Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 PT. PLN ( Persero ) Distribusi Bali Area Bali Selatan


PT. PLN ( Persero ) Area Bali Selatan merupakan salah satu dari 5
wilayah usaha PT. PLN ( Persero ) Distribusi Bali. PT. PLN ( Persero ) Distribusi
Bali Area Bali Selatan terbagi menjadi 4 rayon, yaitu Rayon Denpasar, Rayon
Mengwi, Rayon Tabanan, dan Rayon Kuta. Lokasi kantor PT. PLN ( Persero )
Distribusi Bali Area Bali Selatan berada di Jl. PB. Sudirman No. 2 Denpasar
dengan tugas struktural dan fungsionalnya sebagai pengelola ketersediaan
jaringan dan menjaga kontinyuitas penyaluran tenaga listrik untuk melayani
pelanggan listrik di wilayah Bali Selatan. Adapun tujuan dari PT. PLN ( Persero )
Distribusi Bali Area Bali Selatan dan tujuan PLN pada umumnya adalah
mendistribusikan tenaga listrik dengan mutu dan kehandalan sesuai standar kelas
dunia, dengan rasio elektrifikasi dusun 100 %.

1.1.1 Sejarah Perkembangan PT. PLN ( Persero ) Distribusi Bali


Sebelum Perang Dunia II pada zaman penjajahan Belanda perusahaan
listrik di Denpasar bernama N.V Electriciteit Bali Lombok (N.V Ebalom
Denpasar) yang dibangun pada tahun 1927 dan dioperasikan pada tahun 1928.
Perusahaan ini dipimpin oleh seorang warga Belanda bernama L de Yong dan
berlokasi di lingkungan Banjar Gemeh (saat ini lokasi kantor PLN Distribusi Bali
Area Pengatur Distribusi Jl. Diponegoro No. 17 Denpasar). Ketika perang dunia II
berlangsung, Jepang menang atas sekutu (salah satunya Belanda) sehingga Jepang
mengambil alih daerah kekuasaan sekutu, termasuk Indonesia. Menjelang
datangnya tentara Jepang ke Indonesia, orang Belanda yang ada di Denpasar saat
itu mengungsi ke luar Indonesia, termasuk pemimpin N.V Ebalom Denpasar, L de
Yong, yang mengungsi ke Australia. Saat itu Belanda menyerahkan kepengurusan
N.V Ebalom Denpasar kepada B.O.W. (P.U yang sekarang) dan selanjutnya
dipimpin oleh I Ketut Mandra (pimpinan B.O.W ketika itu). Jepang masuk ke Bali

1
pada Desember 1942 dan mengambil alih perusahaan listrik N.V Ebalom Denpasar
dan mengganti namanya menjadi Nipon Hatsudeng yang dikepalai oleh Kawaguci.
Akan tetapi di akhir Perang Dunia II tahun 1945, Jepang kalah perang atas sekutu dan
selanjutnya Jepang meninggalkan Indonesia termasuk Denpasar dan menyerahkan
perusahaan listrik Nipon Hatsudeng kepada P.U yang saat itu dikepalai oleh I Ketut
Mandra. Usai Perang Dunia II sekitar alat tahun1946, Tentara sekutu yang diwakili
Inggris masuk ke Bali disusul pula dengan pendaratan Tentara Gajah Merah Belanda
dipantai Sanur pada tanggal 2 Maret 1946. Beberapa hari kemudian perusahaan listrik
dikuasai kembali oleh Belanda serta dijaga oleh Tentara Belanda. L de Yong yang
didatangkan dari Australia ke Denpasar, kembali memimpin perusahaan yang diganti
namanya kembali menjadi N.V Ebalom. Setelah penyerahan kedaulatan oleh
Pemerintah Belanda kepada Pemerintah Republik Indonesia pada Desember 1949,
N.V Ebalom masih dikuasai oleh Belanda sampai saat terakhir penguasaan oleh
Belanda, N.V Ebalom Denpasar dipimpin oleh antara lain L de Yong, J.de Hart,
Kwee The Tjong, Renould, J.J.Welters, Shoerincha, dan lain-lain. Sekitar tahun 1956
1957 N.V Ebalom Denpasar dinasionalisasi oleh Pemerintah Republik Indonesia.
Namanya pun diganti menjadi Perusahaan Listrik Negara (PLN) dan ditempatkan di
bawah pengawasan/pembinaan kantor besar PLN Surabaya, yang kemudian kantor
besar Surabaya berganti sebutan menjadi Kantor PLN Exploitasi IX Surabaya.
Dengan penggantian nama tersebut, PLN Cabang Denpasar, dengan sendirinya pula
menjadi Perusahaan Listrik Negara Exploitasi IX cabang Denpasar. Lokasinya pada
saat itu masih tetap di Banjar Gemeh, Jalan Diponegoro Denpasar.
Jika sebelumnya di Denpasar hanya terdapat PLN Cabang Denpasar yang
berlokasi di Jln. Diponegoro (Banjar Gemeh) Denpasar, maka pada tanggal 4 Mei
1965 di Denpasar diresmikan berdirinya Kantor PLN Exploitasi VIII Nusra yang
membawahi semua unit-unit atau cabang PLN yang ada diseluruh Nusa Tenggara
termasuk yang ada di Bali. Kantor PLN Exploitasi VIII Nusra berlokasi di Sanglah
(Jln Diponegoro Denpasar) dengan menyewa sebuah ruangan di Gedung
BALIAGE dan sebuah bangunan di seberang jalan yang juga berlokasi di Jalan

