BAB I. PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Mengetahui kebutuhan bahan pembuatan sloof
2. Mengetahui cara pembuatan sloof
1.4 Manfaat
1. Untuk mengetahui kebutuhan bahan pembuatan sloof
2. Untuk mengetahui cara pembuatan sloof
2.3 Sloof
2.3.1 Pengertian sloof
Sloof adalah suatu konstruksi pengaku yang mengikat atau
menghubungkan pondasi satu dengan yang lainnya. Fungsi dari dari sloof
adalah menerima momen dan mengurangi penurunan akibat pembebanan
padas struktur, khususnya beban lateral akibat gempa bumi atau angin. Oleh
karena itu, sloof harus memenuhi syarat kekakuan yang cukup struktur
portal sehingga membentuk satu kesatuan konstruksi dalam memikul beban.
2.3.2 Gambar-Gambar
Adapun segala sesuatu yang terdapat di dalam sebuah gambar rencana
sebuah proyek pembangunan gedung adalah sebagai berikut antara lain :
1. Gambar Denah
Denah-denah seperti bangunan, termasuk lantai bawah dan mungkin
denah dalam ruang atau suatu denah atap. Denah lantai digambarkan
dengan melihat kebawah pada lantai yang digambarkan atau seperti
bangunan yang diiris mendatar pada ketinggian lantai tersebut. Gambar
denah bisanya mengunakan skala 1:100 atau 1:250.
2. Gambar Tampak
Gambar tampak digunakan untuk menjelaskan perataan luar bangunan,
oleh karena itu gambar sketsa diperlukan untuk semua tampak-tampak
bangunan. Biasanya menggunakan potongan dengan skala besar yaitu
pada skala 1:50 atau 1:100 atau 1:150.
3. Gambar Potongan
Gambar potongan diperlukan untuk menjelaskan bagian-bagian yang
merupakan pekerjaan yang baru atau perlu penjelasan pekerjaan secara
detail. Skala yang sering dipakai adalah skala 1:250 atau 1:50 atau 1:20
atau detail dengan skala besar pada 1:5 atau 1:10. Gambar-gambar
potongan tersebut dipakai untuk menghitung kuantitas setiap jenis
pekerjaan untuk biaya konstruksi dan juga sebagai pedoman
pelaksanaan pekerjaan di lapanagan.
4. Gambar Detail
Gambar detail sebuah bangunan gedung digunakan untuk memperjelas
bagian-bagian pekerjaan yang baru atau perlu penjelasan pekerjaan
secara detail. Skala yang digunakan biasanya 1:50 atau 1:20
a. Besi F
Terbuat dari besi yang di rangkai membentuk huruf F yang
berfungsi untuk menjepit besi untuk mempermudah
membengkokan besi sesuai dengan ukuran yang di inginkan.
b. Bar Bender Manual
Terbuat dari rangkaian besi yang di fungsikan untuk menahan besi
agar dapat di bengkokan sesuai dengan ukuran yang di inginkan.
d. Meteran
Meteran ini berfungsi untuk mempermudah pengukur besi yang
telah di rencakan
e. Palu
Palu juga berfungi untuk merapikan sengkang yang tidak lurus
setelah pengikatan, karena setelah sengkang di ikat sulit untuk di
rapikan.
f. Pemotong Besi
Alat ini di gunakan untuk memotong besi yang ukuran diameter
>1cm.
g. Tang potong
Tang ini berfungsi untuk memotong bendrat dan merapikan bendrat
yang berlebihan di sengkang
c. Bendrat
Bendrat ini berfungi untuk pengikat antara besi tulangan dan
sloof agar bisa di atur jarak antar sengkang yang telah di
tentukan
BAB IV
PEMBAHASAN
A. KEBUTUHAN TULANGAN
- Panjangan Pengait = 0.1 m
- Panjang masing masing Sloff = 3,15
Panjang tulangan pokok + Pengait = 3,25 m
- Diamter Tulangan = 10 mm
- Jumlah Tulangan = 4 buah
a. PERHITUNGAN
1. Tulangan pokok 2A = 3,25 m x 4 buah
= 13 m
2. Tulangan pokok 2B = 3,25 m x 4 buah
=13 m
Total kesuluruhan panjang tulangan utama adalah
= (P tulangan pokok 2A + P tulangan pokok 2B)
= (13 m + 13 m)
= 26 m
- Kebutuhan Tulangan = Tot keseluruhan panjang tulangan
Besi/Lonjor
= 26 m
12 m
= 2,16 lonjor ~ 3 lonjor
- Besi lonjor ke 1 (12 m)
1 Tulangan pokok = 3,25 m
12m ; 3,25 m = 3,69 Tulangan ( 3 buah tulangan lebih 2,24 m)
Jadi sisanya 2,24 m
- Besi lonjor ke 2 (12 m)
B. PERHITUNGAN SENGKANG
1. Jumlah kesuluruhan sengkang yang dipakai:
- Panjang Sloff =3m
- Diameter Sengkang = 8 mm
- Jarak antar sengkang pada sloff = 0,15 m
- Jumlah sengkang yang dipakai (A) = 3m = 20 + 1 = 21
0,15 m
- Jumlah sengkang yang dipakai (B) =3m = 20 + 1 = 21
0,15 m
- Jadi jumlah sengkang = ( A + B )
= ( 20 + 20 )
= 42 buah
2. Panjang sengkang yang dibutuhkan :
- 1 sengkang = 15 cm x 10 cm
- Panjang 1 sengkang = 15 + 20 + 15 + 20 + 5
= 75 cm
= 0,75 m
- Jumlah sengkang = 42 buah
- Total P. Sengkang = Jumlah sengkang ( P. 1 sengkang)
= 42 buah ( 0,75)
= 31,5 m
3. Kebutuhan/lonjor dan keseluruhannya
Total Rp 297.000,-
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
LAMPIRAN
7. Pemasangan kawat
bendrat
8. Hasil Sloof