Skenario 2
Skenario 2
Skenario 2
STEP 1
a. DNA
DNA adalah asam nukleat yang menyimpan materi genetik di dalam tubuh
manusia trdapat pada inti sel dalam struktur kromosom.
b. Sintesis protein
Sintesis protein merupakan proses pencetakan protein dalam sel pada
ribososm yang berada pada sitoplasma dan reticulum endoplasma kasar.
c. Paternalitas
Paternalitas adalah tes DNA untuk menguji kebenaran status biologis ayah.
d. STR ( Short Tendem Repeats)
STR yaitu lokus DNA yang tersusun atas pengulangan 2 basa.
e. Kromosom
Kromosom yaitu struktur pembawa gen yang ada di inti sel yang berupa
DNA dan berbagai protein terkait.
f. Kromosom somatic
Kromosom somatic merupakan kromosom yang menyusun sel tubuh dan
tidak berperan dalam penentuan jenis kelamin.
g. Purin pirimidin
Purin pirimidin rmerupakan suatu basa nitrogen sebagai pembentuk utama
DNA dan RNA.
STEP 2
STEP 3
1. Struktur DNA
a. Gula pentosa (dioksoribosa)
b. Gugus fosfat
c. Basa nitrogen (purin-pirimidin)
d. Double helix
Struktur RNA
Struktur kromosom
STEP 4
perbedaan
Proses replikasi
struktur
kromoso
m
Sintesis fungsi
RNA DNA
protein
proses
struktur
transkripsi translasi
enzim
5
STEP 5
5. Apa saja sampel yang digunakan untuk tes DNA (urutkan dari yang paling
akurat)?
STEP 6
Belajar mandiri
STEP 7
A. Kromosom
1. Bagian dari kromosom
Proses pengemasan DNA dan protein terjadi pada tahap profase. Proses
yang terjadi adalah sebagai berikut, Untai DNA dipintal dalam suatu
protein histon, menjadi suatu unit yang disebut nukleosom. Nukleosom
6
satu dengan yang lainnya bergabung membentuk benang yang lebih padat
dan terpintal menjadi lipatan-lipatan yang disebut dengan solenoid.
Solenoid satu dan yang lainnya bergabung dan lebih padat lagi membentuk
suatu benang yang disebut kromatin. Benang-benang halus kromatin
memadat membentuk lengan kromatid. Lengan kromatid berpasangan
membentuk kromosom.
c. Satu molekul basa nitrogen. Basa nitrogen terdiri dari dua jenis yaitu:
1) Purin: Adenin (A) dan Guanin (G)
RNA
9
1. Struktur RNA
Berbeda dengan DNA, RNA merupakan rantai tunggal polinukleotida.
Tiap ribonukleotida terdiri dari 3 gugus molekul, yaitu gula 5 karbon
(ribosa), basa nitrogen, yang terdiri dari basa purin yang sama dengan
DNA sedangkan pirimidin berbeda, yaitu sitosin dan urasil, dan gugus
fosfat.
Transkripsi :
Pada saat RNA bergerak disepanjang DNA, RNA itu terus membuka
pilinan heliks ganda tersebut, memperlihatkan kira-kira 10-20 basa DNA
sekaligus untuk berpasangan dengan nukleotida RNA. Pada saat sintesis
RNA berlangsung, heliks ganda DNA terbentuk kembali dan molekul RNA
baru akan lepas dari cetakn DNAnya. Transkripsi berlanjut pada laju kira-
kira 60 nukleotida perdetik pada eukariota. Satu gen tunggal dapat
ditranskripsi secara simultan oleh beberapa molekul RNA polimerase yang
saling mengikuti. Untai RNA yang sedang tumbuh memperlihatkan jejak
dari setiap polimerase, dengan panjang setiap untai baru yang
mencerminkan sejauh mana enzim itu telah berjalan dari titik awalnya
disepanjang cetakan tersebut. Banyaknya molekul polimerase yang secara
simultan mentranskripsi gen tunggal akan meningkatkan jumlah molekul
mRNA dan membantu suatu sel membuat protein dalam jumlah yang lebih
besar.