1
3

Diponegoro Denpasar. Sejak saat berdirinya itu, Kantor PLN Exploitasi VIII
Nusra dipimpin oleh Soetrisno Oerip selaku Pemimpin. Dengan telah berdirinya
Kantor PLN Exploitasi VIII Nusra di Denpasar, maka PLN Cabang Denpasar
terlepas dari Kantor Exploitasi Surabaya, dan selanjutnya menjadi PLN Exploitasi
VIII Cabang Denpasar. Sekitar tahun 1970 Kantor PLN Exploitasi VIII Nusra
pindah dan menempati gedung baru yang berlokasi di Jalan Jendral Sudirman
Denpasar. Setelah menempati gedung baru tersebut pada tahun 1974 sebutan PLN
Exploitasi VIII berubah menjadi PLN Exploitasi XI dan pada tahun 1976 sebutan
PLN Exploitasi XI berubah menjadi PLN Wilayah XI. Selanjutnya pada tahun 1992,
lokasi Kantor PLN dipindahkan ke Jl. Letda Tantular No. 1 Renon (hingga sekarang).
Pada tahun 1994 Perusahaan Umum Listrik Negara berubah status menjadi PT PLN
(Persero) dengan Akte Notaris: 169 tanggal 30 Juli 1994. Dalam tahap
restrukturisasi PLN selanjutnya melalui Surat Keputusan Direksi PT PLN (Persero)
Nomor: 32.K/010/DIR/2001, PT PLN (Persero) Wilayah XI diganti menjadi PT PLN
(Persero) Unit Bisnis Bali, NTB, dan NTT. Perkembangan selanjutnya adalah bahwa
berdasarkan Surat Keputusan Direksi Nomor: 119.K/010/DIR/2002 tentang
perubahan keputusan Direksi PLN (Persero) Nomor : 089.K/010/DIR/2002 maka PT
PLN (Persero) Unit Bisnis Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur
ditetapkan menjadi PT PLN (Persero) Distribusi Bali. PT PLN (Persero) Wilayah
Bali berubah menjadi PT PLN ( Persero ) Distribusi Bali dengan Keputusan Direksi
PT PLN (Persero) Nomor:120.K/010/DIR/2002 tanggal 27 Agustus 2002.
Setelah melewati perjalanan yang panjang akhirnya pada tanggal 12
Desember 2008 yang lalu PLN Distribusi Bali mendeklarasikan Pelayanan Kelas
Dunia (World Class Services) sebagai komitmen PLN dalam meberikan pelayanan
terbaik kepada pelanggan di Pulau Dewata.Usaha-usaha dalam mencapai Layanan
Kelas Dunia atau World Class Services (WCS) telah dirintis sejak tahun 2004 dengan
terbitnya Keputusan Direksi PLN No: 119.K/010/DIS/2004 mengenai PLN
Distribusi Bali sebagai Percontohan Layanan Kelas Dunia. Dari keputusan tersebut
PLN Distribusi Bali menyusun sembilan sasaran strategis yang hendak dicapai dan

