Anda di halaman 1dari 2

1. Bagaimana prinsip dasar etika dalam penelitian kualitatitif?

Tujuan dari prinsip dan Erika Dakar dalam penelitian kualitatif adalah untuk melindungi martabat
dan keselamatan peserta penelitian. Berikut adalah prinsip dasar etika dalam penelitian kualitatif.

Voluntary Participation

Partisipasi dalam sebuah proyek penelitian harus bersifat sukarela, tidak memaksa subjek secara
psikologis atau fisik untuk mengambil bagian dalam penelitian. Prinsip partisipasi sukarela dapat
dilanggar saat memikat orang ke dalam sebuah studi dengan menawarkan hadiah uang mereka.
Idealnya adalah meminta wawancara tanpa imbalan. Pendekatan lain adalah menghubungi penyedia
layanan mereka dan menanyakan apakah mereka mengetahui siapa saja yang bersedia diwawancarai.
Jika orang yang diwawancarai adalah anak-anak atau orang yang cacat mental, diperlukan persetujuan
dari orang tua atau wali sebelum melibatkannya dalam penelitian.

Terkadang sulit untuk menilai sejauh mana partisipasi subyek benar-benar bersifat sukarela. Pada
akhirnya kita mungkin harus bergantung pada penilaian dan rasa kita sendiri, serta moralitas untuk
menentukan apakah orang yang akan diteliti sepenuhnya sadar akan implikasi keterlibatan mereka
dalam penelitian tersebut.

Protection of the research participants

Responden seringkali tidak menyadari potensi bahaya atau resiko yang dapat mereka derita dari
partisipasi mereka terhadap penelitian. Peneliti seharusnya mengambil langkah-langkah pencegahan
untuk mengakhiri wawancara jika responden tampak terlalu emosional. Para peserta penelitian
seharusnya diberitahu terlebih dahulu tentang jenis pertanyaan yang akan diajukan dan adana pilihan
untuk tidak menjawab pertanyaan tertentu atau untuk mengakhiri wawancara kapan pun mereka mau.
Secara teori, peneliti harus mengambil semua tindakan yang wajar untuk melindungi subjek dari
bahaya, namun kenyataannya tidak mungkin mengantisipasi setiap risiko. Dalam beberapa kasus riset
harus ditinggalkan karena risiko bahaya terlalu besar.

Confidentiality and anonymity

Bagian penting dari melindungi subjek penelitian adalah menjaga privasi mereka dengan tidak
mengungkap identitas responden. Privasi juga menjadi perhatian saat berhadapan dengan topik yang
lebih konvensional. Kerahasiaan dan anonimitas adalah dua aspek dari masalah privasi tersebut.
Kerahasiaan berarti bahwa identitas responden tidak akan diungkapkan kepada siapapun.
Kerahasiaan menyiratkan bahwa, kecuali peneliti, tidak ada orang lain yang tahu identitas peserta.
Anonimitas berarti bahkan peneliti pun tidak mengetahui identitas responden. Dalam studi kualitatif
di mana saat mengamati subjek dan mewawancarai subjek secara tatap muka, anonimitas lengkap
tidak mungkin terjadi. Oleh karena itu, terdapat beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk
memberi subjek dengan anonimitas terbatas, dengan menggunakan nama fiktif atau menggunakan
nomor yang diurutkan secara acak. Kemungkinan besar dari waktu ke waktu, nama asli mereka akan
terlupakan dan hanya mengingatnya dengan nama fiktif yang telah diberikan.

Benefit to the research participants

Memastikan bahwa hubungan peneliti dan subjek penelitian saling menguntungkan, dengan tidak
mengeksploitasi subyek atau responden, dan mengambil manfaat dari mereka tanpa memberikan
apapun kembali. Untuk membuat pengaturan ini lebih adil, proyek penelitian dapat dirancang dalam
cara yang menguntungkan subyek dan komunitas mereka. Studi sosiologis yang secara lebih eksplisit
mendorong partisipasi penuh responden dalam semua tahap proses penelitian dengan tujuan untuk
memperbaiki kehidupan mereka disebut sebagai 'penelitian partisipatif. Secara keseluruhan,
penelitian kualitatif dapat bermanfaat dalam tiga hal penting. Pertama, bisa membantu meningkatkan
kesadaran, dan merangsang perdebatan, tentang kebijakan publik. Kedua, penelitian kualitatif bisa
membuat orang lebih sadar akan pilihannya. Akhirnya, penelitian kualitatif dapat memberikan
'perspektif baru' mengenai masalah lama.

The informed consent model

Untuk mengatasi masalah etika dasar ini dalam bekerja dengan subyek, terkadang peneliti
menggunakan apa yang disebut sebagai informed consent. Ini termasuk pernyataan tertulis atau lisan
yang memberikan peserta penelitian mengenai gambaran umum proyek penelitian beserta potensi
bahaya dan manfaatnya. Formulir persetujuan tertulis harus membahas semua masalah etis yang
sudah diperkenalkan. Yaitu, harus ditekankan bahwa: Partisipasi bersifat sukarela, risiko bahaya,
harus dijelaskan secara jelas, privasi peserta akan terlindungi (langkah-langkah yang akan diambil
untuk memastikan perlindungan privasi harus dicantumkan secara khusus). Penenliti harus
menempatkan informed consent sebagai kontrak yang menentukan tanggung jawab etis kepada
responden.

Anda mungkin juga menyukai