Terminasi Transkripsi
Translasi :
Inisiasi
Elongasi
1. Pengenalan kodon
2. Pembentukan ikatan peptida
3. Translokasi
Terminasi
Replikasi DNA
Mekanisme replikasi DNA telah diteliti oleh Meselson dan Stanhl. Hasil
penelitian mereka menunjukan bahwa replikasi DNA berlangsung dengan
mekanisme semikonservatif, yaitu dua pita dari heliks ganda (induk)
memisahkan diri dan selama proses replikasi, masing-masing pita
12
Replikasi diawali dengan membuka pilinan salah satu ujung DNA karena
enzim. Pilinan memisah menjadi benang atau untaian tunggal karena
ikatan hidrogen yang lemah. Selanjutnya, masing-masing benang ini
berlaku sebagai cetakan tempat menempel benang kedua berikutnya. Jadi,
benang pertama menjadi cetakan benang baru dan benang kedua juga
menjadi cetakan benang kedua yang baru juga. Kedua untaian heliks ganda
membuka dan masing-masing menentukan untaian anak yang baru,
dengan memasangkan basanya. Sementara pilinan benang rangkap ini
terurai, nukleotida baru (dalam hal ini d ATP, d CTP, d GTP dan d TTP),
terpasang berjajar sepanjang tiap benang (untaian). Nukleotida-nukleotida
ini digabungkan satu-persatu , dengan cara saling melengkapi secara tepat,
13
Karena tiap benang atau untaian baru merupakan komplemen salah satu
komplemen lama, untaian baru yang menempel ini mempunyai susunan
tepat sama dengan untaian semula. Hasilnya adalah sepasang spiral (heliks
ganda) yang identik. Dengan cara ini, sifat-sofat gen diturunkan dari satu
generasi berikutnya.
5. Apa saja sampel yang digunakan untuk tes DNA (urutkan dari yang
paling akurat)?
rambut. Sampel yang paling efektif adalah darah karena bisa dapat banyak
DNA.
6. Bagaimana biosintesis purin pirimidin?
Kerja enzim dapat dihambat oleh zat penghambat atau inhibitor. Terdapat
dua jenis inhibitor, yaitu inhibitor kompetitif dan inhibitor nonkompetitif.
a. Inhibitor kompetitif
Inhibitor kompetitif mengahmbat kerja enzim dengan cara berikatan
dengan enzim pada sisi aktifnya. Oleh karena itu, inhibitor ini bersaing
dengan substrat menempati sisi aktif enzim. Hal ini karena inhibitor
memiliki struktur yang mirip dengan substrat. Enzim yang telah
berikatan dengan inhibitor tidak dapat menjalankan fungsinya sebagai
biokatalisator.
b. Inhibitor nonkompetitif
Berbeda dengan Inhibitor kompetitif, Inhibitor nonkompetitif tidak
bersaing dengan substrat untuk berikatan dengan enzim. Inhibitor jenis
ini akan berikatan dengan enzim pada sisi yang berbeda (bukan sisi
aktif). Jika telah terjadi ikatan enzim inhibitor, sisi aktif enzim akan
berubah sehingga substrat tidak dapat berikatan dengan enzim. Banyak
ion logam berat bekerja sebagai inhibitor nonkompetitif.
Daftar Pustaka
16
Campbell NA, Reece JB, Mitchell LG. 2004.Biologi edisi kelima Jilid I.
Erlangga.Jakarta. Hal 322-330.
Firmansyah, Rikky.2007.Mudah dan Aktif Belajar Biologi.PT Setia purna Inves:
Bandung.
http://klikdokter.com/healthnewstopics/read/2011/05/08/15031233/seberapa-jauh-
akurasi-tes-dna-#.UpbKxlM-4Uw
http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/196805091994031
KUSNADI/BUKU_SAKU_BIOLOGI_SMA,KUSNADI._Materi_genetik/
SUBSTANSI_GENETIKA.pdf.
Sloane, E. 2004. Anantomi dan Fisiologi untuk Pemula. Buku Kedokteran EGC :
Jakarta.
Tribowo, Y. 2005. Biologi Molekuler. Erlangga: Jakarta.