3
4

dijabarkan di dalam 40 Inisiatif Strategis. Selama empat tahun tersebut segenap


komponen PLN Distribusi Bali telah mencurahkan segala daya dan usaha untuk
mencapai target-target yang telah ditetapkan tersebut.Deklarasi tersebut sebagai
momentum penghargaan terhadap segala usaha yang telah dilakukan dan sekaligus
untuk menciptakan daya dorong dalam menggerakkan seluruh pegawai dalam
mencapai tujuan-tujuan baru. Dengan Deklarasi WCS diharapkan pula agar
pelanggan PLN Distribusi Bali menjadi semakin aktif berpartisipasi untuk
memberikan masukan-masukan yang konstruktif agar PLN Distribusi Bali dapat
mewujudkan layanan yang lebih baik lagi.
Tujuh indikator WCS yang dideklarasikan saat itu adalah SAIDI 61,43
menit/pelanggan/tahun; SAIFI 1,65 kali/pelanggan/tahun); Susut (Losses) 5,86
persen. Koreksi Rekening 0,22 hari; Koreksi Catat Meter 0,03 persen; Kecepatan
Layanan Teknis 28,78 menit; dan Tegangan di Bawah Standar 0,93 persen.Sesuai
dengan road map PLN Distribusi Bali yang telah dibangun sejak tahun 2000, maka
dalam perkembangan selanjutnya, PLN Distribusi Bali terus mengembangkan
sayapnya demi peningkatan pelayanan. Di tahun 2012, PLN Distribusi Bali
mencanangkan BALI EKSELEN 2012 Beyond Expectation sebagai sebuah
semangat baru dalam menampilkan pelayanan yang terbaik kepada pelanggan.

1. Visi
Diakui sebagai perusahaan kelas dunia yang bertumbuh-kembang, unggul dan
terpercaya dengan bertumpu pada potensi insani.
2. Misi
a. Menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang lain yang terkait, berorientasi pada
kepuasan pelanggan, anggota perusahaan dan pemegang saham.
b. Menyediakan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas
kehidupan bermasyarakat
c. Mengupayakan agar tenaga listrik dapat menjadi pendorong kegiatan ekonomi
d. Menjalankan kegiatan yang berwawasan lingkungan.

4
5

3. Tata Nilai
Adapun tata nilai yang digunakan di lingkungan PLN adalah sebagai berikut:
a. Saling Percaya
b. Integritas
c. Peduli
d. Pembelajaran

4. Code of Conduct
Code of Conduct adalah pedoman internal perusahaan yang berisikan sistem
nilai, etika bisnis, komitmen serta penegakan terhadap peraturan-peraturan
perusahaan bagi individu dalam menjalankan bisnis dan aktivitas lainnya.Code of
Conduct PLN terdiri dari :
a. Kepemimpinan
b. Keanggotaan yang Bertanggung Jawab
c. Hubungan Profesional Antar Anggota
d. Hubungan dengan Pihak Eksternal

1.1.2 Gambaran khusus


PT. PLN ( Persero ) Distribusi Bali Area Bali Selatan bidang Distribusi
memiliki 3 bidang Operasi yang masing masing memegang tanggung jawab
berbeda yaitu Operasi Distribusi, Pemeliharaan Distribusi, dan PDKB (Pekerjaan
Dalam Keadaan Bertegangan). Bidang yang penulis ambil adalah bidang
pemeliharaantransformator distribusi yang merupakan bagian kegiatandari bidang
pemeliharaan distribusi. Pemeliharaan transformator distribusi bertujuan untuk
menormalkan fungsi kerja dari transformator apabila mengalami gangguan. Salah
satunya adalah berkurangnya volume minyak transformator akibat terjadinya
kebocoran pada bagian transformator tersebut. Selain bertujuan untuk menormalkan
fungsi kerja transformator distribusi, pemeliharaan juga bertujuan untuk
memperpanjang usia kerja atau umur penggunaan transformator tersebut.

5
6

1.1.3 Struktur organisasi PT. PLN ( Persero ) Distribusi Bali Area Bali Selatan
Berikut adalah gambar bagan struktur organisasi dari bidang-bidang yang ada
di PT. PLN ( Persero ) Distribusi Bali Area Bali Selatan.

MANAJER

AREA BALI SELATAN


STAF AHLI STAF AHLI

LINGKUNGAN & K2 KINERJA

STAF AHLI MANAJEMEN STAF AHLI EFISIENSI


MUTU
JARINGAN DISTRIBUSI

BAGIAN BAGIAN DISTRIBUSI BAGIAN NIAGA BAGIAN TRANSAKSI BAGIAN SDM,


PERENCANAAN ENERGI ADMINISTRASI &
KEUANGAN
ASISTEN MANAJER ASISTEN MANAJER ASISTEN MANAJER ASISTEN MANAJER ASISTEN MANAJER

