNOLOGI Vol. 06 No. 4

87
FORUM TEKNOLOGI Vol. 06 No. 4

88
FORUM TEKNOLOGI Vol. 06 No. 4

89
FORUM TEKNOLOGI Vol. 06 No. 4

Berikut contoh faktor emisi berbasis 6. Estimasi Emisi Pembakaran


dengan pendekatan oksidasi 100%. Berbasis Peralatan untuk
Studi Kasus VI : Perhitungan Sumber Tetap
Pembakaran Emisi untuk Bahan Unit pembakaran eksternal
Bakar Dasar (BahanBakar Cair) Gas alam sebanyak 800 juta (106)
Diketahui (diasumsikan) : hanya scf/year dibakar pada boiler dengan
Higher Heating Value (HHV) dengan NOx burner suhu rendah.Nilai kalor
komposisi bahan bakar default. gas adalah 1032 Btu/scf (HHV).Hitung
Sekitar 4 juta (106) gallons per tahun emisi CH4 dan N2O.
residual fuel dibakar pada alat Jawab: Emisi metana dan N2O
pembakaran. Hitung emisi CO2, CH4, dihitung dengan konversi kuantitas
N2O tahunan bahan bakar yang dibakar ke basis
Jawab: Bila hanya jenis bahan bakar BTU dan dikalikan dengan hasil dari
yang diketahui, faktor emisi dapat faktor emisi di tabel 4-7.
diperoleh dari tabel 3. Bila dihitung Studi Kasus VII : Perhitungan untuk
faktor emisi karbon untuk residual fuel Dasar Peralatan Emisi Pembakaran
oil adalah 21.49 MMTC/1015 Btu (106 untuk Alat Pembakaran Eksternal
tonne C/1015 Btu) (HHV). Bila
dikonversi menjadi faktor emisi CO2
adalah:

7. Suar Bakar (Flaring)


Suar bakar digunakan di beberapa
unit industri migas untuk
menghilangkan gas yang tidak bisa
Karena faktor emisi dalam basis
diambil kembali lewat pembakaran
energi, konsumsi bahan bakar harus
produk hidrokarbon dalam keadaan
dikonversikan ke konsumsi energi
operasi rutin, gangguan ataupun
menggunakan nilai kalor atau
darurat. Beberapa tipe suar bakar
kandungan energi untuk jenis bahan
digunakan oleh industri mulai dari
bakar. Jadi emisi CO2 dihitung
bukaan kecil pada ujung sumur
menggunakan data penggunaan
sampai dengan suar vertikal yang
bahan bakar, faktor emisi default dan
dilengkapi dengan bantuan
nilai kalor default sbb:
udara.Emisi CO2 dan N2O terbentuk
sebagai produk pembakaran,
sedangkan emisi CH4 dihasilkan dari
Untuk emisi CH4, dan N2O pembakaran tidak sempurna. Kinerja
diperkirakan dari faktor emisi tabel 5. suar bakar utamanya dipengaruhi oleh
stabilitas nyala api yang juga
tergantung dengan kecepatan keluar
gas, diameter stack, kandungan kalor
dan kondisi angin.
Perhitungan beban emisi pada unit
flare dilakukan berdasarkan
ketersediaan data (metode
mendapatkan volume flaring). Oleh

90
FORUM TEKNOLOGI Vol. 06 No. 4

karenanya selain penerapan faktor Untuk emisi CH4 dari suar bakar,
emisi, penggunaan rumus-rumus di umumnya digunakan empiris 0.5%
bawah juga dapat diterapkan sebagai yang tidak terbakar dalam
(berdasarkan prinsip stoikiometric dan bentuk CH4 masih tersisa di gas suar
neraca massa) jika pada dasarnya bakar contoh di industri penyulingan
volume flaring diketahui.Bilamana minyak.Namun untuk suar bakar yang
volume hidrokarbon pada outlet flare diproduksi karena memiliki variabilitas
diketahui maka berlaku : operasional yang lebih besar, maka
emisi CH4 diasumsikan bernilai 2%
tidak terbakar.
Persamaan umum untuk estimasi
emisi CH4 dari suar bakar adalah:

Jika pengukuran emisi tidak tersedia,


emisi CO2 edari suar bakar
didasarkan pada perkiraan efisiensi
pembakaran 98% konversi gas suar Untuk emisi N2O bisa dikatakan
bakar menjadi CO2 ,dan berlaku sangat kecil dibandingkan emisi CO2
rumus : dan dirumuskan sebagai :

Dimana :

Tabel 5Faktor Emisi GRK untuk Gas Flare di Negara Berkembang

91
FORUM TEKNOLOGI Vol. 06 No. 4

Studi Kasus VIII : perhitungan emisi


pembakaran dari suar bakar (volume
flare diketahui)
Sebuah fasilitas produksi migas
memproduksi 3 juta scf/day gas
alam.Pada tahun tersebut 20 juta scf CO2 yang dihasilkan berdasar asumsi
gas lapangan dibakar di fasilitas 98% hidrokarbon akan terkonversi
tersebut. Komposisi gas suar bakar menjadi CO2
sbb : 12 mole% CO2, 2.1 mole% N2,
80 mole% CH4, 4.2 mole% C2H6, 1.3
mole% C3H8, and 0.4 mole% C4H10.
Volume pada aliran gas yang dibakar
termasuk volume aliran awal.
Karena hasil tes emisi tidak tersedia,
emisi akan dihitung berdasar
pendekatan efisiensi pembakaran
sebesar 98% menjadi CO2 dan sebesar
2% tetap menjadi CH4.
Emisi CH4, dimana 2% yang tidak
terbakar tetap menjadi CH4

DAFTAR PUSTAKA

API, Compendium of Green House Gas Emissions Methodologies for the Oil and
Natural Gas Industry, 2009

92

Anda mungkin juga menyukai