PERENCANAAN OPERASI PEMASARAN & PEMBACAAN PENGENDALIAN


SISTEM DISTRIBUSI PELAYANAN METER ANGGARAN DAN
DISTRIBUSI PELANGGAN KEUANGAN
SUPERVISER SUPERVISER SUPERVISER SUPERVISER SUPERVISER

SISTEM TEKNOLOGI PEMELIHARAAN ADMINISTRASI PENGENDALIAN PENGAWASAN


INFORMASI DISTRIBUSI PELANGGAN SUSUT DAN P2TL PENDAPATAN

SUPERVISER SUPERVISER SUPERVISER SUPERVISER SUPERVISER

MAPPING DATA PDKB PENGELOLAAN PENGENDALIAN AKUNTANSI


JARINGAN DAN PIUTANG APP
PELANGGAN
SUPERVISER SUPERVISER SUPERVISER SUPERVISER SUPERVISER

PENYAMBUNGAN SDM
DAN PEMUTUSAN SUPERVISER

SUPERVISER
LOGISTIK
SUPERVISER

SEKRETARIAT
SUPERVISER

Gambar 1.1 Bagan Struktur Organisasi PT. PLN (Persero) Distribusi bali Area Bali Selatan
Sumber: PT. PLN ( Persero ) Area Bali Selatan

6
7

1. Manajer Area
Manajer Area memiliki jenis jabatan manajerial dan suvervisori dengan
jenjang jabatan manajemen dasar pada kelompok profesi distribusi dan unit kerja
kantor Area yang berada dibawah pimpinan General Manajer sebagai atasan
langsung Manajer Area.Tugas Manajer Area adalah sebagai berikut :
a. Menjamin, merencanakan, mengendalikan, mengkoordinasikan dengan
mengatur tugas-tugas struktural dan fungsional unit Area dalam mengelola
ketersediaan jaringan dan menjaga kontinuitas penyaluran tenaga listrik untuk
melayani Area.
b. Membuat kebijakan operasional terhadap kegiatan perencanaan,
penyambungan , mengatasi gangguan, perbaikan jaringan TM/TR,
pengukuran / pengujian, pemeliharaan dan mengelola sarana kerja, IT,
logistik, keuangan, dan SDM.
c. Menjamin penerapan kebijakan dan prosedur pemasaran, pelayanan
pelanggan, pembacaan meter, dan pembayaran rekening listrik dan
mengusulkan rekomendasi untuk perbaikannya.

2. Staf Ahli Lingkungan dan K2


Staf Ahli Lingkungan dan K2 memiliki jenis jabatan fungsional dengan
kelompok profesi lingkungan dan K2 pada unit kerja kantor Area yang berada
dibawah pimpinan Manajer Area sebagai atasan langsung dariStaf Ahli Lingkungan
dan K2. Tugas dari Staf Ahli Lingkungan dan K2 adalah bertanggung jawab
menyusun program unit dibidang lingkungan dan keselamatan ketenagalistrikan,
melaksanakan strategi kebijakan lingkungan dan keselamatan ketenagalistrikan,
serta menyusun laporan lingkungan dan keselamatan ketenagalistrikan yang
dilaksanakan unit.

7
8

3. Staf Ahli Kinerja


Staf Ahli Kinerja memiliki jenis jabatan fungsional dengan kelompok profesi
manajemen strategi pada unit kerja kantor Area yang berada dibawah pimpinan
Manajer Area sebagai atasan langsung Staf Ahli Kinerja. Tugas Staf Ahli Kinerja
adalah bertanggungjawab dalam menyusun Laporan Pemantauan Kinerja
Perusahaan dan EDP serta konsep pengukuran kinerja PLN Unit Area, menyiapkan
parameter dan tolak ukur sebagai alat pengukuran kemajuan dan prestasi unit
sehingga kinerja unit dapat tercapai.

4. Staf Ahli Manajemen Mutu


Staf Ahli Manajemen Mutumemiliki jenis jabatan fungsional dengan
kelompok profesi manajemen mutu pada unit kerja kantor Area yang berada
dibawah pimpinan Manajer Area sebagai atasan langsung Staf Ahli Manajemen
Mutu. Tugas Staf Ahli Manajemen Mutu adalah bertangggung jawab untuk
menjamin berjalannya semua kegiatan di unit pelaksana sesuai standar pada
sistem manajemen mutu ISO 9001:2008.

5. Staf Ahli Efisiensi Jaringan Distribusi


Staf Ahli Efisiensi Jaringan Distribusi memiliki jenis jabatan fungsional
dengan kelompok profesi pemeliharaan distribusi pada unit kerja kantor Area yang
berada dibawah pimpinan Manajer Area sebagai atasan langsung Staf Ahli Efisiensi
Jaringan Distribusi. Tugas Staf Ahli Efisiensi Jaringan Distribusi adalah
bertanggungjawab atas kegiatan analisa dan evaluasi kegiatan / pekerjaan dan
Penertiban Pemakaian Tenaga Listrik (P2TL), proteksi dan keandalan jaringan
distribusi serta efisiensi jaringan distribusi untuk menekan susut kWh.

6. Asisten Manajer Bagian Perencanaan


Asisten Manajer Bagian Perencanaan memiliki jenis jabatan manajerial dan
suvervisori dengan jenjang jabatan supervisori atas pada kelompok profesi distribusi

8
9

dan unit kerja kantor Area yang berada dibawah pimpinan Manajer Area sebagai
atasan langsung Asisten Manajer Bagian Perencanaan. Tugas dari Asisten Manajer
Bagian Perencanaan adalah bertanggung jawab merencanakan, menyusun,
mengkoordinasikan, mengendalikan, memonitor pembangunan jaringan distribusi
tenaga listrik dan atau kegiatan lain yang terkait dengan jaringan distribusi yang
berorientasi ke masa depan, anggaran operasi dan investasi untuk mencapai target
kinerja unit Area serta membangun dan mengelola Data Induk Jaringan (DIJ),
aplikasi dengan infrastrukturnya untuk menunjang operasional di Area.
Asisten Manajer Bagian Perencanaan membawahi 3 bidang yang masing-
masing dipimpin oleh seorang superviser yaitu:
a. Perencanaan Sistem Distribusi
Bertanggungjawab dalam merencanakan, menyusun, mengkoordinasi-kan,
mengendalikan, memonitor serta melakukan Kajian Kelayakan Operasional,
Kajian Kelayakan Lingkungan, Kajian Kelayakan Finansial dan Analisa
Resiko terhadap pembangunan dan pemeliharaan jaringan distribusi tenaga
listrik dan atau kegiatan lain yang terkait dengan investasi jaringan distribusi.
b. Sistem Teknologi Informasi
Bertanggung jawab atas penyiapan data evaluasi & monitoring ( data
management ) , menganalisis kinerja operasi dan pemeliharaan Operating
System, Hardware, Network dan Sistem Aplikasi / Database, serta melakukan
supervisi terhadap seluruh kegiatan yang terkait aspek sistem TI di Unit, baik
dari aspek aplikasi maupun aspek yang mendukung sistem operasional &
pemeleiharaan sistem TI Unit.
c. Mapping Data Jaringan dan Pelanggan
Bertanggung jawab dalam mengembangkan aplikasi jaringan distribusi,
mengelola database Data Induk Jaringan (DIJ), aplikasi mapping dan
infrastruktur TI yang berguna untuk menunjang operasional di Area AP
Prima.

9
10

1.2 Tujuan
Tujuan dari pelaksanaan kerja praktek ini adalah untuk menambah wawasan,
pengetahuan dan pengalaman bagi mahasiswa khususnya dalam bidang teknik
perawatan jaringan energi listrik di Bali Selatan di dalamnya terdapat suatu
penjelasan mengenai perawatan-perawatan jaringan beserta peralatan-peralatanya
juga, sehingga tercapai kualitas maupun kontinuitas energi listrik yang baik.

1.3 Ruang Lingkup


Pelaksanaan kerja praktek dibatasi dalam ruang lingkup untuk menjelaskan
lingkup bahasan yang akan disusun pada laporan. Adapun lingkupannya adalah
sebagai berikut:
1. Sifat Kegiatan
Kerja praktek merupakan kegiatan yang wajib dilakukan oleh mahasiswa
semester VII untuk memenuhi ketentuan kurikulum S1 Teknik Elektro Fakultas
Teknik Universitas Udayana.
2. Waktu Kegiatan
Pelaksanaan kerja praktek dilakukan pada masa liburan akhir semester VI selama
kurang lebih dua bulan dari tanggal 12 Juli sampai dengan 13 Agustus 2017 di
PT. PLN (Persero ) Area Bali Selatan , Jl. PB Sudirman No. 2 Denpasar.
3. Bidang Kegiatan
Kegiatan kerja praktek yang dilakukan penulis lebih dikonsentrasikan pada
pembelajaran dan pengenalan kegiatan mengenai macam perawatan dan
peralatan- peralatan yang dibutuhkan pada jaringan listrik di daerah bali selatan.

10
11

11

Anda mungkin juga menyukai